News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Pasca Longsor Rahtawu, PKS Kudus bangun Jembatan Darurat

1.2.14







Desa Rahtawu adalah desa yang Berada di ujung Utara Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang terdapat di pegunungan Muria. desa yang sepekan ini menjadi buah bibir karena bencana longsor yang menelan korban sebanyak 12 orang dan karena banyaknya korban yang meninggal menjadi bencana nasional.
hal ini membuat keprihatinan DPC PKS Gebog untuk turut ikut meringankan beban warga disana.
Jumat 31/1/14 pukul 08.00 Kota Kudus yang masih di guyur hujan,meskipun hujan deras sejak subuh  tak menyurutkan 20 Kader DPC PKS Gebog  yang berduyung duyung  menuju Desa Rahtawu. Hampir  7 Km  jarak  yang  ditempuh untuk mencapai titik lokasi dari Sekretariat DPC Gebog. Tak hanya membawa badan, mereka juga membawa  1 paket bantuan untuk para korban tanah longsor di Desa Rahtawu.
Menurut Koordinator Aksi  jumat pagi ini yang sekaligus ketua DPC PKS Gebog Kudus, Ruston Harahap menjelaskan “ Niat Kami Sudah Jauh Jauh hari untuk dapat meluangkan waktu dan tenaga membantu saudara kita yang tertimpa musibah.  Mumpung  hari libur , kader  bisa lebih banyak yang ikut ketimbang hari biasanya, Paket Bantuan Ini adalah untuk yang ke 4 kalinya semenjak terjadinya longsor sepekan yang lalu, apalagi kader kami banyak yang bermukim disini”
Lanjut Ruston mengatakan “Hari ini kami  khususkan di Dukuh Wetan Kali Desa Rahtawu membantu warga membuka akses jalan yang tertimbun longsor , habis sholat jumat tadi kami bersama warga membangun Jembatan darurat yang hampir sepekan warga Wetan Kali  terisolir. sebelumnya DPC  sudah membuka posko kesehatan Gratis di SMP yang sekaligus sebagai tempat pengungsian warga Rahtawu dan hari sebelumnya kami turut membantu TNI mencari korban longsor yang masih belum ditemukan  dan alhamdulillah saat kami terjun hari itu juga  korban terakhir di temukan”
 Sumbangan berupa 10 Dus Mie Instan, 3 Sak berisi Pakaian Pantas Pakai dan 1 Sak besar berisi penuh selimut langsung diserahkan kepada Sukarwan tokoh masyarakat yang juga anggota BPD Desa Rahtawu,  “ kami sangat senang dan terima kasih kepada para relawan PKS yang telah membantu warga Rahtawu baik bahan makanan , pakaian maupun dengan Tenaga” Sukarwan.
Dalam ucapan penutup Beliau juga memohon kepada seluruh warga kudus yang tertimpa musibah untuk bersabar dan tegar menghadapi musibah ini,  sekali lagi terima kasih PKS sudah membantu kami semoga pemilu yang akan datang PKS jaya kembali, agar lebih banyak Dewan yang tanggap bencana seperti PKS ini. amin

Tanggul Karangrandu Jebol, Relawan DPD PKS Jepara Kembali Dikerahkan

30.1.14

image
Relawan PKS menambal tanggul menggunakan zak yang diisi tanah
Jepara - Sebelas Relawan DPD PKS Jepara kembali dikerahkan untuk bahu membahu bersama warga desa Karangrandu Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara setelah sehari sebelumnya (28/1), tiga titik tanggul sungai Karangrandu jebol.

"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS" | Obrolan Akhwat dengan Perokok Berat

29.1.14


"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS"

*by @nastarabdullah

Ini BUKAN Nastar si penulis, TAPI Pak Rusli :)
Cerita ini bukan narasi, bukan juga fiksi tapi reaksi. Reaksi seorang warga Samarinda Seberang, yang 100 persen bukan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bukan juga partisan. Dia hanya seorang warga yang tinggal di kawasan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, dan kebetulan bertamu di rumah yang saya datangi.

Saya sendiri saat itu sedang bersilaturahmi dengan pemilik rumah, di jalan Hasan Basri (eks jalan Merak), Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Minggu (26/1) siang lalu.

Awalnya agak cangung. Bukan karena tamu tadi seorang pria dan saya perempuan. Namun rokok di tangannya benar-benar membuat saya kurang nyaman berada di sekitarnya. Apa mau dikata, pintu sudah dibuka dan saya tidak mungkin buru-buru pergi tanpa dapat kepastian, apakah keluarga yang saya datangi ini menerima PKS di tengah-tengah keluarganya atau tidak.

Dengan perasaan campur aduk, saya membuka percakapan dengan sang empunya rumah. Di tengah obrolan kami, tiba-tiba dia ikut nimbrung. Akhirnya dari sana saya tahu tamu tersebut bernama Rusli. Dari logat bicaranya saya bisa menebak kalau suku Rusli bugis.

“Saya tinggal di Simpang Pasir Palaran,” katanya memperkenalkan diri.

Lama kelamaan saya merasa nyaman berbincang dengan Rusli dan keluarga, yang baru saya kenal beberapa menit yang lalu. Bahkan kami terlibat obrolan panjang, sampai akhirnya dia membanding-bandingkan PKS dan partai lain.

“Ada caleg dari Partai D******* (sensor), masuk ke daerah saya dan mau bagi-bagi uang Rp 250 ribu/orang. Dia minta agar dipilih,” kata Rusli dengan sesekali ngisap sebatang rokok di tangannya.

Bukannya menerima tawaran tersebut, Rusli justru melarang warga menerima uang itu. Sebab suara yang akan diberikan warga pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) April tahun ini, dinilai terlalu murah jika dibandingkan nasib mereka lima tahun mendatang. Sebaliknya, Rusli menilai pemberian itu sebagai bentuk sogok dan merendahkan harga diri warga.

“Jangan mau pilih caleg yang ngasih uang dimana-mana. Setelah terpilih mereka bakal setengah mati balikin modal yang sudah dibagiin, termasuk menghalalkan segala cara,” ujarnya.

Selanjutnya, Rusli berpesan kepada saya dan kader-kader PKS yang lain, agar rajin turun ke masyarakat dan mendengarkan keluh kesah mereka. Tidak perlu jualan wajah di baliho. Asalkan sering menemui warga dan bersilaturahmi, Rusli yakin PKS akan mendapat banyak dukungan suara.

“Masyarakat itu maunya didengar keluhannya to. Kalau masyarakat puas, mereka pasti nyoblos PKS. Seperti saya, pokoknya saya hidup mati pilih PKS lah biar bisa nyapres (mencalonkan presiden, Red) sendiri,” lanjutnya.

Agak eskstrem sebenarnya mendengar penuturan Rusli. Namun rupanya ada yang lebih ekstrem, yakni seluruh warga yang menyewa rumah kontrakannya harus memilih PKS. Kalau tidak pilih PKS, Rusli akan minta warga mencari tempat kontrakan yang lain. “Gak usah nyewa kalau gak pilih PKS,” ucapnya bernada canda.

Semakin jauh dia bercerita, semakin penasaran saya dibuatnya. Karena itu, saya tanya siapa orang di PKS yang dia sukai. Tanpa ragu Rusli mengatakan dia suka Ustaz Hadi Mulyadi (Aleg PKS Kaltim, Ketua Wilda). Katanya Ustaz Hadi, panggilan akrab Hadi Mulyadi, mirip Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring. Ramah dan humoris. “Tipe pemimpin idaman deh. Masyarakat itu maunya pemimpin yang Islami, paham agama dan malu berbuat dosa. Ini sepertinya yang punya cuma PKS,” ungkapnya serius.

Yang membuat Rusli benar-benar salut dengan PKS dan politisi-politisinya, ketika Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dinaikkan. PKS dinilai benar-benar pro pada rakyat dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, dan tidak takut dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal SBY bisa kapan saja mencopot mentri yang sekarang menjabat di kabinetnya. “Salut, PKS tidak takut jabatannya dicopot,” tambahnya.

Pertemuan dengan Rusli benar-benar membuatku bangga, berada dalam barisan dakwah bersama PKS. Apalagi keluarga yang saya datangi, termasuk Rusli, menyatakan menyambut PKS dan siap memilih PKS. Karena itu, saya sangat yakin masih banyak Rusli-Rusli yang lain.


*(Pengalaman pribadi saat direct selling)

Warga Tionghoa: PKS terbuka siapa saja, kami siap dukung pada Pemilu 2014

27.1.14


Keterbukaan Partai Keadilan sejahtera (PKS) membuat warga Tionghoa Tanjungpinang ini simpati. Hal ini terungkap ketika salah seorang caleg PKS DPRD Kepulauan Riau Dapil Tanjungpinang Irawati Sadar, S.Pdi Mengunjungi rumah warga keturunan Tionghoa Tanjungpinang.

"PKS partai besar lho, di Tanjungpinang juga ada kader PKS keturunan etnis Tionghoa, partai ini terbuka pada siapa saja sehingga kami siap dukung pada Pemilu 2014 nanti," tiru Irawati Sadar mengucapkan kata sepasang suami istri ini.

"Masyarakat itu senang dikunjungi, selain itu, ini juga konsistensi kita untuk bertatap muka langsung. Saling kunjung-mengunjungi adalah tradisi PKS jadi kami tidak merasa kaku lagi bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan keluhannya langsung," tutur Irawati Sadar.

Terkait Pilpres, Presiden PKS: Masyarakat Sudah Cerdas untuk Memilih



Depok (20/1) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menghadiri acara silaturahim ulama, tokoh dan relawan PKS se-Kota Depok di Hotel Bumi Wiyata Kota Depok, Senin (20/1). Dalam konferensi persnya, Anis mengatakan bahwa kunjungannya tidak terkait dengan penyapresan dirinya.
"Saat ini, kita di sini melakukan koordinasi dengan seluruh kader dan relawan untuk pemenangan 2014," kata Anis kepada wartawan.
Didampingi Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, Anis menjelaskan bahwa terkait calon Presiden masyarakat sudah cerdas untuk memilih, "demokrasi kita sudah terbangun baik, kadernya baik, panggungnya baik, kita kembalikan ke masyarakat untuk memilih," tambahnya.
Disinggung apakah PKS akan berkoalisi pada pemilihan Presiden mendatang, Anis mengatakan PKS masih akan menunggu hasil pemilihan legislatif.
"Kita semua partai sedang menunggu hasil pemilu legislatif, tapi tidak tahu juga dengan hasil Constitutional Review UU terkait Pemilu legislatif, semua menunggu hasil pileg untuk bagaimana koalisi kedepannya," ungkap Anis.
Terkait survey, Anis menjelaskan bahwa PKS menganggap semua hasil survey sebagai peringatan jika buruk, dan juga tidak tinggi hati jika hasilnya bagus, karena menurutnya hasil akhir penghitungan suara selalu memberikan kejutan. "Pengalaman kami dulu 2009, hasil survey selalu buruk tapi alhamdulillah hasil akhir penghitungan suaranya bagus. Jadi kami terima semua hasil survey sebagai cambuk untuk kami bekerja lebih baik lagi," paparnya.
Selanjutnya Anis menegaskan, Saat ini fokus partai ada pada pemenangan pemilu legislatif dan bantuan bencana banjir di wilayah-wilayah banjir, terutama wilayah banjir yang kader PKS menjadi Kepala Daerah atau Wakilnya.
"Tadi ada Gubernur Jawa Barat, Pak Ahmad Heryawan hadir disini, insya Allah nanti malam kemari lagi," pungkas Anis dengan tersenyum.

Warga dan PKS Terus Gotong Royong Atasi Banjir Jateng


Relawan cepat tanggap PKS Jateng sedang mendistribusikan bantuan
















Semarang - Hingga kini sejumlah wilayah di Kota Semarang masih terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur semenjak Rabu malam (22/1), kemarin. Salah satu wilayah yang terkena dampak banjir adalah Kec. Genuk yang hingga Jumat (24/1) siang, masih lumpuh.
Menghadapi situasi darurat seperti sekarang ini, relawan cepat tanggap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah (Jateng) bekerjasama dengan DPD Kota Semarang dan DPC Kec. Genuk terus melakukan langkah penangangan terhadap banjir.
Ketua DPC PKS Genuk, Wahyu Tri Yudha mengungkapkan bahwa belasan relawan cepat tanggap PKS dan dibantu oleh warga akan disebar untuk menjangkau sekitar delapan puluh persen kelurahan yang terkena dampak bencana banjir.
"PKS mendirikan posko bencana di Kelurahan Banjar Dowo Jalan Telogo Indah RT 4 RW 5. Di posko itu kami akan melakukan pembagian sembako, nasi bungkus gratis dan layanan pengobatan pasca banjir", tambah Yudha, Jumat (24/1), sore.
PKS juga melakukan langkah penangangan bencana di wilayah Kudus, Pati dan Jepara yang lumpuh akibat bencana banjir yang melanda kawasan pantai utara (pantura).

Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPW PKS Jateng, Amir Darmanto menyampaikan bahwa pihaknya hingga hari ketiga bencana banjir di kawasan pantura timur masih terus berjaga - jaga dan terus melakukan evakuasi serta penyaluran bantuan banjir.
"Bersama warga setempat, kami bahu membahu membantu dan melakukan evakuasi. Dan selama beberapa hari kedepan tim kami yang terdiri dari tim cepat tanggap DPW PKS Jateng, Kepanduan DPD PKS Kudus, Pati dan Jepara serta warga akan terus memberikan suplai bantuan ke korban banjir di tiga wilayah itu", jelasnya.
Amir juga menyebut bahwa kerjasama antara tim cepat tanggap PKS Jateng bersama warga sekitar sangat membantu proses evakuasi dan pemberian bantuan terhadap korban banjir.
"Jarak dibeberapa titik sangat jauh, sehingga kita terpaksa menyalurkan bantuan dengan perahu karet, seperti di Welahan Jepara dan Mejobo Kudus", terangnya.
Saat berita ini diturunkan, banjir sudah mulai surut di beberapa titik, namun warga sekitar masih mengungsi di GOR Wergu Kudus dan beberapa Balai Desa setempat yang memang difungsikan sebagai tempat pengungsian.
Rencananya, hingga proses evakuasi dan penanganan bencana usai, tim cepat tanggap PKS Jateng masih akan terus bersiaga untuk melakukan penanganan dan advokasi bencana alam.
( DP/IBALH )

Tertahan 7 Hari Akibat Banjir, PKS Kudus bagikan 700an Nasi bungkus untuk sopir

26.1.14


"Terus terang kami kaget mendapat bantuan ini. Kemarin juga ada dari PKS yang memberikan roti, sekarang nasi bungkus. Ini sangat membantu kami. Semoga Allah menolong perjuangan teman-teman PKS," pungkas lelaki berumur 53 tahun yang sudah 25 tahun menjadi sopir itu.

Dampak lain dari banjir Kudus adalah terputusnya jalan akses. Hal ini membuat truk dan kendaraan besar lainnya tertahan di Jalan Lingkar Timur dari terminal Kudus hingga ke arah Pati. Ratusan truk berhenti sejauh 20 km tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Hingga hari ini (Sabtu, 25 Januari 2014) sudah memasuki hari ke-7 mereka tertahan. Keterbatasan bekal dan ketidakjelasan informasi membuat para sopir harus memenuhi kebutuhan hidup seadanya. Harga makanan dan minuman yang relatif mahal ditambah lagi situasi banjir membuat para sopir ini seperti kehilangan harapan.

Situasi ini yang menggerakkan hati para relawan PKS. Meskipun sibuk mengurus korban banjir, mereka tidak melupakan 'nasib' para sopir truk ini. Pagi-pagi setelah subuh, relawan berseragam kepanduan telah bersiap untuk menuju ke perempatan desa Jepang untuk membagikan nasi bungkus sebagai sarapan para sopir truk.

Puluhan relawan telah bersiap membagikan 1000 nasi bungkus untuk sopir truk. Diperkirakan ada lebih dari 500 truk yang terjajar di sepanjang jalan Lingkar dari Karanganyar hingga Ngembal Rejo, Kudus, Jawa Tengah.

Hujan yang mengguyur pagi itu tidak melemahkan semangat para kader PKS. Mereka mengetuk pintu mobil dan memberikan nasi bungkus plus teh hangat yang dibungkus plastik.

Setia Budi Wibowo, Ketua DPD PKS yang turut serta membagikan nasi, mengatakan bahwa partainya ikut prihatin dengan kesusahan yang dialami para sopir truk. Meskipun bukan korban banjir, mereka juga termasuk terkena dampak banjir.

"Ini wujud kepedulian PKS terhadap situasi ketidakpastian yang dialami para sopir truk ini, meski bukan warga sini." Ungkapnya ketika turut menyerahkan nasi bungkus kepada salah satu sopir.

Abdul Rozaq, sopir truk yang mengagkut semen dari Gresik terlihat sangat senang dan terlihat terharu. Bukan hanya terima kasih yang ia ucapkan, ia ikut turun dari belakang setirnya untuk memeluk salah seorang berseragam PKS yang mengetuk pintu mobilnya dan menyerahkan nasi bungkus.

"Terus terang kami kaget mendapat bantuan ini. Kemarin juga ada dari PKS yang memberikan roti, sekarang nasi bungkus. Ini sangat membantu kami. Semoga Allah menolong perjuangan teman-teman PKS," pungkas lelaki berumur 53 tahun yang sudah 25 tahun menjadi sopir itu.[]

Kisah Banjir Jateng dan Enam Pria Kekar Berhati Lembut

25.1.14



image
Keenam pria kekar yang melakukan evakuasi banjir
Kudus, —Banjir yang melanda kawasan pantura Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati dan Jepara tak pelak membuat warga setempat mengalami kerugian materi yang tidak sedikit. Di jalur utama kudus, banjir yang terjadi sejak empat hari lalu bahkan membuat jalur utama putus. Ketinggian air yang menggenangi jalanan utama menuju Surabaya tersebut sekitar 1 meter dan menyebabkan kendaraan tidak bisa melaluinya.
Alhasil, warga setempat pun banyak mengalami kerugian akibat musibah yang terjadi sejak selasa (21/1/2014) lalu ini. Selain materi, warga kudus, Pati dan Jepara pun terisolir akibat banjir besar ini. Mereka yang hendak pergi ke Semarang diminta mengurungkan niatnya oleh sebuah papan pengumuman dari pemerintah setempat.
Pun demikian dengan para supir truk yang harus hidup berhari – hari diantara kemacetan jalur pantura Kudus. Tercatat antrean kemacetan truk dan kendaraan lainnya yang hendak pergi ke Jawa Timur mencapai 5 km.
Begitu juga dengan antrean SPBU di Kudus, Pati dan Jepara yang menyemut, ditambah lagi harga bensin yang tiba – tiba naik drastis, 10-12 ribu per liternya. Mal – mal, hotel dan pusat ekonomi di kota Kudus juga tersendat dan untuk beberapa hari ini tidak buka sama sekali, sekali lagi karena banjir.
Sementara, banjir yang terjadi di Kudus juga membuat beberapa warga memiliki mata pencaharian baru, jasa sungkruk atau pendorong gerobak. Mereka menyeberangkan orang yang hendak akan pergi dari Kudus menuju ke luar kota atau sebaliknya, tentunya dengan imbalan jasa. Satu orang yang naik seharga 50 ribu, sementara jika nambah satu kendaraan, otomatis biaya pun akan naik menjadi 100. Jadi 1 0rang plus satu kendaraan 100.000 + 50.000 = 150.000, untuk jarak hanya sekitar 1 Km.
Akibat banjir, Kudus mendadak menjadi kota mati. Namun tidak dengan enam pria berkaos orange dan bertuliskan relawan PKS itu. Begitu musibah banjir di Kudus dan Jepara datang, keenam pria perkasa dari Semarang dan Magelang ini justru cancut taliwondho, segera bergegas melakukan penanganan bencana, terutama ke daerah terisolir seperti di Jepara.
“Hari pertama kita langsung berangkat dan malam itu juga, selasa malam, kita langsung melakukan evakuasi terhadap korban banjir di Jepara, tepatnya di Welahan. Di sana ada satu orang nenek yang hampir saja tenggelam, sehingga kami langsung masuk kerumah nenek tersebut dan melakukan evakuasi terhadap wanita tua malang itu, “ kenang Amat, salah satu diantara enam pria kekar berhati lembut itu.
Hanya berbekal dua buah perahu karet, satu mobil ranger Ford dan pakaian terbatas, keenam pria kekar tersebut kemudian menghiasi hari – hari di Kudus dan Pati dengan evakuasi bencana, keliling menyelamatkan warga, dan mengirimkan bantuan nasi bungkus yang dikumpulkan para kader dari Partai Tertentu berlambang dua buah sabit kembar diapit padi.  
Kondisi medan yang cukup sulit dan suasana yang mencekam di daerah bencana justru membuat keenam pria yang terdiri dari Ndan Amir (Komandan), Solikin, Amat, Pratik, Muali dan Rifki ini semakin tambah semangat untuk melakukan aksi nyata melakukan penanganan bencana.
“Yang paling menegangkan adalah proses evakuasi longsor di Jepara yang menewaskan 2 orang. Sayang waktu itu smaprtphone saya harus tercebur air sehingga belum sempat mengabadikan momen menegangkan tersebut,” jelasnya.
Dikarenakan fokus menangani bencana, kata Amat, dia dan teman – temannya bahkan tak sempat mengurusi keperluan pribadi. “ kita sampai lupa makan, karena selain hampir semua warung di daerah bencana tutup, kita juga lebih fokus untuk melakukan evakuasi dan penanganan. Bahkan untuk stok pakaian pun kita sudah habis sehingga kita menggunakan pakaian ala kadarnya,” imbuh pria yang sehari – harinya adalah penjual alat – alat computer ini.
Bagi Amat dan kelima pria kekar lainnya, saat – saat itu yang terpenting adalah bagaimana menyelamatkan korban banjir, melakukan penanganan bencana, melakukan koordinasi dengan warga untuk terus memberikan bantuan kepada korban. “ Tidak ada yang kami pikirkan kecuali hal itu, yang terpeting adalah aksi nyata untuk para korban banjir itu,” tegas Amat.
Memang, keenam pria tersebuta dalah pria kekar berhati lembut. Selamat bekerja dan menolong sesama, Ndan!
( Depp )

“Mater Nuwun” PKS Kudus Atas Bantuan Gansetnya

24.1.14



Banjir yang terjadi sejak Senin (20/1/14) Membuat di sebagian Desa di Kudus warganya Terisolir meskipun di beberapa desa air sudah agak mulai surut. Tidak sedikit warga yang bertahan di rumah mereka berharap banjir akan segera surut, namun takdir berkata berbeda, Air  yang menggenangi pemukiman warga kadang malah semakin hari semakin meninggi di karenakan hujan deras yang mengguyur kudus tidak kunjung reda.
Semangat aksi gerakan “1000 NaBus” menjadi kepedulian DPD PKS Kudus Untuk terus meringankan beban para korban bencana banjir di berberapa titik bahkan di DPC Kaliwungu Sendiri Mulai hari Kamis Kemarin bisa mendistribusikan Hampir “ 950 NaBus/harinya “ belum DPC – DPC Lain yang tak kalah giatnya terus berjuang ke plosok plosok rumah warga korban banjir  yang tidak bisa di jangkau relawan lain bahkan ada yang belum tersentuh oleh pemerintah ataupun pihak lain.
                Meskipun sudah tersealisasi aksi gerakan Minimal “1000 NaBus/hari”. Tak membuat DPD Pks Kudus berhenti di situ saja. Kader kepanduan yang setiap harinya memonitor keadan dan kebutuhan warga pengungsian terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.  Total DPD PKS yang terdata di Data DPD sudah menyalurkan Total 4.755 NaBus,DPD PKS Kudus juga Telah mendistribusikan  105 Karton Mie Instan, 10 Kg Beras ke beberapa titik posko pengungsian di 5 Kecamatan di Kabupaten Kudus.
Selain bantuan diatas , sebagai kepedulian lain akan beban yang di pikul para korban banjir berkenaan dengan listrik yang padam mulai senin  yang membuat beberapa posko pengungsian di dukuh Tempel Ds Kedungdowo Kec. Kaliwungu menjadi gelap gulita dan hanya ada penerangan memakai lilin ataupun Teplok, DPC PKS Kaliwungu Kudus juga memebrikan bantuan sebuah “Ganset” sumbangan dari Bp Girman, ST yang juga CALEG PKS Kabupaten Dapil III No 5 untuk penerangan di posko pengungsian di  yang dikoordinir DPra di desa tersebut.
Hamdan Selaku koordinator posko mengatakan “matersuwun PKS sampun di paringi ganset, meskipun Gansete sederhana tapi  tetep manfaat kangge  kebutuhan penerangan di posko kulo, dadi ora peteng maneh “ (terima kasih PKS sudah meminjamkan ganset ,meskipun gansetnya sederhana tapi tetap bermanfaat bagi kebutuhan penerangan di posko kami, jadi ndak gelap lagi) “ 

 bantuan ganset di serahakan langsung oleh pak girman  pada kamis malam sekaligus nasi bungkus sebanyak 400 NaBus yang sebelumnya pada pagi sudah mengirimkan 150 Nabus dan Siang nya sudah  100 Nabus. 

Agus (Dpc pks kaliwungu) menuturkan " semoga bukan hanya setro kalangan dan tempel saja yang bisa kami bantu. kami berharap juga ada donatur baru yang bisa mengirimkan bantuan ke kami agar desa lain yang ada di kecamatan kaliwungu bisa kami bantu, Alhamdulillah besuk(jumat) rencana kami tidak terfokus di dukuh setro dan tempel saja namun kami sudah merambah ke desa banget untuk mendistribusikan bantuan NaBus untuk warga disana , apalagi disana ada kader kami yang rumah nya ikut tergenang banjir bahkan di dalam rumahnya sudah setinggi 50 cm." 

#Gatot/humaspkskudus

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.