News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Dampak negatif TV bagi anak by @estiningsihdwi

7.1.14


Menjawab Dusta Media dengan Amal Nyata


By: Nandang Burhanudin

****

Di Mesir, 99 % pembunuhan dilakukan aparat terhadap anggota Ikhwanul Muslimin dan pro Konstitusional. => Media memutarbalikkan fakta, bahwa Ikhwanul Muslimin dan pendukung Konstitusional adalah TERORIS.

Di Palestina, 98 % pelanggaran terhadap perjanjian damai dan pembunuhan sistemis dilakukan oleh agen-agen Mossad. => Media memutarbalikkan fakta bahwa yang melakukan teror adalah HAMAS, maka HAMAS adalah TERORIS.

Di Indonesia, 98 % korupsi dan pencucian uang dilakukan anggota, tokoh, dan simpatisan partai-partai Nasionalis Liberal Sekuler. => Media memutarbalikkan fakta, bahwa partai Islam -terutama PKS-adalah KORUP.

Ikhwanul Muslimin menjawb kebohongan media, dengan untaian kebajikan. Kendati 24 jam media di Mesir menebar propaganda dan kebohongan. Tapi tak lama berselang, rakyat melihat Ikhwanul Muslimin dan anggotanya adalah orang-orang yang teramat baik bagi dirinya. Bahkan para preman yang sekarang menyerang dan membakar kantor-kantor IM, adalah orang-orang yang di era Mubarak mendapatkan advokasi dan bantuan sosial dari IM.

HAMAS pun menjawab dengan jawaban yang sama. Rakyat Gaza menemukan, kader-kader HAMAS adalah mereka yang sigap saat tragedi ada. Hadir di kala masyarakat berduka. Kader HAMAS rela meregang nyawa, asal rakyat aman sentosa.

Kader-kader partai Islam -terutama- PKS bisa melakukan hal yang sama. Siap tandang ke gelanggang, di kala hujatan datang atau cibiran menendang. Toch pada akhirnya, rakyat pula yang menilai; siapa di antara kita yang paling baik amalnya. Menjelang 2014, wajar PKS membuat gagap para mafia. Karena senjata cinta-kerja-harmoni, senjata yang lebih kuat daripada tank baja. []

#AYTKTM

"BAHAYA" Buat Hater PKS, Nasib Anda Bisa Seperti Ini


Saat hiruk pikuk pemilu 2009, ketidaksukaan Teguh Al Holidi kepada partai politik yang mengusung nilai-nilai agama begitu besar, khususnya pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia bisa sangat marah jika bendera atau simbol-simbol partai tampak atau terpasang di areal sekeliling rumah atau ‘daerah kekuasaan’nya.  Bendera yang terpasang akan ia cabut sendiri hingga tiang-tiangnya. Teman dan kerabat yang aktif di PKS dilarangnya menyosialisasikan partai di sekitar kampung.

“Agama kok dibawa-bawa ke politik? Munafik!” begitu cetusnya saat itu.

Teguh sendiri dikenal sebagai tokoh yang disegani. Tangan dinginnya berulangkali membawa proyek pemerintah yang sering terhambat mengucur mulus ke sejumlah kampung di kecamatan Gunung Sugih – Lampung Tengah.

Namun, Allah Yang Maha Membolak-balikkan Hati merubah persepsinya. Tak dinyana, hater yang begitu gigih menentang partai dakwah ini justru menyatakan ketertarikan dan akhirnya bergabung dengan PKS. Bukan itu saja. Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) tingkat kecamatan ini bahkan all out memenangkan PKS di Pemilu 2014 dengan bersedia jadi caleg.

Mengetahui Teguh sudah berubah haluan ke PKS, rival-rival politik pun tak tinggal diam. Teguh yang membawahi tak kurang dari 293 kelompok petani di 15 kampung atau sekitar 9000 petani ini terus diiming-imingi duit berlimpah untuk keluar dari PKS.

“Mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta di atas meja supaya saya keluar dari pencalegan PKS dan pindah partai, saya menolak,” ujar Teguh. Menurut caleg PKS daerah pemilihan I Kabupaten Lampung Tengah ini, ia sudah telanjur nyaman berinteraksi dengan para kader PKS.

Apakah Teguh hanya ingin mengejar jabatan di PKS? Tidak. Dia berharap siapapun yang dicalonkan dari PKS dan kelak terpilih sebagai anggota legislatif bisa bekerja melayani masyarakat dengan maksimal.

“Meskipun saya nggak jadi (anggota dewan), nggak apa-apa. Yang penting saya ikut berusaha semaksimal mungkin memenangkan PKS,” pungkasnya.

Masya Allah.  Ternyata namanya betul-betul seteguh sikapnya. Semoga Allah SWT memudahkan segala urusan beliau. Aamiin.


[Reporter: Moh. Hatta, DPD PKS Lampung Tengah]

Sambangi LT3 Besar PKS Medan Amplas, Tifatul Diserbu Ibu-ibu

6.1.14


Medan - LT3 Besar DPC PKS Medan Amplas Minggu, 6 Januari 2014 terasa begitu sangat istimewa. Pasalnya acara yang diadakan tiap minggu ini kedatangan tamu istimewa, Menteri Komunikasi dan Informasi Ir. Tifatul Sembiring.

Acara yang dihadiri kader dan simpatisan se-kecamatan Medan Amplas ini begitu terasa sangat meriah ketika Tifatul Sembiring turun dari mobil. Ibu-ibu pun berkerubutan minta foto bersama Pak Tif :)

Pada kesempatan ini, Tifatul Sembiring yang tampil mengenakan stelan baju koko bermotif logo PKS ini diminta untuk menyampaikan spirit motivasi bagi kader yang hadir. Walaupun keberadaan beliau hanya setengah jam karena ada agenda lain namun apa yang disampaikan beliau cukup membuat kader bersemangat.

Dalam penyampaiannya, seperti biasa yang ia lakukan memulai dengan pantun yang kontan mendapat tepuk tangan meriah dari para kader dan hadirin.

“Negeri ini butuh pemimpin yang baik. Dan kita harus memperjuangkan kepemimpinan itu. Caranya kita harus mengalirkan darah para pejuang dalam diri kita,” ucapnya dengan senyumnya yang khas.
   
Sekitar tiga puluh menit, Tifatul beserta rombonganpun meninggalkan kantor DPC PKS Medan Amplas. Sebelum pergi Tifatul melayani ajakan berfoto dengan para kader dan simpatisan. Kedatangan Tifatul ke kecamatan Medan Amplas juga mendapat sambutan dari tokoh masyarakat setempat.

“Baru kali ini menteri datang kesini,” tutur seorang tokoh masyarakat yang hadir.
   
Sepeninggal Tifatul Sembiring acara LT3 Besar kembali berjalan seperti biasa. Acara ini diisi ceramah oleh ustadz Asmu’i yang juga menjadi calon legislatif DPRD Kota Medan.

Dalam ceramahnya yang energik beliau mengatakan bahwa taujih itu gak perlu banyak-banyak. Yang penting adalah beraksi dan turun ke lapangan menyapa dan melayani masyarakat.


Selain ceramah, bidpuan DPC PKS Medan Amplas juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis dan bazar pakain murah layak pakai dan penjualan minyak goreng bersubsidi. Di akhir acara para kader langsung turun ke masyarakat untuk direct selling dan membagi-bagikan kalender. (Saftian Cahyadi)

Gubernur Sumbar Ikut Antre Urus SIM di Kantor Polisi

4.1.14


PADANG -- Sudah menjadi ketentuan hukum setiap pengguna kendaraan bermotor memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Begitu juga dengan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang harus datang langsung ke Polresta Padang untuk mengurus SIM A dan C.

Kedatangan gubernur di kantor polisi, Jumat (3/1) sempat membuat kaget sejumlah petugas di jajaran Satuan Lalu Lintas Polresta Padang. Betapa tidak, kunjungan tersebut memang dilakukan secara mendadak usai gubernur menghadiri acara Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag yang ke-68. Kontan saja, sang gubernur berbaur dengan masyarakat lainnya yang memang sedang mengurus SIM. Termasuk menunggu antrean panggilan dari petugas untuk pendataan sidik jadi dan pemotrean.

Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno,  mengurus SIM A dan C, karena dalam keseharian, dirinya sering mengenderai mobil maupun sepeda motor. Kedatangannya ke Polresta Padang juga sekaligus memantau kondisi masyarakat secara lebih dekat. Hal ini dilakukan agar lebih leluasa berdialog dan melihat kondisi yang riil apa-apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. " Tanpa mesti memakai atribut dan fasilitas seorang gubernu," ujarnya.

Menurutnya, tak hanya  masyarakat, semua aparat termasuk seorang Gubernur mesti taat aturan lalu lintas. Santun mengendarai kendaraan di jalan raya dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. " Kita semua bertanggung  jawab terhadap risiko kecelakaan dan kemacetan.Sesungguhnya telah berikhtiar menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya," tegasnya.

Pagi Ini Tiga Petinggi Partai Islam Bertemu



JAKARTA - Tiga petinggi partai Islam akan bertemu, Sabtu (4/1/2014) pagi ini di Komplek Ponpes Attahiriyah, Jakarta Selatan. Rintisan koalisi partai Islam?

Ketiga petinggi partai Islam yang akan bertemu, Sabtu pagi ini, adalah Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP Bidang Kebijakan Publik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid.

Belum jelas apakah ketiga petinggi partai Islam ini akan membicarakan perihal koalisi partai-partai Islam dalam menghadapi Pemilu 2014. Yang jelas, ketiganya akan bertemu dalam sebuah majelis pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW. Ketiganya hadir atas undangan pimpinan Ponpes Attahiriyah, Ustadzah Hj Suryani Thaher.

Maulud Nabi akan digelar, Sabtu (4/1/2014) mulai pukul 06.30 pagi di Masjid Attaqwa Komplek Pondok Pesantren Attahiriyah, Jl KH Abdullah Syafii no 68, Tebet, Jakarta Selatan.

akal ‘Bertarung’ Jadi Capres, Apa Komentar Kelima Calon Presiden PKS?

3.1.14

Hasil Pemira PKS telah diumumkan Minggu (29/12) lalu dan memunculkan lima besar tokoh yang menjadi bakal calon presiden dari partai bernomor urut tiga ini. Kelima tokoh tersebut adalah Hidayat Nur Wahid (18,34 % suara), Anis Matta dengan (17,46 % suara), Ahmad Heryawan (16,69 % suara), Tifatul Sembiring (11,50 % suara), dan Nur Mahmudi Ismail (7,41 % suara). Hasil Pemira akan dibahas oleh Majelis Syuro untuk penentuan calon presiden yang akan diusung partai ini dalam Pemilu 2014.
Nah, bagaimana komentar kelima besar bakal calon presiden PKS ini?
Hidayat Nur Wahid (HNW)
Sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemira yang melibatkan seluruh kader PKS di berbagai daerah, Hidayat mengaku terkejut. Ia tak menduga dukungan kader PKS masih besar kepadanya. Hidayat mengaku hanya mengikuti mekanisme partai, dan tak ingin mengajukan diri sendiri sebagai capres untuk PKS.
“Saya surprise karena kader-kader tahu saya kalah di Pilkada DKI, tapi mereka masih percaya pada saya,” ungkap mantan Presiden PKS ini.
Hidayat menyatakan memilih untuk menyerahkan semua keputusan soal capres PKS pada mekanisme yang berlaku di Majelis Syuro.
Anis Matta (AM)
Presiden PKS Anis Matta yang meraup suara terbesar kedua menyatakan, bahwa siapapun yang menjadi calon presiden dari hasil Pemilihan Raya (Pemira) PKS akan didukung penuh oleh seluruh kader. “Siapapun yang nantinya terpilih, mesin PKS akan berjalan untuk mendukungnya,” ungkap Anis.
Namun Anis sendiri sempat mendorong HNW dan Aher karena peluang mereka yang lebih besar di mata publik. Seperti diketahui HNW dan Aher berasal dari dua suku terbesar di Indonesia yakni Jawa dan Sunda, sedangkan ia sendiri mengaku sebagai suku minoritas yakni Bugis. "Peluang beliau berdua lebih besar, sebagai presiden partai saya cukup siapkan pondasi sistem yang kokoh,” ungkap Anis.
Ahmad Heryawan (Aher)
Gubernur Jawa Barat yang dikenal dengan panggilan Aher ini  memilih untuk mendorong semua nama yang akan dijadikan calon presiden PKS.
“Saya mendorong semuanya. Posisi 1,2,3,4,5 itu tidak berlaku urutan. Kalau bagi partai dan kemaslahatan Indonesia, mana saja bisa di dorong ke depan di antara lima itu,'' ujar Aher.
Tifatul Sembiring
"Saya belum siap," ungkap Tifatul Sembiring singkat saat ditemui wartawan usai acara di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini mengaku belum siap untuk menjadi calon presiden dari PKS.
Alasannya, menurut Tifatul, dirinya tengah berkonsentrasi dengan pekerjaannya, sebagai Menkominfo. "Lagipula  saya kan mantan presiden," ungkap mantan Presiden PKS ini setengah berseloroh.
Nur Mahmudi
Nur Mahmudi Ismail, mantan presiden PKS yang kini menjabat sebagai Walikota Depok ini mengaku tersanjung dengan apresiasi yang diberikan para kader yang menempatkannya di posisi lima besar.
"Kalau soal perasaan tak boleh diekspresikan, ini sebagai satu apresiasi dari kader PKS untuk memercayai saya masuk salah satu kandidat, untuk berikutnya tentu masih banyak hal yang harus kita lakukan," ungkapnya.
Nur Mahmudi menyatakan bahwa hasil Pemira adalah masukan bagi Majelis Syuro, nantinya ada banyak faktor lain yang dipertimbangkan termasuk dukungan dari pihak eksternal. Maka ia pun menyerahkan segala keputusan pada Majelis Syuro PKS.

Bukti Bahwa Berjamaah Lebih Dicintai Allah


Alhamdulillah gerakan one day one juz  (odoj) cukup efektif meningkatkan semangat membaca Quran. Ini sebab kenapa Rasulullah sangat menganjurkan berjamaah dan berkomunitas dengan orang sholih.

Ketika ada anggota yang belum tercapai satu juz maka akan ada anggota lain yang menyemangati bahkan rela mengambil alih (lelang) bacaan tersebut. Efeknya adalah anggota yang juznya dilelang merasa tertinggal pahala dan tidak ingin lalai lagi. Bahkan dia akan berusaha utk mengambil lelang orang lain untuk mengejar ketertinggalannya.

Salah satu grup odoj yang diikuti oleh anak penulis  bahkan memotivasi anggotanya untuk segera menyelesaikan tilawah Quran di waktu yang lebih awal. Mereka membagi anggotanya menjadi beberapa tim yang saling berlomba paling cepat menyelesaikan tilawah hari itu. Setiap tim memiliki komandan yang menyemangati anggotanya agar jangan sampai kalah cepat dengan tim lain. Kebiasaan ini membuat tilawah menjadi prioritas utama dibandingkan aktivitas lain.

Saat ini mulai ada yang memodifikasi one day one juz bukan hanya untuk fastabiqul khairat dalam membaca Quran tapi juga menyemangati ibadah lainnya. Di dalam halaqoh-halaqoh tarbawi selain membaca Quran satu juz juga ada program lain seperti sholat malam (Qiyamul Lail), puasa (Shaum), sholat Dhuha, infaq, wirid alMatsurat, riyadhoh dan lain-lain.

Jika aktivitas-aktivitas tersebut hanya dievaluasi tiap pekan di pertemuan halaqoh kadang kita terlupa untuk mengerjakannya. Namun jika setiap saat HP kita berdering saat menerima laporan bahwa ada anggota yang telah menyelesaikan programnya hari itu, seperti one day one juz, kita akan teringat dan terpicu untuk menyelesaikannya.

Komunitas ibadah harian ini bisa dibentuk dalam satu halaqoh atau gabungan halaqoh. Sebagaimana odoj komunitas ibadah harian juga membentuk grup chating di BBM atau whatsapp yang anggotanya merupakan anggota halaqoh. Setiap anggota halaqoh diminta melaporkan ibadah sunah yang dia lakukan setiap hari.

Laporan  ibadah yaumian dilakukan dengan simbol huruf. Jika tilawah tercapai 1 juz maka simbolnya huruf T. Sholat malam (Qiyamul lail) dengan simbol Q, Sholat Dhuha= D, alMa'tsurat = M, Infaq = I, shaum = S istiGhfar 100x/hari = G.

Jadi jika anggota pada malamnya telah berbuka puasa (Shaum) serta sholat malam (Qiyamul lail) dan hari berikutnya sudah  sholat Dhuha, membaca al-Matsurat, Tilawah 1 juz, ber-Infaq maka dia melaporkan SQDMTI. Jika ia hanya shola Dhuha, Tilawah satu juz, berinfaq, dan beristighfar seratus kali maka dia melaporkan DTIG.

Semakin cepat dia melaporkan telah selesai melaksanakan program ibadahnya maka Insya Allah semakin besar pahalanya karena dia telah mengingatkan anggota yang lain untuk beribadah. Dan ini akan memicu yang lain untuk segera menyelesaikan ibadahnya.

Laporan harian ini juga bisa menjadi indikator dini dari anggota halaqoh. Jika ada anggota yang tidak pernah melaporkan Qiyamullail mungkin dalam keadaan sakit atau hari-harinya terlalu banyak lalai/maksiat. Jika ada anggota yang berhari-hari tidak pernah berinfaq merupakan indikator adanya kesulitan ekonomi. Infaq dapat dengan mudah dilakukan secara harian dengan menyediakan kaleng infaq di rumah yang akan disetor ke lembaga zakat/yayasan setiap bulan.

Jika sang murobi melihat indikasi menurunnya ibadah harian ini dengan segera tentu akan cepat pula dapat mengambil tindakan. Jika masalahnya adalah ekonomi maka sang murobi bisa mengarahkan infaq harian anggota lain kepada yang bersangkutan.

Alhamdulillah penulis yang tergabung dalam komunitas evaluasi harian (mutabaah yaumian) ini merasakan peningkatan dalam ibadah. Bahkan ada anggota yang biasanya hanya melaporkan dua atau tiga ibadah sunah saja setiap hari sudah mulai melaporkan empat atau lima per harinya karena terpacu dengan ibadah anggota lain.

Mungkin kita merasa sudah cukup sholih di lingkungan kita. Namun jika berkomunitas dengan yang lebih sholih kita akan terpacu lebih baik.

Berlomba lari dengan anak kecil membuat kita tidak mengeluarkan seluruh tenaga kita. Namun jika kita berlomba dengan yang selevel dengan kita akan memaksa kita mengeluarkan seluruh kemampuan kita
untuk menjadi pemenang.

Semoga kita bisa berlomba, fastabiqul khairat dan saling motivasi  dalam ibadah.


*by Dhoni Prasojo

Program PKS Tepat Sasaran, Masyarakat Senang


LABUHAN - (1/1/2014) Sejumlah kader dan Caleg PKS melaksanakan kegiatan pemeriksaan mata dan kacamata murah bagi warga Puworejo, kecamatan Aek kuo, Labuhan, Sumatera Utara.

Menempuh jalan bebatuan yang berkelok dan melewati kebun kelapa sawit yang rindang para kader dan CALEG akhirnya dapat bertatap muka langsung dengan warga Puworejo yang banyak didominasi oleh suku jawa.

Iskan Qolba Lubis, aleg PKS DPR RI dari dapil Sumatera Utara selaku ketua pelaksana dalam sambutannya memaparkan bahwa program ini dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat mengenai mata tua yang selama ini banyak mereka derita.

"Mengawali awal tahun ini kami ingin masyarakat mengawalinya dengan hal yang bukan hanya baik namun juga mendidik, dengan membaca misalnya. Karena yang kami khususkan untuk hari ini adalah kacamata Plus atau yang bisa di identikan dengan kacamata baca. Sehingga setelah ini mereka semakin mudah untuk membaca karena sudah mempunyai kacamata baca," ucapnya.

Warga yang didominasi kaum Bapak mengangguk paham sambil mencoba-coba kacamata yang mereka terima.      

"Nah, Insya Allah Bapak dan Ibu nanti membaca Al-quran juga lebih nyaman ya", lanjut Iskan.

Masyarakat sangat antusias dan mengaku senang dengan kegiatan ini. Seorang nenek mengaku sangat senang dengan kegiatan ini karena selama ini ia mengaku kesulitan untuk memasukkan benang ke jarum karena penyakit mata Plus yang selama ini dideritanya.

"Sekarang memasukkan benang ke jarum sudah gampanglah itu", ucap sang nenek sambil terkekeh.

#AYTKTM

Selamat jalan ke rahmatullah, Kang Aden. Semoga Allah menempatkanmu di posisi yang mulia.

31.12.13


Inna lillahi wa inna illaihi raji'un. Kang Aden Edcoustic telah mendahului kita semua menghadap Allah Yang Maha Penyayang, tadi malam, Senin (30/12/2013) pukul 20.20 wib di RS Al-Islam Bandung.

Kang Aden kita kenal sebagai vokalis di grup nasyid Edcoustic, bersama partnernya Eggie (gitaris), yang sukses mengusung konsep musik pop inspiratif.

Album perdana “Masa Muda” dirilis Oktober 2004, telah menjadi satu fenomena tersendiri di blantika musik religi Indonesia. Album ini telah terjual hampir 20.000 keping, sebuah pencapaian luar biasa bagi album sekelas indie.

Single “Muhasabah Cinta” (2008) semakin melesatkan popularitas Edcoustic, terlebih setelah Aden sukses berkolaborasi dengan Melly Goeslaw dalam menciptakan ost. "Ketika Cinta Bertasbih".

Salah satu karya Kang Aden adalah Hymne PKS, bisa didengar dan di download di: http://www.pks-kreatif.com/lagupks/18-partai-keadilan-sejahtera-edcoustic

Selamat jalan ke rahmatullah, Kang Aden. Semoga Allah menempatkanmu di posisi yang mulia.

Aamiin.


Cahyadi Takariawan

Mentan Suswono: Kita Surplus 5,4 Juta Ton Beras dan jagung surplus 4,1 juta ton Tahun Ini

FAO beri Indonesia Penghargaan. Menteri Pertanian Suswono saat menerima Dirjen FAO Jose Graziano da Silva (27/5).

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan tahun ini Perum Bulog tak impor beras karena produksi beras dalam negeri mengalami surplus sebesar 5,4 juta ton.

"Tahun ini produksi padi kita realisasinya mencapai 70,87 juta ton (bentuk gabah), sedangkan ketersediaan beras tahun ini mencapai 39,8 juta ton dimana kebutuhan tahun ini sebesar 34,4 juta ton, kita surplus beras sebesar 5,419 juta ton," kata Suswono di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (30/12/2013).

Suswono menegaskan dengan surplus 5,4 juta ton tersebut, membuat Bulog tidak perlu lagi impor beras. Hal ini cukup positif bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya terutama di 2011.

"Jadi tahun ini Bulog tidak impor beras, karena stok di gudangnya cukup," ucap Suswono.

Suswono mengklaim tidak hanya produksi beras saja yang surplus, namun untuk produksi jagung tahun ini surplus 4,1 juta ton, bawang mewah surplus 84.000 ton, cabai besar surplus 187.900 ton seta daging unggas dan telur unggas surplus masing-masing sebesar 419.800 ton dan 54.600 ton.

"Gula pasir untuk pemenuhan kebutuhan gula konsumsi rumah tangga kita surplus 384.300 ton, tetapi untuk pemenuhan seluruh kebutuhan gula nasional hanya 2,54 juta ton tidak cukup, makanya kebutuhan gula untuk industri dipasok dari impor dan cadangan gula pada 2012," tutupnya. (detikfinance)

"Baru kali ini ada partai yang begitu serius membantu"

30.12.13


Hampir 200 orang berpakaian coklat khas itu berkumpul di Balai Desa Rahtawu, desa wisata yang terletak di lereng pegunungan Muria, Kudus, Jawa Tengah. Mereka duduk rapi bersila di aula Balai Desa, lesehan tanpa tikar,  bersiap menerima pengarahan dari Kepala Desa. Mereka akan melakukan bakti sosial di desa yang terletak di ketinggian 500 mdpl, sekitar 20km di ujung utara Kota Kudus, (28-29 Desember 2013)

Sugiono, begitu lelaki paruh baya itu biasa dipanggil. Belum ada sebulan ia dilantik menjadi Kepala Desa. Namun kiprahnya di masyarakat sudah diakui masyarakat desa wisata spiritual itu. Ia yang duduk di depan memberikan pengarahan.

Suara parau mengiring kata sambutan sederhana yang ia sampaiakan. Lugas namun santun, khas orang pegunungan. Namun bukan dingin yang menjadikan suaranya parau, tapi rasa haru yang menjadikannya tergugu.

"Saya terharu dengan kehadiran Bapak-bapak semua. Baru kali ini ada rombongan orang dalam jumlah sebanyak ini yang datang memberikan bantuan untuk membangun desa ini. Baru kali ini ada partai yang begitu serius membantu."

Lalu kalimat demi kalimat terurai dari mulut lelaki sederhana itu. Dia juga yang langsung memimpin kegiatan bakti sosial didampingi pengurus partai bernomor urut 3 itu. Meski baru sekali bertemu, ia tidak terlihat canggung, berbincang dan berkoordinasi. Lalu ia membagi relawan itu menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok didistribusikan ke-4 titik di wilayah desanya yang memang sangat luas.

Pak Kades, ketika memberi pengarahan

Para relawan itu juga terlihat patuh dengan instruksi pak Kades. Tidak ada rasa keberatan sedikitpun. Mereka langsung ikut arahan dan menuju lokasi masing-masing. Di tiap titik ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Ada yang membangun jalan kampung, pengecoran jembatan dan juga pembersihan tempat wisata.

Perjalanan dari Balai Desa menuju lokasi ternyata cukup jauh. Yang paling jauh karena lokasinya di lereng gunung, diantar dengan mobil colt bak terbuka. Sebagian lainnya jalan kaki menuju lokasi.

Terlihat para relawan juga akrab dengan penduduk desa. Tegur sapa, bincang-bincang dan obrolan terlihat diantara para relawan dengan penduduk desa yang ikut gotong royong.

Dengan sigap mereka mengangkat batu, menata di jalan tanah yang telah disiapkan. Sebagian membantu tukang untuk mengaduk semen, mengangkat adonan 'labur' atau adonan cor-coran dibawa menuju lokasi pengecoran jalan. Warga sekitar menjadi tambah semangat melihat para relawan yang sangat semangat membantu. Bahu-membahu warga dan relawan menjadikan pekerjaan pengecoran jalan dan jembatan di beberapa titik menjadi cepat selesai.

Bukan yang pertama saya mengikuti kegiatan semacam ini. Kakak saya yang kader PKS sudah sering mengajak saya ikut menjadi relawan di beberapa acara baksos Partai Dakwah ini. Sejak beberapa tahun lalu, setiap ada bencana, kakak saya ikut menjadi relawan dan saya kerap diajak serta. Bencana tanah longsor, gempa Jogja, beberapa kejadian kebakaran, bakti sosial, gotong royong pembangunan jalan seperti saat ini, seperti tidak ada hhabis-habisnya partai ini melayani masyarakat.

Seperti 2 hari terakhir ini. Kerja bakti membangun jalan dan jembatan, menghadirkan banyak relawan, bahkan dari beberapa kota sekitar Kudus seperti Semarang dan Grobogan juga hadir ikut serta.

Saya melihat pak Kades dan warga desa Rahtawu sangat senang dengan kehadiran para relawan PKS ini. Sejak hari pertama, mereka bahkan sudah terlihat akrab satu sama lain. Beberapa warga yang simpati mengundang relawan untuk mampir ke rumahnya untuk sekedar minum teh hangat dan hidangan ubi rebus.

Seorang warga yang sempat saya ajak bicara, menyampaikan kesannya pada kegiatan kerja bakti ini.

"Kami senang dengan kehadiran mereka. Bapak-bapak ini tentu orang-orang yang sibuk, namun masih rela ikut kerja bakti. Mereka terlihat rapi dan bersih, namun tidak segan-segan berkotor-kotor bersama kami kerja bakti."

Orang lain lagi berkomentar,"Orang-orangnya santun dan baik. Rajin sholat. Masjid-masjid jadi ramai sholat jamaah dengan kehadiran mereka."

Seorang kakek tua di sebuah warung kopi ketika saya sempat singgah, berkomentar dengan teman sebayanya, "Mereka masih muda, kelihatannya pinter-pinter, namun rela jauh-jauh ke tempat terpencil seperti ini hanya untuk kerja bakti."

Dan rasa haru sekaligus bangga saya bisa ikut bersama rombongan ini. Ketertarikan saya dengan partai ini semakin memuncak. Diam-diam saya semakin jatuh cinta.

Saya teringat ketika bertanya pada kakak saya, mengapa para kader PKS tidak berhenti melakukan kegiatan melayani masyarakat bahkan ketika partainya banyak dihujat akhir-akhir ini, dicemooh dan disudutkan media,

"Beginilah partai ini mengajarkan kami. Apapun yang terjadi, kami akan terus melayani."

Dan jawaban kakak saya itu menancap sampai ke lubuk paling dalam. Jleb!

Kakak saya adalah koordinator paguyupan kelompok tani di desanya. Dan oleh PKS ia ditunjuk untuk menjadi caleg mewakili daerah kecamatan tempat tinggalnya.


*by Jumadi Subur
Trainer dan Penulis Buku
(beberapa kali jadi relawan PKS)
@jumadisubur on twitter


-FOTO (atas): Peserta mukhoyyam Kepanduan PKS sedang baksos membangun jalan di desa Rahtawu, Gebog, Kudus.

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.