Hasil Pemira PKS telah diumumkan Minggu
(29/12) lalu dan memunculkan lima besar tokoh yang menjadi bakal calon presiden
dari partai bernomor urut tiga ini. Kelima tokoh tersebut adalah Hidayat Nur
Wahid (18,34 % suara), Anis Matta dengan (17,46 % suara), Ahmad Heryawan (16,69
% suara), Tifatul Sembiring (11,50 % suara), dan Nur Mahmudi Ismail (7,41 %
suara). Hasil Pemira akan dibahas oleh Majelis Syuro untuk penentuan calon
presiden yang akan diusung partai ini dalam Pemilu 2014.
Nah, bagaimana komentar kelima besar bakal
calon presiden PKS ini?
Hidayat Nur
Wahid (HNW)
Sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemira yang
melibatkan seluruh kader PKS di berbagai daerah, Hidayat mengaku terkejut. Ia
tak menduga dukungan kader PKS masih besar kepadanya. Hidayat mengaku hanya
mengikuti mekanisme partai, dan tak ingin mengajukan diri sendiri sebagai
capres untuk PKS.
“Saya surprise
karena kader-kader tahu saya kalah di Pilkada DKI, tapi mereka masih percaya
pada saya,” ungkap mantan Presiden PKS ini.
Hidayat menyatakan memilih untuk menyerahkan
semua keputusan soal capres PKS pada mekanisme yang berlaku di Majelis Syuro.
Anis Matta (AM)
Presiden PKS Anis Matta yang meraup suara terbesar kedua menyatakan,
bahwa siapapun yang menjadi calon presiden dari hasil Pemilihan Raya (Pemira)
PKS akan didukung penuh oleh seluruh kader. “Siapapun yang nantinya terpilih,
mesin PKS akan berjalan untuk mendukungnya,” ungkap Anis.
Namun Anis sendiri sempat mendorong HNW dan
Aher karena peluang mereka yang lebih besar di mata publik. Seperti diketahui
HNW dan Aher berasal dari dua suku terbesar di Indonesia yakni Jawa dan Sunda,
sedangkan ia sendiri mengaku sebagai suku minoritas yakni Bugis. "Peluang beliau berdua lebih besar, sebagai presiden partai
saya cukup siapkan pondasi sistem yang kokoh,” ungkap Anis.
Ahmad Heryawan (Aher)
Gubernur
Jawa Barat yang dikenal dengan panggilan Aher ini memilih untuk mendorong semua nama yang akan
dijadikan calon presiden PKS.
“Saya mendorong semuanya. Posisi 1,2,3,4,5 itu tidak berlaku
urutan. Kalau bagi partai dan kemaslahatan Indonesia, mana saja bisa di dorong
ke depan di antara lima itu,'' ujar Aher.
Tifatul Sembiring
"Saya belum siap," ungkap Tifatul Sembiring
singkat saat ditemui wartawan usai acara di Universitas Al Azhar, Jakarta
Selatan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini mengaku belum siap
untuk menjadi calon presiden dari PKS.
Alasannya, menurut Tifatul,
dirinya tengah berkonsentrasi dengan pekerjaannya, sebagai Menkominfo. "Lagipula
saya kan mantan presiden," ungkap mantan
Presiden PKS ini setengah berseloroh.
Nur Mahmudi
Nur Mahmudi Ismail, mantan presiden PKS yang
kini menjabat sebagai Walikota Depok ini mengaku tersanjung dengan apresiasi
yang diberikan para kader yang menempatkannya di posisi lima besar.
"Kalau soal perasaan tak boleh
diekspresikan, ini sebagai satu apresiasi dari kader PKS untuk memercayai saya
masuk salah satu kandidat, untuk berikutnya tentu masih banyak hal yang harus
kita lakukan," ungkapnya.
Nur Mahmudi menyatakan bahwa hasil Pemira
adalah masukan bagi Majelis Syuro, nantinya ada banyak faktor lain yang
dipertimbangkan termasuk dukungan dari pihak eksternal. Maka ia pun menyerahkan
segala keputusan pada Majelis Syuro PKS.
0 comments:
Post a Comment