Setan itu Bernama Lontong Opor
6.7.16
Serangkaian Acara meriahkan acara Milad PKS Jawa Tengah
25.4.16
Acara dilanjutkan dengan Launching Mobil Khidmah PKS Jateng yang akan menyokongPKS dalam menjadi Partai terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Sekretaris Umum DPW PKS Jateng, Ikhsan Mustofa dalam sambutan Launching menyampaikan bahwa Mobil Khidmah tersebar di 35 kota/kabupaten.
"Setelah ini, nanti akan ada pertunjukan dari teman-teman regu penyelamat. Mereka turun dari atas gedung untuk menyelamatkan korban, itu gambaran mereka saat dilapangan," Terang Ikhsan mengenai acara Show of Skill dari Tim Penyelamat Bencana PKS Jateng yang memperagakan Vertical Rescue.
Lebih Lanjut Ikhsan menjelaskan bahwa agenda PKS tidak hanya pada hari ini, karena sebelumnya sudah terlaksana beberapa hal seperti tadi malam adanya acara nonton bareng
Film Tausiyah Cinta dengan 300 pemuda-pemudi kota Semarang dan sekitarnya, selain menonton mereka juga diajak untuk beramal.
Tidak ketinggalan dalam tradisi keilmuan, acara Tasyakuran Milad 18 PKS jateng juga diselenggarakan babak penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning pada ahad (17/04/2016), Forum Diskusi Fraksi mengenai Kesejahteraan Nelayan senin (18/04/2016) lalu, serta Kajian Islam Sabtu Sore di Markas Dakwah yang disiarkan Live Streaming.
"Kemarin sore kita adakan Kajian Islam di DPW, monggo kami mengajak seluruh masyarakat rutin tiap hari sabtu sore, atau bisa akses melalui PKS TV insya Allah kita Live Streaming," Kata Ikhsan dihadapan masyarakat yang hadir dalam acara Tasyakuran Milad 18 PKS.
Semarak Tasyakuran Milad 18 PKS ditutup dengan agenda Forum Group Diskusi dari Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Jateng yang membahas mengenai ketahanan keluarga bersama praktisi LRC-KJ HAM, Yayasan Setara, pakar psikologi Dini Ratri, dan Eko Yuliarti Siroj BPKK DPP PKS.
"Ini baru partai yang mengundang yayasan setara untuk membahas mengenai masalah ini," terang Ika, perwakilan Yayasan Setara.
Tingginya antusias santri ikuti lomba kitab kuning pks
18.4.16
Sejumlah santri pesantren mengikuti pengajian "Kitab Kuning".
SEMARANG -- Animo masyarakat Jawa Tengah terhadap lomba ‘kitab kuning’ cukup tinggi. Setidaknya ini dibuktikan oleh banyaknya peserta yang ambil bagian dalam lomba kitab kuning yang digelar DPW PKS Jawa Tengah, Ahad (17/4).
Lomba yang digelar di aula kantor DPW PKS Jawa Tengah ini diikuti tak kurang dari 150 peserta yang mewakili sedikitnya 40 pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah.
"Beberapa diantaranya merupakan para santri dari ponpes besar di Jawa Tengah, seperti Ponpes Sarang, Rembang; Al Hikmah 1 Benda, Brebes; Darusalam, Gontor; Darul Falah Bangsri, Jepara dan Ponpes Karangasuci. Purwokerto,” kata Ketua Panitia Lomba Kitab Kuning, Nurhadi Susilo.
Meski masih tahap seleksi untuk tingkat Jawa Tengah, jelasnya, animo para santri untuk mengikuti kompetisi ini cukup menggembirakan. Ia juga menjelaskan, untuk mekanisme pada babak penyisihan tingkat Jawa Tengah ini dibagi dalam dua sesi. Sesi Pertama adalah membaca kitab kuning dihadapan satu juri sesuai undian.
Dari sesi ini akan diambil tiga orang peserta terbaik yang nantinya berhak maju untuk sesi kedua. “Pada Sesi kedua tiga peserta yang dinyatakan lolos akan diminta untuk membaca kitab kuning dihadapan tiga juri sekaligus.
Yang terbaik dari sesi kedua ini, selanjutnya akan ditetapkan satu peserta terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah untuk maju ke Babak Final Lomba Kitab Kuning. Mereka akan bersaing dengan perwakilan dari seluruh perwakilan terbaik di Tanah Air.
“Insya Allah, satu peserta terbaik dari lomba kali ini akan menjadi delegasi DPW untuk maju pada lomba yang sama di tingkat Pusat,” tambah Nurhadi di sela- sela pelaksanaan lomba kitab kuning ini.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan dalam lomba yang diinisiasi oleh Fraksi PKS DPR RI ini, para peserta akan membaca kitab Fathul Mu'in karya Syeikh Zainuddin Bin Abdul Aziz Al Malibari. Kitab yang mashur di Indonesia tersebut membahas mengenai fiqih mazhab Syafi'i. Sedangkan dewan juri pada babak penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning tingkat Jawa Tengah ini terdiri atas para tokoh ponpes.
Dia mencontohkan, KH Samiun Jazuli, pengasuh Ponpes Raudhotul Ulum, Guyangan, Kabupaten Pati, KH Tri Bimo Soewarno dari pengasuh Ponpes Al Hadi Iman Solo dan KH Qutub Izzuddin dari Pondok Al Haromain Jepara,” kata dia.
Jika lolos ke babak grand final di Jakarta, para peserta lomba Kitab Kuning itu akan bersaing untuk mendapatkan satu hadiah utama, yakni umrah beserta uang pembinaan sebesar Rp 20 juta. “Melalui rangkaian seleksi peserta ini, kami berharap wakil Jawa Tengah pada lomba ini mampu berbicara di level nasional nanti,” tambahnya.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
Musda 4 PKS : Tujuh Kader Berpeluang Menjadi Ketua DPD
29.10.15
Ledia Hanifa: Kolom Agama Identitas Warga Negara Indonesia
8.11.14
"Sebab dalam pembukaan UUD 1945 secara tegas meletakkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap WNI yang menjalankan agamanya dengan baik maka ia adalah seorang Pancasilais," kata Ledia melalui pesan singkatnya kepada Humas DPP PKS, di Jakarta, Jumat (7/11).
Ledia menambahkan, agama yang tercantum di e-KTP berkorelasi dengan pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga negara. "Setidaknya ini akan menegaskan pola kerukunan hidup antar umat beragama," imbuh Wakil Ketua Komisi VIII yang membawahi Keagamaan itu.
Lebih lanjut legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, banyak manfaat dari adanya kolom agama. Misalnya, lanjut Ledia, dengan adanya identitas agama di e-KTP maka seseorang dibatasi untuk tidak masuk dan menggangu ibadah orang lain. Selain itu, juga mempermudah hak seseorang untuk mendapatkan pengajaran agama di sekolah dengan guru yang seagama dengannya sebagaimana yang tertera dalam Undang-Undang Sisdiknas.
Ledia juga mengungkapkan, jika kolom agama dihapus, maka akan mempersulit proses pemakaman sesorang jika meninggal dunia. "Jika dia wafat harus dimakamkan sesuai agamanya. Jika tak tercantum dalam KTP dan yang bersangkutan mengalami kecelakaan yang menimbulkan kematian tentu pengurusan jenazahnya dilakukan sesuai identitas di KTP-nya," ujar anggota dewan dari dapil Jabar I itu.
Terkait alasan Mendagri dengan rencana pengosongan kolom agama adalah bahwa pemerintah menjamin masyarakat Indonesia untuk memeluk suatu keyakinan atau agama yang diyakini, Ledia berpendapat bahwa perlindungan yang diberikan tentu berdasarkan bukti identitas yang bersangkutan.
"Bagamana pemerintah memberi perlindungan dan kebebasan untuk beribadah jika identitas tidak jelas? Bagamana pemerintah bisa melindungi pemeluk agama yang melaporkan adanya penodaan atau penistaan jika tidak diketahui agamanya? Bisa jadi nanti dianggap laporan palsu padahal benar adanya. Jadi aspek perlindungan yang dimaksud harus dipikirkan matang-matang," pungkasnya.
Akhirnya PAN Gabung PKS, Inilah Susunan Fraksi di DPRD Kab. Kudus
6.9.14
KUDUS - pkskudus.org Rabu, tgl. 3 September 2014, telah dilaksanakan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kudus dengan acara Pengumuman Pembentukan Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Kudus Masa Keanggotaan 2014-2019. Rapat dipimpin oleh Pimpinan Sementara , Bp. Masan, SE dan didampingi Wakil Ketua sementara Bp. Drs. Ilwani, dihadiri Para Anggota DPRD, Sekretaris DPRD dan Pejabat Struktural Sekretariat DPRD. Dalam pembukaan Rapat Paripurna Pimpinan sementara mengharapkan dukungan dan peran aktif para Anggota DPRD untuk senantiasa meningkatkan kinerja serta kedisiplinannya dalam mengikuti rapat-rapat DPRD Kabupaten Kudus, sehingga tahapan dalam proses pembentukan fraksi-fraksi sampai dengan terbentuknya alat kelengkapan DPRD Kabupaten Kudus bisa berjalan tepat waktu.Mengingat agenda-agenda pokok seperti pembahasan perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 dan pembahasan RAPBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2015 yang harus segera diselesaikan. Adapun Nama Fraksi dan susunan keanggotaan fraksi adalah sebagai berikut :
Ditemukan Honorer “Palsu” Lolos Verfikasi
Disebutkan, hanya sebanyak 232 orang dari total 298 orang honorer K2 yang dinyatakan memenuhi syarat. Sebanyak 66 orang lainnya tidak lolos. “Setelah kami cek 232 nama tersebut, ternyata masih ada yang tidak memenuhi syarat, namun diloloskan,” katanya
Politisi PKB yang pada periode lalu menjabat Ketua Komisi D ini menambahkan, honorer K2 “palsu” tersebut diketahui guru di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Mejobo. Ia enggan menyebut nama honorer tersebut sebelum mengklarifikasi temuan itu ke BKD. Dari penelusurannya, guru tersebut mengantongi SK bertugas tahun 2007. Kebetulan dari sekolah yang sama ada tiga guru yang mengikuti seleksi CPNS dari jalur K2.
Dua orang guru lainnya sebelumnya dinyatakan lolos tes. Namun saat hasil tes diprotes yang berujung pada verifikasi oleh Ombudsman, dua guru tersebut memilih mengundurkan diri. “Anehnya setelah verifikasi oleh BKD, satu orang guru yang semula tidak lolos tersebut justru dinyatakan lolos. Kami mendengar ia aktif ikut demonstrasi bersama K2 asli,” ujarnya.
Sutejo meminta tim verifikasi BKD kembali mengecek nama-nama yang sudah dinyatakan lolos verifikasi. Sesuai PP nomor 56 tahun 2012 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS, hanya honorer yang sudah memiliki masa kerja selama satu tahun pada 31 Desember 2005, yang bisa mengikuti seleksi.
Terpisah, Sekretaris Konsorsium Masyarakat untuk Kudus Bersih (KMKB) Slamet Machmudi mendukung langkah anggota DPRD yang ikut melakukan investigasi keaslian data honorer K2. Ia meminta agar temuan itu ditindaklanjuti secara serius dengan menyampaikan sanggahan atau memanggil BKD untuk meminta penjelasan.
(Saiful Annas/CN26/SM Network) http://berita.suaramerdeka.com/dprd-kudus-temukan-honorer-palsu-lolos-verfikasi/
Maka tersenyumlah Pak Prabowo!
24.7.14
CENDEKIAWAN Muslim, Adian Husaini menilai siapapun presidennya, kita wajib terus berjuang mewujudkan Indonesia sebagai negara yang bertakwa.
“Kewajiban kita terus mengingatkan penguasa, agar taat kepada Allah,” katanya dalam Fanspage Adian Husaini, Rabu (23/7).
Adian mengatakan, dalam Perspektif Islam (ukhrawi): Jika tidak jadi Presiden, Allah ringankan Prabowo dari beban teramat berat di akhirat. Tersenyumlah, Allah maha Adil! Bagi kaum sekuler, syahwat dunia dan kekuasaan jadi tujuan. Bagi muslim, kekuasaan untuk ibadah. Banyak jalan lain untuk ibadah.
“Maka tersenyumlah Pak Prabowo! Anda telah menang, berhasil merebut hati ulama-ulama sejati, dan puluhan juta warga bangsa. Rajawali tetaplah rajawali!” tuturnya.
“Rajawali tetaplah rajawali! Terbanglah tinggi, tatap cakrawala, tembus alam dunia. Terbanglah ke Gaza. Di sana saudaramu teraniaya!” tulisnya.
“Yakin dan Ridholah padaTakdir Ilahi. Negeri ini amanah para wali. Allah tak berdiam diri pada yang dizalimi. Berdoalah untuk kejayaan negeri,” tambahnya.
Menurut Adian, perjuangan Islam adalah untuk menegakkan kebenaran. Sukses tidaknya perjuangan jangan hanya diukur dari diraih atau tidaknya kursi kekuasaan.
“Ibrahim as tetap sukses sabagai Nabi, meskipun kalah oleh raja zalim. Meski sukses menipu Adam, Al Quran tidak menyebut Iblis sebagai pemenang!” imbuhnya.
“Kewajiban kita berdakwah dengan hikmah, nasehat yang baik dan debat yang lebih baik. Ingatkan selalu pada penguasa, bahwa mereka akan diadili oleh Allah di akhirat!” tutupnya. [Pz/Islampos]
*http://www.pkspiyungan.org/2014/07/adian-husaini-tersenyumlah-pak-prabowo.html
Dianggap Menghina KPU, Anggota DPR Minta Laporkan Burhanudin ke Polisi
12.7.14
Pernyataan Burhanudin Muhtadi yang dianggap menghina Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa dibiarkan. Pernyataan itu adalah bukti pelecehan dan pencemaran nama baik penyelenggara pemilu.
"Ini harus dimejahijaukan," imbuh Wakil Ketua Komisi III DPR, Almuzzammil Yusuf, saat dihubungi, Sabtu (12/7).
Menurutnya, pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Politik itu merusak KPU sebagai lembaga negara. Padahal, KPU merupakan lembaga yang kredibel dalam penyelenggaraan pemilu. Karena merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan mandat untuk melakukan rekapitulasi suara.
Bayangkan, katanya, saat penghitungan semua saksi dipanggil dan diajak mengesahkan perolehan suara bersama-sama. "Quick count tidak seperti itu. Hitung cepat itu sepihak," imbu politikus PKS tersebut.
Ia pun berpesan kepada KPU untuk tidak segan melaporkan Burhanudin ke Bareskrim Polri. Karena yang dikatakan Burhanudin dinilainya sudah melanggar hukum. "Tidak bisa dibiarkan."
Beberapa waktu lalu, Burhanudin menyatakan hitung cepat yang dilakukan lembaganya sudah benar dan tepat. Bahkan, kalau ternyata hasil real count berbeda, maka KPU pasti salah. (ROL)
*http://www.pkspiyungan.org/2014/07/dpr-minta-kpu-laporkan-burhanudin-ke.html
Respon Kepada Prabowo-Hatta Semakin Positif
30.6.14
Koordinator Garuda Merah PPP Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY, Ach Baidowi mengatakan, respons publik terhadap pasangan Prabowo-Hatta cukup besar. Hal itu terbukti saat tim Garuda Merah PPP melakukan sosialisasi di pedalaman.
"Mereka sangat antusias, karena selama ini belum tersentuh. Ketika kami datang membawa atribut untuk sosialisasi langsung diserbu warga," katanya di di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, dalam sosialisasi yang dilakukan tim Garudah Merah PPP menjukkan adanya respon positif untuk pasangan Prabowo-Hatta saat ini. Sejumlah lokasi yang disambangi tim Garuda Merah PPP yakni, pasar, perempatan, terminal, pondok pesantren, kawasan industri, pusat perbelanjaan, taman kota, persawahan dan pelabuhan pendaratan ikan.
Selama perjalanan, tim Garuda Merah PPP menemui berbagai segmen masyarakat mulai petani, pedagang, nelayan, buruh, mahasiswa, pemuda, karyawan, pemuka agama hingga kader partai. Selain membagikan atribut kampanye, tim Garuda Merah PPP juga menyosialisasikan sosok Prabowo-Hatta termasuk juga menampung aspirasi dari masyarakat.
"Karena kami turun ke lapangan dan mendengarkan pendapat warga, maka peta kekuatan masing-masing daerah bisa diketahui. Peta kekuatan inilah kami laporkan kepada Timkamnas Bidang Strategi untuk ditindaklanjuti," jelasnya.
Baidowi mengungkapkan, tim Garuda Merah PPP sengaja diterjunkan langsung ke sejumlah titik yang belum tersentuh. Tujuannya untuk memperkuat ataupun menambal kekurangan Timkamnas maupun Timkamda.
"Kami menghindari acara seremonial seperti deklarasi dukungan. Garuda Merah PPP langsung terjun ke masyarakat, sehingga tanpa deklarasi pun kinerja kami bisa maksimal," tandasnya.[bay]
KH Maimoen: Pak Prabowo dan Pak Hatta mampu menjadikan Indonesia baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur
14.6.14
Wow!! Kader PKS Kudus Digembleng Untuk Memenangi Duel Udara
8.6.14
Prabowo: "Jangan sampai Indonesia menjadi boneka dari bangsa asing"
SURABAYA – Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto mendatangi posko kemenangan Koalisi Merah Putih Surabaya, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Jawa Timur. Kedatangannya, disambut ribuan Organisasi Massa (Ormas) Pemuda Pancasila.
Dalam pidatonya, Prabowo, mengatakan Indonesia negara kaya dan harus menjadi bangsa yang besar, serta jangan sampai kekayaan Indonesia dirampas oleh negara asing.
"Saya prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang kaya. Namun, rakyatnya masih banyak yang miskin," kata Prabowo, Jumat (6/6/2014).
Dia berharap, warga Jawa Timur, memilih pasangan Prabowo – Hatta, karena peduli dan selalu memperjuangan rakyat kecil.
Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga mengajak para kader Pemuda Pancasila untuk bekerja keras meperjuangkan bangsa Indoensia. "Jangan sampai Indonesia menjadi boneka dari bangsa asing," pungkasnya. (fid/okezone)
Umur 18 Tahun, Putra Anggota DPR PKS Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
5.6.14
Menghafal Al-Qur’an merupakan salah cara menjaga kemurnian ajaran Islam serta pintu gerbang manusia yang ingin sungguh-sungguh memahaminya. Begitulah penuturan Muhammad Saihul Basyir (18 tahun) ketika ditanya tentang pencapaiannya menjadi penghafal Al-Qur’an 30 juz sejak kelas enam Sekolah Dasar (SD).
Basyir, sapaan akrabnya, merupakan finalis Musagaqah Tilawatil Quran cabang Tahfiz Al-Qur’an. Tak ada trik khusus untuk menghafal Al-Qur’an, karena menjadi Hafiz (penghafal Al-Qur’an) tak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang instan. Menghafal Al-Qur’an merupakan buah dari kedisiplinan dibarengi kesungguhan hati untuk memperoleh ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam menghafal Al-Qur’an, kata Basyir, hal utama yang mesti dilakukan adalah meniatkannya karena Allah semata. Menghafal Al-Qur’an, ujar Basyir, ibarat melakukan bagian dari berjihad di jalan-Nya. Sebelum menghafal Al-Qur’an, kita mesti terlebih dahulu mengikuti program tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an).
Tujuannya untuk memperbaiki pelafalan bacaan Al-Qur’an dan menguasai tajwid. Setelah itu barulah menginjak ke tahap menghafal Al-Qur’an. Subuh dan Maghrib, menurut Basyir, merupakan waktu yang ideal untuk menghafal Al-Qur’an.
Keberadaan Musyrif atau guru pembimbing pun tak kalah penting sebagai pengontrol dan pemicu semangat menghafal. Musyrif juga akan membantu proses evaluasi hafalan secara berkala. “Setiap juz yang sudah selesai dihafal harus dites sampai mengetahui dan memperbaiki tingkat kesalahan sekecil mungkin. Begitu juga per lima juz, per sepuluh juz, dan seterusnya sesuai kelipatan hingga 30 juz,” papar basyir.
Saat ini pemuda kelahiran Jakarta, 10 Januari 1996 ini masih duduk di bangku SMA kelas tiga di Pesantren Terpadu Darul Qur’an Mulia, Bogor, Jawa Barat. Ia mengungkapkan, keberhasilannya menghafal Al-Qur’an, serta menjaga hafalannya, tak lepas dari peranan kedua orang tua.
Sejak kecil, anak dari pasangan Mutammimul Ula dan Wirianingsih ini sudah terbiasa dengan lingkungan Qur’ani. Kedisiplinan dan aturan keluarga merupakan faktor pendukung keberhasilannya. Sang ibu, Wirianingsih, mengatur jadwal menonton televisi hanya dua jam setiap hari.
Selain itu, ayahnya secara naluri dan rutin menyetel radio atau kaset murattal Al-Qur’an Imam Masjidil Haram. Maka setiap saat, lingkungan keluarga selalu bernuansa Qur’ani. Di rumah orang tua Basyir, juga ada pula perpustakaan pribadi berisikan koleksi buku hingga empat sampai lima ribu buku.
Sekilas tentang keluarganya, ayahnya yang bernama Mutammimul Ula (57 tahun) adalah seorang yang berasal dari Solo, tepatnya di kecamatan Sragen. Sang kakek mendidik ayahnya dengan didikan yang keras, karena dahulu kakek dari sang ayah adalah seorang yang aktif di partai Masyumi, sehingga apa yang telah diterapkan oleh kakek kepada ayahnya menurun kepada anak-anaknya juga.
Pak Tamim (begitu sang ayah dipanggil) menamatkan SMA di sebuah sekolah Islam di Solo bernama SMA Al-Islam, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 1977, hingga akhirnya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan juga sempat menjadi ketua umum Pengurus Besar PII tersebut selama satu periode (1983-1986). Pak Tamim juga seorang Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia tahun 2007 yang sebelumnya menyelesaikan Sarjana Hukum di Universitas Diponegoro tahun 1982. Dalam dunia politik, Mutammimul Ula tergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah membawanya menjadi anggota DPR-RI pada periode 1999-2004 dan terpilih kembali pada periode 2004-2009.
Sedangkan ibunya yang bernama Wirianingsih (51 tahun) adalah orang Jakarta. Sama dengan ayahnya, sang ibu juga dibesarkan oleh kakek yang juga seorang veteran, kemudian menamatkan jenjang S1 di Universitas Padjajaran (Unpad) pada Fakultas Ilmu Komunikasi, dan melanjutkan S2 di UI Salemba mengambil Psikologi.
Ibu Wiwi (panggilan akrab kesehariannya) bukanlah orang yang tidak memiliki kesibukan, melainkan seorang wanita yang super sibuk. Sejak muda aktif di berbagai organisasi, pernah menjadi pengurus wilayah PII-Jawa Barat, Pengurus Besar PII, dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Universitas Islam Bandung (Unisba), Ketua Pengurus Pusat Salimah (sebuah organisasi Muslimah yang tersebar di 30 provinsi) tahun 2005-2010, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, Presidium Badan Musyawarah Organisasi Wanita Islam (BMOWI) 2007-2012, dan Ketua Yayasan Citra Insani (2009 hingga kini). Ia juga pernah menjadi anggota delegasi RI dalam sidang United Nations Comission on the Status of Women (UNCSW) ke-51 di New York, Amerika Serikat. Kini, Ibu Wiwi menjadi anggota DPR-RI Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Cita-cita terbesar kedua orang tuanya adalah menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an di masa yang akan datang, hingga akhirnya dikaruniai sebelas orang anak. Alhamdulillah enam orang dari sebelas anaknya sudah berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an. (RoL/dakwatuna)
http://www.islamedia.co/2014/06/putra-anggota-dpr-pks-ini-hafal-al.html
Siapa Saja Anggota DPR RI PKS Hasil Pemilu 2014?
14.5.14
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik berdasarkan hasil pemilu legislatif 2014. Penetapan perolehan kursi dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dimuat dalam Surat Keputusan Nomor 416/kpts/KPU/2014, Rabu sore, 14 Mei 2014.
Berikut perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2014-2019:
1. Partai Nasional Demokrat mendapat 35 kursi atau 6,3 persen
2. Partai Kebangkitan Bangsa mendapat 47 kursi atau 8,4 persen
3. Partai Keadilan Sejahtera mendapat 40 kursi atau 7,1 persen
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat 109 kursi 19,5 persen
5. Partai Golongan Karya mendapat 91 kursi atau 16,3 persen
6. Partai Gerakan Indonesia Raya mendapat 73 kursi atau 13.0 persen
7. Partai Demokrat mendapat 61 kursi atau 10,9 persen
8. Partai Amanat Nasional mendapat 49 kursi atau 8,8 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan mendapat 39 kursi atau 7,0 persen
10. Partai Hati Nurani Rakyat mendapat 16 kursi atau 2,9 persen
40 Kursi DPR dari PKS
Berikut daftar 40 orang caleg PKS yang lolos ke Gedung DPR RI:
1. M Nasir Djamil (Aceh)
2. Tifatul Sembiring (Sumatera Utara)
3. Iskan Qolba Lubis (Sumatera Utara)
4. Ansory Siregar (Sumatera Utara)
5. Chairul Anwar (Riau)
6. Hermanto (Sumatera Barat)
7. Refrizal (Sumatera Barat)
8. Mustafa Kamal (Sumatera Selatan)
9. M Iqbal Romzi (Sumatera Selatan)
10. Almuzammil Yusuf (Lampung)
11. Abdul Hakim (Lampung)
12. Hidayat Nur Wahid (DKI Jakarta)
13. Adang Darajatun (DKI Jakarta)
14. Ahmad Zainuddin (DKI Jakarta)
15. Zulkiflimansyah (Banten)
16. Jazuli Juwaini (Banten)
17. Ledia Hanifa (Jawa Barat)
18. Ma’mur Hasanudin (Jawa Barat)
19. Ecky A Muharram (Jawa Barat)
20. Yudi Widiana Adia (Jawa Barat)
21. Soenmandjaja Rukmandis (Jawa Barat)
22. Mahfudz Abdurrahman (Jawa Barat)
23. Sa’aduddin (Jawa Barat)
24. Mahfudz Sidiq (Jawa Barat)
25. Nurhasan Zaidi (Jawa Barat)
26. Surahman Hidayat (Jawa Barat)
27. M Sohibul Iman (Jawa Barat)
28. Gamari (Jawa Tengah)
29. Abdul Kharis (Jawa Tengah)
30. HamidNur Yasin (Jawa Tengah)
31. Abdul Fikri (Jawa Tengah)
32. Sigit Sosiantomo (Jawa Timur)
33. Rofi’ Munawar (Jawa Timur)
34. Sukamta (DI Yogyakarta)
35. Fahri Hamzah (Nusa Tenggara Barat)
36. Aboe Bakar (Kalimantan Selatan)
37. Hadi Mulyadi (Kalimantan Timur)
38. Tamsil Linrung (Sulawesi Selatan)
39. Akmal Pasludin (Sulawesi Selatan)
40. Yudy Kotouky (Papua)
PKS Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK
PKS mendaftarkan gugatan sengketa hasil Pemilu 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan diajukan karena adanya praktik kecurangan.
Sekretaris tim advokasi PKS, Yanuar Arif, menuturkan, partainya menduga ada suara yang hilang di sejumlah wilayah. Yanuar menambahkan jika suara itu dikembalikan, maka otomatis partainya akan mendapat 4 kursi tambahan. Demikian ujar Yanuar di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (14/5/2014).
*dari berbagai sumber
http://www.pkspiyungan.org/2014/05/inilah-daftar-40-anggota-dpr-ri-pks.html