News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Rebut Dulu Kekuasan, Baru Ribut!

25.2.14



Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 sudah di pelupuk mata. Maka sebaiknya umat Islam lebih fokus pada pemenangan Pemilu agar bisa meraih kekuasaan.

Demikian anjuran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, Ahad siang (23/02/2014), di ruang ibadah utama masjid Masjid Agung Al Azhar, Jakarta dalam acara Pengajian Politik Islam (PPI), seperti yang diberitakan hidayatullah.com.

Habib Rizieq menganjurkan umat Islam merapatkan barisan dan berperan dalam Pemilu 2014.

“Saya tidak mau berdebat, kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi  hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut. Kacau tidak? Akhirnya, besok direbut orang lain. Betul?” ucapnya lantang disambut pekik takbir para jamaah.

Pada kesempatan lain, Dr Daud Rasyid juga sangat menekankan agar umat berpartisipasi dalam pemilu dan tidak golput. "Golput? No Way," tegas Daud Rasyid.

Warga Rawa Pasung Ketagihan Pelayanan Kesehatan PKS


Bekasi Barat – Ahad (23/2/ 2014) warga RW 22 kampung Rawa Pasung kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat menyerbu lokasi pengobatan gratis di TK Al Husna RT 01 RW 22 yang dikelola oleh salah seorang tokoh majelis taklim ibu-ibu yakni ustadzah Maisuroh.

Alhasil kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 – 15.00 wib dipenuhi warga yang antusias hadir. Kegiatan semacam ini memang menjadi andalan kader PKS untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Bahkan respon warga yang hadir menginginkan kegiatan pelayanan kesehatan ini bisa dilakukan secara rutin.

“Warga senang sekali ada pelayanan kesehatan dari PKS. Kalo bisa kegiatan semacam ini dilakukan rutin 3 bulan sekali. Apalagi ada door prize nya, ” ujar salah seorang ibu yang ikut antri pengobatan gratis sambil menggendong anaknya.

Kegiatan yang diadakan Caleg PKS Ariyanto Hendrata itu di hadiri ketua RT 01, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat. (feb/pks-kotabekasi.org)

Kisah Mensos bermalam dan makan belalang di rumah warga miskin Gunungkidul

23.2.14


Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bermalam di rumah warga miskin di Gunungkidul dalam rangka meninjau penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH). Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Ujang Hasanudin.

Sebuah rumah di Dusun Lemah Bang, Desa Karangasem, Paliyan, Gunungkidul nampak seperti rumah penduduk lainnya. Berbentuk limasan serta masih berdinding bambu.

Namun pada Kamis (20/2/2014) malam di rumah milik Amanat Ichsan kedatangan tamu istimewa. Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri rela tidur di salah satu kamar di rumah mililk Amanat.

Tidak ada ruangan VIP lengkap dengan kamar mandi dalam, serta embusan air conditioning (AC), layaknya kamar yang biasanya disediakan untuk pejabat negara.

Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera itu hanya menempati sebuah kamar kecil berukuran 2 x 3 meter, dengan satu bantal dan guling tanpa tempat tidur permanen.

Salim menempati kamar yang berada di sudut kiri depan rumah tersebut. Beberapa lubang angin dari anyaman bambu yang disebut gedek juga terlihat kentara. Namun hal ini tidak menyurutkan Salim Segaf untuk merasakan tidur di tengah warga miskin.

Mensos rela tidur dengan menggunakan kasur tipis seperti layaknya warga miskin di dusun itu pada umumnya. ”Saya memang senang tidur di rumah warga dan tidak di hotel. Karena memang saya ingin merasakan suasana damai di tengah kemiskinan warga di dusun ini,” ungkap Salim Segaf Aljufri.

Sebelum tidur, Mensos menyempatkan berdialog dengan warga. Semuanya tersaji dalam dialog ringan serta iringan musik tradisional campur sari.

Sang menteri pun benar-benar menikmati keramahan khas warga dusun. Pria kelahiran Solo Jawa Tengah 17 Juli 1954 itu baru masuk kamar sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis malam, setelah berdialog dengan warga.
Keesokan harinya, begitu bangun, Salim menyempatkan berolahraga dengan warga untuk mengelilingi dusun.

Hidangan ubi rebus dan belalang goreng dan teh manis sudah tersedia di ruang tengah rumah Amanat. Salim langsung melahap belalang goreng dan ubi. “Ternyata enak belalang goreng ini subhanallah, luar biasa. Saya makan sampai kaki belalangnya,” ucap Salim.

Doktor Syariah lulusan Universitas Madinah Arab Saudi ini mengaku baru pertama kali menyantap belalang goreng. Ia tidak menyangka harga belalang goreng melebihi harga daging sapi.

Menurutnya, belalang menjadi salah satu keunikan Gunungkidul yang tidak ada di daerah lain sehingga bisa menjadi peluang usaha bagi warga.

Menurut Amanat Ichsan, Salim Segaf tidak banyak permintaan saat menginap semalam di rumahnya. Untuk hidangan makan malam dan sarapan pagi Salim sempat minta dibuatkan sayur lombok ijo dan rebusan daun kates.

“Mintanya cuma itu saja,” kata Amanat. Amanat pun merasa bahagia rumahnya disinggahi oleh seorang menteri.

Pada tahun ini, tercatat Salim Segaf sudah dua kali berkunjung ke Gunungkidul. Pertengahan Januari lalu ia mengunjungi rumah warga miskin di Desa Dadapayu, Kecamatan Semin. Kunjungan kedua ke Kecamatan Paliyan dan Kecamatan Playen ini juga juga mengunjungi warga miskin penerima bantuan dari Kementerian Sosial.

Tahun ini, Gunungkidul menerima bantuan bedah rumah dari Kementerian Sosial sebesar Rp2,1 miliar untuk merehab 210 rumah tidak layak huni di Paliyan dan Playen. Selain bantuan bedah rumah, Kementerian Sosial juga membangun 21 Kelompok Usaha Bersama dan empat sarana lingkungan di dua kecamatan tersebut senilai Rp650 juta.

Kuota bantuan Kementerian Sosial tahun ini di Gunungkidul diakui Salim terbanyak dibanding daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut karena masalah kemiskinan masih tinggi di Gunungkidul.

Salim bangga menyaksikan rumah yang sudah direhab jumlahnya melebihi dari nominal bantuan yang setiap RTLH sebesar Rp10 juta. “Saya senang semangat warga Gunungkidul yang senang gotong royong,” kata Salim Segaf.

Menurut Salim, bantuan bedah rumah bukan prioritas mengatasi kemiskinan, melainkan hanya sebagai stimulan.

___
*sumber: Harian Jogja

(FOTO atas: Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri (kanan) bersama Bupati Gunungkidul Badingah saat berdialog dengan warga di Dusun Lemahbang, Desa Karangasem, Gunungkidul, Kamis (20/2/2014) malam. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Didatangi Kader PKS, Pak Tua Warga Bali Berkaca-kaca


BALI - Seperti hari-hari biasanya, kader PKS mengawali akhir pekan spesial ini (22/2/2014) dengan Direct Selling (DS). Dikomando ketua PKS DPC Kuta Selatan, Muhammad Rezha, DS kali ini menyisir perumahan padat penduduk yang merupakan pendatang di Bali. Tanpa direncana, Tim DS parkir di depan rumah sederhana yang dikontrak Pak Haji Adam Husein. Dengan senyum ramah dan hangat, istri Pak Adam mempersilahkan masuk.

Dari wajah dan ketegasan bicaranya, Pak Adam sangat mudah dikenali sebagai pria asal daerah Indonesia Timur. Dan benar, ternyata beliau berasal dari Ende NTT. Mengetahui daerah asal beliau dari Ende, salah satu kader PKS mengeluarkan gadgetnya, membuka situs PKS Piyungan dan memutar video Mars PKS yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Gereja Spiritus Santos di Ende beberapa waktu lalu. Mata Pak Adam berkaca-kaca dan merinding melihat PKS diterima di kampungnya yang telah lama ia tinggalkan. Spontan ia mencatat alamat website PKS Piyungan dan berjanji mengabarkan ke saudara-saudaranya.

Di akhir percakapan, pria yang pernah bekerja di Riyadh ini mengaku masa mudanya terlewat begitu saja tanpa makna. Sambil mengepalkan tangan dengan mantap, ia berjanji di usianya yang menginjak senja ini untuk turut memperjuangkan PKS. Allahu Akbar.

Anggota TNI: "Bodoh Sekali Mempertanyakan Atribut Relawan. Yang Dibutuhkan Bantuan!"

21.2.14

TNI dan Relawan PKS bercengkrama akrab di sela-sela membantu korban Kelud (16/2/2014)

Diceritakan oleh Chandra, ketika berdiskusi dengan Andi (nama samaran) relawan banjir dari TNI Brigif Zeni Cijantung di lokasi bencana banjir Tebet, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Bodoh saja elit elit itu memperdebatkan atribut. Setiap bencana yang dibutuhkan adalah pertolongan cepat dan tanggap. Ini negeri rawan bencana, dibutuhkan skema Relawan semesta, kita semua harus siap jadi relawan.

Atribut sebagai tanda bahwa jika terjadi kekeliruan evakuasi bisa dievalusi, dan ada penanggung jawabnya. Saya lihat standar relawan PKS sudah sesuai dengan standar relawan nasional seperti basarnas atau BNPB.

Jika dengan atribut relawan, maka identifikasi relawan dan korban akan cepat bisa dipisahkan di daerah bencana. Korban bisa langsung identifikasi kepada siapa minta bantuan, itu salah satu tanda dan fungsi atribut.

Yang dibutuhkan korban bencana adalah reaksi cepat bantuan. Anda bayangkan jika seluruh parpol membuat pasukan relawan seperti PKS, maka jumlah korban yang banyak dan daerah yang luas akan lebih cepat ditangani. Relawan dari ormas dan parpol sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah, TNI dan Polri. Jadi kalau masih ada elite yang mempermasalahkan atribut, berarti dia tidak punya jiwa relawan sama sekali dan tidak paham bahwa negeri ini rawan bencana."

“Saya bersama pasukan Zeni sering diturunkan di semua jenis bencana, yang saya temukan tim relawan adalah dari TNI/Polri, Basarnas, BNPB, dan PKS. Dan tidak bisa kami pungkiri, di daerah bencana kami sering bekerjasama dengan PKS."

Salut untuk Relawan PKS !!!

___
*sumber: pkspetamburan

Tinjauan Fiqih Seputar Mars PKS oleh Paduan Suara Gereja


Oleh Ustadz Shalahuddin Daeng Nyala, Lc

Assalamu alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Berikut ini adalah pendapat pribadi terkait Mars PKS di NTT, bukan pendapat resmi, kebetulan ada yg mempertanyakan, silakan dikoreksi kalau ada yang mau koreksi:

1. Tidak ada masalah dalam hal menerima atau diterima sebagai tamu oleh orang nasrani.

2. Wajar kalau kebanyakan yang menyambut (walau tidak semuanya) adalah orang nasrani karena di NTT populasi mereka skitar 4,1 jt orang kristen atau sekitar 89 % sementara umat Islam hanya sekitar 9,6 %.

3. Sambutan yg disertai senandung Mars PKS ini, bukan di dalam gereja tapi di Ruang (Auditorium) Kalimutu Grand Wisata Hotel, NTT.. jadi bukan di gereja.. tentu saja di hotel orang bebas keluar masuk, atau sambut menyambut, baik kristen maupun muslim.

4. Kalaupun itu di gereja.. tidak ada larangan berkunjung ke gereja, untuk berdialog dengan pendeta, selama kita juga yakin bahwa kita tidak akan tergoda oleh keyakinan mereka. Bahkan sebagian sahabat ada yg pernah masuk ke gereja dan berdialog dengan pendeta, bahkan ada riwayat bahwa ada sebagian sahabat yg sempat shalat di dalam gereja. Sebagaimana orang-orang nasrani boleh masuk ke dalam masjid, seperti yg terjadi pada tahun ke 9 H ada 60 utusan Najran mendatangi Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam termasuk tiga pemimpin Najran, Al-Aqib-pemimpin pemerintahan, As-Sayyid pemimpin kebudayaan dan politik, dan Al-Uskup-pemimpin agama dan spiritual. Dan mereka diterima di Masjid. Kalau Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam boleh menerima tamu nashara di Masjid, maka tentu juga tidak terlarang kalau kita diterima di gereja.

5. Syekh DR. Muhammad Al Urefi, dai terkenal di Saudi ketika berkunjung ke Inggris beberapa waktu yang lalu, menyempatkan diri berkunjung ke salah satu gereja terkenal dan terbesar di Chelsea, untuk berdialog dan mendengarkan secara langsung dari pendeta, apa sih pandangan mereka terhadap Islam, nabi dan ummatnya.. dan sekaligus menjelaskan apa pandangan Islam terhadap nabi Isa.. dsb, dan untuk  menyaksikan dialognya bisa klik tautan berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=nZTyS4SIboE&hd=1

6. Untuk membangun bangsa, komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dan dengan siapa saja memang harus dijalin, karena bangsa ini bukan hanya milik kita sendiri, jadi perlu dong kita juga tahu apa keinginan mereka, sebagaimana mereka juga perlu tahu, apa yang menjadi keinginan kita, sekaligus menjelaskan berita-berita miring yg selama ini tersebar. Karena kita juga berhak membela diri. Dan undangan mereka bisa jadi karena ketertarikannya terhadap PKS, dan mudah-mudahan setelah itu mereka bisa tertarik dengan Islam.

7. Siapa tahu, tidak menutup kemungkinan dan tidak mustahil ada orang-orang pendosa (fajir) yg justru menyokong dan mendukung agama ini, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam:

وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ

"Allah bisa jadi menolong agama ini melalui seorang yang berdosa." [HR. Bukhari No.2834]

8. Pola hubungan Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam dengan orang-orang kafir, tidak melulu dalam posisi berperang atau mendakwahi mereka untuk masuk Islam. Tapi ada juga pola dalam arti hubungan sosial biasa (muamalah) yg saling memberi dan menerima manfaat atau seperti dalam hal jual beli. Bukankan Rasulullah Shallallalahu alaihi wa sallam bahkan meninggal dalam keadaan menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi?

Contoh lain adalah ketika Rosulullah meminta bantuan Abdullah bin Al-Uraiqit (seorang Kafir Musyrik) utk menjadi penunjuk jalan dlm hijrah ke Madinah, padahal itu adalah posisi paling strategis dlm perjuangan Hijrah.

9. Tidak ada salahnya orang-orang nasrani menyanyikan Mars PKS, yg jadi masalah kalau orang-orang muslim PKS yg menyanyikan mars gereja, dan yang tidak boleh juga kalau kita yang muslim ikut-ikutan dalam kebaktian mereka.

10. Sebelumnya kita tidak pernah membayangkan kalau ada orang kristen yang mau dan bersedia menyenandungkan bait berikut dalam mars PKS...

Partai Keadilan Sejahtera
Maju Terus tanpa kenal lelah
Kibarkan tinggi Panji Allah..
Bangun Indonesia penuh berkah...
Kibarkan tinggi Panji Allah..
Bangun Indonesia penuh berkah...

11. Mereka (Tim paduan suara gereja Spiritos Santos) menyanyikan Mars PKS atas inisiatif mereka gak ada instruksi dari PKS, sebagai cara mereka menghormati dan memuliakan tamu nya.

Mudah-mudahan bisa dipahami, Allahu a'lam bishowab...

Babak Belur Dihajar Caleg Demokrat, Kader PKS Dihimbau Tetap Tenang

20.2.14


image

Supardi (44) Kader PKS yang sempat dihajar oleh Eko Pujianto (Foto : Joglosemar.co)
Karanganyar - Supardi (44) kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dibuat babak belur dan dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya oleh calon legislatif DPRD Karanganyar dari Partai Demokrat, Eko Pujianto (45).
Informasi yang berhasil dihimpun, penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa (18/2) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban yang merupakan pedagang di Pasar Tawangmangu tiba-tiba didatangi pelaku saat menggelar dagangannya. Tanpa banyak bicara, korban langsung dihujani pukulan bertubi - tubi.
Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Ia menjelaskan Korban dengan didampingi istrinya melaporkan penganiayaan itu ke Polsek Tawangmangu. Selang beberapa saat, pelaku langsung ditangkap untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan, Rabu (19/2).
"Laporan dari korban sendiri ke Polsek dan ditindaklanjuti dengan menangkap pelaku untuk diproses secara hukum, dan disidik apakah benar atau tidak, cukup bukti atau tidak," Jelas Martireni seperti terlansir laman Suara Merdeka Cyber News, Rabu (19/2).
Soal pelaku seorang kader parpol atau bahkan saat ini sedang menjadi caleg nomor urut 7 Dapil II (Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Kerjo) dan korban dikenal sebagai kader PKS, itu bukan urusan polisi. Siapa pun yang melakukan tindak pidana, akan diproses secara hukum, tidak peduli latar belakangnya.
Bila pelaku terbukti melanggar pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, selain bisa menggagalkan pencalonannya, pelaku terancam kurungan selama empat tahun.
Kronologi kejadian sesuai laporan korban, saat itu sekitar pukul 13.30, pelaku datang menemui korban yang sedang berjualan di Pasar Tawangmangu. Tanpa sebab yang pasti, Eko langsung datang sambil marah-marah. ‘’Mas aku ada urusan hutang apa sama kamu, kok kamu menjelek-jelekkan saya, kata Ketua RT kamu,’’ kata tiru korban dalam laporan ke polisi.
Usai berkata-kata seperti itu, pelaku langsung memukul korban kena bagian pelipis kiri. Supardi langsung jatuh bahkan pingsan, sementara Eko yang melihat korban terkapar langsung pergi. Istri korban, Jamini (37), serta salah seorang pedagang, Ginah (45) yang melihat insiden tersebut tidak bisa berbuat banyak. Keduanya kemudian melarikan korban ke puskesmas terdekat hingga kemudian korban dirujuk ke Klinik Griya Husada. Melihat korban sudah tidak berdaya, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Ditempat terpisah ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah, A. Fikri Faqih menyampaikan kepada PKS Jateng Online, Kamis (20/2), bahwa pada dasarnya tidak ada permasalahan antar pengurus partai. Ini hanyalah permasalahan pribadi dan harapannya permasalahan bisa diselesaikan dengan  baik - baik.
"Ini bukanlah permasalahan antar partai, kita harus tenang dalam menyikapi permasalahan ini dan harapannya masalah ini bisa segera terselesaikan dan diselesaikan dengan cara yang baik - baik." tuturnya.
( IBALH )
http://pksjateng.or.id/index.php/read/news/detail/1518/Dihajar-Caleg-Demokrat-Kader-PKS-Dihimbau-Tetap-Tenang

"Bu, baju koko PKS-ku dimana ya?"

18.2.14


Ahad (16/02/2014) Calon Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta Daerah Pemilihan II, Ibu Zainul Fathonah, mengunjungi rumah warga-warga di lingkungan kompleks Purnayudha, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Seperti pekan-pekan sebelumnya, Ibu Zainul kembali memanfaatkan waktu libur akhir pekan untuk bersilaturahim ke rumah-rumah warga di sekitar tempat tinggalnya di kompleks Purnayudha. Namun Kali ini gerakan silaturahim Ibu Zainul begitu menarik. Pasalnya, Ibu Zainul bersama kader Partai Keadilan Sejahtera yang mendampinginya membawa balon bergambarkan logo PKS untuk dibagikan kepada anak-anak, sambil mengunjungi rumah warga. Hal ini tentu menambah meriah dan keceriaan.

Dalam setiap silaturahim, memang selalu ada kejutan yang muncul. Begitu pula halnya dengan kali ini, kejutan muncul dari seorang bapak berusia 60 tahunan yang kami kunjungi di kediamannya. Saat ditemui di rumahnya, istri bapak ini sedang memasak di dapur. Begitu kami meminta waktu untuk berfoto, bapak ini langsung sibuk mencari-cari sesuatu di dalam rumah. "Bu, baju koko PKS-ku dimana ya?", katanya sambil terus mencari di dalam rumah. Padahal awalnya kami hanya ingin mendokumentasikan silaturahim saja, seperti yang kami lakukan di rumah-rumah lainnya. Namun, bapak ini bersikeras mencari hingga akhirnya baju koko itu pun ditemukan sang istri dan segera ia pakai untuk berfoto.

Saat ditanya kenapa tidak mau foto dengan baju biasa saja, bapak ini menjawab dengan mantap,  "Kalau foto ya harus bagus, aku ya kepinginnya pakai baju ini toh, kan aku dukung sekali sama PKS", tuturnya sambil segera bersiap foto bersama :)


*by Riska Mardiana

PKS Bantu Warga Bersihkan Abu Jalan



suaramerdeka.com - Abu di jalanan kota Kebumen pasca terjadinya hujan abu yang berasal dari letusan gunung kelud sangat mengganggu aktivitas para pengguna jalan di Kebumen. Beberapa kader dan relawan PKS Kebumen terjun ke jalanan bersihkan abu gunung Kelud di beberapa jalan di Kebumen.

Acara yang sebenarnya dimulai pada hari Jumat malam (14/02) ini menjadi pemandangan langka di Kebumen, sehingga banyak warga sekitar dan masyarakat umum yang berlalu-lalang di jalan melihat aksi cepat tanggap kader-kader PKS Kebumen ini.  Tidak hanya melihat pada akhirnya beberapa wargapun bersampur dengan para kader-kader PKS Kebumen turut membersihkan jalan bersamaan.

Pada awalnya Kader dan Relawan PKS Kebumen berniat untuk membersihkan jalan di seputar-alun alun Kebumen. Alat yang digunakan berupa mesin sedot air yang disambungkan ke sumur warga sebagai suplay airnya.

Namun karena air di sumur cepat habis dan juga pada waktu yang sama BNPB Kabupaten Kebumen juga melakukan program yang sama, setelah melakukan koordinasi secukupnya akhirnya kader dan relawan PKS Kebumen memutuskan melanjutkan aksinya di Jalan Pemuda  Kebumen dimana disana terdapat suplay air yang sangat banyak dari aliran sungai di sepanjang Jalan Pemuda Kebumen.

Keesokan harinya kader dan relawan PKS Kebumen melanjutkan aksinya dengan masuk ke salah satu gang di Jalan Pemuda Kebumen dan membersihkan jalan lingkungan di sekitar Masjid Darussalam Desa Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.

*sumber: suaramerdeka

Gunung Kelud Meletus, DPD PKS Klaten Sebar 3000 Masker

15.2.14

image
Kepanduan DPD PKS Klaten bagikan masker kepada pengguna jalan
Klaten - Hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud (13/2) juga menerpa sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang berjarak lebih dari 200 km, Jumat (14/2).
Klaten merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang terkena dampak letusan Gunung Kelud. Hujan abu vulkanik yang pekat, sangat berpotensi mengganggu sistem pernafasan.
Kepanduan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Klaten berinisiatif untuk membagikan masker gratis kepada warga dan para pengendara di Jalan Raya Klaten.
Sebanyak 15 kader kepanduan disiapkan untuk membagikan 3000 masker di daerah Tonggalan Klaten Tengah, Srago, Rumah Sakit Dr Soeradji Tirtonegoro, Perempatan Pasar Ngawen dan Pertigaan Terminal Klaten Lama.  
Gunung Kelud dengan ketinggian 1.776 meter dari permukaan laut meletus lagi pada pukul 22.56 dan 23.30 WIB Kamis malam (13/2), memuntahkan lahar panas, lontaran abu dan kerikil hingga radius puluhan kilometer.

Hujan Abu, Kepanduan PKS Solo Bagikan 500 Masker Bagi Pengguna Jalan


image
Kepanduan DPD PKS Kota Surakarta membagikan masker kepada salah satu pengguna jalan
Surakarta - Hujan abu yang cukup tebal akibat letusan Gunung Kelud juga dirasakan oleh warga Kota Surakarta Jawa Tengah dan sekitarnya, Jumat (14/2).
Kepanduan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta bergerak untuk membagikan masker kepada para pengguna jalan. Pembagian masker dilaksanakan di dua titik yaitu di pertigaan traffict light lapangan Kotta Barat dan Bundaran Manahan, Surakarta.
Pembagian masker secara cuma - cuma ini sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kesehatan seperti gangguan pernafasan terutama bagi masyarakat yang berkendara sepeda motor dan pejalan kaki.
Koordinator Bidang Kepanduan dan Olah Raga  DPD PKS Surakarta, Alam Firmansyah mengatakan kegiatan membagikan masker ini merupakan program Aksi Cepat Tanggap Kepanduan dan Santika PKS Surakarta untuk semua kondisi bencana dan dampaknya yang terjadi di Kota Surakarta.
“Sejak jam 07.00 pagi,sebanyak 20 orang anggota  tim kepanduan kami sudah siap untuk membagikan 500 masker ke pengendara pengguna jalan di dua titik kotta barat dan bundaran Manahan. Kami berusaha melakukan aksi cepat tanggap sejak pagi karena pada jam-jam itu banyak warga yang berangkat kerja. Dan ternyata masih banyak pengendara sepeda motor maupun mobil  yang belum menggunakan masker.” Terang Alam
“Kegiatan pembagian masker ini diakhiri menjelang siang hari. Dengan spirit “Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani”(AYTKTM) tim rescue kepanduan PKS Surakarta juga siap diterjunkan untuk membantu ke lokasi bencana Gunung Kelud apabila diperlukan” Tambah Alam.
Sumber: DPD PKS Kota Surakarta

Non Muslim: Saya Senang Dengan PKS, Orangnya Baik-Baik


Ibu Natalia saat dikunjungi Kader PKS

Ada kisah menarik saat kader-kader PKS ranting Kalibata melakukan jarring aspirasi di wilayah Kalibata, Pancoran Jakarta, Kamis kemarin (13/2). Salah satu warga yang didatangi rumahnya adalah non muslim, namun ternyata beliau sangat antusias saat disodori beberapa pertanyaan jaring aspirasi PKS.

Mereka tidak risih dengan identitas baju PKS yang berideologikan Islam yang dipakai para kadernya. Mereka welcome karena menurutnya PKS adalah partai politik yang masih lebih bersih dan baik. Namanya Ibu Natalia (40 th) asal Manado beragama Kristen Prostestan, “Saya senang dengan PKS mbak, orangnya baik-baik, Saya yakin pimpinan yang ditangkap KPK kemarin itu juga orang baik,” ujarnya sambil menandatangi form dukungan kepada PKS. Keberadaan PKS memang tidak dirasa akan mengancam keberadaan minoritas.

Seluruh kader PKS sekecamatan Pancoran bergerak serentak menyelenggarakan jaring aspirasi di masing-masing wilayah teritorialnya. Jaring aspirasi adalah semacam mini survey dengan beberapa pertanyaan terukur, orang yang ditanya pun bisa meminta untuk tidak dicantumkan namanya demi kerahasiaan. Yang disurvey diantaranya adalah aspirasi mereka tentang kota Jakarta, apa yang seharusnya PKS lakukan untuk membantu membenahi Jakarta, termasuk juga berapa nomor urut partai PKS di pemilu 2014 nanti.

*sumber: PKS Pancoran

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.