News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Showing posts with label inspirasi. Show all posts
Showing posts with label inspirasi. Show all posts

Muda Mudi PKS Hebohkan Senayan

12.3.14


JAKARTA - Kampoeng Dolanan Part 2 yang diadakan oleh GK’ers se-Jabodetangselsum sukses meraih perhatian dan apresiasi masyarakat. Lintasan jogging GBK Senayan yang biasanya hanya diisi oleh lari-lari kecil, ahad kemarin (9/3/2014) menjadi semakin meriah dengan hadirnya GK’ers bersama Kampoeng Dolanannya dengan beragam permainan tradisional.

Jam 4:18 pagi panitia sudah berangkat menuju lokasi. Setelah sholat shubuh di masjid sekitar GBK, GK'ers yang semangat nya tak pernah surut ini pun mulai mempersiapkan arena permainan. Pagi itu matahari lambat muncul. Perkiraan cuacapun mengatakan bahwa hari akan turun hujan. Namun siapa yang tahu kehendak Allah. Hujan tak turun. Matahari dengan hangatnya menyinari acara kami.

Tak disangka, permainan tradisional ini ternyata sangat mencuri perhatian masyarakat. Selain bernostalgia ada juga ternyata yang sama sekali tidak mengetahui permainan-permainan tradisional yang GK’ers hadirkan. Namun dengan begitu mereka sangat senang karna dapat mengenal dan memainkan permainan-permainan yang tak kalah seru itu. Ada gobak sodor, ingkling, congklak, ular tangga raksasa, de el el pokoke seru abiiizz ^^

"Keren! Acara yang diadakan oleh pemuda-pemudi PKS ini sangat keren! Seneng banget rasanya, jauh-jauh dari Bandung ke Jakarta untuk liburan akhir pekan, eh ternyata ada kejutan dari PKS. Mantap deh pokok nya!" komentar salah seorang pengunjung yang kebetulan berakhir pekan di Jakarta bersama keluarganya.

Para pengunjung yang turut bermain berhak mendapatkan biografi Anis Matta dan sebuah pin cantik bertuliskan Pemuda Keep Smile. Tak kalah narsis juga, mereka pun berfoto dengan pose 3 jari sambil memamerkan biografi Anis Matta yang mereka dapatkan.

*reporter by @fifah_Afifah_
follow yaaa ^^














The Crew, Tim GK'ers yang super duper kereeeeeeeeeennnnnnnnnn!

Kisah Heroik Akhwat PKS Membelah Sungai Asahan Melayani Warga Terpencil

10.3.14



ASAHAN (8/3/2014) - Asap akibat kebakaran hutan di Pekanbaru sudah mulai terasa dampaknya sejak seminggu ini di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Asap dengan aroma khas dan pekatnya seperti sudah mulai akrab menyapa masyarakat. Hingga tak jarang sebagian besar dari mereka malas keluar dari rumahnya sebab takut dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh asap.

Namun ternyata tidak demikian dengan para akhwat ummahat PKS DPD Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara. Dengan mengambil titik kumpul di Sekretariat DPD PKS sekira jam sembilan pagi, mereka tidak gentar menghadapi “gempuran” asap kiriman dari Pekanbaru. Semangat membaja mereka semakin berkobar untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berangkat menuju perkampungan jauh, yang harus dilewati dengan kendaraan melalui darat yang tidak singkat (kurang lebih tiga jam) ditambah angkutan tradisional via sungai selama satu jam.

Mereka, para umahat PKS DPD Asahan membelah sungai menembus asap memberikan pelayanan kesehatan di Perkampungan Sei Kepayang Hulu. Menyusuri dempuran ombak kecil Sungai Asahan, berselimutkan awan yang bertebaran asap.

Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan mulai dari tes gula darah, tes tekanan darah, tes asam urat dan tes kolesterol. Mereka sigap melayani, dengan tetap memberikan senyum ramah dari siang hari sampai menjelang maghrib.

Disela-sela memberikan pelayanan, mereka juga mengenalkan caleg PKS mulai dari caleg Kabupaten Kota, Propinsi, DPR RI dan tak ketinggalan DPD RI. Dengan simultan dan berkesinambungan satu persatu caleg diperkenalkan kepada masyarakat setempat. Ada Syamsyul Qodri Marpaung, LC untuk caleg Propinsi, Anshori Siregar untuk caleg DPR RI, Nirmansyah caleg kabupaten, dan Muhammad Nuh untuk calon DPD RI.

Masyarakat pun berduyun – duyun datang ke rumah penduduk yang dijadikan posko. Bahkan tak sedikit dari mereka harus menempuh jarak jauh dengan menggunakan perahu besar untuk bisa hadir dan mendapatkan pelayanan kesehatan dari PKS.


Tak terasa senja sudah semakin menipis, dan pantulan cahaya temaram rembulan menyinari Sungai Asahan. Disitulah perpisahan harus ditunaikan. Akhirnya para umahat kembali menaiki perahunya, membelah sungai asahan dan menembus asap kembali ke Kota Kisaran. Lambaian tiga jari diantara para umahat dan masyarakat pun silih berganti. Seakan menghilangkan gurat – gurat kelelahan dan memunculkan semangat kemenangan tiga besar untuk PKS.


*Dilaporkan Oleh : Sairin Al Brebesiy
Humas Lepas DPD PKS Asahan
Follow on twitter @sairinbbest

Kisah Mensos bermalam dan makan belalang di rumah warga miskin Gunungkidul

23.2.14


Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bermalam di rumah warga miskin di Gunungkidul dalam rangka meninjau penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH). Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Ujang Hasanudin.

Sebuah rumah di Dusun Lemah Bang, Desa Karangasem, Paliyan, Gunungkidul nampak seperti rumah penduduk lainnya. Berbentuk limasan serta masih berdinding bambu.

Namun pada Kamis (20/2/2014) malam di rumah milik Amanat Ichsan kedatangan tamu istimewa. Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri rela tidur di salah satu kamar di rumah mililk Amanat.

Tidak ada ruangan VIP lengkap dengan kamar mandi dalam, serta embusan air conditioning (AC), layaknya kamar yang biasanya disediakan untuk pejabat negara.

Menteri asal Partai Keadilan Sejahtera itu hanya menempati sebuah kamar kecil berukuran 2 x 3 meter, dengan satu bantal dan guling tanpa tempat tidur permanen.

Salim menempati kamar yang berada di sudut kiri depan rumah tersebut. Beberapa lubang angin dari anyaman bambu yang disebut gedek juga terlihat kentara. Namun hal ini tidak menyurutkan Salim Segaf untuk merasakan tidur di tengah warga miskin.

Mensos rela tidur dengan menggunakan kasur tipis seperti layaknya warga miskin di dusun itu pada umumnya. ”Saya memang senang tidur di rumah warga dan tidak di hotel. Karena memang saya ingin merasakan suasana damai di tengah kemiskinan warga di dusun ini,” ungkap Salim Segaf Aljufri.

Sebelum tidur, Mensos menyempatkan berdialog dengan warga. Semuanya tersaji dalam dialog ringan serta iringan musik tradisional campur sari.

Sang menteri pun benar-benar menikmati keramahan khas warga dusun. Pria kelahiran Solo Jawa Tengah 17 Juli 1954 itu baru masuk kamar sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis malam, setelah berdialog dengan warga.
Keesokan harinya, begitu bangun, Salim menyempatkan berolahraga dengan warga untuk mengelilingi dusun.

Hidangan ubi rebus dan belalang goreng dan teh manis sudah tersedia di ruang tengah rumah Amanat. Salim langsung melahap belalang goreng dan ubi. “Ternyata enak belalang goreng ini subhanallah, luar biasa. Saya makan sampai kaki belalangnya,” ucap Salim.

Doktor Syariah lulusan Universitas Madinah Arab Saudi ini mengaku baru pertama kali menyantap belalang goreng. Ia tidak menyangka harga belalang goreng melebihi harga daging sapi.

Menurutnya, belalang menjadi salah satu keunikan Gunungkidul yang tidak ada di daerah lain sehingga bisa menjadi peluang usaha bagi warga.

Menurut Amanat Ichsan, Salim Segaf tidak banyak permintaan saat menginap semalam di rumahnya. Untuk hidangan makan malam dan sarapan pagi Salim sempat minta dibuatkan sayur lombok ijo dan rebusan daun kates.

“Mintanya cuma itu saja,” kata Amanat. Amanat pun merasa bahagia rumahnya disinggahi oleh seorang menteri.

Pada tahun ini, tercatat Salim Segaf sudah dua kali berkunjung ke Gunungkidul. Pertengahan Januari lalu ia mengunjungi rumah warga miskin di Desa Dadapayu, Kecamatan Semin. Kunjungan kedua ke Kecamatan Paliyan dan Kecamatan Playen ini juga juga mengunjungi warga miskin penerima bantuan dari Kementerian Sosial.

Tahun ini, Gunungkidul menerima bantuan bedah rumah dari Kementerian Sosial sebesar Rp2,1 miliar untuk merehab 210 rumah tidak layak huni di Paliyan dan Playen. Selain bantuan bedah rumah, Kementerian Sosial juga membangun 21 Kelompok Usaha Bersama dan empat sarana lingkungan di dua kecamatan tersebut senilai Rp650 juta.

Kuota bantuan Kementerian Sosial tahun ini di Gunungkidul diakui Salim terbanyak dibanding daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut karena masalah kemiskinan masih tinggi di Gunungkidul.

Salim bangga menyaksikan rumah yang sudah direhab jumlahnya melebihi dari nominal bantuan yang setiap RTLH sebesar Rp10 juta. “Saya senang semangat warga Gunungkidul yang senang gotong royong,” kata Salim Segaf.

Menurut Salim, bantuan bedah rumah bukan prioritas mengatasi kemiskinan, melainkan hanya sebagai stimulan.

___
*sumber: Harian Jogja

(FOTO atas: Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri (kanan) bersama Bupati Gunungkidul Badingah saat berdialog dengan warga di Dusun Lemahbang, Desa Karangasem, Gunungkidul, Kamis (20/2/2014) malam. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Didatangi Kader PKS, Pak Tua Warga Bali Berkaca-kaca


BALI - Seperti hari-hari biasanya, kader PKS mengawali akhir pekan spesial ini (22/2/2014) dengan Direct Selling (DS). Dikomando ketua PKS DPC Kuta Selatan, Muhammad Rezha, DS kali ini menyisir perumahan padat penduduk yang merupakan pendatang di Bali. Tanpa direncana, Tim DS parkir di depan rumah sederhana yang dikontrak Pak Haji Adam Husein. Dengan senyum ramah dan hangat, istri Pak Adam mempersilahkan masuk.

Dari wajah dan ketegasan bicaranya, Pak Adam sangat mudah dikenali sebagai pria asal daerah Indonesia Timur. Dan benar, ternyata beliau berasal dari Ende NTT. Mengetahui daerah asal beliau dari Ende, salah satu kader PKS mengeluarkan gadgetnya, membuka situs PKS Piyungan dan memutar video Mars PKS yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Gereja Spiritus Santos di Ende beberapa waktu lalu. Mata Pak Adam berkaca-kaca dan merinding melihat PKS diterima di kampungnya yang telah lama ia tinggalkan. Spontan ia mencatat alamat website PKS Piyungan dan berjanji mengabarkan ke saudara-saudaranya.

Di akhir percakapan, pria yang pernah bekerja di Riyadh ini mengaku masa mudanya terlewat begitu saja tanpa makna. Sambil mengepalkan tangan dengan mantap, ia berjanji di usianya yang menginjak senja ini untuk turut memperjuangkan PKS. Allahu Akbar.

Non Muslim: Saya Senang Dengan PKS, Orangnya Baik-Baik

15.2.14


Ibu Natalia saat dikunjungi Kader PKS

Ada kisah menarik saat kader-kader PKS ranting Kalibata melakukan jarring aspirasi di wilayah Kalibata, Pancoran Jakarta, Kamis kemarin (13/2). Salah satu warga yang didatangi rumahnya adalah non muslim, namun ternyata beliau sangat antusias saat disodori beberapa pertanyaan jaring aspirasi PKS.

Mereka tidak risih dengan identitas baju PKS yang berideologikan Islam yang dipakai para kadernya. Mereka welcome karena menurutnya PKS adalah partai politik yang masih lebih bersih dan baik. Namanya Ibu Natalia (40 th) asal Manado beragama Kristen Prostestan, “Saya senang dengan PKS mbak, orangnya baik-baik, Saya yakin pimpinan yang ditangkap KPK kemarin itu juga orang baik,” ujarnya sambil menandatangi form dukungan kepada PKS. Keberadaan PKS memang tidak dirasa akan mengancam keberadaan minoritas.

Seluruh kader PKS sekecamatan Pancoran bergerak serentak menyelenggarakan jaring aspirasi di masing-masing wilayah teritorialnya. Jaring aspirasi adalah semacam mini survey dengan beberapa pertanyaan terukur, orang yang ditanya pun bisa meminta untuk tidak dicantumkan namanya demi kerahasiaan. Yang disurvey diantaranya adalah aspirasi mereka tentang kota Jakarta, apa yang seharusnya PKS lakukan untuk membantu membenahi Jakarta, termasuk juga berapa nomor urut partai PKS di pemilu 2014 nanti.

*sumber: PKS Pancoran

Warga kaget dapat surprise Ultah dari PKS

10.2.14


PKS semakin kreatif dalam membuat program agar semakin dekat dengan masyarakat. Salah satu program yang menarik adalah program surprise kepada setiap warga yang berulang tahun. Kader PKS datang ke rumah warga yang berulang tahun memberikan selamat dan memberikan saovenir.
PKS mendata warga yang berulang tahun di setiap harinya, kemudian mengirimkan tim untuk datang ke rumah mereka. Kurang lebih 20-50 warga yang berulang tahun di setiap harinya di berikan kejutan ulang tahun dari PKS.
Warga rata-rata terkejut dengan kedatangan PKS yang memberikan selamat ulang tahun dan memberikan saovenir sebagai hadiah. "Kok bisa tahu sih, hebat nih PKS" ungkap salah satu warga yang menjadi target surprise ulang tahun oleh PKS. Tak Jarang warga yang menjadi target langsung mengatakan mendukung dan memilih PKS april nanti.

"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS" | Obrolan Akhwat dengan Perokok Berat

29.1.14


"Pokoknya saya hidup mati pilih PKS"

*by @nastarabdullah

Ini BUKAN Nastar si penulis, TAPI Pak Rusli :)
Cerita ini bukan narasi, bukan juga fiksi tapi reaksi. Reaksi seorang warga Samarinda Seberang, yang 100 persen bukan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bukan juga partisan. Dia hanya seorang warga yang tinggal di kawasan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, dan kebetulan bertamu di rumah yang saya datangi.

Saya sendiri saat itu sedang bersilaturahmi dengan pemilik rumah, di jalan Hasan Basri (eks jalan Merak), Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Minggu (26/1) siang lalu.

Awalnya agak cangung. Bukan karena tamu tadi seorang pria dan saya perempuan. Namun rokok di tangannya benar-benar membuat saya kurang nyaman berada di sekitarnya. Apa mau dikata, pintu sudah dibuka dan saya tidak mungkin buru-buru pergi tanpa dapat kepastian, apakah keluarga yang saya datangi ini menerima PKS di tengah-tengah keluarganya atau tidak.

Dengan perasaan campur aduk, saya membuka percakapan dengan sang empunya rumah. Di tengah obrolan kami, tiba-tiba dia ikut nimbrung. Akhirnya dari sana saya tahu tamu tersebut bernama Rusli. Dari logat bicaranya saya bisa menebak kalau suku Rusli bugis.

“Saya tinggal di Simpang Pasir Palaran,” katanya memperkenalkan diri.

Lama kelamaan saya merasa nyaman berbincang dengan Rusli dan keluarga, yang baru saya kenal beberapa menit yang lalu. Bahkan kami terlibat obrolan panjang, sampai akhirnya dia membanding-bandingkan PKS dan partai lain.

“Ada caleg dari Partai D******* (sensor), masuk ke daerah saya dan mau bagi-bagi uang Rp 250 ribu/orang. Dia minta agar dipilih,” kata Rusli dengan sesekali ngisap sebatang rokok di tangannya.

Bukannya menerima tawaran tersebut, Rusli justru melarang warga menerima uang itu. Sebab suara yang akan diberikan warga pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) April tahun ini, dinilai terlalu murah jika dibandingkan nasib mereka lima tahun mendatang. Sebaliknya, Rusli menilai pemberian itu sebagai bentuk sogok dan merendahkan harga diri warga.

“Jangan mau pilih caleg yang ngasih uang dimana-mana. Setelah terpilih mereka bakal setengah mati balikin modal yang sudah dibagiin, termasuk menghalalkan segala cara,” ujarnya.

Selanjutnya, Rusli berpesan kepada saya dan kader-kader PKS yang lain, agar rajin turun ke masyarakat dan mendengarkan keluh kesah mereka. Tidak perlu jualan wajah di baliho. Asalkan sering menemui warga dan bersilaturahmi, Rusli yakin PKS akan mendapat banyak dukungan suara.

“Masyarakat itu maunya didengar keluhannya to. Kalau masyarakat puas, mereka pasti nyoblos PKS. Seperti saya, pokoknya saya hidup mati pilih PKS lah biar bisa nyapres (mencalonkan presiden, Red) sendiri,” lanjutnya.

Agak eskstrem sebenarnya mendengar penuturan Rusli. Namun rupanya ada yang lebih ekstrem, yakni seluruh warga yang menyewa rumah kontrakannya harus memilih PKS. Kalau tidak pilih PKS, Rusli akan minta warga mencari tempat kontrakan yang lain. “Gak usah nyewa kalau gak pilih PKS,” ucapnya bernada canda.

Semakin jauh dia bercerita, semakin penasaran saya dibuatnya. Karena itu, saya tanya siapa orang di PKS yang dia sukai. Tanpa ragu Rusli mengatakan dia suka Ustaz Hadi Mulyadi (Aleg PKS Kaltim, Ketua Wilda). Katanya Ustaz Hadi, panggilan akrab Hadi Mulyadi, mirip Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring. Ramah dan humoris. “Tipe pemimpin idaman deh. Masyarakat itu maunya pemimpin yang Islami, paham agama dan malu berbuat dosa. Ini sepertinya yang punya cuma PKS,” ungkapnya serius.

Yang membuat Rusli benar-benar salut dengan PKS dan politisi-politisinya, ketika Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dinaikkan. PKS dinilai benar-benar pro pada rakyat dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, dan tidak takut dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal SBY bisa kapan saja mencopot mentri yang sekarang menjabat di kabinetnya. “Salut, PKS tidak takut jabatannya dicopot,” tambahnya.

Pertemuan dengan Rusli benar-benar membuatku bangga, berada dalam barisan dakwah bersama PKS. Apalagi keluarga yang saya datangi, termasuk Rusli, menyatakan menyambut PKS dan siap memilih PKS. Karena itu, saya sangat yakin masih banyak Rusli-Rusli yang lain.


*(Pengalaman pribadi saat direct selling)

Kisah Cinta 30 Tahun Ustadz Luthfi Dari Balik Jeruji

15.1.14

Keluarga Ustadz Luthfi

(True Story)

Pagi ini (11/1), telpon saya berdering.. Dari kejauhan, Pak Azhar menyapa "Assalaimualaikum.. Bagaimana kabarnya akhi? Sekarang dimana? Hari ini sibuk ndak?" Ujarnya bertubi-tubi.

"Walaikumussalam.. Alhamdulillah baik pak. Baru balik dari medan tadi malam. Insya Allah hari ini agenda seperti biasa, ada yg bisa disupport?" timpal saya.

"Begini akhi.. Ana dihubungi pengacara ust.Lutfi. Melalui pengacaranya, beliau minta tolong agar ana menghubungi ikhwah di Jakarta untuk bisa menyiapkan dan mengantarkan hadiah/kado ulang tahun pernikahannya yg ke-30 tahun dengan Astika. Tepat  11 Januari 1984 adalah hari pernikahannya. Antum bisa bantu tidak?"

Deg.. Subhanallah.. Keterbatasan beliau yang masih di penjara, masalah hukum yang dihadapinya dan adanya dua istri lainnya, tidak melupakan kenangan indah dan hari bersejarah dalam hidupnya dengan istri pertama. Gumam saya dalam hati.

"Insya Allah bisa ustadz, saya harus siapkan apa?" Jawab saya selepas lamunan.

"Menurut antum apa ya enaknya? Mungkin jilbab atau yang lain. Nanti uangnya ana ganti." Kata pak azhar.

"Bagaimana kalau kue tart juga ustadz? Nanti sisanya ana cari lagi" saya menimpali.

"Jadi gini, ini untuk menghibur ummi hudzaifah, jadi banyak kado tidak apa-apa. Nanti ustadz ada kado, ana ada dan antum juga ada. Biar ana yg bayar semua." Lanjut pak azhar.

"Oke siap. Minimal sekarang kue tart dan jilbab dulu ya. Nanti sisanya saya cari di mall." Jawab saya dan mengakhiri percakapan.

Beberapa waktu berselang, telpon saya berdering lagi. "Oya akhi, ustadz imam juga nitip kado ya.. Jadi nanti ada 4 kado termasuk dari ustadz" sambung pak azhar. Saya tahu ini pasti "kerjaan" pak azhar untuk mengajak ustadz imam juga, niatnya tentu agar hadiah lebih banyak sehingga lebih menghibur . "Oke, insya allah". Jawab saya.

Kue tart sudah tersedia, jilbab gak ada yg bagus dan saya sudah meluncur ke arah jakarta. Di jalan dan di mall saya kordinasi dengan pak azhar untuk pilihan kadonya. Akhirnya sudah siap kue tart besar, tas wanita dan 2 buah buku tentang rasul dan sahabat. "Jangan lupa dibungkus yang bagus ya" pak azhar mengingatkan. "Siap!" jawab saya singkat.

Setelah mencari alamatnya, akhirnya sampai juga saya di rumah yang di tempati Bu Astika atau ummi Hudzaifah. Namun sayang sekali beliau sedang tidak ditempat sehingga saya serahkan amanah itu kepada petugas yang sedang berjaga di rumah beliau.

Dalam perjalanan pulang, saya sedikit merenung..

Yaa Rabb.. hari ini saya belajar dua hal penting yang tersirat dari kejadian ini..

Subhanallah.. Maha Suci Allah.. Kokoh sekali ikatan pernikahan itu.. Meskipun beliau sedang berada di balik jeruji penjara, tidak punya apa-apa dan banyak keterbatasan, tapi cinta dan rindunya terus mengalir untuk istrinya. Hasratnya untuk memperingati moment bersejarah dalam hidupnya tidak pernah menemui jalan buntu. KPK boleh memenjarakan dirinya tapi tidak dengan Cintanya..

Yang kedua, sungguh kuat ikatan ukhuwah kedua manusia ini. Allah, islam dan jamaah telah mempersaudarakan keduanya. Pak Azhar tidak berpaling sedikitpun dengan ujian yang dihadapi oleh ustadz lutfi, apapun kondisinya sekarang. Rasa cintanya sebagai saudara tidak berkurrang, bahkan justru semakin dekat dibandingkan dengan saat beliau menjadi presiden PKS.

Saya bisa merasakan ikatan dan hubungan itu sangat dekat bahkan tidak berjarak. Teringat persaudaraan sahabat muhajirin dan ansor ribuan tahun yang lalu. Seandainya semua orang dipersaudarakan seperti itu, tentu bumi ini akan semakin indah dan bermakna.

Terima Kasih Ustadz Lutfi..
Terima Kasih Pak Azhar..

Telah mengajarkan saya cinta..

Wassalam,


*by David Makmuryanto
([email protected])

Warisan Inspirasi,Ide, Dan Cerita Ridwan Kamil

10.1.14


Mochamad Ridwan Kamil, ST.MUD. Lahir di Bandung, 4 Oktober 1971. Berlatar belakang sebagai seorang arsitek, dosen, dan aktivis sosial. Ridwan Kamil yang biasa dipanggil Emil ini merupakan putra dari pasangan Dr. Atje Misbach, S.H (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih.
Bersama dengan Oded Muhammad Danial, keduanya akan memimpin kota Bandung hingga tahun 2018 mendatang, setelah dilantik secara resmi pada 16 September 2013 yang lalu. Pasangan yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Gerindra ini, unggul secara telak dari tujuh pasangan lainnya pada pemilukada Kota Bandung periode 2013 – 2018.
Sebelum terpilih jadi Walikota Bandung, Emil dikenal sebagai aktivis dan penggagas Indonesia Berkebun, gerakan sosial yang memanfaatkan kemajuan di bidang internet dan media sosial untuk menggerakkan masyarakat agar mau mengubah lahan kosong perkotaan menjadi lahan hijau yang bermanfaat. Dalam 6 bulan, gerakan komunitas Indonesia Berkebun ini berhasil menyebar ke 14 kota dan kini menjadi salah satu sosok Web Heroes. Komunitas ini didirikan oleh Emil dan Shafiq Pontoh. Gerakan ini dimulai dari ajakan dari akun twitter milik Emil pada Oktober 2010 untuk mendiskusikan urban farming, yaitu dengan memanfaatkan ruang negatif yang tak terpakai di perkotaan menjadi tempat berkebun.
Sejak kecil Emil mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Setiap ayahnya pulang dari luar negeri selalu memamerkan kota-kota yang disinggahinya melalui slide show. Pikiran pecinta komik ini selalu melayang, membayangkan tokoh-tokoh komik hidup disana. Inilah yang kelak akhirnya memengaruhi desain gaya Emil yang cukup imajinatif dan tidak konservatif.
Sebagai pituin (asli) Bandung, Emil menempuh pendidikan dasar hingga kuliah di kota Bandung. Pendidikan Emil dimulai dengan belajar membaca, berhitung, dan bermain di TK Aisyiah Jalan Dago Barat Bandung. Kemudian selama 6 tahun Emil sekolah di SD Banjarsari III Jalan Merdeka Bandung. Pada masa-masa ini tak jarang Emil berjalan kaki dari Dago Timur ke jalan Merdeka. Sejuk dan asrinya Jalan Haji Juanda saat itu membuat jarak Dago Timur-Merdeka serasa dekat.
SMPN 2 Bandung di Jl. Sumatra adalah tempat Emil memulai berorganisasi. Selain belajar, dia aktif di OSIS dan Pramuka. Kegiatan ini tidak menghalanginya untuk menjadi bintang kelas, justru memberikan pengalaman dan pengetahuan yang menjadi bekal jiwa kepemimpinannya ketika dewasa.
Pendidikan berlanjut di SMA 3 Bandung. Masa remajanya diisi dengan berbagai kegiatan olahraga, aktif di Paskibra. Emil selalu memotivasi dirinya untuk terus berprestasi. Dia menantang teman-temannya untuk bersaing menjadi yang terbaik di sekolah. Dia pernah menantang temannya, siapa yang mendapat rangking satu akan diberi cakue. Emil menjadi langganan mendapat hadiah cakue dan akhirnya memakan cakue itu bersama-sama dengan temannya.
Emil kuliah di ITB jurusan arsitektur. Saat tugas akhir, sang ayah wafat. Itulah tahun terberat dalam sejarah hidupnya. Berkat tekad yang kuat dan kemampuannya memotivasi diri sendiri, dia dengan nilai A++. Setelah lulus, sempat beberapa tahun mengajar di almamaternya, sebelum akhirnya melanjutkan kuliah S2 di University of California, Amerika, dalam bidang tatakota, tahun 1999 sampai tahun 2001.
Selepas menuntaskan pendidikannya di Amerika, Emil bekerja di firma arsitektur di Amerika. Disana Emil meraih kehidupan yang layak, namun sayang karena krisis moneter ia dipecat empat bulan kemudian. Hasil pengalaman ‘survive-nya’ di Amerika, dan teringat nasihat sang ibu, “Ari neangan duitmah engke aya gantina, ari minterkeun batur tidak akan terukur nilaina” (kalau mencari uang itu nanti bisa ada gantinya, kalau memintarkan orang lain tidak terukur nilainya). Emil memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, Bandung. Emil kembali ke almamaternya menjadi dosen di urusan arsitektur ITB. Bersama mahasiswa dari Rancang Kota, Desain Produk, dan Elektro ITB, Emil melahirkan Enerbike sebuah rancangan sepeda penghasil listrik.
Bersamaan dengan itu, Emil mendirikan firma arsitektur Urbane, singkatan dari Urban Evolution. Urbane juga bisa dibilang singkatan dari Urang Bandung Euy. Melalui perusahannya ini, Emil menggarap berbagai proyek di Indonesia, dan mancanegara. Konsep arsitektur yang mengedepankan “green system”, responsif terhadap lingkungan, serta nilai artistik, menjadikan Urbane sebagai satu dari sepuluh firma arsitektur terbaik di Indonesia.
Melalui firma arsitektur Urbane, karya Emil tersebar di berbagai daerah Indonesia dan mancanegara. Dari masjid yang terbuat dari batako yang terbuat dari abu letusan gunung merapi, Museum Tsunami di Aceh, Sekolah anti gempa di Pangalengan Bandung, kawasan elit di Kuningan, Jakarta, superblok di Cina, rancangan kawasan di Syria.
Puluhan penghargaan yang berkaitan dengan karya arsitektur dan tata kota telah ia raih. Rancangan masjid Al-Irsyad yang ia persembahkan untuk almarhum ayahnya, diganjar Top 5 Best Building of The Year 2010 oleh ArchDaily, dan menjadi satu dari 25 masjid terindah di dunia versi Complex Magazine.
Tentu saja semua itu diraih setelah melalui banyak tantangan. Berkomitmen pada rule-nya, ia juga berhasil mematahkan beberapa mitos untuk menjadi orang sukses, diantaranya :
  1. Sukses tak selalu diidentikkan harus berada di Jakarta sebagai pusat perekonomian negara. Emil bersama Urbane membuktikan dengan meraih Top Ten Architecture Business Award dari BCI Indonesia selama dua tahun berturut-turut dan satu-satunya firma arsitektur yang berasal dari Bandung.
  2. Sukses tak selalu identik sebagai fully professional. Emil pun berhasil menyeimbangkan antara sebagai seorang praktisi arsitektur dan seorang akademisi.
  3. Sukses tak selalu identik dengan perusahaan berkaryawan banyak. Urbane hanya memiliki 30 orang staf. Menurut Emil, perusahaannya mengedepankan kualitas yang tidak melulu diukur dari ukuran kapasitas karyawannya.
  4. Memenangkan persaingan pasar dengan visioning service yaitu kombinasi antara good design models dan kreativitas, sehingga Emil tak hanya sebagai tukang rancang bangun saja.
  5. Menebarkan jejaring hingga level global. Terbukti pendapatan Urbane Indonesia sebanyak 20% ditopang dari proyek luar negeri.
Termasuk juga ketika ia menaklukan sang istri, Atalia Praratya. Padahal saat itu saingannya lebih dari 30 orang. Atalia dimata Emil sebagai sosok wanita impiannya yang berwawasan luas, pandai berkomunikasi, bisa berbahasa Sunda dan bertubuh seksi. Baru-baru ini juga diketahui ternyata Atalia masih memiliki garis keturunan dari ‘Pendiri Bandoeng’, Hoofd Penghulu Bupati Bandoeng Raden Haji Abdullah.
Keinginan kuatnya berhasil menaklukan sang pujaan hati beserta orang tuanya. Emil mengaku diuntungkan oleh anggapan di masyarakat yang menilai jurusan arsitektur memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang.
Emil pun memutuskan untuk menikah. Saat itu usianya baru 25 tahun dan belum mapan. Malahan, ia terpaksa mengaku miskin kepada pemerintah agar mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan Emil harus menemani istrinya melahirkan di rumah sakit khusus masyarakat miskin. Kenangan itu masih kuat di ingatannya, apalagi saat itu ia menunggu sang istri hampir belasan jam dalam sebuah ruangan yang berisi belasan ibu-ibu yang sedang menjerit-jerit saat melahirkan.
Kini, Emil beserta istri, Atalia Praratya, ditemani dua buah hatinya Laetetia dan Emmiril, tinggal di sebuah rumah yang unik hasil rancangannya sendiri. Ventilasi rumah ini terbuat dari tiga puluh ribu botol Kratingdaeng. Emil ingin membuktikan bahwa sampah bisa disulap menjadi indah. Rumah tersebut berada di Cigadung tidak jauh dari rumah ibunya, sengaja demikian agar Emil bisa tetap berbakti pada ibunya sampai akhir hayat.
Meski kesibukannya sangat ketat, Emil tak pernah kekurangan waktu untuk keluarga. Istrinya selalu mendampingi saat susah maupun senang, memberikan nasihat dan semangat. Bagi Emil, kebahagiaan hidup bermula dari kebahagiaan di rumah.
Selain itu, Emil memegang teguh sebuah filosofi ‘Hidup adalah udunan (kolaborasi). Banyak permasalahan publik bisa terpecahkan oleh jurus jitu kolaborasi ini. Percaya bahwa kota di masa depan harus dibangun dengan konsep bersama, Emil mendirikan banyak komunitas sosial di masyarakat seperti Bandung Creative City Forum (BCCF), gerakan Indonesia Berkebun, Bandung Citizen Journal, Konsep One Village One Playground, dll. Intinya, semua permasalahan yang ada di masyarakat bisa diatasi dengan kerja sama dan gotong royong.
Emil mencontohkan tentang terlantarnya 300 taman kota di Bandung karena alasan tak adanya dana. Ketika taman kota terlantar ini diumumkan pada warga dan komunitas kota, ternyata ada 300 komunitas yang siap mengadopsi dan memelihara taman tersebut. Bahkan setiap taman bisa diberi tema sesuai dengan komunitas yang memeliharanya. Solusi yang begitu sederhana bukan?
Emil juga melakukan beberapa gebrakan unik pada awal menjabat sebagai walikota Bandung, misalnya:
  • Naik Sepeda ke Kantor. Sebagai penghobi sepeda. Ia berkomitmen akan bersepeda jika tidak ada dinas luar.
  • Rapat Dimulai dengan Indonesia Raya. Emil ingin membentuk tradisi baru, sebelum rapat dimulai, wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya.
  • Wajibkan Pejabat Punya Twitter. Agar lebih cepat menyerap aspirasi masyarakat, Emil meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) memiliki akun twitter. Ia memberi waktu dua hari untuk pembuatan akun twitter di masing-masing instansi Pemkot Bandung.
  • Hentikan Rapat Temui Demonstran. Rapat perdana Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama seluruh kepala dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terhenti, akibat adanya aksi demo yang dilakukan oleh 50 orang dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bandung. Mendengar keramaian di luar, akhirnya Emil menghentikan rapat sementara dan keluar menemui massa. Setelah mendengarkan tuntutan para demonstran, akhirnya Emil kembali ke dalam ruang tengah melanjutkan rapat. Massa pun bubar.
  • Rombak Ruang Kerja. Ruang kerjanya yang dirasa terlalu besar baginya dirombak dan diubah sesuai kebutuhannya. Selain itu Emil juga meminta kepada dinas terkait untuk menjadikan Balai Kota sebagai Eco Office.
  • Singkirkan Gadget Saat Rapat. Emil meminta kepada setiap peserta rapat tidak boleh mengeluarkan gadget apa pun selama rapat berlangsung.
Lebih lanjut Emil mengajak seluruh kepala dinas bekerja dengan empat prinsip, erja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas.
Masih banyak juga gebrakan-gebrakan lainnya yang cukup panjang bila dipaparkan, misalnya komitmen bersama KPK untuk memberantas korupsi, rencana angkot gratis, pengelolaan sampah, dan lainnya yang sudah ia buat dalam Grand Design untuk menata kembali kota Bandung.
Emil juga telah banyak menginspirasi orang yang berada di luar sana. Pada bulan Maret 2013, Emil menjadi satu dari dua orang (yang satunya adalah Walikota Barcelona) yang mendapat penghargaan “Urban Leadership Award” dari Universitas Pennsylvania. Orang Amerika terinspirasi oleh kerja kreatif Emil membangun kota dengan menggerakkan partisipasi komunitas dan warga. Penghargaan ini melengkapi puluhan pernghargaan lainnya yang telah ia raih.
Tak hanya itu, sebuah media Amerika Serikat Wall Street Journal (WSJ) juga menobatkannya sebagai ‘Rising Star‘ Republik Indonesia. Dalam salah satu artikelnya yang berjudul ‘In Indonesia, a New Breed of Politician Is on the Rise, (8 Oktober 2013)’. Bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Emil muncul sebagai tokoh baru yang dapat memberikan harapan bagi Indonesia.
“Selama 15 tahun setelah pemerintahan Orde Baru yang kuat, yang dipimpin Soeharto, dan kurang dari 1 tahun sebelum Indonesia mengalami transisi kepemimpinan, muncul pemimpin dengan tampilan beda yang didambakan oleh lebih dari 240 juta penduduk (Indonesia),” tulis Wall Street Journal dalam artikel tersebut.
Keinginan tertinggi Emil cukup sederhana, bila orang sudah tiada hanya meninggalkan nama. Emil ingin bila nanti ia telah tiada, ia ingin meninggalkan inspirasi, ide, cerita yang orang lain akan lanjutkan.
(571)

http://suaramasa.com/warisan-inspirasiide-dan-cerita-ridwan-kamil/

"BAHAYA" Buat Hater PKS, Nasib Anda Bisa Seperti Ini

7.1.14


Saat hiruk pikuk pemilu 2009, ketidaksukaan Teguh Al Holidi kepada partai politik yang mengusung nilai-nilai agama begitu besar, khususnya pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia bisa sangat marah jika bendera atau simbol-simbol partai tampak atau terpasang di areal sekeliling rumah atau ‘daerah kekuasaan’nya.  Bendera yang terpasang akan ia cabut sendiri hingga tiang-tiangnya. Teman dan kerabat yang aktif di PKS dilarangnya menyosialisasikan partai di sekitar kampung.

“Agama kok dibawa-bawa ke politik? Munafik!” begitu cetusnya saat itu.

Teguh sendiri dikenal sebagai tokoh yang disegani. Tangan dinginnya berulangkali membawa proyek pemerintah yang sering terhambat mengucur mulus ke sejumlah kampung di kecamatan Gunung Sugih – Lampung Tengah.

Namun, Allah Yang Maha Membolak-balikkan Hati merubah persepsinya. Tak dinyana, hater yang begitu gigih menentang partai dakwah ini justru menyatakan ketertarikan dan akhirnya bergabung dengan PKS. Bukan itu saja. Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) tingkat kecamatan ini bahkan all out memenangkan PKS di Pemilu 2014 dengan bersedia jadi caleg.

Mengetahui Teguh sudah berubah haluan ke PKS, rival-rival politik pun tak tinggal diam. Teguh yang membawahi tak kurang dari 293 kelompok petani di 15 kampung atau sekitar 9000 petani ini terus diiming-imingi duit berlimpah untuk keluar dari PKS.

“Mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta di atas meja supaya saya keluar dari pencalegan PKS dan pindah partai, saya menolak,” ujar Teguh. Menurut caleg PKS daerah pemilihan I Kabupaten Lampung Tengah ini, ia sudah telanjur nyaman berinteraksi dengan para kader PKS.

Apakah Teguh hanya ingin mengejar jabatan di PKS? Tidak. Dia berharap siapapun yang dicalonkan dari PKS dan kelak terpilih sebagai anggota legislatif bisa bekerja melayani masyarakat dengan maksimal.

“Meskipun saya nggak jadi (anggota dewan), nggak apa-apa. Yang penting saya ikut berusaha semaksimal mungkin memenangkan PKS,” pungkasnya.

Masya Allah.  Ternyata namanya betul-betul seteguh sikapnya. Semoga Allah SWT memudahkan segala urusan beliau. Aamiin.


[Reporter: Moh. Hatta, DPD PKS Lampung Tengah]

Gubernur Sumbar Ikut Antre Urus SIM di Kantor Polisi

4.1.14


PADANG -- Sudah menjadi ketentuan hukum setiap pengguna kendaraan bermotor memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Begitu juga dengan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang harus datang langsung ke Polresta Padang untuk mengurus SIM A dan C.

Kedatangan gubernur di kantor polisi, Jumat (3/1) sempat membuat kaget sejumlah petugas di jajaran Satuan Lalu Lintas Polresta Padang. Betapa tidak, kunjungan tersebut memang dilakukan secara mendadak usai gubernur menghadiri acara Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag yang ke-68. Kontan saja, sang gubernur berbaur dengan masyarakat lainnya yang memang sedang mengurus SIM. Termasuk menunggu antrean panggilan dari petugas untuk pendataan sidik jadi dan pemotrean.

Menurut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno,  mengurus SIM A dan C, karena dalam keseharian, dirinya sering mengenderai mobil maupun sepeda motor. Kedatangannya ke Polresta Padang juga sekaligus memantau kondisi masyarakat secara lebih dekat. Hal ini dilakukan agar lebih leluasa berdialog dan melihat kondisi yang riil apa-apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. " Tanpa mesti memakai atribut dan fasilitas seorang gubernu," ujarnya.

Menurutnya, tak hanya  masyarakat, semua aparat termasuk seorang Gubernur mesti taat aturan lalu lintas. Santun mengendarai kendaraan di jalan raya dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. " Kita semua bertanggung  jawab terhadap risiko kecelakaan dan kemacetan.Sesungguhnya telah berikhtiar menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya," tegasnya.

Pak Cah : "Anak Belum Selesai dengan Sejarahnya..."

1.12.13


Demikian salah satu petikan ceramah yang disampaikan Pak Cah (Cahyadi Takariawan) dalam suatu acara Seminar Parenting di Gedung DPRD Kudus, Sabtu 30 Nopember 2013.

Anak merupakan amanah dan anugrah dari Alloh SWT kepada kita para orang tuanya.Terimalah bagaimanapuan keadaan anak-anak kita, karena anak-anak kita belum selesai dengan sejarahnya. Bisa jadi anak-anak kita yang sekarang kita anggap anak yang sholih/sholihah dikemudian hari akan menjadi orang yang jahat, atau sebaliknya anak kita yang kita anggap nakal tapi siapa tahu kelak mereka akan menjadi orang yang hebat.
Yang kita perlukan adalah selalu membersamai tumbuh kembang anak-anak kita. Pak Cah menambahkan, ketika kita anak kita yang semasa kecil rajin ke masjid, suka mengaji, tapi ketika dewasa si anak mulai malas dan bahkan tidak mau pergi ke masjid. Dengan kesal orang tua anak tersebut berkata “ Waktu kamu kecil kamu tidak seperti ini nak.., waktu kecil kamu rajin pergi ke masjid. Kamu sudah tidak seperti yang dulu…”
Ungkapan yang demikian menurut Pak Cah menunjukkan kita tidak pernah membersamai dan mengikuti perkembangan anak kita.

Selain berbicara tentang anak, Pak Cah juga berbagi pengalaman tentang kiat-kiat agar kita hidup harmonis bersama pasangan kita. Ucapan, perbuatan, sikap kasar dan emosional yang kita lakukan kepada pasangan, bisa membentuk endapan di dasar hati. Seperti permukaan danau yang tenang, menjadi bergolak ketika dilempari batu. Sesaat saja bergolak, setelah itu kembali tenang. Namun tenang yang kedua berbeda dengan ketenangan pertama. Karena sudah ada endapan batu di dasar danau, yang semula tidak ada. 

Suami yang berlaku kasar kepada isteri, atau isteri yang berlaku kasar kepada suami, sama dengan melemparkan batu ke dasar hatinya. Mungkin sesaat isteri tampak sedih dan menangis atas petbuatan kasar suami, setelah itu kembali tenang. Namun kondisinya berbeda, karena sudah ada batu yang mengendap di dasar hatinya. Semakin sering berlaku kasar, semakin banyak pula batu yang mengendap di dasar hati pasangan kita. 

Endapan batu ini harus diambil sampai bersih, agar tidak menjadi ganjalan seumur hidupnya.


Selain itu Pak Cah juga menyinggung tentang perbedaan karekter antara laki-laki dan perempuan. Perempuan secara umum memiliki kemampuan multitasking. Bisa mengerjakan 4 sampai 5 aktivitas dalam waktu bersamaan. Bahkan lebih. Lihatlah apa yang dilakukan para isteri dan ibu tiap pagi. Dua tungku kompor menyala; merebus air dan memasak sayur. Magic jar dihidupkan untuk menanak nasi. Di sebelah sana mesin cuci beroperasi. Memasak sambil menggendong bayi dan menyapu lantai. Masih ditambah mendengarkan pengajian Mamah Dedeh di televisi. Sedang laki-laki cenderung mengerjakan suatu pekerjaan secara serial. Setelah menyelesaikan pekerjaan baru ia akan beralih ke pekerjaan selanjutnya. Hal ini apabila tidak disikapi dengan bijak akan menimbulkan konflik yang akan mempengaruhi hubungan suami-istri 

Forum Rektor UGM : Gagasan-gagasan Pak Anis sangat bernas dan mencerahkan

13.11.13


pkskudus.org - YOGYAKARTA - Indonesia akan memasuki gelombang sejarah baru yang didorong oleh faktor demografi yang akan menghasilkan tatanan politik, ekonomi dan sosial baru. Karena itu, pemilu 2014 bukan hanya bermakna pergantian kekuasaan, melainkan juga peralihan gelombang sejarah.
Akan lahir kelas menengah sebagai mayoritas baru yang harus direspon oleh partai politik dengan pendekatan yang baru pula. Demikian disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dalam diskusi Forum Rektor Regional DIY di Yogyakarta,  Selasa (12/11).
Diskusi tersebut merupakan rangkaian dari pertemuan Forum Rektor yang dilaksanakan bergilir dari kota ke kota. Di Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menjadi tuan rumah acara yang dibuka Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam IX.
Pertemuan dengan tema besar 'Indonesia di Persimpangan Jalan: Kepemimpinan Indonesia Baru Menyongsong Era Asia' ini menghadirkan tokoh nasional pimpinan partai di Indonesia, yaitu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.
Anis Matta selama satu jam lebih secara panjang lebar mengurai gagasannya yang berjudul "Menyambut Gelombang Ketiga Sejarah Indonesia". Menurut Anis Matta pemilu 2014 bukan saja menandakan peralihan kepemimpinan nasional, tapi juga peralihan sejarah Indonesia.
Audiens tampak antusias menyambut paparan Anis. "Gagasan-gagasan Pak Anis sangat bernas dan mencerahkan. Banyak ide baru yang membuka cakrawala berfikir dan diperlukan oleh masyarakat Indonesia," kata Kodar, mahasiswa pascasarjana UGM yang turut hadir.
Prof. Imam Suprayogo tampil atraktif sebagai pembanding dengan sejumlah kritik pedas dan apresiasi yang dibungkus humor.
"Pak Anis Matta presiden partai Islam, kok bisa bicara konsep Indonesia modern, bukan quran-hadits," ujar mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini disambut aplaus hadirin.
Agenda Forum Rektor ini sekaligus melakukan uji dan kontestasi gagasan tokoh-tokoh partai dan capres Indonesia untuk Pemilu 2014.
Prof Laode Kamarudin pun menyatakan, "Jangan sampai Indonesia kecolongan lagi memilih presiden karena pencitraan bukan karena idenya."
Acara ini dihadiri 350 pimpinan Perguruan Tinggi, aktivis mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat Mahasiswa (SEMA) se-DI Yogyakarta.
Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masa depan Indonesia. Karena siapapun yang menjadi pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki konsep yang jelas akan dibawa kemana bangsa ini. Maka dari itu Forum Rektor Indonesia setelah mengundang para tokoh-tokoh potensial pada pertemuan se-Indonesia juga mengundang seluruh partai politik guna memaparkan konsepnya kepada masyarakat terutama kaum intelektual.

Cerita Penarik Becak Motor Bukan Kader Namun Selalu Pakai Atribut PKS

11.11.13

pkskudus.org - Keluarlah dan lihatlah sekitarmu, maka kau akan temui begitu banyak orang yang mencintai partai dakwah ini. Kalau kader fanatik terhadap PKS itu biasa, tapi ada yang bukan pengurus struktur, bukan juga kader namun cintanya kepada PKS sungguh luar biasa. Dialah Pak Syamsirman yang sehari- hari bekerja sebagai penarik becak motor di Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.
Tak susah untuk mencarinya, cukup datang ke terminal, lalu kalau lihat ada abang becak yang pakai rompi PKS itulah dia. Hampir setiap hari beliau pakai atribut PKS, meskipun di saat- saat fitnah hebat yang tengah menimpa PKS. Padahal kita semua tau bagaimana kehidupan dan suasana politik terminal, tak payah bagi mereka mendapatkan informasi, dan tak ada kamus santun bagi mereka dalam debat dan diskusi.
“Hanya PKS yang selalu ada dan kantornya selalu buka, kalau partai lain kantornya entah ada entah tidak, lalu bagaimana mau jumpa dengan pengurusnya. Nanti kalau mau pemilu baru datang menyapa, beda dengan PKS “ ujar Pak Syamsirman ketika ditanya alasan cinta PKS.
Itulah yang membuat saya menjadikannya sebagai sosok yang istimewa. Ternyata untuk mencintai PKS tak harus menjadi kader atau pengurus struktur dulu, terlalu banyak faktor yang membuat orang jatuh hati terhadap partai ini. Seperti pak Syamsirman ini, baginya apapun berita negatif yang dikatakan orang, tak berlaku dengan kepedulian dan kerja nyata kader- kader PKS selama ini. 
Semoga cerita ini dapat mengugah kesadaran kita, yang selama ini mungkin masih ragu- ragu dan takut untuk pergi direct selling karena khawatir dengan pertanyaan- pertanyaan kritis warga yang kita sapa. Karena ternyata diluar sana ada begitu banyak orang, yang sampai saat ini tetap dan tak berhenti mencintai PKS.


*Kiriman dari @bang_delvin
(Humas PKS Kampar)

Pemuda Keep Smile (PKS) Cara Beda untuk Berbagi

2.11.13

 



image

pkskudus.org - Terinspirasi dari peringatan hari sumpah pemuda barisan pemuda Partai Keadilan Sejahtera menggunakannya untuk berbagi. namun kali ini ada cara berbeda untuk berbagi, barisan pemuda yang menamainnya Pemuda Keep Smile.
Pemuda Keep Smile adalah kegiatan bersama serentak dari pemuda PKS seluruh Indonesia untuk berbagi dengan cara yang berbeda. Banyak dari kita yang masih berusaha untuk senyum ada juga yang enggan disinilah Pemuda Keep Smile datang membawa senyum untuk mereka.
Pemuda Keep Smile datang secara tiba-tiba dan mengajak tersenyum dan berbagi buah, kaos atau makanan lainnya. dengan berbagi seperti inilah pemuda PKS memperingati hari sumpah pemuda.
Di Semarang sendiri Pemuda Keep Smile dilaksanakan di sekitar lawang sewu, lalu kota lama, tawang, hingga pasar johar.
"Kegiatan ini sangat menarik selain kita rekam untuk menginspirasi pemuda lain juga tujuannya mengingatkan berbagi yang baik itu tidak memanjakan dengan memberi uang tetapi coba dengan membangkitkan senyum dan berbagi sedikit makanan atau pakaian yang kita punya." Jelas sanja salah satu Pemuda Keep Smile dari Semarang.
( el )

Halaqoh Cikaha Peduli bagikan bingkisan tiap bulannya

1.11.13



Kita tak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah membuka mata untuk melihat betapa banyak orang yang hari ini sulit sekali tersenyum karna peliknya hidup yang mereka jalani. 

Kita tidak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah menggunakan kedua tangan ini untuk berbagi, mengurangi sedikit beban hidup tetangga sekeliling kita. 

Bagi orang yang berkecukupan, nasi goreng spesial yang dibeli di restorant mahal itu biasa saja saat mengisi lambung. Tapi bagi orang yang lapar, sebutir kurma justru lebih berharga. Inilah yang baru saya sadari kemarin, saat saya, murobbi dan teman-teman CIKAHA (nama Halaqoh kami) berkeliling memberikan sedikit rezeki yang kami punya.

Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Berbekal hadits di atas lah akhirnya kami terinspirasi untuk membuat program kerja halaqoh yang bernama “Cikaha Peduli “. 

Program ini adalah bentuk kecil dari betapa besarnya keinginan kami untuk berbagi ditengah keterbatasan materi. Semua harus ada yang memulai, maka dari itu halaqoh kami memutuskan untuk menjadi halaqoh awwalun di kota kami yang mempelopori program ini. 

'Cikaha Peduli' adalah program kerja halaqoh yang kami lakukan setiap sebulan sekali. Acaranya seperti Liqo’ biasa, hanya saja setelah Liqo’ selesai kami semua bergerak ke tetangga sekitar tempat kami halaqoh untuk membagi-bagikan hasil patungan uang yang kami kumpulkan. 

Dari patungan itu alhamdulillah terkumpul 40 bungkus kantong plastik yang masing-masing berisi ¼ kg gula pasir, ¼ kg minyak goreng dan satu bungkus serbuk teh.  

Dan ini adalah agenda perdana dari “Cikaha Peduli ”, kemarin Rabu tertanggal 30 Oktober 2013 di sebuah pelosok bernama Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat-Sumatera Utara. Subhanallah sekali senyum ibu-ibu yang menerima bungkusan tak seberapa itu. Bahkan kami juga didoakan kebaikan. Coba lihat foto-foto di bawah ini, saat beberapa orang nenek-nenek menerima bungkusan yang kami berikan.



“Hidup ini semakin indah jika semua penghuninya tersenyum padamu karena akhlakmu yang jelita lalu mereka mendoakan banyak kebaikan kepadamu sehingga hidupmu menjadi lebih berkah”.

Siapa yang tidak senang jika melihat seseorang tersenyum pada kita saat  berpapasan jalan atau saat kita melintas di depan rumahnya? Ternyata tidak sulit membuat orang lain tersenyum hanya saja mungkin kita seringkali alpa memikirkannya. Aktivitas yang terlalu padat membuat kita hampir tidak sempat menyapa tetangga kanan dan kiri. Sebab pagi-pagi sekali kita harus berangkat keluar rumah saat tetangga masih sibuk di dapur atau mengurus keperluan rumah tangga mereka. Lalu kita kembali ke rumah saat senja hampir tiba dan tetangga sedang asyik menyiapkan makan malam keluarga.

***

Perjalanan panjang dimulai dari satu langkah kaki yang mau bergerak memulai perjalanan. Maka semoga langkah-langkah kebaikan ini tetap istiqomah untuk terus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya terkhusus tetangga, sebagai bentuk karakter khas yang terbina dengan adanya tarbiyah ini dan semoga program kerja ini menjadi sumber inspirasi bagi halaqoh-halaqoh lain di seluruh tanah air.

Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^



Dalam konsep pemberian, yang terpenting adalah bukan seberapa banyak yang bisa kita bagi melainkan  seberapa bisa kita berbagi di tengah keterbatasan yang kita miliki.


*penulis: @putri_nelayan on twitter

"PKS selalu menjaga hubungan dengan masyarakat, itu yang saya suka"

25.10.13



"Memoar Perjalanan Dakwah ke Pelosok"


by Abdan Syakuro Lubis

Angin pagi berhempus di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sebenarnya ini sudah hari kedua saya berada di SUMUT. Libur beberapa minggu di Kampus saya manfaatkan untuk mengikuti sekaligus membantu kegiatan Abi (Iskan Qolba Lubis -red) selama berada di Sumatera Utara.

Agenda Abi hari ini adalah mengikuti pembekalan Kader, Calon Anggota Legislatif DPRD dan DPR-RI dari Tapanuli Bagian Selatan. Abi sendiri adalah CALEG DPR-RI untuk daerah pemilihan SUMUT 2. Seluruh Kader dan CALEG pun mengikuti seluruh agenda dengan tertib dan antusias. Ini adalah hari ketiga dan hari terakhir dari agenda pembekalan CALEG. Ya, Abi sudah berada disini selama tiga hari. Saya menyusul menggantikan Staff Ahli Abi untuk membantu keperluan serta mendokumentasikan segala kegiatan yang Abi lakukan disini.

Ada banyak kisah menarik yang saya alami selama menemani kegiatan Abi disini, tempat dimana Dakwah ini berhasil memenangkan seorang Kader Dakwah bernama Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur. Salah satu kisah menarik adalah saat kami mengunjungi seorang nenek yang merupakan tokoh agama dan pimpinan Majelis Taklim ibu-ibu di Desa, nenek Lannasari namanya. Di sela-sela kegiatan partai, Abi memang selalu menyempatkan diri untuk terjun ke masyarakat dan para tokoh. Karena dengan silaturahimlah dakwah ini insya Allah akan terus bertahan.

Pertemuan kami dengan nenek Lannasari difasilitasi oleh famili sang nenek yang merupakan teman Umi saat SMA. Jalan menuju rumah sang nenek adalah tipe pegunungan yang berkelok-kelok dan banyak tanjakan, batu-batuan seukuran tangan orang dewasa pun sesekali mengenai bagian bawah mobil kami.

Akhirnya sampailah kami di depan rumah sederhana beralaskan semen, setelah memperkenalkan diri kami pun berbincang-bincang hangat dengan sang nenek. Perbincangan pun menjadi sangat beragam. Hal yang tidak kami ketahui sebelumnya adalah bahwa ia adalah seorang simpatisan PKS, pembicaraan pun menjadi menarik saat sang nenek membicarakan tentang PKS.

"Sude Partai-Partai Politik maen Hepeng do sude, PKS maiyya na so pake hepeng" (Hampir semua partai politik disini bermain uang dalam berpolitik, PKS salah satu yang tidak)", Ucap sang nenek memulai pembicaraan tentang PKS.

"Tapi rakyat disini tetap merasakan keberadaan kader-kader dari PKS. Seperti pada Ramadhan kemarin contohnya, kader PKS disini selalu membagikan Ta'jil dan Buka Bersama dengan para warga", lanjut sang Nenek.

"Pak Gatot gubernur Sumut juga sering mengirim bantuan ke desa ini, padahal jauh dari waktu kampanye, Ada juga seorang kader PKS stadz yang rutin ngisi pengajian disini, Ustadz Damrin namanya".

"Oh Ustadz Damrin? iya iya saya kenal dia", Abi memang mengenal Ustadz Damrin sejak lama, saat ini ia menjabat sebagai ketua DPW PKS Labuhan Batu Selatan.

"Iya stadz, saya kagum sama dia, dia dulu tinggal di Desa ini dan selalu rutin mengisi pengajian di Desa ini, bahkan setelah sekarang dia tinggal di Labuhan batu (Dari Labuhan batu ke Sipirok berjarak 200 KM) ia tetap rajin untuk datang dan mengisi pengajian disini dan gak pernah mau dibayar sepeser pun."

Sang Nenek tetap melanjutkan ceritanya, kami hanya diam dan sesekali mengangguk mendengar cerita sang nenek, kami takjub karena betapa dekatnya kader PKS dengan masyarakat Desa ini dan sangat membekasnya hal itu bagi Sang Nenek.

Karena ada agenda lain yang menunggu kami pun pamit. "PKS selalu menjaga hubungan nya dengan masyarakat, itu yang saya suka", kalimat itu yang saya masih saya ingat ketika kami akan beranjak pergi.

Sang Nenek pun berterimakasih dan mendoakan keselamatan bagi kami, ia terharu dan tidak menyangka kami mau datang karena tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Pada hari selanjutnya pun Abi sempat mengunjungi Ustadz Damrin untuk Silaturahim dan Konsolidasi mengenai pemilu tahun depan. Kesan pertama yang saya dapat adalah ia orang yang sederhana dan sangat bersahabat. Saya lama menatapnya sambil sesekali mengambil gambar dirinya. Mungkin ia tidak sadar dan tidak akan pernah sadar bahwa 200 kilo meter dari tempat ini ada seorang Nenek yang sangat mengidolakan dirinya atas amal yang telah ia perbuat.

***

Kader PKS bukan lah orang kaya , tapi mungkin hanya dengan Quran kecil yang tersimpan di sakunya ia bisa membawa manfaat pada masyarakat dan lingkungannya. 

Ustadz Damrin melakukan hal tersebut karena cinta. Seperti kader PKS di seluruh Indonesia yang saya percaya juga melakukannya demi cinta.

Mungkin partai ini tidak punya media besar yang dapat menceritakan semua kisah tentang sepak terjang para kadernya, tapi di setiap mulut rakyat seringkali terselip rasa haru dan terimakasih kepada kader dakwah yang tidak pernah habis berbuat bagi sesamanya.


Saudaraku..

Ini bukan kisah tentang kedigdayaan besar yang sangat kokoh dan sulit dihancurkan

Bukanlah juga kisah tentang harta berlimpah yang tidak pernah ada habisnya

Ini hanyalah kisah tentang kader dakwah yang ingin perubahan untuk bangsa dan negaranya


"Suatu saat dalam dalam sejarah cinta kita. Raga tak lagi saling membutuhkan. Hanya jiwa kita sudah melekat dan menyatukan. Rindu mengelus rindu."-Anis Matta


*penulis @rentos on twitter

Ayyuhal Ikhwah! Lihatlah Masa itu Telah Tiba ………

23.10.13

Ayyuhal Ikhwah …!

Apa yang kalian rasakan hari-hari belakangan ini? Pada diri kalian dan juga da’wah yang kalian bangun? Jangan katakan ini hal biasa, sebab da’wah adalah pekerjaan luar biasa, dan para du’atjuga merupakan golongan manusia luar biasa, maka goncangannya pun juga bukan hal yang biasa-biasa saja! Untuk apa? Surga! Karena surga itu mahal dan sangat indah! Maka, medan yang mesti kalian tempuh, halang rintang yang menghadang, serta musuh yang mesti kalian kalahkan, juga bukan yang biasa-biasa saja; mereka begitu banyak, ganas, buas, kuat, dan tidak pernah lelah. Namun, setelah itu justru pertolongan Allah Jalla wa ‘Ala begitu dekat. Semua tipu daya mereka dan kekuatannya bukanlah apa-apa bagi Allah yang Maha Gagah dan Maha Perkasa (Qawwiyun ‘Aziz).

Sungguh, kalian bukan orang pertama yang merasakannya … maka tersenyumlah dan berbahagialah, sebab kumpulan orang-orang mulia dan besar telah menanti kalian untuk bersatu dalam barisan mereka. Bukankah ini sebuah kemuliaan bagi kalian?

Lihatlah Rabb kalian telah menceritakan ………
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat. (QS. Al Baqarah: 214)

Ayyuhal Ikhwah ….!

Sungguh hari yang dijanjikanNya telah datang …, hari di mana kalian sendiri dan sedikit manusia yang mau mengerti kalian dan menjadi pembela kalian. Sungguh Islam yang kalian bawa membuat kalian menjadi ghurabaa, bahkan di hadapan umat Islam sendiri. Di segala arah dan penjuru, berbagai entitas dan kekuatan tengah menghadang laju, dan melumpuhkan gerak kalian. Segenap bentuk fitnah, dusta, kebencian, dendam, dan amarah bersekutu menjadi satu, dengan tujuan yang sama; lenyapnya kalian.

Namun percayalah, kalian tidak akan lenyap –dengan izin Allah- justru peristiwa itu menambah  iman dan ketundukan kalian kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Bacalah firmanNya ini:
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (QS. Al Ahzab: 22)

Ayyuhal Ikhwah …!

Inilah zaman itu .., inilah masanya … zaman dan masa di mana yang dusta dipercaya, yang benar didusakan, pengkhianat diberi amanah, dan yang amanah malah dikhianati.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kedustaan, saat itu pendusta dipercaya, sedangkan orang benar justru didustakan, pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianati, dan saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya: “Apakah Ruwaibidhahitu?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh  namun dia membicarakan urusan orang banyak.”(HR. Ibnu Majah No. 4036, Ahmad   No. 7912,  Al Bazzar No. 2740 , Ath Thabarani dalamMusnad Asy Syamiyyin No. 47,    Al Hakim dalam Al Mustadrak ‘Alash Shahihain No. 8439, dengan lafaz: “Ar Rajulut Taafih yatakallamu fi Amril ‘aammah – Seorang laki-laki bodoh yang membicarakan urusan orang banyak.”  Imam Al Hakim mengatakan: “Isnadnya shahih tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.” Imam Adz Dzahabi juga menshahihkan dalam At Talkhis-nya)

Inilah zaman itu, zaman di mana manusia selalu membicarakan dan menyampaikan apa yang di dengarnya, tak peduli benar atau salah, fakta atau dusta, dan perilaku itu cukuplah  disebut sebagai pendusta.  Dengarkanlah nasihat dari lisan yang paling mulia
كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع
Cukuplah seseorang disebut berdusta jika selalu menceritakan apa-apa yang didengarkannya. (HR. Muslim No. 5) 

Duh .. media dan wartawan, pernahkah engkau membaca hadits ini?

Wahai  ikhwah ..!

Apa yang kalian sedihkan? Apa yang kalian keluhkan terhadap mereka?  Jika kalian tidak memiliki media, TV, koran,  majalah, dan berita online,     untuk  melawan gelombang kekejian ahlul fitnah, maka kalian  masih memiliki iman untuk bisa membedakan mana kebohongan dan mana kejujuran, mana kebenaran dan mana kebatilan. Kalian masih memiliki ukhuwah yang menjadi benteng kokoh untuk menghadang mereka. Kalian masih memiliki banyak ladang amal shalih untuk menggapaikhairunnaas anfa’hum lin naas….

Katakan kepada mereka, “Turunkan semua media yang kalian punya, panggilah investor-investor kalian, dan gelontorkan semua dana yang kalian miliki untuk tujuan kalian itu ..........., tetapi itu semua kecil dan bukan apa-apa bagi kami -Insya Allah, sebab kami terbiasa berjuang dalam keadaan sudah dan kekurangan, walaupun untuk menghadapi lawan dan pendengki  yang lebih besar dari kalian  ..., sebab kami selalu bersandar kepada Allah Yang Maha Besar!”

Ikhwah … hari ini, kalian begitu berharga ….

Di saat kalian tidur, makan, shalat, tilawah, menghadiri halaqah-halaqah tarbawiyah dan ta’limiyah dan sebagainya  … justru mereka sibuk mencari-cari kesalahan kalian, mereka lelah, sakit,  takut, dan sempit dada, karena menghabiskan waktu dengan tujuan menjatuhkan kalian … perhatian mereka yang begitu besar untuk melukai kalian adalah bukti betapa besar perhatian mereka terhadap kalian. Bukankah ini juga sebuah kemuliaan? Kalian begitu berharga bagi mereka sehingga mereka tidak mau kehilangan momen untuk menjatuhkan  kalian, dari dekat atau jauh. Kalian sakit dan lelah? Mereka juga merasakannya! Maka, jangan lemah ketika menghadapi mereka, karena kalian masih mending sebab masih ada Allah Ta’ala menjadi tumpuan harapan ….

Allah Ta’ala menasihati kita semua …
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
 Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap kepada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisa: 104).

Maka, tetaplah beriman bukan bermain …  teruslah belajar bukan menghajar …. teruslah bekerja untuk manusia walau dikerjain orang lain … jadilah seperti pohon, walau manusia menimpukinya dengan batu tapi pohon tersebut membalas mereka dengan buah-buahan segar  .. Jadikanlah Allah Ta’ala sebagai tempat berbagi kalian, sebelum selainNya …

Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah wa Lirasulihi wal mu’minin ……..


Abu Abdillah Ad Dibuuki

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.