News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Respon Kepada Prabowo-Hatta Semakin Positif

30.6.14


Headline
Pasangan Capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa - (Foto: inilahcom)


INILAHCOM, Jakarta - Menjelang Pilpres tanggal 9 Juli nanti antusiasme publik untuk memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa semakin meningkat. Hal ini dilihat dari beberapa wilayah di pedalaman Jawa dan Sumatera.

Koordinator Garuda Merah PPP Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY, Ach Baidowi mengatakan, respons publik terhadap pasangan Prabowo-Hatta cukup besar. Hal itu terbukti saat tim Garuda Merah PPP melakukan sosialisasi di pedalaman.

"Mereka sangat antusias, karena selama ini belum tersentuh. Ketika kami datang membawa atribut untuk sosialisasi langsung diserbu warga," katanya di di Jakarta, Senin (30/6/2014).

Menurutnya, dalam sosialisasi yang dilakukan tim Garudah Merah PPP menjukkan adanya respon positif untuk pasangan Prabowo-Hatta saat ini. Sejumlah lokasi yang disambangi tim Garuda Merah PPP yakni, pasar, perempatan, terminal, pondok pesantren, kawasan industri, pusat perbelanjaan, taman kota, persawahan dan pelabuhan pendaratan ikan.

Selama perjalanan, tim Garuda Merah PPP menemui berbagai segmen masyarakat mulai petani, pedagang, nelayan, buruh, mahasiswa, pemuda, karyawan, pemuka agama hingga kader partai. Selain membagikan atribut kampanye, tim Garuda Merah PPP juga menyosialisasikan sosok Prabowo-Hatta termasuk juga menampung aspirasi dari masyarakat.

"Karena kami turun ke lapangan dan mendengarkan pendapat warga, maka peta kekuatan masing-masing daerah bisa diketahui. Peta kekuatan inilah kami laporkan kepada Timkamnas Bidang Strategi untuk ditindaklanjuti," jelasnya.

Baidowi mengungkapkan, tim Garuda Merah PPP sengaja diterjunkan langsung ke sejumlah titik yang belum tersentuh. Tujuannya untuk memperkuat ataupun menambal kekurangan Timkamnas maupun Timkamda.

"Kami menghindari acara seremonial seperti deklarasi dukungan. Garuda Merah PPP langsung terjun ke masyarakat, sehingga tanpa deklarasi pun kinerja kami bisa maksimal," tandasnya.[bay]

PKS Jateng Kerahkan 72 Ribu Saksi Kawal Kemenangan Prabowo-Hatta

28.6.14


Pkskudus.org - Semarang - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah, Abdul Fikri menyatakan semua struktur, kader dan simpatisan PKS se-Jateng berada dalam kondisi siap tempur untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli mendatang.

LSN: Elektabilitas Jokowi-JK Mandek karena Publik Jenuh

17.6.14



JAKARTA -- Peneliti Utama Lembaga Survei Nasional (LSN) Dipa Pradipta mengatakan elektabilitas Jokowi-JK mandek dan terkejar Prabowo-Hatta karena publik mulai jenuh terhadap figur Jokowi yang sejak setahun lalu terus di-"blow up" media, bagaikan sosok manusia setengah dewa.

"Kala kami menanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan hari ini (saat survei dilakukan), pasangan Jokowi-JK hanya memperoleh 38,3 persen, kalah dari Prabowo-Hatta yang mendapatkan 46,3 persen dan sebanyak 14,9 persen menyatakan belum punya pilihan," ujar Dipa Pradipta dalam konferensi pers rilis hasil survei nasional LSN di Jakarta, Kamis (12/6).

Selain faktor publik yang mulai dihinggapi kejenuhan terhadap figur Jokowi, ia mengatakan, mesin partai-partai pendukung Jokowi-JK tidak bekerja optimal sebagaimana mesin partai-partai pengusung Prabowo-Hatta.

Kemudian, lanjutnya, publik mulai meragukan kapabilitas Jokowi terkait dengan penampilannya yang kurang mengesankan pada acara pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan acara deklarasi damai di Bidakara.

"Meredupnya elektabilitas Jokowi-JK terjadi di hampir semua daerah "battle-ground", yaitu sembilan provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar. Pasangan Jokowi-JK hanya unggul dari Prabowo-Hatta di Provinsi Jawa Tengah," ujar dia.

Ia mengatakan di daerah yang selama ini dikenal menjadi pangsa pasar tradisional dari PDI Perjuangan tersebut elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,5 persen dan Prabowo-Hatta 43,3 persen sementara yang belum menyatakan pilihan sebesar 9,2 persen.

"Di delapan daerah 'battle-ground' lainnya, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Lampung, elektabilitas pasangan Jokowi-JK tertinggal dari Prabowo-Hatta," ujar dia.

Di Jawa Barat, lanjutnya, sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, elektabilitas pasangan Jokowi-JK bahkan tertinggal cukup signifikan dari Prabowo-Hatta. Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 47,6 persen warga Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo-Hatta dan hanya 28,2 persen yang akan memilih Jokowi-JK.

"Elektabilitas Jokowi-JK juga terpaut jauh dari Prabowo-Hatta di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Banten. Sedangkan di Sulawesi Selatan, kekuatan kedua pasangan hampir seimbang," kata dia.

Pemilih Partai Golkar di Sulawesi Selatan, terbelah merata dari mereka yang loyal terhadap pilihan partai dan mereka yang bangga terhadap JK sebagai putera daerah.

Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

*http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/12/n71qhh-elektabilitas-jokowijk-mandek-karena-publik-jenuh

KH Maimoen: Pak Prabowo dan Pak Hatta mampu menjadikan Indonesia baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur

14.6.14

image
KH Maimoen Zubeir
JAKARTA, pkskudus.org - Bagi para kiai Nahdlatul Ulama (NU), Pemilihan Presiden 2014 merupakan momentum politik yang sangat istimewa.
Kiai sepuh yang sangat dihormati di kalangan umat Islam khususnya di Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair, menyampaikan berharap dari pesta demokrasi lima tahunan itu lahir pemimpin yang bisa mewujudkan Indonesia menjadi negeri yang subur dan makmur, adil dan aman aliasbaldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
“Insya Allah Pak Prabowo dan Pak Hatta mampu menjadikan Indonesia baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur,” ujar Kiai Haji Maimoen Zubair,” ungkap Mbah Moen, panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar itu kepada wartawan di Sarang, Rembang (Rabu, 12/6).
Mbah Moen mengakui dirinya banyak mendapat telepon dari ulama-ulama NU yang mengatakan mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 9 Juli mendatang.
“Di mata para kiai NU, Prabowo adalah figur yang ikhlas dan tegas, serta mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, makmur dan aman sebagaimana yang diperjuangkan selama ini oleh Nahdlatul Ulama,” beber Ketua Majelis Syariah DPP PPP ini.
Lebih lanjut dikatakan dia, Pilpres 9 Juli mendatang merupakan peristiwa politik nasional yang istimewa karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
“Pilpres mendatang ini sangat istimewa karena bertepatan dengan bulan Ramadhan, sama dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI dulu, dan tentu peristiwa turunnya Al Quran,” katanya.
Sumber: Dakwatuna.com,pksjateng.or.id
( IBALH )

Wow!! Kader PKS Kudus Digembleng Untuk Memenangi Duel Udara

8.6.14

image
KUDUS, pkskudus.org - Puluhan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kudus digembleng untuk memenangkan pertempuran udara pada masa kampanye Pilpres 2014. Pasalnya kampanye kreatif di sosial media terbukti sangat efektif mendongkrak perolehan suara.
"Mereka adalah tim khusus yang akan menjadi tulang punggung sosial media di Kudus," tandas Sekretaris Bidang Humas DPW PKS Jateng Iky Putri Azkia, Ahad (8/6/2014).
Menurutnya, selain menjadi tim

Prabowo: "Jangan sampai Indonesia menjadi boneka dari bangsa asing"



SURABAYA – Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto mendatangi posko kemenangan Koalisi Merah Putih Surabaya, di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Jawa Timur. Kedatangannya, disambut  ribuan Organisasi Massa (Ormas) Pemuda Pancasila.

Dalam pidatonya, Prabowo, mengatakan Indonesia  negara kaya dan harus menjadi bangsa yang besar, serta jangan sampai kekayaan Indonesia dirampas oleh negara asing.

"Saya prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang kaya. Namun, rakyatnya masih banyak yang miskin," kata Prabowo, Jumat (6/6/2014).

Dia berharap, warga Jawa Timur, memilih pasangan Prabowo – Hatta, karena peduli dan selalu memperjuangan rakyat kecil.

Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga mengajak para kader Pemuda Pancasila untuk bekerja keras meperjuangkan bangsa Indoensia. "Jangan sampai Indonesia menjadi boneka dari bangsa asing," pungkasnya. (fid/okezone)

Umur 18 Tahun, Putra Anggota DPR PKS Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz

5.6.14


Umur 18 Tahun, Putra Anggota DPR PKS Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz

    Menghafal Al-Qur’an merupakan salah cara menjaga kemurnian ajaran Islam  serta pintu gerbang manusia yang ingin sungguh-sungguh memahaminya. Begitulah penuturan Muhammad Saihul Basyir (18 tahun) ketika ditanya tentang pencapaiannya menjadi penghafal Al-Qur’an 30 juz sejak kelas enam Sekolah Dasar (SD).

    Basyir, sapaan akrabnya, merupakan finalis Musagaqah Tilawatil Quran cabang Tahfiz Al-Qur’an. Tak ada trik khusus untuk menghafal Al-Qur’an, karena menjadi Hafiz (penghafal Al-Qur’an) tak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang instan. Menghafal Al-Qur’an merupakan buah dari kedisiplinan dibarengi kesungguhan hati untuk memperoleh ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Dalam menghafal Al-Qur’an, kata Basyir, hal utama yang mesti dilakukan adalah meniatkannya karena Allah semata. Menghafal Al-Qur’an, ujar Basyir, ibarat melakukan bagian dari berjihad di jalan-Nya. Sebelum menghafal Al-Qur’an, kita mesti terlebih dahulu mengikuti program tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an).

    Tujuannya untuk memperbaiki pelafalan bacaan Al-Qur’an dan menguasai tajwid. Setelah itu barulah menginjak ke tahap menghafal Al-Qur’an. Subuh dan Maghrib, menurut Basyir, merupakan waktu yang ideal untuk menghafal Al-Qur’an.

    Keberadaan Musyrif atau guru pembimbing pun tak kalah penting sebagai pengontrol dan pemicu semangat menghafal. Musyrif juga akan membantu proses evaluasi hafalan secara berkala. “Setiap juz yang sudah selesai dihafal harus dites sampai mengetahui dan memperbaiki tingkat kesalahan sekecil mungkin. Begitu juga per lima juz, per sepuluh juz, dan seterusnya sesuai kelipatan hingga 30 juz,” papar basyir.

    Saat ini pemuda kelahiran Jakarta, 10 Januari 1996 ini masih duduk di bangku SMA kelas tiga di Pesantren Terpadu Darul Qur’an Mulia, Bogor, Jawa Barat. Ia mengungkapkan, keberhasilannya menghafal Al-Qur’an, serta menjaga hafalannya, tak lepas dari peranan kedua orang tua.

    Sejak kecil, anak dari pasangan Mutammimul Ula dan Wirianingsih ini sudah terbiasa dengan lingkungan Qur’ani. Kedisiplinan dan aturan keluarga merupakan faktor pendukung keberhasilannya. Sang ibu, Wirianingsih, mengatur jadwal menonton televisi hanya dua jam setiap hari.

    Selain itu, ayahnya secara naluri dan rutin menyetel radio atau kaset murattal Al-Qur’an Imam Masjidil Haram. Maka setiap saat, lingkungan keluarga selalu bernuansa Qur’ani. Di rumah orang tua Basyir, juga ada pula perpustakaan pribadi berisikan koleksi buku hingga empat sampai lima ribu buku.

    Sekilas tentang keluarganya, ayahnya yang bernama Mutammimul Ula (57 tahun) adalah seorang yang berasal dari Solo, tepatnya di kecamatan Sragen. Sang kakek mendidik ayahnya dengan didikan yang keras, karena dahulu kakek dari sang ayah adalah seorang yang aktif di partai Masyumi, sehingga apa yang telah diterapkan oleh kakek kepada ayahnya menurun kepada anak-anaknya juga.

    Pak Tamim (begitu sang ayah dipanggil) menamatkan SMA di sebuah sekolah Islam di Solo bernama SMA Al-Islam, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 1977, hingga akhirnya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan juga sempat menjadi ketua umum Pengurus Besar PII tersebut selama satu periode (1983-1986). Pak Tamim juga seorang Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia tahun 2007 yang sebelumnya menyelesaikan Sarjana Hukum di Universitas Diponegoro tahun 1982. Dalam dunia politik, Mutammimul Ula tergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah membawanya menjadi anggota DPR-RI pada periode 1999-2004 dan terpilih kembali pada periode 2004-2009.

    Sedangkan ibunya yang bernama Wirianingsih (51 tahun) adalah orang Jakarta. Sama dengan ayahnya, sang ibu juga dibesarkan oleh kakek yang juga seorang veteran, kemudian menamatkan jenjang S1 di Universitas Padjajaran (Unpad) pada Fakultas Ilmu Komunikasi, dan melanjutkan S2 di UI Salemba mengambil Psikologi.

    Ibu Wiwi (panggilan akrab kesehariannya) bukanlah orang yang tidak memiliki kesibukan, melainkan seorang wanita yang super sibuk. Sejak muda aktif di berbagai organisasi, pernah menjadi pengurus wilayah PII-Jawa Barat, Pengurus Besar PII, dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Universitas Islam Bandung (Unisba), Ketua Pengurus Pusat Salimah (sebuah organisasi Muslimah yang tersebar di 30 provinsi) tahun 2005-2010, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, Presidium Badan Musyawarah Organisasi Wanita Islam (BMOWI) 2007-2012, dan Ketua Yayasan Citra Insani (2009 hingga kini). Ia juga pernah menjadi anggota delegasi RI dalam sidang United Nations Comission on the Status of Women (UNCSW) ke-51 di New York, Amerika Serikat. Kini, Ibu Wiwi menjadi anggota DPR-RI Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

    Cita-cita terbesar kedua orang tuanya adalah menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an di masa yang akan datang, hingga akhirnya dikaruniai sebelas orang anak. Alhamdulillah enam orang dari sebelas anaknya sudah berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an. (RoL/dakwatuna)

http://www.islamedia.co/2014/06/putra-anggota-dpr-pks-ini-hafal-al.html Menghafal Al-Qur’an merupakan salah cara menjaga kemurnian ajaran Islam serta pintu gerbang manusia yang ingin sungguh-sungguh memahaminya. Begitulah penuturan Muhammad Saihul Basyir (18 tahun) ketika ditanya tentang pencapaiannya menjadi penghafal Al-Qur’an 30 juz sejak kelas enam Sekolah Dasar (SD).
Basyir, sapaan akrabnya, merupakan finalis Musagaqah Tilawatil Quran cabang Tahfiz Al-Qur’an. Tak ada trik khusus untuk menghafal Al-Qur’an, karena menjadi Hafiz (penghafal Al-Qur’an) tak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang instan. Menghafal Al-Qur’an merupakan buah dari kedisiplinan dibarengi kesungguhan hati untuk memperoleh ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam menghafal Al-Qur’an, kata Basyir, hal utama yang mesti dilakukan adalah meniatkannya karena Allah semata. Menghafal Al-Qur’an, ujar Basyir, ibarat melakukan bagian dari berjihad di jalan-Nya. Sebelum menghafal Al-Qur’an, kita mesti terlebih dahulu mengikuti program tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an).
Tujuannya untuk memperbaiki pelafalan bacaan Al-Qur’an dan menguasai tajwid. Setelah itu barulah menginjak ke tahap menghafal Al-Qur’an. Subuh dan Maghrib, menurut Basyir, merupakan waktu yang ideal untuk menghafal Al-Qur’an.
Keberadaan Musyrif atau guru pembimbing pun tak kalah penting sebagai pengontrol dan pemicu semangat menghafal. Musyrif juga akan membantu proses evaluasi hafalan secara berkala. “Setiap juz yang sudah selesai dihafal harus dites sampai mengetahui dan memperbaiki tingkat kesalahan sekecil mungkin. Begitu juga per lima juz, per sepuluh juz, dan seterusnya sesuai kelipatan hingga 30 juz,” papar basyir.
Saat ini pemuda kelahiran Jakarta, 10 Januari 1996 ini masih duduk di bangku SMA kelas tiga di Pesantren Terpadu Darul Qur’an Mulia, Bogor, Jawa Barat. Ia mengungkapkan, keberhasilannya menghafal Al-Qur’an, serta menjaga hafalannya, tak lepas dari peranan kedua orang tua.
Sejak kecil, anak dari pasangan Mutammimul Ula dan Wirianingsih ini sudah terbiasa dengan lingkungan Qur’ani. Kedisiplinan dan aturan keluarga merupakan faktor pendukung keberhasilannya. Sang ibu, Wirianingsih, mengatur jadwal menonton televisi hanya dua jam setiap hari.
Selain itu, ayahnya secara naluri dan rutin menyetel radio atau kaset murattal Al-Qur’an Imam Masjidil Haram. Maka setiap saat, lingkungan keluarga selalu bernuansa Qur’ani. Di rumah orang tua Basyir, juga ada pula perpustakaan pribadi berisikan koleksi buku hingga empat sampai lima ribu buku.
Sekilas tentang keluarganya, ayahnya yang bernama Mutammimul Ula (57 tahun) adalah seorang yang berasal dari Solo, tepatnya di kecamatan Sragen. Sang kakek mendidik ayahnya dengan didikan yang keras, karena dahulu kakek dari sang ayah adalah seorang yang aktif di partai Masyumi, sehingga apa yang telah diterapkan oleh kakek kepada ayahnya menurun kepada anak-anaknya juga.
Pak Tamim (begitu sang ayah dipanggil) menamatkan SMA di sebuah sekolah Islam di Solo bernama SMA Al-Islam, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Syariah Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 1977, hingga akhirnya aktif di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan juga sempat menjadi ketua umum Pengurus Besar PII tersebut selama satu periode (1983-1986). Pak Tamim juga seorang Magister Ilmu Hukum di Universitas Indonesia tahun 2007 yang sebelumnya menyelesaikan Sarjana Hukum di Universitas Diponegoro tahun 1982. Dalam dunia politik, Mutammimul Ula tergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pernah membawanya menjadi anggota DPR-RI pada periode 1999-2004 dan terpilih kembali pada periode 2004-2009.
Sedangkan ibunya yang bernama Wirianingsih (51 tahun) adalah orang Jakarta. Sama dengan ayahnya, sang ibu juga dibesarkan oleh kakek yang juga seorang veteran, kemudian menamatkan jenjang S1 di Universitas Padjajaran (Unpad) pada Fakultas Ilmu Komunikasi, dan melanjutkan S2 di UI Salemba mengambil Psikologi.
Ibu Wiwi (panggilan akrab kesehariannya) bukanlah orang yang tidak memiliki kesibukan, melainkan seorang wanita yang super sibuk. Sejak muda aktif di berbagai organisasi, pernah menjadi pengurus wilayah PII-Jawa Barat, Pengurus Besar PII, dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Universitas Islam Bandung (Unisba), Ketua Pengurus Pusat Salimah (sebuah organisasi Muslimah yang tersebar di 30 provinsi) tahun 2005-2010, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia, Presidium Badan Musyawarah Organisasi Wanita Islam (BMOWI) 2007-2012, dan Ketua Yayasan Citra Insani (2009 hingga kini). Ia juga pernah menjadi anggota delegasi RI dalam sidang United Nations Comission on the Status of Women (UNCSW) ke-51 di New York, Amerika Serikat. Kini, Ibu Wiwi menjadi anggota DPR-RI Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Cita-cita terbesar kedua orang tuanya adalah menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an di masa yang akan datang, hingga akhirnya dikaruniai sebelas orang anak. Alhamdulillah enam orang dari sebelas anaknya sudah berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an. (RoL/dakwatuna)
http://www.islamedia.co/2014/06/putra-anggota-dpr-pks-ini-hafal-al.html

Suswono: Saya Serahkan Gratifikasi Tidak Heboh seperti Penyerahan Gitar



JAKARTA — Menteri Pertanian Suswono mengaku sering melaporkan dugaan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya adalah uang Rp 50 juta dan 2.000 dollar AS yang diterimanya terkait dugaan suap proyek revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT). Namun, menurut Suswono, cara penyerahan uang ke KPK tersebut tidak heboh sehingga tidak diketahui oleh awak media.

"Saya sudah cukup banyak menyerahkan gratifikasi. Cuma, cara penyerahan tidak kayak penyerahan gitar, artinya tidak heboh," kata Suswono seusai menjadi saksi sidang kasus dugaan suap proyek SKRT dengan terdakwa pemilik PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Menurut Suswono, sudah menjadi kewajiban bagi seorang pejabat negara untuk melaporkan pemberian dari seseorang. Namun, Suswono tak menyebut pihak yang pernah melaporkan pemberian gitar ke KPK. Ia hanya tertawa ketika wartawan menanyakan maksud Suswono adalah Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pernah melaporkan gratifikasi bas dari personel Metallica, Robert Trujillo.

Suswono mengaku selalu menolak pemberian seseorang kepadanya. Namun, ia khawatir jika penyerahan uang ataupun barang dilakukan oleh perantara, termasuk terkait proyek SKRT. Menurut Suswono, ia tak menerimanya langsung dari Anggoro, tetapi melalui Ketua Komisi IV saat itu, Yusuf Erwin Faishal.

"Ada kekhawatiran, pertama kalau kita tolak, apakah si perantara yang memberikan dana itu mengembalikan betul enggak kepada si pemberi," katanya.

Ia juga khawatir namanya akan tetap tercatat menerima uang meskipun telah mengembalikan melalui perantara. Oleh karena itu, ia beserta Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berkonsultasi dengan pimpinan KPK. (KOMPAS)

*http://nasional.kompas.com/read/2014/06/04/1954145/Suswono.Saya.Serahkan.Gratifikasi.Tidak.Heboh.seperti.Penyerahan.Gitar

Warga Jakarta: Jokowi Terlalu Prematur


Menarik saat tadi pagi (4/6/2014) menggunakan transjakarta ada 2 orang berbincang-bincang tentang Jokowi.

Inti pembicaraan bahwa pada dasarnya mereka suka Jokowi tapi terlalu dini untuk diajukan jadi presiden (prematur). Andai diberi kesempatan Jokowi mengurus Jakarta pastilah mereka akan memilih Jokowi di pemilu 2019. Jika dipaksakan sekarang justru mereka jadi skeptis.

Kedua mereka melihat Jokowi tersandera oleh Megawati dan selalu didikte hingga tampak tidak berbahagia menjadi capres.

Ketiga, Jokowi tampak belum siap jadi Presiden dilhat dari pidatonya di KPU penuh kekakuan dan ketegangan.

3 hal yang juga saya rasakan. Apakah ini juga dirasakan mayoritas rakyat Indonesia? Hanya waktulah yang akan menjawab.

*by Risman Alzuhudi 

Usai Bertemu Mensos, Risma: Insya Allah 18 Juni ini Dolly Ditutup

4.6.14


JAKARTA –Niat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menutup lokalisasi Dolly dan Jarak sudah bulat. Senin (2/6), Risma menemui Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri untuk membicarakan hal tersebut.

Risma yang mengenakan setelan batik cokelat yang dipadu dengan sedikit warna merah tiba di kantor Kemensos sekitar pukul 13.00 WIB. Kedatangan rombongan dari Surabaya itu disambut Direktur Rehabilitasi Sosial Tunasusila Kemensos Sonny W. Manalu dan Kabirohumas Benny Setya Nugraha yang langsung mengantarnya ke lantai 2 untuk menggelar pertemuan tertutup dengan Mensos.

Setelah beraudiensi, wali kota mengatakan, rencana penutupan Dolly yang dilakukan secara bertahap sejak 2010 tersebut dipastikan berlangsung pada 18 Juni 2014. Jadwal tersebut lebih cepat sehari daripada rencana awal, yakni 19 Juni 2014.

”Enggak bakal mundur. Malah dimajukan (insya Allah) tanggal 18 Juni karena Pak Menteri mau ikut hadir,” kata Risma sesudah mengadakan audiensi dengan Mensos.

Risma menjelaskan, rencana tersebut telah diperhitungkan dengan matang. Tidak hanya menyangkut jadwal penutupan, pemkot dan pemerintah pusat juga mempertimbangkan kelangsungan hidup penghuni lokalisasi seusai Dolly ditutup. Sebab, para penghuni Dolly juga butuh makan dan penghidupan.

”Bukan penutupan Dolly sebenarnya, tetapi pengalihprofesian warga Dolly dengan kegiatan produktif. Misalnya, memberikan keterampilan membuat kue, telur asin, membatik, dan sebagainya,” ujar Risma.

Menurut Risma, ribuan perempuan penyandang disabilitas sosial di Dolly dan Jarak tersebut termasuk kelompok tertindas. Selain berpenghasilan tak seberapa, mereka terlilit utang yang sangat memberatkan.

”Saya sebagai umara (pemerintah) harus bekerja untuk menyejahterakan warga tanpa terkecuali, termasuk warga Dolly,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mensos Salim Segaf mengutarakan bahwa penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Indonesia membutuhkan sinergisitas, termasuk dari pemerintah daerah (pemda). ”Kemensos tidak bisa bekerja sendirian, tetapi membutuhkan sinergisitas lintas sektor dalam penanganan PMKS,” tutur Salim.

Salah satu masalah PMKS, menurut dia, adalah penanganan perempuan penyandang disabilitas sosial. Mereka adalah kelompok rentan dan rawan dari segi ekonomi dan sosial. Karena itu, mereka butuh dientaskan dengan program-program pemberdayaan agar mandiri.

Dia lalu memaparkan data populasi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) hingga Desember 2013 yang angkanya mencapai 107.660 orang. Paling tinggi DKI Jakarta dengan 25.016 orang, Jatim 14.548 orang, dan Papua 11.534 orang. (dod/c10/nw)

*sumber: http://www.jawapos.com/baca/artikel/1998/Tutup-Dolly-Sehari-Lebih-Cepat

Ridwan Kamil, Walikota Kolaborasi PKS Gerindra, Terpilih Jadi Walikota Terbaik Dunia



Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terpilih menjadi salah satu wali kota terbaik di dunia. Ridwan terpilih bersama 11 wali kota lainnya dalam Forum Young Leader Sumposium World Cities Summit di Singapura yang digelar sejak 31 Mei hingga 5 Juni 2014.

Wali kota yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendapat kesempatan berpidato dan mempresentasikan sistem kepemimpinannya di hadapan 400 pemimpin muda dan wali kota se-dunia. Dia berharap terobosannya selama memimpin Kota Kembang itu bisa dijadikan inspirasi bagi wali kota lain di dunia.

Di hari pertama forum terbaik di dunia itu, Ridwan mempresentasikan terobosan baru selama delapan bulan dirinya memimpin Kota Bandung dengan sistem kolaborasi dengan warga, komunitas dan seluruh perangkat kota seperti kepolisian, TNI, dan kejaksaan.

Bukan hanya itu, Ridwan juga menularkan cara efektif melalui media sosial untuk berinteraksi langsung dengan warga Bandung dan aparat pemerintahan. Sehingga, menurut dia, rapat tidak perlu digelar setiap hari. Dengan melalui media sosial Twitter, pejabat pemerintahan bisa membicarakan masalah dan penanganan Kota Bandung.

Untuk menunjang itu semua, Pemerintah Kota Bandung menyediakan 4.000 lebih wifi yang tersebar di beberapa wilayah untuk memudahkan warga dan perangkat pemerintahan berinteraksi.

Meski demikian, Ridwan mengatakan, pemerintahannya tetap melaksanakan program jangka panjang seperti membuat monorel, up grade taman kota, membiasakan budaya bersepeda, memungut sampah, berpakaian daerah, hingga wajib berbahasa Sunda.

Program-program inilah yang dinilai Forum Walikota Se-Dunia merupakan gebrakan yang positif dari diri seorang Ridwan Kamil.

Dalam agenda tahunan forum pemimpin muda dunia ini turut diundang Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo, Wali Kota Medan Djulmi Elin, Wali Kota Binjai Idaham, dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. (Jhon Hendra/tvOne/ita)

*sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/509346-ridwan-kamil-terpilih-jadi-wali-kota-terbaik-di-dunia

PKS siapkan 400 ribu relawan tangkis black campaign ke Prabowo

3.6.14


PKS siapkan 400 ribu relawan tangkis black campaign ke Prabowo

Merdeka.com - PKS mengaku sudah mempersiapkan 400 ribu relawan seluruh Indonesia untuk melawan black campaign yang kerap dialamatkan pada calon presiden nomor urut 1 Prabowo - Hatta di media sosial selama ini. Relawan tersebut saat ini dari kader PKS sudah mulai bekerja untuk melawan setiap black campaign tersebut.

"Kita sudah siapkan dan sudah mulai bekerja untuk melawan kampanye hitam, sedikitnya kita memiliki 400 ribu relawan di seluruh Indonesia untuk melawan kampanye hitam itu," jelas petinggi PKS Aceh, Junaidi dalam acara menepungtawari posko pemenangan Prabowo - Hatta, Senin (2/6) di Banda Aceh.

Katanya, relawan yang telah disiapkan oleh PKS di media sosial, selain mematahkan isu black campaign di media sosial. Demikian juga seluruh relawan itu bekerja berkampanye di media sosial di seluruh Indonesia untuk pemenangan Prabowo - Hatta.

"Selama ini kita juga sudah lakukan kampanye lewat media sosial," imbuhnya.

Selain itu, kata Junaidi, PKS juga sudah mempersiapkan relawan yang akan menjadi saksi nantinya pada hari perhitungan suara. Tidak hanya menjadi saksi, relawan yang dimiliki PKS juga bisa dijadikan perhitungan cepat nantinya.

Salah Pilih Presiden, Indonesia Bisa Jadi Bulan-bulanan



BUTUH PEMIMPIN YANG BISA MEMIMPIN

*oleh bang dw

Banyak pemimpin tetapi tak bisa memimpin

Tanya dulu ke ketua umum partai karena dirinya hanya petugas partai;

Bisa rumit urusannya kalau memimpin negara tapi pas mau ngambil keputusan strategik terkait negara ‪#‎eh‬ tanya dulu sama sang ketua umum partai...

Atau pemimpin yang hanya bisa menyuruh dan hanya bisa menjawab ‪#‎akurapopo‬

sementara itu...

INDONESIA menghadapi ASEAN ECONOMIC COMUNITY (AEC) 2015 atau pasar bebas asia tenggara

Dimana bea masuk barang dan jasa dihapus; dan dibutuhkan kemandirian kemampuan bertarung dari produk lokal Indonesia terhadap pasar asia tenggara

Kalau tidak mampu bersaing, maka Indonesia hanya menjadi bulan bulanan produk negara lain dari asia tenggara

Apakah hanya cukup dengan jawaban #akurapopo saja untuk menangani itu?

Atau hanya butuh pemimpin yang hanya menjadi kepanjangan tangan ketua umum partai (petugas partai)?

Kalau Indonesia tidak mampu bersaing, baik hasil produksi maupun tenaga kerja terampil maka jangan heran kita akan jadi negara bancakan bersama negara asia tenggara

Kita butuh pemimpin yang mampu menjadikan Indonesia Macan Asia

Yang mampu bertindak tegas dari intervensi pihak asing

Yang disegani oleh seluruh negara negara asia tenggara dan dunia

Kuncinya pemimpin yang bercita cita Indonesia mandiri, berdikari dan mampu bersaing dengan negara lain

Bukan pemimpin yang klemar klemer yang hanya bisa senyam senyum kebingungan

lalu akhirnya hanya bilang; ai don ting abot det

#akurapopo

Fahri Hamzah: Prabowo Pemimpin Jenius, Hasil Tes IQ 152



Palangkaraya - Wasekjen PKS Fahri Hamzah membuka catatan soal sosok Prabowo Subianto. Menurut Fahri, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang pintar, bila melihat hasil tes IQ.

Dengan berapi-api, di depan relawan Prabowo-Hatta, di Palangkaraya, Kalteng, Senin (2/6/2014), Fahri menyampaikan kelebihan dari seorang Prabowo.

"Kemarin saya dengar yang baca test psikologi bahwa IQ pak Prabowo hasilnya 152. Bayangkan kalau 152 itu kategori pemimpin yang jenius yang mampu memikul pikiran rakyat," terang Fahri di depan ribuan massa.

"Sedangkan kalau tidak cerdas, akan membebankan rakyat," jelasnya yang disambut tepuk tangan.

Prabowo-Hatta membentuk 68 jaringan di Kalimantan Tengah. Pasangan ini juga mengerahkan 5 ribu relawan untuk memenangkan pertarungan di Pilpres di Bumi Kalteng.

*http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/02/113553/2596983/1562/fahri-hamzah-prabowo-pemimpin-jenius-hasil-tes-iq-152

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.