News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Ramadan : Moment Mengasah Gerakan Kejujuran

14.7.13

Kejujuran (ilustrasi).
Kejujuran (ilustrasi).

“Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing.” (Hadis Riwayat Abi Ubaidah RA)
 
Belum lama seorang kawan datang ke rumah. Dalam perbincangan santai, dia mengeluhkan, mengapa saat ini kejujuran menjadi hal yang paling sulit ditemukan. Sehingga menurut si kawan itu, kejujuran menjadi sesuatu yang sangat mahal dan berharga.
Tidak salah kawan tersebut mengeluhkan hal tersebut. Mungkin kita sedikit sepakat bahwa saat ini sedikit sulit mencari orang-orang yang memegang teguh nilai-nilai kejujuran; jujur dalam berkata dan jujur dalam bertindak.

Namun tidak adil juga jika kita terus mengkritisi hingga memprotes terhadap kondisi. Mengubah masyarakat agar menjadikan nilai-nilai kejujuran dalam jujur berkata dan bertindak memang perkara mudah. Namun jika terus mengkritisi dan memprotes keadaan juga bukan suatu tindakan yang bijak.

Bulan Ramadan bisa menjadi moment penting untuk mengasah kejujuran perkataan dan tindakan. Lantaran puasa menjadi ibadah istimewa, maka puasa bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan rasa kejujuran.

Kita dapat saja makan dan minum seenak kita di tempat tempat yang tertutup dan sunyi yang tidak terlihat oleh siapapun. Akan tetapi karena kita sedang berpuasa maka kita, dalam kondisi apapun dan dalam cuaca apapun tidak akan mau melakukan perbuatan makan dan minum tersebut, walaupun tidak ada orang lain yang melihat. Kejujuran hati kitalah yang akan mengatakan “pasti Allah SWT melihat apa apa yang kita kerjakan”.

Karena orang yang berpuasa sadar betul bahwa ia sedang dilatih semua aktivitasnya pasti diketahui dan lihat oleh Allah SWT. Apabila kesadaran ketuhanan ini telah terbangun serta menjelma dalam diri seseorang melalui training dan didikan puasa, maka Insya Allah akan terbangun dan terbentuk sifat yang amat mulia yakni “kejujuran”

Kejujuran adalah dasar dari kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kejujuran adalah prasyarat utama pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang berlandaskan prinsip saling percaya, kasih sayang, dan tolong menolong. Kejujuran adalah inti dari akhlak yang merupakan salah satu tujuan dari diutusnya Rasulullah oleh Allah SWT. (Innama buitstu liutammima makaarial akhlaq).

Seorang ulama menyatakan bahwa hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan jujur di tempat (situasi) yang tidak ada sesuatu pun yang menjadi penyelamat kecuali kedustaan.
Secara psikologis, kejujuran akan mendatangkan ketentraman jiwa.  Sebaliknya seseorang yang tidak jujur pasti tega melakukan perbuatan serta menutupi kebenaran.

Ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannnya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan kepada ketidakadilan, disebabkan karena orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja.

Kejujuran juga akan melahirkan penghargaan terhadap hak hak orang lain. Sebab kejujuran sebagaimana yang telah kita uraikan diatas juga akan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap kebenaran, keadilan dan kedisiplinan.

Namun kejujuran tidak akan datang begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Seorang ulama menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat membantu kita dalam mencoba meraih kejujuran.

Pertama, akal yang wajib memandang buruk kedustaan apalagi jika kedustaan itu sama sekali tidak mendatangkan kemanfaatan dan tidak mencegah bahaya.

Kedua, agama dan syariat yang memerintahkan untuk mengikuti kebenaran dan kejujuran serta memperingatkan bahaya kedustaan.

Ketiga, kedewasaaan diri kita yang menjadi salah satu faktor pencegah kedustaan dan kekuatan pendorong menuju kebenaran.

Keempat, memperolah kepercayaan dan penghargaan masyarakat. Ada sebuah kata mutiara; “Jadikanlah kebenaran (al Haq) sebagai tempat kembalimu (rujukanmu), kejujuran segai tempat pemberangkatanmu, sebab kebenaran adalah penolong paling kuat dan kejujuran adalah pendamping utama”.

Kita hanya bisa mengatakan bahwa kita telah menang dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan kalau kita mampu mengubah perilaku di dalam kehidupan keseharian kita selama sebelas bulan ke depan. Dari yang tidak jujur menjadi jujur, dari yang serakah menjadi suka berbagi, dan dari yang sombong menjadi rendah hati. 

Ramadhan, Muslim Kanada Giatkan Infaq 1 dolar AS perhari

10.7.13


pkskudus.org - Ramadhan menjadi bulan istimewa untuk menambah amalan kebaikan. Tak hanya ibadah puasa, tetapi setiap amalan kebaikan menjadi berlipat ganda pahalanya selama bulan suci. 
  
Inilah yang kemudian mendorong semangat Muslim Kanada menjelang datangnya Ramadhan. Mereka mengampanyekan infak satu dolar AS atau sekitar Rp 10 ribu per hari sepanjang Ramadhan.

Satu dolar tentu bukan jumlah uang yang banyak. Namun, jika dikumpulkan selama 30 hari, uang tersebut akan sangat bermanfaat bagi para fakir miskin. Muslimin Kanada pun meluncurkan kampanye infak satu dolar tersebut dengan nama Give 30.

Pemimpin program Give 30 Ziyaad Mia mengatakan, kampanye tersebut mengajak Muslim yang berpuasa untuk menyisihkan sebagian uangnya. Satu dolar yang biasanya dikeluarkan untuk makan siang, kata Mia, akan dialihkan untuk derma.

Hasil sumbangan akan digunakan untuk membantu warga miskin yang kelaparan di Toronto. Menurut Mia, kampanye tersebut telah digalakkan sejak tahun lalu. Tak hanya Muslimin, tetapi pihaknya juga membuka kesempatan non-Muslim untuk ikut berpartisipasi.

Tahun ini infak satu dolar per hari akan dimulai pada hari pertama Ramadhan di Amerika Utara, yakni Selasa (9/7). Tim kampanye akan menjadi pengumpul infak setiap warga yang ingin berpartisipasi. 


Karena itu, kampanye pun tak hanya menarik umat Islam, tapi juga komunitas lain, penganut agama lain. Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dan berbagi pada bulan Ramadhan, ujarnya yang juga merupakan seorang pengacara, seperti dikutip Onislam.[ROL] 
*http://www.islamedia.web.id/2013/07/bulan-ramadhan-muslim-kanada-giatkan.html

Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

Oleh: Farid Nu’man Hasan
ziarah kuburdakwatuna.com

Pertanyaan:
Assalamu ‘Alaikum  Pak Ustadz, izin bertanya:
  1. Ziarah kubur mendekati Ramadhan seperti banyak orang
  2. Membaca Yasin ketika ziarah kubur
Syukran Katsira. (085246061xxx)
Jawaban:
Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa ba’d,
Semoga Allah Ta’ala merahmati penanya dan kita semua …
Saya akan jawab sesuai urut pertanyaannya, sebagai berikut:


1.       Ziarah kubur menjelang masuknya Ramadhan
 Ini adalah tradisi yang sudah turun temurun di negeri ini, dan juga beberapa negeri muslim lainnya, khususnya pada rumpun melayu.
Secara umum, berziarah kubur adalah ibadah sunah, sebagaimana perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut ini:
عن بُرَيْدَة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عن زِيَارَةِ القُبُورِ فَزُوروها )) رواه مسلم . وفي رواية : (( فَمَنْ أرَادَ أنْ يَزُورَ القُبُورَ فَلْيَزُرْ ؛ فإنَّهَا تُذَكِّرُنَا الآخِرَةَ ))

Dari Buraidah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam“Dahulu saya melarang kalian dari berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah.” (HR. Muslim). Riwayat lain: “maka barangsiapa yang hendak berziarah kubur maka berziarahlah, karena hal itu bisa mengingatkan akhirat.”

Hadits ini dikeluarkan oleh:

-          Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1977
-          Imam An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 5162
-          Imam Ibnu Majah dalam Sunannya No. 1571
-          Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 9289
-          Imam Abu ‘Uwanah dalam Musnadnya No. 7879, 7882
-          Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 1235, 4319, 13512, 13640, 23053
-          Imam Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 312, 11928, 11935
-          Imam Al Bazzar dalam Musnadnya No. 4373, 4465, 7366
-          Imam Ath Thabarani dalam Musnad Asy Syamiyin No. 604, 2442, dalam Al Ausath No. 6394
-          Imam Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 4130
-          Imam Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf No. 2708

Maka, kesunahan berziarah kubur adalah perkara yang tidak diragukan lagi bagi kaum muslimin, khususnya kaum laki-laki. Ada pun berziarah kubur bagi kaum wanita telah diperselisihkan ulama, namun pendapat yang rajih adalah boleh pula bagi kaum wanita untuk berziarah kubur. (Lihat di http://www.ustadzfarid.com/2011/09/wanita-berziarah-kubur.html)
Kemudian, ziarah kubur pada dasarnya adalah ibadah muthlaq yaitu ibadah yang tak terikat oleh waktu, peristiwa, dan sebab tertentu. Kapan pun kita mau dan ada kesempatan, maka ziarah kubur adalah masyru’ (disyariatkan). Maka, boleh saja berziarah kubur di waktu yang kita lapang baik hari ini dan itu, bulan ini dan itu, menjelang Ramadhan, pas Ramadhan, atau setelah Ramadhan, dzul qa’dah, dzul hijjah, dan lainnya. Semua ini boleh saja.
Ada pun mengkhususkan dan mengikatkan ziarah kubur dengan waktu tertentu, seperti mengikatkannya dengan menjelang Ramadhan saja, atau awal Syawal, lalu melakukannya menjadi rutinitas yang baku, maka tradisi ini tidak memiliki dasar dalam syariat. Tidak pada Al Quran, tidak pula pada As Sunnah, juga tidak pula pada sahabat, tabi’in, dan  imam empat madzhab. Karena ini adalah ibadah muthlaq, maka sebaiknya dilakukan sesuai kemutlakannya itu, kadang kita  ziarah kubur menjelang Ramadhan, kadang kita melakukan di awal Syawal, kadang kita lakukan di beberapa bulan lainnya, agar dia berjalan sesuai kemutlakannya itu.
Namun, masalah ini adalah perkara sensitif di masyarakat. Seorang muslim mesti mau memahami dan memaklumi kenapa sebagian masyarakat muslim -dengan didukung para ulamanya- melakukan ini. Ini adalah –meminjam istilah ahli ushul-  Al ‘Urf (tradisi). Dan, tradisi bagi para pakar ada dua: Al ‘Urf Ash Shahih (tradisi yang benar) dan Al ‘Urf Al Fasad (tradisi yang rusak).
Al ‘Urf Ash Shahih adalah tradisi yang benar lagi baik, yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, baik secara umum atau terperinci. Ada pun mentradisikan ziarah kubur menjelang Ramadhan dan awal Syawal mereka masukkan ke dalam kelompok ini; tradisi yang baik, karena pada dasarnya memang berziarah kubur adalah sunnah dan baik.
Al ‘Urf Al Fasad adalah tradisi yang merusak, yang bertentangan dengan syariat Islam, baik secara umum atau khusus. Seperti tradisi sebagian nelayan yang melakukan lempar sesajen ke pantai laut selatan setelah mereka mendapatkan hasil ikan yang banyak.
Demikianlah. Keluar dari khilafiyah adalah lebih utama, yakni dengan menempatkan ziarah kubur sebagaimana porsinya sebagai ibadah mutlak. Lalu tetaplah menjaga ukhuwah terhadap sesama muslim.

2.       Membaca surat Yasin di kuburan.

Masalah ini telah saya bahas panjang di link berikut:
Demikian. Wallahu A’lam
Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi ajmain.  (sbb/dkw)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/10/36557/ziarah-kubur-menjelang-ramadhan/#ixzz2YbmCPF5l 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Karni Ilyas di ILC: “Hebat-hebat Orang PKS”


Pada tayangan Indonesia Lawyer’s Club (ILC) bertema “Eksepsi Luthfi: KPK Bermain Opini?” di TVOne tadi malam (9-7), tuan rumah sekaligus pembawa acara ILC Karni Ilyas mencetuskan pernyataan spontan, “Hebat-hebat orang PKS.”

Ungkapan itu disampaikan Karni usai Fahri Hamzah dan Nasir Djamil dari F-PKS DPR RI menyampaikan argumen penjelas terkait isi nota keberatan atau eksepsi Luthfi Hasan Ishaaq.

Berikut transkrip potongan segmen ILC yang terekam admin @PKSLampung:

Fahri Hamzah (FH): … Mengapa KPK tidak menangkap Fathanah saat menerima uang dari PT Indoguna? Mengapa waktu dia (AF) sedang bersama perempuan?

Karni Ilyas (KI): Kenapa menurut Anda?

FH: Kalau ketangkap begitu kan lebih heboh. Lebih sensasional. Ini yang saya bilang manufacture fact. Manufacture event. Jadi menciptakan satu suasana yang memang efek medianya lebih sensasional dan luar biasa.

Banyak soal lain yang bisa dikritisi tapi tidak bisa dikritisi karena tidak ada transparansi di dalam penyadapan. Padahal penyadapan itu menurut keputusan Mahkamah Konstitusi harus diatur dengan Undang-Undang. Harus diatur dengan detail karena ini menyangkut human right.

Dimana-mana di dunia gak ada negara demokrasi yang model penyadapannya seperti kita di indonesia ini.

KI: Ya, tapi kan gak berarti KPK menyuruh media-media melakukan peradilan opini tadi. Saya ngga merasa dapat suruhan tuh dari KPK.

FH: Tentu kita (media) pilar dari demokrasi dan tidak mungkin media mau digitukan. Tapi event yang diciptakan bad news is good news. Itu kan juga ideologi media yang bagaimanapun kalo kita belajar retorika itu pasti terjadi. Misalnya, apa urusannya Maharani Suciono dihadirkan ke persidangan. Apa sih peristiwanya. Lalu dia dipanggil lalu dipanggil lagi ke KPK. 2 jam di KPK. Lalu 45 perempuan menerima uang dari Fathanah. Itu apa maknanya?

Kenapa bukan PPATK disuruh membongkar semua rekeningnya Fathanah? Lalu diumumkan semuanya kalau memang kita betul-betul menganggap Fathanah adalah penjahat lalu semua kejahatannya kita buka ke publik. Siapapun yang kena kita sikat.

Kenapa bukan Yudi Setiawan rekeningnya dibongkar habis baik hasil dari Bank Jabar, Bank Jawa Timur lalu hasil kejahatan dari Kalimantan Selatan itu dibuka semuanya lalu kita melihat oh ini kena semuanya nih. Kenapa ditutup? Kenapa yang dibuka yang kena ke orang-orang di PKS? (wonder … audience applause, red.).

Kenapa menyembunyikan sesuatu lalu membuka yang ada kepentingan-kepentingan tertentu.

Kita tidak punya kendali atas apa yang dilakukan KPK. Dan KPK jelas tidak mengikuti aturan. Waktu kasus mengambil mobil di DPP PKS jelas SOP-nya sendiri dilanggar. SOP-nya yang meski kita pernah dikasih di Komisi III, meskipun di depannya tertulis: dilarang mengkopi dsb itu. Padahal itu SOP yang kopi KUHAP. Sebenarnya orang semuanya harus punya akses karena itu mengatur kehidupan orang lain di luar KPK.

Kalau menurut saya, KPK justru menjadi fundamentalis penegakan hukum . Lalu fundamentalisme hukum ini dianut oleh orang dan kelompok-kelompok jaringan tertentu sedemikian rupa sehingga diposisikan KPK tidak mungkin salah. Karena dalam 8 atau 10 tahun persidangan memang kenyataannya KPK selalu menang.

Tapi pilarnya menyatu bahkan dulu memang hakim Tipikor itu memang ngantornya di KPK. Jadi pilarnya menyatu lalu peran lawyernya dilemahkan. Padahal seharusnya dia diperkuat karena dia mewakili rakyat. Caranya dengan hadirnya UU Advokat. Tapi itu dilemahkan.

Mohon maaf saya ungkap lagi Fathanah habis ditangkap Novel (Baswedan, penyidik KPK) bilang “Kamu harus ngaku ini uang untuk ustadz kamu! Ini uang untuk ustadzmu!”

Dia (AF) bilang “Enggak, ini uang untuk saya kok.” Kata Fathanah begitu. “Saya miskinkan kamu! Saya miskinkan kamu!”

Ini pengakuan Fathanah, ya. Saya dengar langsung. Mudah-mudahan nanti di persidangan jadi saksi, ya dia buka itu.

Tapi menarget Luthfi sejak awal untuk penangkapan itu memang diniatkan. Dan saya minta bisa nggak sadapan supir dan sadapan ngambil uang di lobi itu dibuka? Ini yang kita tidak tahu kendalinya.

Bagaimana caranya sadapan ini? Wong penyadapannya dilakukan tanpa prosedur publik. Sadapan itu dilakukan untuk kepentingan yang tertutup. Menurut saya KPK menggabungkan operasi intelijen dll di penegakan hukum – (suara sempat ngilang ya Bang FH …, red.)

KI: Ini (eksepsi LHI) pengacara yang bikin atau Bung Fahri yang bikin? (Applause. LOL)

– Pasca rehat lalu lanjut di segmen yang berbeda –

FH: Mentan Suswono berhasil swasembada sapi potong hingga mendapat penghargaan dari FAO. Kalau Suswono mau korupsi, ngapain dia bikin peraturan yang mempersulit prosedur impor? Itu yang harusnya jadi akal sehat. Kementerian Pertanian ini harus diapresiasi. Ini (Kementan) orang-orangnya mau transparan. Tapi karena dihajar gini, ya rusak.

Publik tidak melihat yang sebenarnya.

Jadi tujuan pemberantasan korupsi juga meleset. Dari seharusnya tujuan memperbaiki sistem, kepada tujuan mau rame-rame saja. Dan mohon maaf. Semua yang dilakukan saat ini tahap demi tahap di belakangnya menduga ada PR (public relation) di dalamnya. Ada pencitraan berikutnya.

Dan itu yang saya takutkan. Ini sudah berubah. Bukan ke arah penegakan hukum yang memberikan kepastian, rasa keadilan, kemanfaatan, tapi mengarah pada festival, rame-rame supaya ada lembaga yang ditepokin sendiri. Boleh lembaga lain hancur semua. DPR hancur, polisi hancur, jaksa hancur. Yang penting lembaga ini hebat satu-satunya. (applause …)

KI: Oke. Boleh gantian dengan rekan satu fraksi?

Nasir Djamil (NJ): Jadi sebenarnya Bang Karni, kekuasaan itu kan harus dibatasi dan diawasi. Kalau ada kekuasaan yang tidak mau dibatasi dan diawasi, saya pikir ini kekuasaan yang akan memberikan kesengsaraan pada manusia.

Karenanya proses pemidanaan menurut saya juga tidak dimaksud untuk menderitakan dan merendahkan harkat martabat manusia. Kalau kemudian pemidanaan dimaksud atau disetting untuk menderitakan kemudian merendahkan martabat manusia seperti dikatakan Bung Fahri bahwa seolah-olah yang terjadi adalah bagaimana semua orang ini penjahat dan harus dihukum.

Sebagai anggota Komisi III yang juga mitra KPK, saya membaca nota keberatan atau eksepsi LHI ini, sebenarnya meskipun judulnya “Bersalah Sebelum Vonis, Menghukum Dengan Peradilan Opini” itu tidak dimaksud kemudian menyalahkan media. Bukan.

Tapi memang dalam prakteknya kita sadar juga bahwa yang namanya isu korupsi bercampur isu perempuan menjadi sangat hot beritanya. Penuh sensasi.

Karenanya menurut saya, dalam eksepsi ini banyak hal yang perlu dicermati bersama. Misalnya terkait bagaimana penasihat hukum LHI mendefinisikan “tangkap tangan”. Bagaimana menilai penyitaan yang dilakukan KPK.

Pakar pidana pencucian uang seperti Mba Yeti juga mengingatkan agar penyitaan aset ini juga tidak dilakukan secara sewenang-wenang. Harus diperhatikan waktu dan besaran. Besaran uang yang diduga terkait pidana pencucian uang.

Misalnya ketika dikembalikan lagi Fortuner oleh KPK. Saya katakan penyitaan aset itu pelanggaran hak asasi manusia yang paling serius. Ketika disita lalu dikembalikan, itu menjadi bagian dari nota keberatan yang disampaikan pihak LHI.

Belum lagi tentang keberadaan Pengadilan Tipikor. Yang merujuk pada UU Pengadilan Tipikor berasal dari pasal yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi. Ini juga menarik. Makanya nanti kami di Komisi III juga akan mempertanyakan kepada Mahkamah Agung mengenai Pengadilan Tipikor di Jakarta Pusat ini.

Jadi kembali ke persoalan yang saya katakan tadi bahwa kekuasaan memang harus dibatasi dan diawasi.
Terkait penyadapan, kalau tidak dibatasi, tidak diawasi, maka ini akan kemana-mana dan privasi orang akan terganggu. Bayangkan jika misalnya tadi juga disampaikan Bung Fahri, di pengadilan terbuka semua hal yang tidak ada kaitannya dengan pidana itu sendiri.

Nah karenanya Bang Karni, apapun ceritanya, kita ingin agar pemberantasan korupsi benar-benar on the track. Dan sekali lagi saya berharap proses tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan kemudian merendahkan. Walaupun argumen kita untuk memberikan efek jera, dsb.

Kalau bisa memberikan efek jera, saya pikir tidak ada di negeri manapun kecuali di Indonesia, bupatinya ditangkap, walikota ditangkap, gubernur ditangkap, pengusaha ditangkap, hampir semua ditangkap dijebloskan ke dalam penjara karena kasus-kasus korupsi. Bahkan hampir 90% kepala daerah tersangkut kasus hukum dan 80% kasus korupsi tapi indeks prestasi (penanganan) korupsi kita, IPK kita tidak naik-naik. Tetap saja tidak seperti yang kita harapkan.

Seharusnya dengan 10 tahun KPK ada harapan bagaimana IPK di Indonesia ini bisa lebih baik.

KI: Bagaimana IPK mau lebih baik. Bupati yang menggantikan bupati yang korupsi ternyata korupsi juga.

NJ: Saya pernah baca satu artikel, kegagalan Badan Anti Rasuah di sejumlah negara karena mereka terlalu fokus pada penegakan hukum. Lupa bagaimana melakukan pencegahan.

Akibatnya apa? Akibatnya kita ga berusaha menutup peluang-peluang orang untuk melakukan korupsi. Bahkan kalau kita mau jujur, di KPK sendiri yang namanya Deputi Pencegahan yah caranya sosialisasi, pasang spanduk, poster dsb.

Tidak ada upaya membangun sistem yang membuat kemudian orang yang punya kesempatan tidak berani melakukannya. Bukan karena adanya kesadaran, tapi karena sistemnya membuat dia tidak bisa melakukan itu.

KI: Baik. Hebat-hebat orang PKS. Kita rehat sejenak...



*sumber: www.pkslampung.org/?p=890

Dalam jangka 20 tahun, Islam bisa mendominasi Inggris

9.7.13



Dalam jangka 20 tahun, Islam bisa mendominasi Inggris

Populasi Muslim di Inggris berkembang pesat. Islam diperkirakan akan mendominsi dan mengambil alih posisi Kristen dalam 20 tahun ke depan, lapor The Washington Times.

Keseluruhan penduduk Inggris dan Wales meningkat sebanyak 3,7 juta orang selama 2001-2011, namun jumlah orang yang mengatakan bahwa mereka adalah orang Kristen mengalami penurunan. Sementara itu, populasi Muslim tumbuh sebanyak 1,2 juta orang.

Pemeluk Kristen memiliki profil usia tertua pada tahun 2011, sementara Muslim merupakan pemeluk agama termuda di antara semua kelompok agama. Hampir setengah dari Muslim di Inggris masih berusia di bawah 25 dan hampir 90% berusia kurang dari 50 tahun.

Faktor lain yang penting dalam studi ini menunjukkan bahwa umat Islam lebih beragam dari pada Kristen. Lebih dari 2/3 populasi Muslim Inggris berasal dari Asia dan 10% dilaporkan sebagai Muslim kulit hitam/Afrika/Karibia/Black British.

Di banyak gereja di seluruh Inggris sebagian besar jemaatnya sudah berusia di atas 60 tahun. Kristen bisa menjadi minoritas dalam dekade berikutnya. Inggris akan mengalami perubahan besar dalam identitas nasional yang akan mempengaruhi mereka secara kultural, politik, ekonomi dan agama ketika penduduk Inggris kulit putih menjadi minoritas.

Transformasi etnis yang tersirat dalam tren saat ini akan menjadi perubahan besar dan tidak dapat diubah dalam masyarakat Inggris, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam milenium ini. (banan/arrahmah.com)

Di Tahanan, Mursi Hanya Minta Mushaf Al Quran dan Sajadah


Seorang ustadz bernama Khalid Gharib mengatakan Presiden Muhammad Mursi tidak akan meminta apapun dari para komandan paspampres, kecuali Mushaf Al-Qur’an dan sajadah. Demikian diberitakan Islam Pos, 8 Juli 2013.
Salah seorang jendral yang bernama Shubhi mendatangi beliau sebanyak enam kali untuk meminta (membujuk) Presiden Mursi supaya menyatakan penerimaannya atas kudeta ini.
“Tapi setiap kali dia membujuk, Presiden Mursi menolak dan mengatakan: ‘Bunuhlah aku, karena itu sangatlah ringan bagiku ketimbang harus bersaksi dusta.’”
Pasca kudeta militer, Mursi ditahan militer dengan status tahanan rumah.
Saat ini badan intelejen perang dan badan intelejen umum sedang berunding di Istana Kepresidenan Mesir.

*http://news.fimadani.com/read/2013/07/08/di-tahanan-mursi-hanya-minta-mushaf-al-quran-dan-sajadah/

70 Gugur Korban dari Penembakan Shalat Subuh Oleh Militer Mesir



 – Senin (08/07/13) jumlah korban pembantaian Al-Sajidin semakin bertambah menjadi 70 orang yang gugur, sebagaimana yang ditegaskan oleh Sekjen Asosiasi Medis.
Sementara itu, para saksi mengatakan, 200 orang dari pengunjuk rasa, yang mendustakan cerita aparat, ditangkap.  Dr Jamal Abdussalam, Sekjen Asosiasi Medis, mengatakan bahwa pembantaian yang dilakukan oleh Garda Republik. Dan tidak ada Negara satu pun yang melakukan kejahatan seperti ini kecuali entitas zionis.
Di lain pihak, saksi juga berkata, “Para jama’ah shalat subuh saat shalat dikejutkan dengan kedatangan 6 tank lapis baja untuk menembakkan gas air mata. Kemudian turun lah tentara yang mengenakan pakaian sipil menembakkan peluru ke arah jama’ah Shalat” tuturnya.[usamah/imo]

Mursi, Presiden Penghafal 30 Juz Alquran


Revolusi Mesir awal tahun lalu telah mengantar seorang anak petani menjadi presiden. Ia memang belum lama terpilih sebagai presiden.

Namun, seabrek pelajaran berharga sudah bertaburan darinya. Pidato yang ia sampaikan sarat dengan petuah yang patut diteladani oleh pengelola republik ini.

Mursi mengajarkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap. Ia menempatkan diri bukan sebagai penguasa, melainkan pelayan. Ia menempatkan toleransi di atas segala-galanya. Ia mengubur dalam-dalam perbedaan.

Mursi tak hanya dikenal sebagai akademisi yang merampungkan program doktoralnya di University of Southern California. Ia juga sosok sederhana yang religius. Ia menjadi presiden pertama yang hafal Alquran 30 juz. Tak hanya dirinya, istri dan lima anaknya juga hafal 30 juz Alquran.

Mursi tercatat sebagai Presiden Mesir pertama yang hafal Alquran. Pria bernama lengkap Mohammed Mursi Issa Ayyat menjadi Presiden ke-5 Mesir yang menjabat sejak 30 Juni 2012.

Mursi menjadi Anggota Parlemen di Majelis Rakyat Mesir selama periode 2000-2005 dan seorang tokoh terkemuka di Ikhwanul Muslimin.

Sejak 30 April 2011, dia menjabat Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sebuah partai politik yang didirikan oleh Ikhwanul Muslimin setelah Revolusi Mesir 2011. Ia maju sebagai calon presiden dari FJP pada pemilu presiden Mei-Juni 2012.

Pada 24 Juni 2012, Komisi Pemilihan Umum Mesir mengumumkan bahwa Mursi memenangkan Pemilu Presiden dengan mengalahkan Ahmed Shafik, Perdana Menteri terakhir di bawah kekuasaan Hosni Mubarak.

Komisi Pemilihan menyatakan Mursi memperoleh 51,7 persen suara, sedang Shafiq mendapatkan 48,3 persen. Pria yang pernah merasakan dibalik jeruji ketika pemerintahan Anwar Saddat dan Hosni Mubarak ini dikaruniai 5 orang anak dan 3 orang cucu.

Rabu (3/7) malam, Militer Mesir menahan Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis itu.

Belajar Makna Puasa Dari Pohon Jati













Gerbang Ramadan sudah di depan mata, Sob! Saatnya kembali menjalani ibadah puasa bagi umat Islam. Menahan nafsu sebulan penuh merupakan ujian yang harus dijalani. Agar tetap kuat selama Ramadan, mungkin kita bisa belajar dari pohon jati. Yuk cekidot!


Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.

Berbulan-bulan mereka berjalan melewati hutan dan perkebunan. Sampai suatu saat kembali berada di sebuah hutan jati. Cuaca sangat panas, rasa haus dan lapar lebih cepat terasa. 

Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan. 

Penuh rasa penasaran, sang murid bertanya pada gurunya, ”Guru, dua bulan lalu, kita pernah melintasi hutan jati di tempat lain. Waktu itu kita merasakan kesejukan dibawah naungan pepohonan jati dengan daun hijaunya yang segar dan bunga-bunganya yang sedang mekar. Kali ini, hampir tak ada daun yang melekat di ranting pepohonan ini. Apa jati ini harus menggugurkan daunnya setiap tahun guru?”

”Kemarau dengan panas yang terik dan air dari langit yang tertahan, mengharuskan jati melewati hari harinya dengan melepas dedaunannya. Begitulah jati menempa dirinya muridku,” jawab sang guru singkat.

”Bagaimana caranya jati bisa tumbuh dan berkembang tanpa daun. Bukankah daun sangat penting untuk menyerap matahari dan menguapkan air bagi tumbuhan. Mereka bisa mati kalau begitu terus, Guru?” sang murid mendesak gurunya menjelaskan.

Sang guru kemudian menjawab rasa penasaran muridnya, ”Itulah hikmah yang Tuhan berikan melalui pohon jati. Meski tanpa daun, pohon jati justru sedang menempa dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi ini. Dia takkan mati. Ia bahkan sedang ”berpuasa” untuk tidak berkembang secara kasat mata. Ia sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Ia melewati ujian itu sambil mengugurkan masalah yang ada di daun dan memperbaiki kulitas kayu di batangnya.”

”Menggugurkan masalah? Artinya daun-daun itu kalau terus ada dan bekerja di musim kemarau bisa mengganggu pertumbuhan pohon karena boros air. Nantinya bagian pohon lain seperti batang dan akar bisa terganggu ya, Guru?”

”Benar sekali muridku. Sama halnya dengan tubuh kita. Pada saatnya kita harus mengistirahatkan anggota badan kita seperti perut untuk mengurangi kerjanya. Itu sangat diperlukan agar bagian lain dari diri kita berfungsi lebih optimal. Misalnya, saat perut beristirahat mengolah makanan, bagian tubuh lain khususnya pikiran dan jiwa kita bisa lebih optimal bekerja. Bukankah perut kita adalah salah satu sumber munculnya penyakit," papar sang guru menjelaskan kearifan alam yang diamatinya.

Sambil melewati daun-daun kering yang jatuh, suara dedaunan itu berderak memecah kesunyian saat terinjak kasut dua pengelana ini. 

Sesaat, sang guru berhenti dan menepuk punggung muruidnya, "Daun-daun ini bisa kita andaikan sebagai dosa-dosa kita. Saat kita mau berkorban untuk menahan diri dan bertahan dari ujian, Tuhan akan memberi kita karunia-Nya berupa bergugurannya dosa-dosa kita. Pada saat dosa-dosa itu berlepasan dalam diri kita, maka hidup ini jadi lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah kualitas tertinggi yang diraih manusia dan sekaligus karunia dari-Nya. Kamu ingin hidup bahagia kan muridku?"

”Eh iya guru, pasti. Makanya kita harus segera sampai di kampung agar tenang, gak kepanasan begini Guru”

”Kamu masih puasa, kan? Jangan kalah sama pohon Jati yang puasanya lebih panjang dari kita,” canda Sang Guru


”Hahaha...” Guru dan murid tertawa. Mereka mendapatkan kearifan hidup dari gugurnya dedaunan pohon Jati.



apakabardunia.com 
http://www.annida-online.com/artikel-7737-belajar-makna-puasa-dari-pohon-jati.html

Sambut Ramadhan, Kudus Gelar Kirab Dandangan

KUDUS, pkskudus.org - Meski visualisasi tradisi Dandangan berpindah tempat namun hal ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk menyaksikan kirab yang berlangsung sejak pukul 14.00 di Alun - Alun Kota Lama Kudus atau tepatnya di Kudus Kulon. Meski cuaca terik masyarakat tidak menghiraukannya dan bertahan untuk menyaksikan kirab tahunan yang meriah itu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Hadi Sucipto dalam sambutannya kemarin menjelaskan, pihaknya tetap berkomitmen bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi Dandangan ini tetap mengedepankan tradisi asli budaya Kudus yang menjunjung nilai - nilai Islam.
"Maka dalam kirab Dandangan ini kami tetap komitmen menjaga keutuhan budaya asli tersebut," katanya.
Ia menambahkan, memang konsep visualisasi tahun berbeda dengan tahun lalu. Baik soal tempat maupun peserta kirab.
"Kali ini diikuti oleh sekitar 16 rombongan atau 265 orang dari pelajar dan kelompok kepemudaan," terangnya.
Sejarah
Mengenai sejarah yang diangkat juga meliputi terkait dengan penyebaran agama Islam oleh tokoh ulama besar di masa jaman Hindu.
"Namanya masyur karena pekerjaannya, sebelumnya ia adalah juru sungging atau pemahat  yang berasal dari Cina, nama aslinya Tee Ling Sing, karena keahliannya memahat dengan alat sungging inilah yang kemudian mengilhami terjadinya kampung Sunggingan," paparnya.
Ketika agama Islam mulai masuk di wilayah Kudus, Tee Ling Sing ikut memeluk agama Islam yang disebarkan oleh Ja'far Shodiq, yang pada akhirnya diangkat sebagai penasehat Sunan Kudus.
"Namun karena sesuatu hal Tee Ling Sing atau Kyai Telingsing tidak dapat meneruskan amanatnya sebagai penasehat Sunan Kudus karena meninggal dunia, dan dimakamkan di Desa Sunggingan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus," jelasnya.
Sementara itu dari satu hal yang sempat menjadi magnet masyarakat yang menyaksikan perhelatan visualisasi karena tokoh dari Sunan Kudus diperankan oleh Mandala Soji yang notabene artis ibu kota, serta model-model lokal dari Muntira dan masyarakat pun mulai berjejal untuk berebut mengambil gambar dengan ponsel.
( Ruli Aditio / CN34 / SMNetwork http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_muria/2013/07/09/163827/Visualisasi-Dandangan-Disambut-Meriah-Masyarakat-Kudus

Di Pakistan, PKS, PCI-NU dan PPMI Gelar Acara Bersama Sambut Ramadhan

8.7.13


Islamabad - Sabtu (6/7). Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera wilayah Pakistan menggelar acara Tarhib Ramadhan 1434 H. Acara ini terselenggara berkat kerjasama kelembagaan dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan dan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama (PCI-NU) Pakistan.
Mengambil setting lokasi alam terbuka di Fatimah Jinnah Park, membuat lima puluhan peserta yang hadir asik dalam obrolan silaturrahim sesama anak bangsa dengan diiringi semilir angin sore musim panas. Sebagian besar mereka adalah para mahasiswa International Islamic University Islamabad (IIUI) dengan beragam latar belakang, baik latar belakang pesantren atau sekolah asalnya maupun latar belakang organisasi. Tampak pula beberapa staff dari KBRI Islamabad.
Dalam sambutannya, Rois Suriah PCI-NU Pakistan, H. Anggi Maulana Rizqi, B.S. menyampaikan target acara ini selain sebagai bentuk mempersiapkan diri dan lingkungan dalam memasuki bulan Ramadhan, juga sebagai ajang mempererat tali ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah masyarakat Indonesia di Islamabad. Oleh karenanya, penyelenggaraan acara ini memang dilakukan atas kerjasama tiga lembaga.
Hadir sebagai pemateri pertama adalah Sekretaris Suriah PCI-NU, H. Ahmad Badruddin, Lc. Ustadz lulusan Al Azhar Mesir yang saat ini sedang menyelesaikan program S2 Tafsir di IIUI ini menyampaikan makalah dengan judul ”Tujuan Puasa dalam Membangun Karakter Ummat”. Beliau menyajikan makna taqwa dalam empat jenis kearifan; yaitu Kearifan Prediktif (tentang visi akhirat), Kearifan Equilibrium (tentang keseimbangan hidup dalam diri dan keluarga), Kearifan Pluralitas (tentang menghadapi perbedaan dengan bijak), dan Kearifan Horizontal (tentang kepedulian sosial).
Sementara pemateri kedua adalah mahasiswa Ph.D bidang Hadits, ustadz Hanafi. Yang menyampaikan tentang beberapa riwayat hadits sebagai landasan amal di bulan Ramadhan, sekaligus menjadi arahan dalam memenej amalan hingga akhir Ramadhan. Dimulai dari amalan-amalan yang mampu kita kerjakan, sedikit namun rutin, lalu meningkat kepada sunnah-sunnah lainnya.
   
Tepat dua jam berlalu, tak terasa jam sudah menunjukkan jam 8 malam. Kajian yang dimoderatori oleh H. Ajam Jamhur, Lc., yang juga merupakan Sekretaris Tanfidziyah PCI-NU Pakistan, berjalan dengan dinamis. Meski sempat dipotong dengan shalat Maghrib berjama’ah, acara kembali berlanjut dengan diskusi hangat seputar ibadah di bulan Ramadhan hingga diakhiri dengan makan malam bersama yang sangat sederhana.
   
Sebelum pulang, PIP PKS Pakistan memberikan bingkisan Ramadhan Kit kepada para keluarga yang hadir. Ramadhan Kit PKS Pakistan kali ini berisi Jadwal Imsakiyah, Kartu Mutaba’ah, Risalah Ringkas Puasa, majalah, serta newsletter. Semoga bermanfaat menyiapkan langkah menuju Ramadhan penuh Cinta; Cinta Ibadah, Cinta Sesama Manusia, dan Cinta Keluarga.[]

*Humas PIP PKS Pakistan

Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum

Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.

Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Bahkan dalam suatu kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ

تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.” (HR Bukhary)

Dalam hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Berkata Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)

Dengan kata lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan Muslim yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta. Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan keberadaannya. Dan jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga-pun menjadi kecil.

Saudaraku, marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman setiap Muslim: Masuk surga...! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا

السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133)

Ya Allah, aku mohon kepadaMu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu dari MurkaMu dan NerakaMu.

Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/keutamaan-menyebarkan-as-salamu-alaikum.htm

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.