pkskudus.org - Bekerja dalam diam dan senyap. Mungkin kalimat ini mewakili bagaimana Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdoğan memimpin dan melayani bangsa dan negaranya.
Mengapa? Ya, Recep Tayyip Erdogan, yang juga adalah Presiden Partai Keadilan dan Pembangunan (Adelet ve Kalkinma Partisi/ AK Parti) tidak banyak bicara tentang TURKIYE-ISLAMISM atau NEO-OTTOMAN MOVEMENT. Fokusnya adalah memimpin dan melayani masyarakat Turki seluruhnya, tanpa harus membedakan keyakinan, afiliasi politik, suku, ras dan lainnya.
Namun, justru apa yang dilakukannya menjadikan ia adalah Perdana Menteri yang dipercaya oleh setidaknya 49,8% rakyat Turki yang memilih dia untuk kesekian kalinya sejak Juni 2003. Ya, sudah 10 tahun usia kepemimpinannya. Sama seperti usia kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, SBY.
Padahal, AKP adalah Partai berasaskan religiusitas. Sama seperti PKS, PBB, PKB dan lainnya yang menjadikan Islam sebagai asas dalam organisasi politiknya. Namun, AKP sangat jarang berbicara tentang Islamisasi, penerapan syari'ah, pembentukan daulah bahkan penegakkan khilafah.
Kita tahu bersama, pencabutan Undang-undang pelarangan jilbab di kampus baru dilakukan pada tahun 2011 (8 tahun setelah terpilih). Dan pencabutan pelarangan jilbab di instansi pemerintahan saja baru dilakukan pada bulan September 2013 (10 tahun setelah terpilih).
Minuman keras tidak serta merta dilarang peredarannya. Hingga Agustus 2013 kemarin, minuman keras di Turki hanya dinaikkan pajak setinggi-tingginya dan dibatasi penjualannya. Sangat boleh jadi, baru akan ada pelarangan di 3-4 tahun mendatang.
Apa yang menjadi fokus kerja Erdogan sebagai Perdana Menteri bagi kurang lebih 75 juta rakyatnya? Ya, Erdogan berfokus dalam meningkatkan kesejahteraan bangsanya. Infrastruktur, pereknomian, sosial, budaya dan aspek pembangunan lainnya diutamakan.
Jalan-jalan di pedesaan pun layaknya jalan tol di negara kita. Tidak ada jalan yang berlubang bahkan bergelombang. Nasionalisasi pertambangan dan industri lainnya. Pendidikan hingga perguruan tinggi di permudah bahkan digratiskan bagi warga negaranya. Bahkan bagi warga negara asing disediakan layanan beasiswa penuh dari jenjang S1-S3. Serta berbagai macam hal yang menyangkut peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Sehingga, di tahun 2013 ini, GDP alias pendapatan per kapita masyarakat Turki mencapai $10,000 dari yang sebelumnya hanya $3,500 saja.
Itulah sebabnya, di tahun 2010, tingkat kepercayaan masyarakat Turki kepada AKP dan Erdogan untuk kembali memimpin dan melayani negara Turki mencapai hingga 50%. Tidak ada kudeta, tidak ada impeachment, yang ada adalah kepercayaan penuh yang tentu saja berulang dan berulang. Bahkan, seandainya Erdogan tidak lagi menjadi Perdana Menteri karena faktor usianya, AKP telah mendapatkan kepercayaan yang sangat besar untuk kembali menjadikan para kader-kader terbaiknya memimpin Turki di masa yang akan datang.
Apa yang dilakukan AKP dan Erdogan sebetulnya harus menjadi cermin bagi partai-partai politik berbasis keagamaan di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Sudah saatnya kita berfokus untuk melayani dan mensejahterajan seluruh rakyat tanpa harus menggembar-gemborkan isue agama. Karena, jika rakyat sudah sejahtera, sudah percaya, ideologi apa pun dapat diterima tanpa harus ada tragedi dan peperangan yg menyengsarakan.
Siapkah kita? Saya terpaksa memaksa, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus siap. Demi kejayaan, keadilan, dan kesejahteraan bangsa.
Azzam Izzulhaq
Sepenggal catatan pagi selepas berkunjung ke Kantor AKP di Bursa, Turki.
http://www.islamedia.web.id/2013/10/ketika-pm-erdogan-bekerja-dalam-senyap.html
Friday, November 01, 2013
Fokus Melayani Rakyatnya, PM Erdogan Bekerja Dalam Senyap
1.11.13
Friday, November 01, 2013
“Hidup ini semakin indah jika semua penghuninya tersenyum padamu karena akhlakmu yang jelita lalu mereka mendoakan banyak kebaikan kepadamu sehingga hidupmu menjadi lebih berkah”.
*penulis: @putri_nelayan on twitter
Halaqoh Cikaha Peduli bagikan bingkisan tiap bulannya
Kita tak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah membuka mata untuk melihat betapa banyak orang yang hari ini sulit sekali tersenyum karna peliknya hidup yang mereka jalani.
Kita tidak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah menggunakan kedua tangan ini untuk berbagi, mengurangi sedikit beban hidup tetangga sekeliling kita.
Bagi orang yang berkecukupan, nasi goreng spesial yang dibeli di restorant mahal itu biasa saja saat mengisi lambung. Tapi bagi orang yang lapar, sebutir kurma justru lebih berharga. Inilah yang baru saya sadari kemarin, saat saya, murobbi dan teman-teman CIKAHA (nama Halaqoh kami) berkeliling memberikan sedikit rezeki yang kami punya.
Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.
Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.
عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Berbekal hadits di atas lah akhirnya kami terinspirasi untuk membuat program kerja halaqoh yang bernama “Cikaha Peduli “.
Program ini adalah bentuk kecil dari betapa besarnya keinginan kami untuk berbagi ditengah keterbatasan materi. Semua harus ada yang memulai, maka dari itu halaqoh kami memutuskan untuk menjadi halaqoh awwalun di kota kami yang mempelopori program ini.
'Cikaha Peduli' adalah program kerja halaqoh yang kami lakukan setiap sebulan sekali. Acaranya seperti Liqo’ biasa, hanya saja setelah Liqo’ selesai kami semua bergerak ke tetangga sekitar tempat kami halaqoh untuk membagi-bagikan hasil patungan uang yang kami kumpulkan.
Dari patungan itu alhamdulillah terkumpul 40 bungkus kantong plastik yang masing-masing berisi ¼ kg gula pasir, ¼ kg minyak goreng dan satu bungkus serbuk teh.
Dan ini adalah agenda perdana dari “Cikaha Peduli ”, kemarin Rabu tertanggal 30 Oktober 2013 di sebuah pelosok bernama Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat-Sumatera Utara. Subhanallah sekali senyum ibu-ibu yang menerima bungkusan tak seberapa itu. Bahkan kami juga didoakan kebaikan. Coba lihat foto-foto di bawah ini, saat beberapa orang nenek-nenek menerima bungkusan yang kami berikan.
“Hidup ini semakin indah jika semua penghuninya tersenyum padamu karena akhlakmu yang jelita lalu mereka mendoakan banyak kebaikan kepadamu sehingga hidupmu menjadi lebih berkah”.
Siapa yang tidak senang jika melihat seseorang tersenyum pada kita saat berpapasan jalan atau saat kita melintas di depan rumahnya? Ternyata tidak sulit membuat orang lain tersenyum hanya saja mungkin kita seringkali alpa memikirkannya. Aktivitas yang terlalu padat membuat kita hampir tidak sempat menyapa tetangga kanan dan kiri. Sebab pagi-pagi sekali kita harus berangkat keluar rumah saat tetangga masih sibuk di dapur atau mengurus keperluan rumah tangga mereka. Lalu kita kembali ke rumah saat senja hampir tiba dan tetangga sedang asyik menyiapkan makan malam keluarga.
***
Perjalanan panjang dimulai dari satu langkah kaki yang mau bergerak memulai perjalanan. Maka semoga langkah-langkah kebaikan ini tetap istiqomah untuk terus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesamanya terkhusus tetangga, sebagai bentuk karakter khas yang terbina dengan adanya tarbiyah ini dan semoga program kerja ini menjadi sumber inspirasi bagi halaqoh-halaqoh lain di seluruh tanah air.
Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^
Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^
Dalam konsep pemberian, yang terpenting adalah bukan seberapa banyak yang bisa kita bagi melainkan seberapa bisa kita berbagi di tengah keterbatasan yang kita miliki.
*penulis: @putri_nelayan on twitter
Thursday, October 31, 2013
JAKARTA – Wasekjen PKS, Fahri Hamzah, mengatakan pertempuran antar parpol menjelang Pemilu 2014 semakin kuat. Ini membuat berbagai macam lembaga ikut terseret dalam pertarungan.
Fahri Hamzah : Pertempuran Parpol Seret Lembaga Survei !
31.10.13
“Sekarang ini bukan hanya lembaga survei saja yang dibayar untuk memenangkan parpol tertentu. Media massa juga ada yang tidak netral karena mau memenangkan partai tertentu, saya melihat tiga media massa headline-nya kepentingan partai tertentu,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, (22/10).
Bahkan, ujar Fahri, lembaga negara ada juga yang ikut terseret dalam pertarungan antar parpol. Padahal, lembaga negara itu harusnya netral.
Pertarungan antar parpol ini, terang Fahri, ibaratnya bagai permainan yang tidak punya aturan seperti Thai Boxing.
“Kaki, tangan, kepala semua boleh dipakai,” katanya. ”Sebentar lagi menimbulkan kekacauan sosial.”
Uang dan politik, ujar Fahri, berkuasa atas semua hal. Lembaga survei maupun media massa ada yang diintervensi partai.
Suasana kompetisi tanpa aturan ini, kata Fahri, sudah begitu menyesakkan. Makanya, untuk mengetahui sebuah survei itu netral atau pesanan, dibutuhkan sebuah kejelian
Thursday, October 31, 2013
pkskudus.org, PADANG – Pasangan calon walikota dan wakil walikota Padang yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mahyeldi dan Emzalmi untuk sementara unggul dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang. Berdasar perhitungan ril (real count) yang dilakukan tim sukses Mahyeldi-Enzamli ari 67.675 suara yang masuk pasangan nomor urut 10 ini memperoleh 21.110 suara atau 31,19 persen.
Di urutan kedua pasangan nomor urut tiga dari jalur independen Desri Ayunda-James Hellyward dengan perolehan 12.938 suara atau 19,12 persen. Sedang di posisi ketiga adalah pasangan nomor urut dua yang diusung Partai Demokrat dan PAN, M Ichlas El Qudsi-Januardi Sumka dengan perolehan suara 10.659 atau 15,75 persen.
Berikutnya urutan empat sampai dengan tujuh adalah pasangan Maigus Nasir-Armalis dengan 10,60 persen, Emma Yohana-Wahyu Iraman Putra 8,02 persen, Asnawi Bahar-Surya Budi dengan persentase 4,15 persen, Kandris Asrin-Indra Dwipa 4,12 persen.
Dan diurutan kedelapan sampai 10 masing-masing ditempati Ibrahim-Nardi Gusman dengan perolehan 3,95 persen, Indra Jaya-Yefri Hendri 1,56 persen, dan Syamsuar Syam-Mawardi Nur 1,52 persen.
Sampai dengan Rabu (30/10) malam Tim Pemenangan terus mengumpulkan data ril dari TPS-TPS. Menurut Paljariyati Tim IT pasangan Mahyeldi-Emzalmi suara yang masuk ke pasangan nomor 10 ini terus meningkat.
“Tim yakin insya Allah pasangan Mahyeldi-Emzalmi menang satu putaran,” katanya kepada Tajuk.co di Padang.
*http://www.tajuk.co- pkssumut
Lagi, Kader PKS Mahyeldi - Emzalmi Unggul Sementara di Pilkada Kota Padang
pkskudus.org, PADANG – Pasangan calon walikota dan wakil walikota Padang yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mahyeldi dan Emzalmi untuk sementara unggul dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang. Berdasar perhitungan ril (real count) yang dilakukan tim sukses Mahyeldi-Enzamli ari 67.675 suara yang masuk pasangan nomor urut 10 ini memperoleh 21.110 suara atau 31,19 persen.
Di urutan kedua pasangan nomor urut tiga dari jalur independen Desri Ayunda-James Hellyward dengan perolehan 12.938 suara atau 19,12 persen. Sedang di posisi ketiga adalah pasangan nomor urut dua yang diusung Partai Demokrat dan PAN, M Ichlas El Qudsi-Januardi Sumka dengan perolehan suara 10.659 atau 15,75 persen.
Berikutnya urutan empat sampai dengan tujuh adalah pasangan Maigus Nasir-Armalis dengan 10,60 persen, Emma Yohana-Wahyu Iraman Putra 8,02 persen, Asnawi Bahar-Surya Budi dengan persentase 4,15 persen, Kandris Asrin-Indra Dwipa 4,12 persen.
Dan diurutan kedelapan sampai 10 masing-masing ditempati Ibrahim-Nardi Gusman dengan perolehan 3,95 persen, Indra Jaya-Yefri Hendri 1,56 persen, dan Syamsuar Syam-Mawardi Nur 1,52 persen.
Sampai dengan Rabu (30/10) malam Tim Pemenangan terus mengumpulkan data ril dari TPS-TPS. Menurut Paljariyati Tim IT pasangan Mahyeldi-Emzalmi suara yang masuk ke pasangan nomor 10 ini terus meningkat.
“Tim yakin insya Allah pasangan Mahyeldi-Emzalmi menang satu putaran,” katanya kepada Tajuk.co di Padang.
*http://www.tajuk.co- pkssumut
Thursday, October 31, 2013
by Bang DW
" 99 PAWANG HUJAN dan JOKOWI "
by Bang DW
1) saya satu hari ini bukan sok sibuk, makanya ngga sempet ke update status
2) tapi saya memang sedang turun untuk menginvestigasi laporan dari lapangan tentang kedatangan hampir seratus orang 'penting' ke jakarta
3) laporan ini, berasal dari teman dekat saya di daerah sleman yang menginformasikan; si mbah di undang ke jakarta
4) dan diminta untuk mengamati dan mengawasi serta memantau posisi nya si 'mbah' ketika dijakarta
5) ada apa 'si mbah' ke jakarta (?)
6) sebelum nya saya beritahu kan tentang siapa si mbah, si mbah teman saya ini, bukan si mbah sembarangan... 'katanya'.. alias punya keahlian kelebihan menahan hujan dan memidahkan awan alias pawang hujan
7) menurut keterangan si mbah, dia ditelepon yang mengaku sebagai ajudan nya pak jokowi untuk datang segera ke jakarta
8) undangannya, disertai dengan jemputan pulang pergi, plus hotel tempat menginap di hotel bintang lima dikawasan kuningan
9) kata si mbah, ada 99 orang yang diundang ke jakarta oleh bapak jokowi
10) 99 orang ini, kata si mbah sama, sama sama satu ilmu satu jurusan cuma asal nya dari berbagai tempat termasuk ada yang berasal dari kalimantan dan madura
11) si mbah menambahkan, beliau dan kawan kawan seperjuangan yang berjumlah 99 orang itu mendapat amanat langsung dari pak jokowi untuk menahan atau memindahkan awan supaya tidak hujan didaerah proyek proyek pembangunan dan didaerah istana
12) saya pun bertanya, apa sudah ketemu pak jokowi, kata si mbah sudah tadi pagi hari ini bersama ajudannya di balaikota tiga rombongan (maksudnya tiga gelombang bertemu nya, supaya tidak mencurigakan banyak orang dan media)
13) saya pun bertanya, berapa lama si mbah ada di jakarta, jawab si mbah belum tahu, seperlu nya pak jokowi saja lah katanya
14) menarik, saya pikir...
15) jokowi ternyata punya rasa kekuatiran tinggi juga
16) kuatir akan kekuatan alam
17) dan akhirnya, dari kekuatiran itu, apapun harus dicari jawaban nya supaya ada ketenangan
18) ketenangan dari masalah banjir dan molornya masalah proyek dikawasan penting jakarta semisal MRT
19) dan menurut informasi Z pegawai pemprov, dana untuk hal itu diberikan pengusaha DF
20) hmmmmm
21) demi menjaga pencitraan dan menghindari hujanan kritikan publik atas kemampuan nya (jokowi) pun siap lakukan apapun juga
22) ternyata, tidak semua masalah diselesaikan dengan blusukan dan hitung hitungan perhatian publik
23) ada unsur klenik juga yang harus dilibatkan
24) presidenku jokowi..
25) apa perlu kita siram kembang lagi, itu kaki patung pancoran; supaya air banjir nya tak sampai batas kaki patung pancoran
-bang DW-
Thursday, October 31, 2013
Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya.
Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu
Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang
Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.
Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. “Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka”, ucapnya lirih.
Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi.
Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak.
Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.
Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa. Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma’siat menggodamu dan engkau meni’matinya?
Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi.
Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia? Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung.
Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.
Mungkin engkau mulai berfikir “Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh”
Betapa jamaknya ‘dosa kecil’ itu dalam hatimu.
Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat “TV Thaghut” menyiarkan segala “kesombongan jahiliyah dan maksiat”? Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan ” Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?”
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang “Ini tidak islami” berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga di depan ribuan massa.
Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.
Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ?
Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang “kiayi”nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan “Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku” dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?
Siapa yang akan memandang ummat yang da’inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan “Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua”
Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai ‘alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?
Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da’wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ?
Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini?
Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa “westernnya” .
Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan “lihatlah, betapa Amerikanya aku”.
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.
Kini datang “pemimpin” ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, “toko emas berjalan” dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana.
“Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku”
Kematian Hati
Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya.
Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu
Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang
Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.
Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. “Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka”, ucapnya lirih.
Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi.
Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak.
Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.
Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa. Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma’siat menggodamu dan engkau meni’matinya?
Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi.
Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia? Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung.
Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.
Mungkin engkau mulai berfikir “Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh”
Betapa jamaknya ‘dosa kecil’ itu dalam hatimu.
Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat “TV Thaghut” menyiarkan segala “kesombongan jahiliyah dan maksiat”? Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan ” Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?”
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang “Ini tidak islami” berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga di depan ribuan massa.
Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.
Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ?
Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang “kiayi”nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan “Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku” dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?
Siapa yang akan memandang ummat yang da’inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan “Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua”
Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai ‘alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?
Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da’wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ?
Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini?
Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa “westernnya” .
Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan “lihatlah, betapa Amerikanya aku”.
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.
Kini datang “pemimpin” ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, “toko emas berjalan” dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana.
“Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku”
(Ditulis ulang oleh Permana Pria Utama)
Sumber: eramuslim.com
Wednesday, October 30, 2013
Fakta Persidangan, Fathonah tidak Memberikan Uang Rp. 1,3 Miliar ke LHI
30.10.13
JAKARTA -- Ahmad Fathanah mengutarakan keberatannya terhadap tuntutan jaksa penuntut umum. Terdakwa kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang itu menyebut jaksa tidak mendasarkan tuntutan pada fakta di persidangan.
"Penuntut umum telah mengabaikan proses persidangan," kata Fathanah, saat membacakan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/10).
Ia menyebut, jaksa tidak menggunakan keterangan beberapa saksi serta keterangannya sebagai terdakwa. Fathanah membantah telah menerima Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama untuk diberikan kepada Luthfi Hasan Ishaaq.
Namun, jaksa penuntut umum tetap menuduhkan perbuatan tersebut kepada dia. "Padahal saya tidak berbuat demikian dan telah membantah tuduhan tersebut," kata dia.
Penasihat hukum Fathanah juga mengungkapkan keberatan serupa dalam nota pembelaan terpisah. Penasihat hukum memang membenarkan kliennya menerima uang Rp 1,3 miliar dari Indoguna. Namun, penasihat hukum menyatakan, berdasarkan fakta persidangan, uang itu tidak berpindah ke tangan Luthfi.
Dalam pleodinya, penasihat hukum menyebut uang Rp 300 juta digunakan untuk kepentingan pribadi Fathanah. Uang itu dialirkan untuk proyek PLTS. Pun dengan uang Rp 1 miliar yang digunakan untuk kepentingan pribadi.
Penasihat hukum menjelaskan berdasarkan fakta persidangan, uang Rp 1 miliar ada yang diberikan kepada Maharani Suciyono, membayar cicilan mobil, dan membayar biaya furnitur rumah Fathanah. "Nyata-nyata bukan untuk Luthfi Hasan Ishaaq," kata penasihat hukum Fathanah.
Selain itu, Fathanah juga membantah telah melakukan tindak pidana pencucian uang. Ia mengeluhkan petugas KPK yang sudah menyita rumah, kendaraan, perhiasan, dan sejumlah uang. Ia berdalih harta kekayaannya tidak terkait dengan perkara tindak pidana korupsi yang dituduhkan kepada dia. "Harta dan aset diperoleh secara legal," kata dia.
Namun, jaksa menilai hal berbeda. Jaksa menyatakan Fathanah terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Jaksa menuntut agar Fathanah dijatuhi hukuman penjara 17 tahun 6 bulan dan membayar sejumlah denda.
Karena menilai tuntutan tidak sesuai fakta persidangan, Fathanah merasa diperlakukan tidak adil. "Seharusnya sejak awal proses saya disidik KPK, saya langsung dituntut dan sekaligus dihukum KPK. Tidak perlu melalui proses persidangan," ujar dia. [ROL]
Subscribe to:
Posts (Atom)