pkskudus.org- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan konsisten menolak kenaikan
BBM jika kebijakan itu akan diambil pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut
politisi PKS di DPR Aboe Bakar Al Habsy, kebijakan mengurangi subsidi
dengan menaikkan BBM terbukti tidak efektif dan meleset. Pada R-APBN-P
2013 yang semula merencanakan kenaikan BBM, pada perjalanannya nilai
subsidi masih melonjak dari angka APBN 2013. Bila asumsi awal subsidi
BBM sebesar 193,8 T, ternyata setelah ada subsidi nilainya malah
meningkat pada angka 209,9 T. Padahal sebenarnya kenaikan harga BBM ini
untuk menekan angka subsidi tersebut (bisa dilihat di hal 4-7 Nota
Keuangan R-APBN-P 2013).
“Oleh
karenanya, tak benar kalau BBM naik, biaya subsidi akan turun, buktinya
itu APBNP 2013,” ujar Aboe Bakar Al Habsy mengutip akun twitternya,
sabtu (30/8).
Disisi
lain tambah Habib sapaan akrab Aboe Bakar, kenaikan BBM ini juga akan
membawa konsekuensi membengkaknya anggaran belanja untuk kompensasi BBM.
Bila dilihat kompensasi kenaikan harga BBM yang diajukan dalam RAPBNP
2013 mencapai Rp 30,6 triliun. Angka itu dialokasikan untuk BLSM,
Raskin, beasiswa, maupun PKH. Sehingga, totalnya akan mencapai Rp 66,8
triliun (bisa dilihat di hal 4-11 Nota Keuangan R-APBN-P 2013).
Ia
melanjutkan, dampak negatif kenaikan harga BBM juga akan menyebabkan
naiknya jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Misalkan pada tahun 2013,
dimana target kemiskinan yang telah ditetapkan dalam APBN 2013 sebesar
9,5 persen hingga 10,5 persen ternyata dikoreksi menjadi antara 11,85%
dan 12,10% lantaran kenaikan BBM.
Selain
itu pada tahun 2013 juga terlihat kebijakan pengurangan subsidi BBM
akan berdampak secara langsung pada peningkatan biaya transportasi
masing-masing sebesar 23.8 persen dan 11,9 persen, ketika dilakukan
kenaikan premium 44 persen dan solar 22 persen.
Tak
hanya itu kenaikan harga BBM juga memicu Inflasi, seperti yang terjadi
di tahun kemarin bila pada asumsi awal inflasi pada angka 4,8 persen.
Karena ada kenaikan BBM angka inflasi akan melonjak pada angka 7,2
persen. Menurut BI bila tanda adanya kenaikan BBM, angka inflasi bisa
ditekan sampai pada angka 5,5 persen, namun bila ada kenaikan BBM angka
inflasi bisa melonjak hingga 7,5 persen.
Dari
dasar itulah menurut Habib, PKS akan memilih untuk menolak kebijakan
kenaikan BBM jika dasarnya adalah untuk menutup anggaran subsidi yang
membengkak. Padahal berkaca pada 2013 lalu ada atau tidaknya kenaikan
BBM, nilai subsidi tetap membengkak. [piyunganonline/islamedia/im] http://www.islamedia.co/2014/09/pks-pastikan-akan-konsisten-tolak.html
Jika Jokowi Naikkan Harga BBM, PKS Tetap Konsisten Menolak
3.9.14
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment