News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

"Toleransi Qunut di Bandara" | Ketika Mahfud MD Bertemu Aleg PKS

31.8.13


"Toleransi Kunut di Bandara"'

Oleh: MOH MAHFUD MD

Jumat, 18 Agustus 2013, pekan lalu karena harus terbang ke Pontianak dengan penerbangan terpagi, saya harus melakukan salat subuh di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat melakukan salat subuh di Garuda Lounge, terasa ada tepukan ringan di bahu, pertanda ada seseorangyangakanikutsalatsebagai makmum. Maka itu, saya memosisikandirisebagaiimam, salatsubuh berdua dengan orang itu. Setelah salat dan berdoa sendiri-sendiri, saya tinggalkan musala kecil itu dan duduk di ruang tunggu sambil meminum teh dan menyarap kue-kue kecil. Tiba-tiba orang yang tadi bermakmum salat subuh kepada saya bergabung duduk di kursi di depan saya.
”Pak Mahfud saat mengimami salat subuh kok tidak berkunut? Pak Mahfud, kan orang NU?” tanya orang yang ternyata mengenal saya itu. Setelah merenung sejenak saya menjawab, ”Karena saya mengira Bapak orang Muhammadiyah, saya tidak berkunut. Kalau mengimami salat orang Muhammadiyah, saya tidak berkunut karena tidak ingin memaksa orang ikut berkunut. Kalau salat di rumah atau di mesjid-mesjid NU, saya selalu berkunut.
”Orang itu kemudian menjawab sambil tertawa, ”Hahaha, sejak kecil saya selalu berkunut. Saya ini pengikut Tarekat Syattariyah makanya saya tadi siap berdoa kunut bersama Pak Mahfud.” Kemudian kami menyamakan permakluman dan pemahaman bahwa saya tak berkunut saat mengimami salat karena tak mau memaksa orang ikut berkunut terhadap orang yang tak biasa berkunut. Berkunut atau tidak berkunut salat tetap sah sebab soal pilihan berkunut atau tidak adalah masalah furu’ yang kecil dalam beribadah.
Orang itu kemudian memperkenalkan diri sebagai orang yang bernama Refrizal, anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pagi itu, sama dengan saya, Pak Refrizal akan terbang ke Padang dengan penerbangan pertama sehingga harus bersembahyang subuh di bandara. Saya sungguh tidak pernah mengira pagi itu saya dapat bertukar cerita dengan Pak Refrizal tentang apa yang kami alami bersama saat salat subuh itu dengan mengenang cerita salat subuhnya KH Idham Cholid yang ketua PBNU bersama Buya HAMKA yang tokoh Muhammadiyah.
Cerita itu sering saya dengar saat saya masih menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Bagaimana ceritanya? Pada suatu hari Buya HAMKA dan KH Idham Cholid melakukan salat subuh berjamaah dan yang menjadi imamnya adalah Idham Cholid. Ternyata Idham Cholid tidak membaca doa kunut sehingga seusai salat HAMKA bertanya, mengapa Pak Idham yang ketua umum NU tidak berkunut saat mengimami salat subuh.
Apa jawab Idham Cholid? ”Saya tidak membaca doa kunut karena yang menjadi makmum adalah Pak HAMKA yang tokoh Muhammadiyah. Saya tak mau memaksa orang yang tak berkunut agar ikut berkunut,” jawab Idham Cholid. Beberapa hari kemudian giliran Idham Cholid yang menjadi makmum salat subuh dan HAMKA yang menjadi imamnya. Ternyata saat salat subuh itu HAMKA membaca doa kunut yang panjang dan fasih. Seusai salat Idham Cholid pun bertanya, mengapa HAMKA yang tokoh Muhammadiyah berkunut saat mengimami salat.
”Karena saya mengimami Pak Idham Cholid, tokoh NU yang biasa berkunut kalau salat subuh. Saya tak mau memaksa orang yang berkunut untuk tak berkunut,” jawab HAMKA. Cerita tentang salat subuh berjamaah antara Idham Cholid dan HAMKA sangat berkesan bagi saya sebagai contoh mulia dalam toleransi dan saling menghargai.
Di masa lalu, dan mungkin masih ada sampai sekarang, sering terjadi pertengkaran bahkan permusuhan hanya karena soal-soal kecil antara orang-orang NU dan orangorang Muhammadiyah seperti soal kunut, melafalkan niat dengan nawaitu atau usalli, tahlilan, ziarah kubur, dan sebagainya. Padahal itu semua sama sekali tidak menyangkut ihwal prinsip dalam akidah, tapi hanya menyangkut ihwal yang sunah atau mubah, bukan terkait haram atau mubah.
Kita bersyukur bahwa pada saat ini, setelah puluhan tahun HAMKA dan Idham Cholid mencontohkan, pertengkaran dalam soal-soal furu’ di kalangan muslimin di Indonesia sudah sangat berkurang. Karena membaiknya pengertian atas masalah-masalah substansi keislaman, sekarang ini sudah jauh lebih banyak warga NU dan Muhammadiyah yang tidak lagi bertengkar dalam soal-soal furu’ (cabang kecil).
Mereka sudah bisa melihat dan menyikapi dengan biasa perbedaan-perbedaan yang remeh-temeh itu. Toleransi dalam urusan beragama seperti itu sungguh menyejukkan dan bisa membuat kekuatan besar untuk bersama- sama membangun kemaslahatan umum. Toleransi seperti itu menjadi penting pula untuk dikuatkan bukan hanya di internal satu agama, melainkan dalam hubungan antarpemeluk agama yang berbeda.
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ikainiakan menjadi lebih cepat maju kalau rakyatnya menghayati agamanya dengan penuh toleran. Beragama dengan benar tentulah menimbulkan kedamaian di hati dan kerukunan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Kalau Anda merasa tidak damai, resah, atau marah terhadap orang lain yang berbeda keyakinan dengan Anda sehingga kita tidak bisa tidur nyenyak, kita salah dalam beragama. ***


*http://www.koran-sindo.com/node/324716

Wanita Gemuk & Bibir Sumbing Bisakah Jadi Kontestan Miss World?


 Syafril Nasution, Corporate Affairs Director RCTI saat berdialog dengan delegasi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) menjelaskan bahwa kontes Miss World berbeda dengan Miss Universe dan Miss yang lainnya.

Menurutnya, Miss World lebih menonjolkan sisi sosial para kontestan wanita dari berbagai penjuru dunia itu.

“Mengenai Miss World ini kan, ini yang diawali di Inggris. Ini yang ke 63 kali dan kontes ini berpatokan kepada sosial. Karena yang ditampilkan adalah seorang wanita, maka namanya Miss,” ujar Syafril Nasution di ruang Auditorium MNC Tower, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Jum’at (30/8/2013).

Syafril mewakili panitia Miss World yang digelar di Indonesia ini mengaku bahwa kontes tersebut tidak mengeksploitasi keindahan tubuh wanita.

“Jadi lebih kepada faktor sosialnya yang harus ditampilkan sehingga bukan kepada –mohon maaf- keindahan tubuh dan keindahan muka,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur JAT Media Center (JMC), Son Hadi menyampaikan tanggapan yang tak mampu disanggah panitia Miss World.

“Tadi dijelaskan oleh pak Syafril bahwa kontes ini bukan mengeksploitasi fisik aurat wanita. Tapi pada kenyataannya saya yakin, kalau ada orang Indonesia, tubuhnya gemuk beratnya lebih dari 90 Kg lalu bibirnya sumbing, daftar Miss World pasti gagal,” ujar Son Hadi di hadapan panitia Miss World; Syafril Nasution, Budi Santosa (Pemred Okezone), Gaib Maruto Sigit (Wakil Pemred Radio Sindo & Trijaya FM), Aji dan Sururi Al Faruq (Pemred Koran Sindo).

Ia menambahkan, soal jiwa sosial dan kecerdasan yang dalam kontes Miss World hanyalah lip service belaka.

“Adapun kecerdasan, rasa sosial itu merupakan lip service, sebab apakah keseharian mereka seperti itu, riil dalam kehidupan nyata? Jadi kita realistis saja,” tegasnya.

Son hadi pun mengingatkan para panitia Miss World yang kebetulan semua beragama Islam itu agar jangan sampai menjadi para pengundang adzab Allah.

“Jadi jelas ini faktor eksploitasi aurat, ini yang diharamkan dalam Islam. Apakah kita ingin -na’udzubillah min dzalik- jadi orang-orang pengundang adzab?” ujarnya.

Menurutnya, dalam Islam seseorang itu mulia bukan lantaran parasnya, namun karena ketakwaannya.

“Islam mengajarkan kepada kita bahwa, inna akramakum ‘indallahi atqakum (Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu),” tandasnya. [Ahmed Widad]

Survey IMOSAC Tempatkan PKS Raih 9% Suara


Jakarta - Menjelang Pemilu 2014, peta politik nasional menjadi lebih dinamis dan berwarna. Manuver dan propaganda antar partai politik dan calon presiden muncul hampir dalam tiap hari pemberitaan media. Salah satu yang kerap muncul dalam pemberitaan media berkait dengan konfigurasi politik menjelang pemilu adalah dipublikasikannya hasil survei dari berbagai lembaga survey, yang isinya berkisar antara partai politik dan calon presiden yang memiliki akseptabilitas di masyarakat pemilih.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Indonesia Movement Study & Analysis Center  (IMOSAC), Rahman Bayu saat dihubungi wartawan, Jumat (26/7/2013). Seraya mengatakan pihaknya Bekerja sama dengan dengan ETOS Institute dan Space Indonesia untuk melakukan survei nasional. Seperti di tahun 2011 dan 2012 serta tahun 2013 ini.

“Survei yang diadakan oleh tiga lembaga independen ini dilakukan di 6 kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Makasar, Medan, Semarang dan Bandung) dengan melakukan pengambilan sampel pendapat 3.000 responden sejak Maret 2013 hingga Juli 2013, margin of error sebesar + 3 persen pada tingkat kepercayaan 90 persen . Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih ” ujarnya.

Dikatakan Bayu, Hasil survei yang didapat setidaknya memang mengejutkan karena kemudian secara radikal di beberapa hal menunjukkan perbedaan dengan hasil yang didapat oleh beberapa lembaga survey lainnya. Tingkat partisipan pemilih menurut hasil survei menurun tajam dengan komposisi, responden yang memutuskan untuk memilih adalah 57 persen dan Responden yang memutuskan untuk tidak memilih adalah 43 persen.

Sementara itu, dari 57 persen responden yang memutuskan untuk memberikan hak pilihnya, mereka terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu, Kelompok responden yang memutuskan memilih pada pileg dan pilpres 28 persen, Kelompok responden yang memutuskan memilih pada pileg saja 8 persen, Kelompok responden yang memutuskan memilih pada pilpres saja 21 persen.

Lanjut Bayu, dari 57 persen responden yang memutuskan untuk memberikan pilihannya, didapat kesimpulan bahwa partai politik yang paling diminati oleh responden adalah, Partai Golkar (17 persen), PDIP (15 persen), Partai Gerindra (12 persen), Partai Demokrat (10 persen) dan PKS (9 persen).

“Dari 57 persen responden yang memutuskan untuk memberikan pilihannya, didapat kesimpulan bahwa calon presiden yang paling diminati oleh responden adalah Prabowo Subiyanto (18 persen), Jokowi (17 persen), Aburizal Bakrie (13 persen), Hatta Radjasa (11 persen),Megawati (10 persen) dan Nama-nama lainnya yang muncul dalam variable capres pilihan adalah Wiranto. Machfud MD, Sutiyoso, Yusril Ihza Mahendra dan Jusuf Kala,” tegasnya.

“Hasil yang mengedepankan munculnya 3 besar capres disebabkan oleh faktor media, dalam arti bahwa propaganda dan kemunculan yang massif tiap-tiap figur di media mempengaruhi banyak responden untuk memutuskan memilih capres. Sayangnya kondisi tersebut tidak secara parallel dan simetris diiringi oleh para responden yang justru karena rasionalitas berpikirnya  justru memutuskan untuk tidak memilih (43 persen) yang sangat mungkin akan juga memutuskan untuk golput di pemilu mendatang,” pungkasnya.

*http://pemilu.seruu.com/read/2013/07/26/176598/43-persen-pemilih-tidak-akan-memilih-di-pemilu-2014#sthash.3XJJJYfp.dpuf

Mulai terkuak Topeng Jokowi - Ahok

30.8.13


Oleh: Anto Cipuy*

Setelah berhasil memulihkan fungsi waduk Pluit di Jakarta Utara, saat ini Pemprov DKI Jakarta akan mengembalikan fungsi waduk Danau Ria Rio di Jakarta Timur. Rencana tersebut sudah barang tentu akan menghadirkan PENGGUSURAN bagi rumah-rumah orang kecil yang bermukim di sekitar waduk Danau Ria Rio.
Sebagai warga Jakarta yang merindukan Jakarta Bebas BANJIR, saya sepenuhnya mendukung upaya Pemprov Jakarta mengembalikan fungsi waduk sebagaimana mestinya. Meski begitu saya keberatan jika upaya tersebut tidak memperhatikan hak dan keadilan bagi orang kecil yang bermukim di sekitar waduk. Sebagaimana kita ketahui, menjamurnya pemukiman orang-orang kecil di atas tanah ilegal atau bukan haknya merupakan akibat dari kegagalan negara memenuhi tanggungjawabnya dalam menyediakan perumahan murah yang layak dan berkualitas untuk rakyat. Hal itu juga terjadi oleh karena komersialisasi tanah di perkotaan selalu menjadi orientasi penguasa perkotaan.
Pemprov Jakarta harus selalu mengedepankan keadilan bagi orang kecil. Tidak boleh sewenang-wenang memperlakukan rakyat kecil. Saya sangat terkejut setelah membaca surat kabar yang memberitakan bahwa Pemprov Jakarta tidak akan memberikan ganti rugi kepada warga yang bermukim di Danau Ria Rio.
Menurut Ahok, memberikan uang ganti rugi kepada warga yang tinggal di lahan ilegal hanya akan melanggengkan praktek jual beli ditempat itu. Sehingga, Pemprov Jakarta berkewajiban menghentikan praktek jual beli diatas tanah negara.
Sebagai seorang Wakil Gubernur yang didukung banyak rakyat, seharusnya Ahok tak perlu bicara seperti itu. Sebabnya sebagian diantara warga yang akan menjadi korban penggusuran menyatakan memiliki surat tanah. Selain itu yang membuat hati saya kecewa adalah, tanpa memperdulikan berapa besar biaya mendirikan bangunan yang telah dikeluarkan oleh warga, Pemprov Jakarta hanya memberikan ganti rugi sebesar Rp 1 Juta per keluarga dan akan memberikan uang sewa rumah sementara, selama rusun belum siap.
Saya menilai cara Pemprov Jakarta dalam hal memperlakukan warga masih saja seperti penguasa-penguasa sebelumnya. Semestinya sebagai penguasa Ahok sadar bahwa rakyat kecil merupakan korban dari kebijakan pemerintah. Sangat tidak bijaksana jika rakyat kecil selalu diperlakukan sebagai biang onar atau sumber penyebab masalah (banjir).
Yang bikin hati saya tambah kecewa dengan rencana pemulihan waduk Danau Ria Rio adalah: mengapa Pemprov Jakarta tidak terlebih dahulu melakukan dialog dengan warga yang bermukim di sekitar danau? Kenapa keputusan memulihkan fungsi waduk keluar tanpa mendengar suara dan aspirasi dari warga yang bermukim di sekitar waduk Danau Ria Rio? Apa karena warga kebanyak orang kecil dan tidak memiliki kepintaran mengenai ilmu waduk dan tata air, sehingga Pemprov Jakarta merasa yakin tak perlu melibatkan warga?
Cara-cara tersebut jelas-jelas hanya akan memunculkan konflik antar warga dan Pemprov Jakarta. Cara tersebut sudah barang tentu tidak pantas digunakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur yang menyatakan diri pro rakyat kecil.
Dalam benak fikiran saya, selalu terlintas apakah Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta akan sungguh-sungguh membenahi Jakarta bebas dari BANJIR? Jika memang sungguh-sungguh artinya Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta akan konsisten menjalankan kebijakannya.
Sepanjang yang saya ketahui, hampir satu tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta menjabat, kebijakannya hanya berani tegas kepada warga Jakarta dari golongan kecil dan miskin saja. Selanjutnya saya menantikan kebaranian dan kesungguhan pemimpin Jakarta Baru untuk secara konsisten mengembalikan fungsi lahan serapan air yang saat ini sudah digunakan sebagai perumahan-perumahan mewah seperti di Pantai Indah Kapuk, Pluit, Ancol, Kelapa Gading dan dsb.
Saya meyakini jika pemimpin Jakarta Baru konsisten dan sungguh-sungguh ingin mengatasi Banjir di Jakarta, artinya mengembalikan fungsi lahan serapan air yang saat ini sudah disalahgunakan oleh golongan orang kaya, harusnya agenda mendesak dilakukan oleh pemimpin Jakarta Baru. Dan, untuk itu saya tantang keberanian dan ketegasan Pemimpin Jakarta Baru menghadapi orang-orang kaya yang telah puluhan tahun bersekongkol dengan penguasa menyebabkan kerusakan kota Jakarta. Termasuk yang telah merampas ruang Ibu Kota dari golongan orang miskin seperti saya.
Kepada orang-orang kecil dan miskin di Danau Ria Rio Pemimpin Jakarta Baru berani menyatakan tidak akan memberikan ganti rugi. Akan kah kepada orang-orang kaya yang bermukim di Pantai Indah Kapuk, Pluit, Ancol dan Kelapa Gading, Pemimpin Jakarta Baru berani menyatakan hal yang sama?
Saya mengajak warga Jakarta untuk kembali berfikir kritis. Jangan lah orang kecil dan miskin selalu dijadikan korban pembangunan. Seperti kata Iwan Fals: “asal jangan.. pembangunan di jadikan korban…”
Atau seperti yang dikatakan oleh seniman Wiji Thukul dalam puisinya yang berjudul nyanyian akar rumput: “jalan raya dilebarkan/ kami terusir/mendirikan kampung/digusur/kami pindah-pindah/menempel di tembok-tembok/dicabut/terbuang/ kami rumput/butuh tanah/dengar!/Ayo gabung ke kami/ Biar jadi mimpi buruk presiden!”


*Penulis merupakan bekerja sebagai kondektur bus kota di Jakarta

300 Guru Madrasah di Sukabumi dapat Bantuan Baznas



Logo Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)

 Sukabumi.  Sebanyak 325 guru madrasah diniyah (MD) dan TPQ mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi, Kamis (29/8).
Bantuan ini diharapkan semakin meningkatkan kinerja para guru dalam mendidik anak-anak terutama pelajaran agama Islam.
“Para guru mempunyai peran penting dalam pendidikan dan pembinaan anak-anak,” ujar Ketua Baznas Kota Sukabumi, Muchtar Ubaedilah. Terutama, dalam pengajaran bidang agama terkait kewajiban membayar zakat serta pengetahuan umum lainnya.
Bantuan yang diserahkan di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi itu mencapai Rp 50 juta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemkot Sukabumi, Ipin Syaripin menambahkan, pemberian bantuan ini jangan dilihat dari besar atau kecilnya alokasi dana. Namun, harus dilihat adanya kepedulian dari Baznas terhadap keberadaan guru MD dan TPQ yang ada di Kota Sukabumi. (rni/rol)

Mahfudz sidiq : Segera Evakuasi WNI di Suriah

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq. (skalanews.com)Pemerintah Indonesia, melalui KBRI, harus segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah. Hal ini harus dilakukan untuk mengantisipasi serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah.
“Meski jumlah WNI di Suriah tidak banyak, namun proses evakuasi diperkirakan akan cukup sulit karena luasnya wilayah konflik dan jalur transportasi darat dan udara yang tidak cukup aman,” kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Shiddiq, dalam keterangan, Jumat (30/8).
Mahfudz, yang juga Wasekjen PKS, berharap paling lama dalam dua pekan ke depan, proses evakuasi ini sudah rampung.
“Rencana serangan militer AS, meski belum didukung penuh oleh negara-negara barat lain, nampaknya tak terhindari. Ini karena rezim Assad terus lakukan serangan militer dan bahkan dengan dugaan penggunaan senjata kimia,” kata Mahfudz.
Belajar dari Irak, Mahfudz melanjutkan,  serangan militer ini harus dibatasi pada pelumpuhan pusat-pusat kekuatan militer rezim Assad, tanpa ada serangan darat secara masif yang bisa memicu persoalan baru. (ysa/rmol/sbb/dakwatuna)

Anis Matta Yakin Pemilu 2014 Akan Mengantarkan Kita Menjadi Bangsa Yang Lebih Kuat

28.8.13


JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengapresiasi sikap Partai Golkar yang mengundang para pimpinan partai politik lain dalam Silatuhrahim Idul Fitri 1434 H yang digelar di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (26/8/2013) malam.

Dalam perjalanan ke Hotel Shangri La, Anis mengaku berbincang dengan rekan separtainya, Fahri Hamzah. "Fahri Hamzah bisik ke saya di mobil. Itulah bedanya partai yang berkuasa 32 tahun. Jadi untuk kembali berkuasa lagi, memang pantas-pantas saja," ucap Anis disambut riuh tawa dan tepuk tangan tamu yang hadir.

Acara tersebut dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto, Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Suardi, Ketum Partai Bulan Bintang MS Kaban, Ketua Umum Hanura Wiranto, para petinggi parpol lain, serta ratusan kader Golkar.

Golkar mengaku mengundang semua pimpinan parpol peserta pemilu 2014 untuk hadir dan menyampaikan pidato bertema kebangsaan. Namun, pimpinan PDIP, PKB, PPP, PAN, PKPI, dan Nasdem tidak hadir.

Anis menilai, pertemuan para pimpinan parpol kali ini membuat suasana politik yang tadinya berbahaya menjadi lebih asik. Untuk itu, ia mengaku mesti banyak belajar dengan para politisi senior, khususnya politisi Golkar.

Meski ada jeda sebagai penguasa, kata Anis, namun akumulasi pengalaman panjang Partai Golkar di kekuasaan membuat politisinya jauh lebih matang ketimbang orang-orang yang baru berkecimpung di dunia politik.

Dalam pidato tanpa teksnya, Anis juga mengapresiasi kinerja Presiden SBY selama hampir dua periode. Salah satu prestasi tersebut, kata dia, Indonesia tidak lagi berbicara tentang demokrasi yang rapuh. Indonesia dinilai hampir menuntaskan semua pekerjaan untuk melalui proses transisi menuju demokrasi yang lebih maju.

"Itu sebabnya saya yakin pemilu 2014 adalah pemilu yang akan mengantarkan kita menjadi bangsa yang lebih kuat. Sudah waktunya memberi kontribusi yang lebih besar bagi kehidupan manusia. Sehingga kita tidak lagi sekedar berpikir menyelesaikan persoalan kita di dalam negeri, tetapi juga berpikir membantu saudara-saudara kita di luar sana sebagai negara besar," pungkas mantan Pimpinan DPR itu. (KOMPAS)

Apa Kata PKS tentang Miss World??

26.8.13

pks.or.id
Pelaksanaan ajang Miss World yang di rencanakan pada bulan September 2013, di Bali, banyak menuai kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Belakangan MUI mengeluarkan pernyataan menolak secara tegas pelaksanaan Miss World di Indonesia, karena menilai kegiatan tersebut merendahkan dan melecehkan budaya bangsa seperti mempertontonkan aurat perempuan.
KH. DR. Surahman Hidayat, Ketua BKSAP, sekaligus anggota Komisi X DPR RI berpendapat serupa.
Menurutnya, kegiatan Miss World tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan nilai-nilai ajaran agama. Terlalu sederhana kalau ada yang berpandangan bahwa Miss World diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia.
“Karena pada kenyataannya di beberapa negara yang pernah melaksanakan Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata,” imbuhnya.
“Miss World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir banyak kegiatan yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama untuk menggali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss World,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (26/8).
Surahman berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan agar lebih proaktif dan kreatif dalam menggali dan mengembangkan khasanah budaya dan pariwisata di Indonesia, yang sangat kaya, beragam dan memiliki kekhasan.
“Seraya menghadirkan program-program peningkatan dan pemberdayaan potensi perempuan Indonesia, untuk kemudian di promosikan ke dunia Internasional, tanpa harus ikut-ikutan mengadopsi budaya dari luar, yang belum tentu sesuai dengan budaya dan agama di Indonesia,” tutup Surahman

Diduga Terkait Korupsi Hambalang, Politikus PKS Minta 15 Nama Anggota DPR Diproses

25.8.13


JAKARTA -- Politikus PKS, Aboebakar Al Habsyi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menindaklanjuti temuan 15 nama anggota DPR dan pejabat yang tercantum dalam laporan hasil audit investigatif tahap II dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional, Hambalang. Alasannya, BPK bukanlah lembaga yang berkewenangan menentukan adanya tindak pidana.
"Bila memang dalam laporan hasil audit BPK menyebutkan beberapa nama pejabat dan anggota DPR, itu perlu ditindaklanjuti oleh KPK," kata Aboebakar Al Habsyi, Sabtu (24/8).
Aboebakar yang juga anggota Komisi DPR bidang Hukum itu mengatakan selayaknya KPK tidak hanya memproses nama-nama yang disebut BPK sebagai pelaku dugaan korupsi Hambalang. Namun, menurutnya, otak pelakunya harus pula dikejar, sehingga kasus ini bisa dibongkar sampai akarnya.
"Masyarakat masih menunggu keberanian KPK untuk mengusut proyek trilyunan rupiah ini, karena sampai saat ini perkara ini masih jalan di tempat," paparnya.
Di sisi lain, Aboebakar juga menyoroti KPK yang selalu beralasan menunggu audit Hambalang untuk memeroses tersangkanya.
Dia menegaskan, pada satu sisi ketika KPK telah menetapkan tersangka, berarti sudah memiliki alat bukti yang cukup dan kuat.
"Namun di sisi lain kok masih menunggu hasil audit dari BPK, bila belum jelas kerugiannya kok sudah menetapkan seseorang jadi tersangka," katanya.
Menurut Aboebakar, masalahnya KPK tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan.

"Jadi bila ingin menetapkan seseorang jadi tersangka harusnya telah ada alat bukti yang cukup, sebaliknya jika alat bukti belum cukup janganlah menetapkan seseorang jadi tersangka," paparnya. (jpnn/pks.or.id)

Capaian-capaian Kudeta Militer Mesir

24.8.13


- Agar kita dapat memperkirakan, kudeta militer ini mau kemana dan untuk kepentingan siapa, ada baiknya kita mengetahui capai-capaian yang telah berhasil dilakukan oleh junta militer yang melakukan kudeta:
    kubur
  1. Memenjarakan Presiden yang sah yang terpilih secara demokratis, yang telah membangun pemerintahan dengan orang-orang yang lebih baik dan lebih shaleh.
  2. Membubarkan MPR Mesir yang juga terpilih secara demokratis dan mayoritas adalah kalangan islamis
  3. Membatalkan konstitusi yang sah yang telah diterima oleh mayoritas rakyat mesir dalam referendum, yang isinya sangat mengakomodasi Syariat Islam dan dirancang oleh tokoh-tokoh Mesir yang Islamis dan nasionalis.
  4. Membentuk tim persiapan pembuatan konstitusi baru dari kalangan sekuler, sosialis, komunis dan loyalis mubarak
  5. Menutup pintu Rafah dan seluruh jalur terowongan ke Gaza, sehingga Gaza saat ini telah berubah menjadi penjara terbesar di dunia, terkurung dari segala penjuru, dengan kondisi kekurangan listrik, solar dan bahan makanan.
  6. Menangkap para pimpinan dan tokoh Islam dari berbagai kekuatan dan organisasi Islam.
  7. Mengangkat kembali Jaksa Agung yang lama yang menjadi Jaksa Agung pada masa pemerintahan Husni Mubarak
  8. Menutup chanel-chanel TV Islam dan media cetak Islam dan menangkap para wartawannya.
  9. Menunjuk Presiden dan PM dari kalangan sekuler.
  10. Membunuh ratusan demonstran damai yang tidak bersenjata, bahkan ada yang tengah shalat shubuh, diantaranya terdapat wanita dan anak-anak.
Fa’tabiruu yaa Ulil Abshar..

As-Sisi Hukum Pendukungnya Sendiri

Dalam situs ansarporsaid.net, Shabir Masyhur menyebutkan bahwa sebenarnya As-Sisi telah menghukum sebagian besar pendukungnya.
Shabir Masyhur (inet)Supir taksi termasuk orang yang paling banyak menyebarkan fitnah dan kebohongan selama pemerintahan Presiden Mursi. Mereka banyak yang mendukung dan mengelu-elukan As-Sisi sebagai penyelamat. Sekarang, ketika As-Sisi sudah berkuasa, mereka tidak bisa keluar, hanya di rumah sepanjang malam seperti kaum jompo. Bahkan karena tingkat kejahatan meningkat, mereka adalah target yang paling rentan menjadi korban kejahatan di jalanan.



Shabir Masyhur (inet)

Supir angkot adalah di antara pihak yang sangat diuntungkan dengan hasil Revolusi Januari 2011. Tapi mereka menolak hidup dengan mulia dan terhormat. Mereka ingin seperti biasa, diperiksa dan dianiaya di pos-pos polisi. Sekarang, mereka tidak bisa menarik angkotnya. Hanya bisa tinggal di rumah karena ada jam malam dan ancaman premanisme.
Walaupun buruk, para pemilik klub dan bar, dulu masih dibolehkan membuka usahanya untuk menjadi mata pencaharian. Saat ini setelah diberlakukan jam malam, tidak satupun yang berani membukanya. Walaupun kebanyakan mereka memusuhi Presiden Mursi dan menyanjung As-Sisi.
Pemilik industri dan show room, mata pencaharian mereka telah dirusak dan terancam ditutup oleh As-Sisi. Walaupun banyak di antara mereka yang mendukungnya. As-Sisi banyak mengandalkan impor, tidak seperti Presiden Mursi yang membangun dan mendukung produksi dalam negeri.
Itulah manusia, sering menolak ketika diberi kebaikan. (msa/dkw/aps)

Inilah Sebab Erdogan Menangis Ketika Dibacakan Surat Beltagi kepada Puterinya

Erdogan, perdana menteri Turki menangis dalam sebuah siaran televisi
Erdogan, perdana menteri Turki menangis dalam sebuah siaran televisi
 Kairo. Dalam sebuah acara televisi yang disiarkan channel Ulke secara live, Erdogan menangis ketika dibacakan surat Beltagi kepada puterinya, Asmaa yang telah syahid pada pembantaian Rab’ah 16 Agustus yang lalu.
Ketika ditanya tentang sebab menangisnya, Erdogan menjawab, “selesai bekerja, aku selalu pulang ke rumah. Seringnya pulang malam-malam. Pernah anakku menulis pesan yang ditempel di pintu kamarku. Pesanya, “Ayah, tolong beri kami satu malam saja.”
Aku memang terlalu sibuk dengan tanggung jawab besar yang sudah kurancang sejak dulu. Saking sibuknya, sering aku pulang pukul 1 atau 2. Tentunya semua anakku telah tidur. Ketika mendengarkan dibacakannya surat ini, aku membayangkan seakan-akan anak-anakku itu adalah Asmaa.
Sangat mengharukan juga, seorang ayah tidak bisa menshalati jenazah puterinya sendiri. Puterinya adaah seorang gadis yang pandangan matanya penuh dengan harapan masa depan. Kepergiannya yang sangat cepat sungguh sangat mengharukanku.
Memang mati syahid adalah hal yang sangat istemewa. Asmaa sangat cepat bersanding dengan deretan para syuhada, sebelum dia banyak menikmati kehidupan dunia ini.
Aku yakin, sikap Beltagi kepada puterinya ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi dunia Islam, contoh bagi para pemuda, dan contoh bagi para orang tua bagaimana bersikap kepada anaknya.
Aku berkata seperti ini bukan sebagai perdana menteri, tapi sebagai rakyat biasa, Erdogan.” (msa/dkw)

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.