News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

PKS Kudus bagikan ratusan bingkisan buat PKL Sekolah

6.8.13

Selasa, 6 Agustus 2013 , PKS Kudus berbagi kegembiraan untuk meringankan semakin meroketnya harga sembako dengan membagikan ratusan bingkisan sembako menjelang Hari raya idul fitri, kegiatan ini memang di tujukan untuk para pedagang kaki lima Sekolah (PKLS) di berbagai sekolah kabupaten kudus guna meringankan beban para pedagang sekolah yg hampir keseluruhan selama puasa mereka libur dari kegiatan perdagangan di sekolah,, karena rata rata notabennya adalah pedagang makanan di kantin sekolah ,maka dari itu PKS kudus berinisiatif untuk membantu meringankan beban mereka dg berbagi kegembiraan guna merayakan idul fitri di rumah masing masing ,kegitatan ini berlangsung di gedung Alfath (prambatan Kidul Kudus)

acara yang di buka oleh ketua himpunan PKLS ini menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran DPD Pks kudus yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut, dan turut sangat membantu para PKLS untuk merayakan Hari Raya idul fitri,,kegiatan ini  yang keseluruhan Biaya nya di tanggung oleh Bp. H. KAMAL FAUZI dan dalam kesempatan ini pula beliau myerap aspirasi aspirasi keluh kesah yang di alami dan di rasakan oleh para pedagang sekolah tersebut, beliau juga berpesan agar ukhuwah para pedagang dengan PKS kudus selalu terjaga, beliau juga berharap agar kegiatan seperti ini tidak haya di adakan setiap mau lebaran saja, namun jikaperlu setiap- 3 bulan sekali agar aspirasi para pedagang selalu terback up dengan baik dan  bisa di tindak lanjuti agar apa yang mereka inginkan terpenuhi

PKS Jateng Siapkan Puluhan Posko Mudik

5.8.13

image
Posko Mudik di Semarang
 Semarang,PKS Jateng Online—Dalam rangka agenda mudik Lebaran, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah siap total untuk melayani kebutuhan para pemudik tersebut melalui pengadaan posko mudik di berbagai tempat di wilayah Jawa Tengah. Puluhan posko mudik tersebut tersebar di seluruh wilayah Jateng dari ujung pantura sampai selatan

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, Amir Darmanto, SH. Dikatakannya, posko mudik PKS tersebut mulai beroperasi Sabtu (3/8) sampai dengan Senin (13/8) atau H+5 Lebaran.
“Ada 13 Posko Mudik yang dibuka PKS Jateng tahun ini. Antara lain di Semarang terletak di Jalan Raya Tugu depan RS Tugurejo, di Kabupaten Semarang terletak di Kompleks Sekolah Ikhsanul Fikri Tengaran, “terang Amir dalam keterangan persnya, Ahad (4/8) di Semarang.
Tempat mudik lain, lanjutnya, juga tersebar di beberapa wilayah di Jateng, “Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Surakarto, Boyolali, dan Klaten. Selain itu ada juga di wilayah Karesidenan Pati, Kedu, dan Pekalongan serta di wilayah Selatan ada di Desa Pekuncen Banyumas,”
Posko  Mudik PKS tersebut, kata Amir, siap melayani para pemudik dengan durasi 24 jam nonstop. Selain itu posko mudik PKS yang menjadi sentra pelayanan mudik resmi dari PKS tersebut menawarkan berbagai fasilitas mudik.
“Selain tempat istirahat seperti kasur, kita juga menyediakan fasilitas penunjang seperti di Kota Semarang ada Ambulans, di Sukoharjo ada pijat dan donor darah, serta fasilitas wifi gratis di beberapa DPD, seperti di Sukoharjo yang terletak di Jl Jenderal Soedirman 421, Kota Surakarta, Boyolali, dan Klaten,” terang pria alumni Fakultas Hukum Universitas Diponergoro (Undip) ini.
Dengan adanya posko mudik ini, kata Amir, diharapkan para pemudik bisa menikmati segala fasilitas yang semuanya bebas biaya tersebut untuk kelancaran mudik hingga sampai ke tempat tinggalnya masing – masing. (Dep)

ULIL: Jangan Biarkan Kekuatan Islamis Membesar di Indonesia

4.8.13

pkskudus.org - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, gusar dengan pendapat politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla. Sebelumnya, Ulil menyatakan, jika Jika Indonesia tidak ingin mendapatkan problem seperti di Mesir, jangan biarkan kekuatan kaum Islamis (PKS) membesar. 
"Kalau Anda mau kalahkan PKS maka besarkanlah Partai Demokrat...mungkin dengan ikut konvensi...kita lihat hasil," tegas Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah. 

Fahri Hamzah pun menantang Ulil untuk debat. "Saya dengan senang hati akan melayani orang yang paling liberal di negeri ini jika soal debat ide... Sebagai tokoh liberal @ulil gak akan menyerang pribadi/lembaga..dia pasti kritik ide saja," tegas @Fahrihamzah. 
Tak hanya itu, Fahri juga meminta Ulil dan kelompok liberal tidak perlu khawatir dengan eksistensi PKS. "Dan @ulil dan kawan-kawan gak usah khawatir dengan PKS, sebab prosedur menjatuhkannya ada dalam jadwal demokrasi kita..," tulis @Fahrihamzah. 
Diberitakan sebelumnya, melalui akun Twitter @ulil, Ulil Abshar Abdalla menulis: "Tak mau Indonesia mengalami problem Mesir? Jangan biarkan kekuatan Islamis membesar di Indonesia. Itu kata kuncinya," tulis @ulil. 
Menurut Ulil, Indonesia beruntung memiliki dua organisasi Islam besar, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.   "Kita bersyukur juga karena di Indonesia ada kekuatan Islam besar di Indonesia dan terorganisir dengan baik dan bukan Islamis. Dua kekuatan itu ialah NU dan Muhammadiyah. Keduanya bukan kekuatan Islamis, dan punya pengaruh luas," tulis @ulil. 
Ulil menyebut PKS sebagai kaum Islamis yang tidak terlalu besar di Indonesia. "Sekali lagi, kita bersyukur kepada Allah SWT, kekuatan kaum Islamis (yakni PKS) tak terlalu besar di Indonesia. Tugas kita adalah melakukan kritik terus-menerus agar ideologi Islamis di Indonesia yang dibawa PKS tak meluas pengaruhnya," kicau @ulil. [kabarpks.com]
*http://www.islamedia.web.id/2013/08/ulil-jangan-biarkan-kekuatan-islamis.html

Indahnya Panorama Demonstran di Rab'ah Al-Adawiyah | Kesaksian Guru Besar Al-Azhar

2.8.13



By: Nandang Burhanudin
*****

Dr. Mu'tazz Al-Khawwas, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Al-Azhar melalui akun twitternya menuturkan;

Saya ingin mengabadikan panorama demonstran Rab'ah Al-Adawiyah dalam catatan indah sejarah. Sepulangnya dari klinik yang berhadapan dengan panggung demonstran proMoursi, saya sempatkan untuk berkeliling mengitari kemah-kemah demonstran. Saya temukan pemandangan berikut:

1. Tak ada satu kemah demonstran, melainkan selalu diramaikan lantunan Al-Qur'an.

2. Hampir tak ada obrolan antara para demonstran, melainkan selalu menghadirkan dzikrullah.

3. Sejak demonstran menguasai Rab'ah, saya tak pernah mendengar caci maki kepada siapapun, tidak seperti yang ditampilkan televisi proKudeta.

4. Saya lihat, tak sedikit yang menunaikan shalat di kemah-kemahnya.

5. Sebelum buka puasa, semua turut serta menyiapkan hidangan takjil.

6. Saya lihat, ada pula yang tertidur istirahat saking panasnya sengatan matahari di saat puasa.

7. Namun demikian, saya tidak menemukan orang yang makan-minum saat siang hari, ini menunjukkan rata-rata demonstran menunaikan puasa.

8. Saya tak mencium bau rokok, walaupun ada yang merokok. Namun jumlahnya tak seberapa dibandingkan jumlah demonstran yang jutaan orang.

9. Setiap kali saya masuk membawa mobil dari Komisi Kebangsaan, mereka selalu meminta maaf atas kondisi yang membuat penduduk sekitar Rab'ah terganggu. Bahkan beberapa demonstran menunjukkan kartu pengenal, di antaranya ada juga dosen yang mengajar di salah satu fakultas kedokteran.

10. Di awal-awal demo, sampah sempat bertumpuk. Namun setelah ada keluhan dari warga, para demonstran membersihkan jalan-jalan, menyirami dengan air, mengangkut sampah dengan mobil-mobil di pagi harinya.

11. Saya lihat, anak-anak muda membawa penyemprot air, untuk menjaga kebugaran demonstran akibat panas matahari yang sangat terik.

12. Saya tak menemukan seorang pun membawa senjata, selain tongkat-tongkat kayu untuk mengamankan medan demonstrasi. Selain kayu, saya pun menemukan pisau untuk menyiapkan makanan.

13. Setiap hari, terutama setelah ancaman kementrian dalam negeri, saya temukan jumlah demonstran makin hari semakin bertambah banyak.

14. Menjelang berbuka, saya saksikan para demonstran sibuk membagikan hidangan takjil untuk peserta demo yang lain.

15. Para demonstran sepenuhnya dapat mengatur penjaja jualan dadakan.

Ini kesaksian saya untuk dicatat sejarah, tentang orang-orang yang di media disebut sebagai orang-orang frustasi.

Semoga Allah memperlihatkan kebenaran, dan mengaruniakan hamba untuk mengikutinya.

Penjelajah Bumi Pertama adalah Putra Muslim?


Sejarawan dan Profesor di Universitas Harvard, Dr. Joyce E. Chaplin | VOA
Menurut sejarawan Dr Joyce Chaplin, sebenarnya, orang pertama yang berkeliling dunia kemungkinan adalah seorang pria Muslim asal Melayu yang bernama Enrique de Malacca atau dikenal sebagai Panglima Awang.

WASHINGTON, DC — Hasrat dan upaya orang untuk menaklukkan bumi tak pernah henti, mulai dari  putra Maroko, Ibnu Battuta, hingga Laksamana Zenghe dari China pada abad ke-14; dari  penjelajah Portugal, Ferdinand Magellan, pada abad ke-16, hingga Laura Dekker, pelaut remaja putri Belanda pada abad ke-21 ini. Dr Joyce E Chaplin berkisah lebih jauh tentang kembara manusia ini.

Novel pengarang Perancis Jules Gabriel Verne berjudul “Keliling Dunia Dalam Waktu 80 Hari"  yang terbit tahun 1873, telah mengilhami Dr Joyce  Chaplin untuk menulis bukunya yang berjudul “Round About the Earth: Circumnavigation from Magellan to Orbit,” yang berarti “Mengitari Bumi: Penjelajahan dari Magellan hingga Mengorbit.”

Menurut Chaplin, adalah menakjubkan bahwa novel Jules Verne itu sempat diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, bahkan pada masa hidupnya, termasuk bahasa Arab dan bahasa Persia, sehingga menjadi karya sastra dunia.

Masa 250 tahun pertama usaha manusia untuk mengitari bumi, 90 persen  gagal, ungkap Chaplin. Kebanyakan penjelajah menemui ajal mereka. Bumi  terkesan terlalu besar untuk dapat ditaklukkan. Berbagai tantangan muncul, di antaranya penyakit. Hanya segelintir  yang berhasil kembali ke tempat asal mereka.

“Sebenarnya, mungkin orang pertama yang berkeliling dunia adalah seorang pria Muslim, seorang budak yang hanya kita ketahui bernama Enrique de Malacca, milik Ferdinand Magellan, yang diperolehnya selama perang di Malaka. Magellan membawanya dari Spanyol, berharap Enrique bertindak sebagai penerjemah dan pemandu di beberapa wilayah tertentu di Asia,” demikian ungkap Dr Chaplin.

Enrique de Malacca, nama yang diberikan tuannya Ferdinand Magellan ini, dikenal di kawasan Nusantara masa itu sebagai Panglima Awang, yang disebut-sebut berasal dari Sumatera atau Malaka. Enrique menyertai Magellan dalam semua penjelajahannya, termasuk pelayaran dari tahun 1519 hingga 1521, yang didanai Raja Spanyol, untuk mencari rempah-rempah.

Magellan meninggalkan Spanyol dengan konvoi lima kapal dan 270 kelasi, tetapi hanya satu kapal dan 35 pelaut yang berhasil kembali ke Spanyol. Magellan sendiri terbunuh di Filipina, sementara Enrique de Malacca alias Panglima Awang ini, akhirnya berhasil mencapai kembali tanah Malaka, melengkapi lingkar kembaranya.

Jelajah bumi di kemudian hari menjadi lebih mudah diarungi. Chaplin mengatakan, “Menjelang abad 19, perjalanan menjelajah dunia lebih mudah. Kapal uap, Terusan Suez, dan segala fasilitas yang membantu, menyebabkan orang bepergian dengan rasa aman. Terdapat persepsi baru bahwa orang biasa dapat melakukannya.”

Jelajah bumi terasa lebih aman masa itu, jelas Chaplin, karena imperialisme Barat, seperti Inggris, Belanda, Perancis, Portugal, dan Spanyol, mendirikan koloni di berbagai teritori di seluruh dunia sebagai penyedia fasilitas.

Chaplin menguraikan lebih jauh, "Kini penjajahan telah lenyap, kita hidup pada masa de-kolonisasi, sebagaimana mestinya, itu berarti bagian-bagian dunia yang semula diawasi imperialisme, kini tidak lagi,  dan keadaan menjadi lebih berbahaya bagi orang-orang Barat untuk bepergian. Tidak berarti situasi menjadi lebih baik atau lebih buruk; hanya berbeda saja.”

Dewasa ini, jelajah bumi mencakup alam raya, ramai pula diikuti insan aneka bangsa, pria dan wanita. “Pernah seorang astronot Muslim, dari Malaysia melakukan orbit selama bulan suci Ramadan, dan majelis ulama bersama tim ilmuwan menyusun sebuah pedoman untuk menentukan arah kiblat dan berapa jam masa berpuasa semestinya. Kedua hal ini amat sulit ditentukan saat melakukan orbit bumi," demikian ungkap Chaplin.

Sembilan astronot Muslim telah mengangkasa, dengan yang terakhir Dr Sheikh Muszaphar Shukor, berekspedisi dalam pesawat Soyuz TMA-11 ke Stasiun Antariksa Internasional,  kerja sama antara kedua pemerintah Malaysia dan Rusia.

Sheikh Muszaphar meluncur ke antariksa tanggal 10 Oktober 2007 dan kembali ke bumi 11 hari kemudian. Dia merayakan Idul Fitri di Stasiun Antariksa tanggal 13 Oktober dengan makan sate dan kue-kue bersama dua koleganya, astronot Rusia, Yuri Ivanovich Malenchenko, dan astronot perempuan Amerika, Peggy Annette Whitson.

Dr Joyce E Chaplin, penulis buku “Round About the Earth: Circumnavigation from Magellan to Orbit” yang diterbitkan tahun lalu oleh penerbit Simon & Schuster ini, adalah dosen di Jurusan Sejarah, Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts.

Pernah menyandang gelar “Fulbright Scholar”, dia telah mengajar di lima universitas di dua benua dan di sebuah pulau, serta pada sebuah program kajian maritim di Samudera Atlantik. Seperti karya yang telah ditulisnya ini, dia gemar membahas topik-topik yang berkenaan dengan persilangan manusia dan alam. (Ninie G. Syarikin/VOA)

Ka’bah Menggetarkan Hati Ratusan Pekerja Cina

31.7.13

Mekah. Hidayat bisa datang dari cara yang tak pernah diduga. Mungkin itu pula yang dialami ratusan pekerja Cina di Arab Saudi yang kemudian memilih Islam sebagai agamanya yang baru.
Setelah melihat Ka’bah dari televisi, tiba-tiba hati mereka bergetar. Pintu hidayah seakan terbuka. Dan Allah SWT pun melapangkan jalan mereka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Lebih dari 600 pekerja asal Cina berpaling menjadi Muslim setelah mendapatkan pengalaman spiritual di Arab Saudi.
Mereka adalah bagian dari 4.600 warga Cina yang sedang mengerjakan proyek rel kereta api yang menghubungkan Makkah dan Madinah. Rel kereta itu nantinya akan melalui Jeddah dan Khum. Peristiwa yang sempat menghebohkan itu terjadi tahun lalu.
Awalnya, kedatangan ribuan pekerja Cina itu sempat dipertanyakan warga Arab Saudi. Pasalnya dari 4.600 pekerja itu hanya 370 orang yang Muslim. Warga meminta agar pemerintah mempekerjakan buruh Cina yang beragama Islam. Namun Allah mempunyai rencana lain dengan kedatangan para pekerja itu.
Kedatangan ke Arab Saudi ternyata membuka peluang bagi mereka untuk melihat Islam langsung dari tanah tempat agama ini diturunkan. Seperti yang dikatakan seorang pekerja yang telah menjadi Mualaf. Pekerja yang telah mengganti namanya menjadi Hamza (42) ini mengaku tertarik pada Islam setelah melihat Ka’bah untuk kali pertama di televisi Saudi. ”Ini menggetarkan saya. Saya menyaksikan siaran langsung sholat dari Masjidil Haram dan umat Islam yang sedang berjalan memutari Ka’bah (tawaf),” katanya.
”Saya bertanya ke teman yang Muslim tentang semua hal ini. Dia kemudian mengantarkan saya ke Kantor Bimbingan Asing yang ada di perusahaan, di mana saya memiliki kesempatan untuk belajar tentang berbagai aspek mengenai Islam,” tuturnya. Kini Hamza merasa lebih bahagia dan lebih santai setelah menjadi seorang Muslim.
Pekerja lainnya, Ibrahim (51), mengalami peristiwa yang hampir serupa pada September tahun lalu. Dia yang bekerja di bagian pemeliharaan perusahaan negara, Kereta Api Cina, menjadi seorang Muslim usai melihat Ka’bah. ”Meskipun kami berada di Cina, kami tidak memiliki kesempatan untuk belajar tentang Islam. Ketika saya mencapai Mekah, saya sangat terkesan oleh perilaku banyak warganya. Perlakuan yang sama bagi orang Muslim dan non-Muslim memiliki dampak besar pada saya,” tambahnya.
Sementara, Abdullah Al-Baligh (51), terinspirasi untuk memeluk Islam setelah melihat perubahan positif dari rekan-rekannya yang lebih dulu menjadi mualaf. ”Enam bulan setelah saya tiba di Makkah, saya melihat bahwa rekan saya, yang sudah menjadi Muslim, telah benar-benar berubah. Tingkah lakunya patut dicontoh. Saya menyadari bahwa Islam adalah kekuatan penuntun di balik perubahan tersebut,” ujarnya.
”Ketika saya bertanya padanya, ia mengatakan bahwa ia sama sekali tak tahu tentang agama ini selama di Cina. Sekarang, ia memiliki pemahaman yang tepat tentang Islam dan ingin menjadi lebih teladan.”
Begitu pula dengan Younus. Pekerja asal Cina ini baru mempelajari Islam ketika berada di Makkah. ”Islam di Cina begitu kurang. Aku baru mengetahui Islam setelah datang ke Saudi,” ujarnya. (Budi Raharjo/Arab News/RoL)


#SaveEgypt Menjadi Trending Topic Indonesia untuk Perdamain di Mesir


Simpati dunia atas kekerasan bersenjata oleh aparat keamanan Mesir terhadap aksi damai mulai berdatangan. Setidaknya, masyarakat Indonesia mulai berduyun-duyun menyuarakan dihentikannya pembantaian berdarah di Mesir. Kalangan ulama, Ormas dan mahasiswa mulai mengeluarkan pernyataan sikap hingga melakukan aksi damai mengutuk pembantaian yang terjadi di Bulan Ramadhan ini.
Pernyaataan bersama pimpinan Ormas Islam se Indonesia menyatakan suara pertentangan terhadap aksi kudeta militer yang tengah terjadi di Mesir, saat ini. Mereka bahkan mengecam keras aksi yang sama sekali tidak berazaskan kemanusiaan tersebut. Menurut para pimpinan ormas dan lembaga Islam ini, bahkan aksi kekerasan yang terjadi di Mesir bukan lagi sekadar kudeta, melainkan tergolong dalam aksi terorisme militer skala besar.( Baca republika online : Ormas Islam Indonesia Kecam Keras Terorisme Militer di Mesir )
Tak cukup melalui pernyataan sikap dan aksi di jalanan, dukungan warga Indonesia atas rakyat Mesir menolak kudeta berdarah dan kecaman aksi brutal aparat keamanan juga merambah dunia maya khususnya via media sosial Twitter. Sejak tadi malam tagar (hashtag) #SaveEgypt menghiasi Time Line (TL) pengguna twitter di Indonesia.
Operasi massif tagar #SaveEgypt membuahkan hasil. Sejak tadi malam, sekitar 9.30 pm (29 Juli 2013) #SaveEgypt mendominasi mention di tweetland. Hasilnya tak lama kemudian menjadi Trending Topic (TT) Indonesia. Hasil pantauan saya, puncaknya sebelas jam lalu, sekitar 11 pm (29 Juli 2013) #SaveEgypt bersama #WorldBlindtoMassacreInEgyptWhy menjadi Trending Topic Worldwide atau TT Dunia.

#SaveEgypt menjadi Trending Topic nomor satu di Indonesia (pukul 04.00 WIB 30/7/2013)

Pagi ini, #SaveEgypt tetap nongkrong di trending topic di Indonesia (TTI). Pukul 10.03, #SaveEgypt menduduki posisi dua TTI. Mungkin ini terkait beberapa aksi serentak beberapa kalangan khususnya di Indonesia yang melakukan aksi solidaritas untuk Mesir di berbagi kota. Misalnya, Mahasiswa di Jogja melakukan aksi mengecam pembantaian di Mesir.

Poster undangan aksi solidarotas untuk Mesir di Jogja

Ketika saya telusuri lalulintas mention #SaveEgypt melalui web analytics.topsy.com terlihat bahwa Dalam 12 jam (9 pm/29 Juli - 9 am/30 Juli) hashtag #SaveEgypt melebihi 12000 mention di twitland. Jadi sekitar 1000 mention/jam #SaveEgypt muncul di TL twitter. Perkembangan tagar #SaveEgypt dalam 24 jam Puncaknya terjadi pada 9.30 pm (29 Juli) yaitu 3418 mention (lihat gambar di bawah).

Lalu lintas mention #SaveEgypt sehari terakhir via analytics.topsy.com (30 Juli 2013)

Fenomena tren topik #SaveEgypt di twitter semakin memperjelas peran penting media sosial sebagai media menyuarakan pendapat dan aspirasi secara bebas. Penyebaran informasi melalui media sosial yang demikian cepat membuat netizen merasa bahwa selain bisa meraih dukungan yang banyak dalam waktu singkat, mereka bisa juga membentuk opini baru melawan pemberitaan media mainstream yang kadang berlawanan dengan fakta.
Media sosial saat ini menjadi penyeimbang bagi media massa yang mendominasi isu pemberitaan yang muncul di mayarakat seperi TV, Koran, Majalah, Radio dan Tabloid. Media sosial mampu menjadi penyeimbang isu negatif bagi kelompok atau topik perbincangan yang santer di media konvensional. Mengutip pernyataan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Atma Jayakarta, Alois A Nugroho yang dimuat di Harian Kompas hari ini (7/2/2013), di halaman dua, mengungkapkan bahwa untuk mengimbangi tirani informasi yang muncul menjelang dan selama pelaksanaan pemilu 2014, masyarakat diminta menggunakan media sosial sebagai alat penyebaran informasi pembanding.
“Bisa dikatakan informasi di media sosial bisa dipakai untuk mengimbangi pemberitaan media massa.” Kata Alois. Dia menambahkan, komunikasi lewat media sosial juga bisa menghimpun gerakan civil society dalam isu tertentu.
“Tapi harus diingat, gerakan melalui media sosial hanya bisa efektif jika diikuti dengan gerakan offline.” Ungkapnya.
Selamat berjuang para pendukung perdamaian dan kemanusiaan. Pastikan aksi kalian berlangsung simpatik dan damai.

Salam perdamaian!

Achmad Siddik

*http://media.kompasiana.com/new-media/2013/07/30/saveegypt-trending-topic-dunia-untuk-perdamain-di-mesir-580874.html

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.