News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Showing posts with label kpk. Show all posts
Showing posts with label kpk. Show all posts

Emosi soal Rp 2 T PKS, Fahri Hamzah ingin tampar Yudi Setiawan

27.6.13

160784Wasekjen PKS Fahri Hamzah tak kuasa menahan emosinya mendengar surat dakwaan Luthfi Hasan Ishaaq yang menyatakan PKS menargetkan Rp 2 triliun untuk pemenangan Pemilu 2014 yang diperoleh dari tiga kementerian yang dipimpin oleh kader PKS.
Fahri bahkan menyebut, Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan adalah sampah yang tidak layak dimasukkan ke dalam surat dakwaan kasus korupsi kuota impor daging sapi.

Begitu berangnya kepada Yudi sampai-sampai Fahri menantang agar dipertemukan dengan tersangka kasus pembobolan Bank BJB itu.
“Panggil Yudi biar saya gampar mukanya. Saya bikin partai setengah mati tiba-tiba ada orang enggak jelas begini,” kata Fahri dengan penuh emosi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/6).
Fahri merasa heran dengan surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK dalam persidangan Luthfi beberapa waktu lalu. Dia menuding KPK memiliki niat tertentu dalam kasus itu.
“Kenapa ada orang kayak gitu Anda masukin surat dakwaan. Siapa Yudi Setiawan itu? Niatnya apa itu KPK masukan?” imbuhnya.
Tidak hanya itu, anggota Komisi III DPR ini menyebut Yudi tidak berguna dan tidak ada kaitannya sama sekali dalam kasus Luthfi.
“Pengadilan itu suci, anda masukan sampah ke dalam dakwaan, masukan sampah kaya gitu, kan kacau kaya gitu,” tandasnya.

Fahri Hamzah Sindir KPK di Twitter

17.6.13


Fahri Hamzah (Foto: Dok. Okezone)  
Fahri HAMZAH
 
 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengembalikan mobil Fortuner B 544 MSI milik Ahmad Zaki, staf mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang disita dari kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah pun berkicau melalui akun twitternya @fahrihamzah, beberapa jam lalu.

"Waktu ngambil blagunya ampun...giliran salah gak minta maaf...katanya BERANI JUJUR HEBAT...," ucap Fahri Hamzah dalam twitternya dua jam lalu, Sabtu (15/6/2013) malam.

Selain itu, Fahri mentwitt kembali atas pengembalian mobil yang telah disita oleh Lembaga yang dikepalai oleh Abraham Samad itu.

"Harta orang dirampas atas nama hukum pencucian uang.. Rumah orang yang didapat dengan cara halal diberi cap dan tertulis "RUMAH INI PUNYA MALING"..." lanjut Fahri.

Fahri pun menceritakan tentang kondisi keluarga Mantan Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq.

"Anak2 lutfi hasan ada 15 orang dan sebagiannya setiap subuh mereka berdoa dengan rasa malu di masjid dekat rumah kami....Apa dosa isteri dan anak2 jika suami atau ayah bersalah? Anak2 lutfi hasan berpencar menumpang di rumah2 kami...mereka terusir oleh hukum yg bertujuan melahirkan jera dan malu..Tetangga memandang mereka seperti najis....pergilah mereka mencari hidup berpencar....bersatu tak mungkin lagi..." kicau Fahri dalam akun twitternya.

Sebelumnya, KPK mengembalikan mobil sitaan milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang disita beberapa waktu lalu. Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, mobil tersebut dikembalikan lantaran tidak terkait dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Luthfi Hasan Ishaaq. (put)

Jaksa :"KPK Salah Sita Mobil LHI "

16.6.13


Jaksa menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) salah sita atas mobil pada ‘kasus’ Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Jaksa menyatakan mobil dengan nomor polisi B 544 RFS tidak terkait tindak pidana pencucian uang yang didakwa pada kasus Luthfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah.

"Setelah berkas diserahkan kepada jaksa dan kemudian jaksa melakukan penelitian kemudian disimpulkan terhadap mobil sitaan yang disita terkait kasus LHI dan AF, maka mobil Fortuner B 544 MSI (RFS) atas nama (milik) Ahmad Zaki dikembalikan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi S.P., lewat pesan singkat, Sabtu (15/6).

Johan mengaku KPK bakal menyerahkan mobil itu langsung ke Zainudin Paru, pengacara LHI. Tetapi, menurut sumber di PKS, lembaga antikorupsi itu enggan mengantarkan kembali kendaraan itu kepada pemiliknya. Menurut dia, KPK malah meminta kepada Paru mengambil sendiri mobilnya di KPK.

Publik tentu masih ingat hingar bingar dan dramatisasi yang luar biasa pada saat KPK menyita mobil-mobil di kantor DPP PKS. Dua kali KPK dengan congkak melakukan upaya penyitaan. Pertama, mereka datang malam-malam tanpa permisi, tanpa surat, tanpa identitas. Ketika petugas keamanan (Satpam) DPP PKS menanyakan identitas petugas KPK, malah dengan pongah mereka sesumbar, “Gedung ini pun (DPP PKS) bisa kami sita!”. Mereka gagal menyita malam itu.

Beberapa hari kemudian KPK datang ke kantor DPP PKS melakukan penyitaan mobil. Namun ternyata mereka tidak sendirian, KPK membawa ‘pasukan’ brimob layaknya mau menyerbu markas musuh.

Namun sekarang, ketika terbukti KPK salah sita, KPK pun hanya menyuruh pengacara LHI untuk mengambil mobil salah sita tersebut.

"Waktu ngambil blagunya ampun...giliran salah gak minta maaf...katanya BERANI JUJUR HEBAT....," begitu ungkap Fahri Hamzah lewat akun twitternya.

Setelah episode salah sita ini, mungkin ke depan juga akan ada episode salah tangkap LHI. Atau salah dakwa, dari dakwaan tangkap tangan penyuapan (yang kemudian terbukti salah), dirubah jadi dakwaan pencucian uang (TPPU), dan mungkin akan dirubah lagi dengan dakwaan urusan wanita. Pokoknya PKS kudu salah. Komisi Pesanan Kah??

Sekali lagi¸ BERANI JUJUR itu BERAAAATTTTT....


Mobil yang salah sita
*http://www.pkspiyungan.org/2013/06/jaksa-nyatakan-kpk-salah-sita-mobil-lhi.html

Inspirasi kemenangan PKS |by @aboebakar15

10.6.13






Inspirasi kemenangan |by @aboebakar15
(Anggota DPR komisi III)

Setelah tadi sy ngetweet soal berita duka selama perjalanan dgn rombongan @anismatta ,berikut beberapa berita ke #menang an di perjalanan"

Pasca kasus LHI, banyak yg bilang PKS akan “nyungsep”, karir politiknya akan tamat #menang @pkspiyungan @tifsembiring @hnurwahid @FPKSDPRRI"

Pengamat ada yg mengatakan, kiamat sdh menimpa PKS, tidak ada lagi masa depannya #menang @anismatta @tifsembiring @PKSejahtera @pkspiyungan"

Perlu diingat, bahwa selama 15 tahun PKS berkiprah, ini adalah kasus pertama yang menimpa kader PKS #menang @tifsembiring @anismatta"

Itupun masih perlu dibuktikan, pakarpun bnyk yg yakin ada politisasi pada kasus ini #menang @hnurwahid @pkspiyungan @FPKSDPRRI @PKSejahtera"


Pilgub yang Jabar yang dihelat 3 pekan setelah kasus LHI, membawa Aher kembali menjadi Gubernur Jabar #menang"

Ini menepis isu bahwa kemenangan Aher sblmnya karena faktor Dede Y, sekaligus mematahkan asumsi PKS sudah tamat #menang"

5 pekan setelah kasus LHI kader PKS berjaya di Pilkada Sumut, ini semakin mematahkan asumsi para pengamat #menang"

Kemenangan @aheryawan dan Gatot membuktikan PKS masih solid dan mesin partainya masih berjalan dengan baik #menang"

Kembali ke Laptop, saat rombongan Pres @anismatta di Jogya kami mendapat kabar penetapan Musthofa- A Hamid sebagai Pas Bupati Kudus #menang"

Pasangan incumben ini diusung oleh PKS, PDIP, PAN,PPP, Pelopor, PPPI dan Gerindra. #menang"

 Pangan Musthofa - Abdul Hamid mendapat no urut 4 dari 5 paslon Pilkada Kudus, yg kemudian meraih 220488 suara atau 48,33 % dari total suara"

 Berita gembira lain datang saat rombongan Presiden @anismatta berkunjung di Jawa timur, ada berita ke #menang an dari Kabupaten Jombang"

Kabar gembira datang dari pasangan Nyono Suharli - Mundjidah Wahab (NOAH) yang sedang berlaga di Pilkada Kab Jombang #menang"

Panganan Nyono Suharli - Mundjidah Wahab (NOAH) yang diiusung oleh PKS Partai Golkar, PPP, Partai Demokrat, serta Partai Gerindra."

Menurut hasil Quick Count Pusdeham pasangan NOAH dg no urut 1 ini melejit dengan 58,47 persen suara #menang"

Hasil realcount PKS pada Pilkada Jombang 5 Juni NOAH meraup 59,37 persen suara #menang"

Kita tunggu sajahasil rekapitulasi dan penetapannya oleh KPU Jombang nanti tanggal 10 Juni #menang"

Saat perjalanan dari Kendari ke Makassar tadi siang saya juga mendapat berita gembiraa dari @ibnusina Ketua DPW PKS Kalsel"

Info dari @IbnuSina kader PKS menang pilkades Binjai Punggal Kec Halong-Kab Balangan-Kalsel."

Ini adalah bukti kepercayaan masyarakat terhadap kader PKS yang ada di lapangan #menang"

Kader PKS itu adalah Noripansyah (Sekretaris DPC PKS Halong) yang #menang pilkades Desa Binjai Punggal dg perolehan suara 57,1% (419 suara)"

Satu lagi bukti kepercayaan masyarakat kpd kader PKS mengungguli 4 calon kades lainnya #menang"

Menurut @IbnuSina atas kemenangannya ini, dia harus mengundurkan diri sbg caleg PKS untuk DPRD Balangan dapil kec Halong-Juai."

Noripansyah adalah kader muda (24 tahun) PKS yang berprofesi sebagai petani karet #menang"

Pemuda Desa yang gigih berusaha sekaligus tetap sekolah sampai sekarang masih kuliah semester 5 di STIKOM #menang"

panggilan kampung halaman untuk menjadi kades dan atas desakan tokoh masyarakat setempat menjadikan alumni MA ini ikut pilkades #menang"

@IbnuSina juga memberikan kabar gembira pelantikan pasangan H Achmad Fikry-H Ardiansyah (SEHATI) pada 17 Juni nanti di Kandangan #menang"

Pasangan Achmad Fikry-H Ardiansyah memenangi Pilkada HST pada 3 April 2013 dengan perolehan 65,35 persen #menang"

H Fikri adalah mantan ketua DPD PKS HST yang benar-benar telah mengakar di hati masyarakat #menang"

Berita-berita kemenangan itu sangat menginspirasi kita, profil kader merupakan faktor utama pergerakan mesin politik PKS #menang"

Sepanjang masyarakat setempat melihat kader adalah orang sholeh, hanif dan baik Insya Allah publik akan tetap percaya dengan PKS #menang"

PKS bukanlah sebelangga susu yang dapat rusak karena nila setitik #menang"

Kader PKS adalah sebelangga permata, sebiji saja sudah sangat berharga apalagi semangkuk #menang"

Mari terus beKERJA dengan CINTA untuk HARMONI negeri ini, ambil pelajaran dari persoalan yang ada, selebihnya LUPAKAN saja #menang"

mari terus dan tetap beKERJA, biarlah Allah, Rasulnya dan orang-orang yang beriman yang melihat......#menang"

Jemuran Saya Dirampok KPK(Komisi Pakaian Kering)

27.5.13


pkskudus.org Saya mempunyai teman bernama AF, beliau adalah makelar yang mempunyai pakaian yang sangat banyak. Karena beliau seorang makelar, beliau tidak sempat untuk mencuci pakaiannya. Kami kenal nya dulu waktu kuliah di luar negeri. Kami kenal begitu saja karena sama-sama asal Indonesia. Biasa, bila merantau pasti mencari kawan seperantauan. Istilahnya kalau di Indonesia pasti ada paguyuban sebagai wadah pertemuan antar sesama mahasiswa daerah.
Suatu hari setelah kami kembali ke tanah air. Beliau berencana memberikan pakaiannya untuk saya cuci. Padahal saya bukan tukang cuci. Hal itu dia rencanakan, dan menelepon sahabatnya di PT. Indoguna. Guna meminta bajunya yang direncanakan akan dicuci oleh saya. Akhirnya beliau pun mendapatkan pakaiannya itu. Beliau pun menuju sebuah hotel dan bertemu dengan seorang wanita bernama Maharani. Beliau pun memberikan sedikit pakaiannya itu kepada Maharani.

Tiba-tiba Komisi Pakaian Kering (KPK) datang menangkap mereka berdua di hotel itu. Tidak tanggung-tanggung aksi KPK juga menangkap saya di rumah saya, saya bingung, namun karena KPK adalah lembaga yang sah oleh Negara. Dan saya adalah orang yang taat hukum, saya pun memenuhi jemputan itu. Tiba-tiba saja AF dan saya dipenjara, namun maharani dilepas karena tidak ada kaitannya dengan pencucian pakaian AF kata jubir KPK.
Padahal dalam perundang-undangan Negara ini boleh ditangkap langsung bila ke tangkap tangan waktu penyerahan pakaian itu. Namun kondisinya saya tidak tau apa-apa kok sudah ditangkap? Inilah pertanyaan saya sampai sekarang berlarut-larut belum mendapat jawabannya. Kata juru bicara KPK dengar saja di persidangan nanti.
Saya harus menerima hukuman ini, katanya saya ke tangkap tangan padahal saya dijemput di rumah dan tidak sedang dengan AF juga Maharani saat itu. Namun setelah publik mengetahui kondisi saya ini, KPK berkilah bahwa sudah ditemukan dua barang bukti keterlibatan saya menerima pakaian AF. Kilahan itu diutarakan oleh jubir KPK agar saya tetap dipenjara. Padahal barang buktinya itu tidak ada sama sekali. Waktu saya dijemput di rumah memang KPK mengambil 1 kotak dari rumah saya, dan katanya KPK memiliki rekaman pembicaraan saya dengan AF, sehingga KPK mengakui ada 2 barang bukti yang dimiliki KPK.
Namun kotak yang dibawa KPK itu ternyata kotak sepatu saya yang baru saya beli minggu yang lalu. Dan rekaman itu ternyata hanya rekaman AF kangen dengan saya dan mengajak saya untuk berjumpa. Rekaman itu tidak ada kaitannya dengan pemberian pakaian AF kepada saya. Dalam kondisi seperti ini, yaitu KPK tidak mempunyai dua bukti. KPK masih juga menahan saya dalam penjara. Saya patuhi memang KPK, dari awal sampai sekarang masih saya patuhi walaupun saya tidak ke tangkap tangan, juga KPK tidak mempunyai 2 barang bukti.

Perampok Masuk Rumah Saya
Namun, ternyata ada suatu kelompok mendatangi rumah saya, tanpa Salam kelompok itu masuk dan menyuruh anak buahnya agar menyegel baju saya yang sedang saya jemur waktu sebelum saya dipenjara dulu. Diketahui bahwa, rumah saya itu adalah tempat yang baik, di sana biasanya dijalankan rutinitas iftar jama’i, shalat berjamaah, kajian, halaqah dan kegiatan-kegiatan syar’i lainnya. Kebetulan sore itu di rumah saya lagi sedang iftar jama’i sehingga keluarga saya sedang ngumpul di rumah.
Melihat tindakan kelompok tersebut gerombolan itu masuk tanpa salam dan memperkenalkan diri, langsung mau mengangkut pakaian saya yang sedang di jemur di depan saudara-saudara saya. Ya tentunya saudara-saudara saya gerah melihatnya. Sehingga saudara-saudara saya itu berhasil menyelamatkan pakaian saya yang sedang saya jemur itu dari tangan orang yang tidak beretika itu.
Sehingga kelompok itupun pulang dan tidak berhasil merampok pakaian saya yang sedang saya jemur. Namun kelompok itu membuat pernyataan kepada media bahwa keluarga saya menghalangi mereka untuk mengambil barang bukti pencucian pakaian AF ke media. Ternyata yang datang ke rumah saya malam itu adalah KPK yang mau mengambil barang bukti. Lho kok KPK seperti perampok? Datang tanpa salam, tidak ada tanda pengenal dan tidak ada surat sita lagi. Kalau seperti ini saya tidak tau mau bilang salah siapa. Biarlah public yang membaca tulisan saya ini yang menilai.
Namun setelah keluarga saya mengetahui bahwa yang datang semalam itu adalah KPK yang sah, bukan KPK gadungan seperti yang sudah ditangkap bulan yang lalu. KPK berinisiatif untuk mengambil jemuran saya itu kembali, mau dijadikan sebagai barang bukti. Akhirnya keluarga saya menerimanya, dan menjamunya dengan santun dan diakhiri dengan shalat berjamaah di rumah saya. Saudara saya mengatakan kepada KPK, seandainya seperti ini dari semalam kan lebih ahsan dan tidak perlu teriak-teriak di media. “Nih ambil jemurannya” kata salah satu saudara saya.
KPK pun mengambil jemuran saya dan bahkan mengambil beberapa pakaian saya dari rumah. KPK mengatakan pakaian saya itu adalah cucian AF sehingga saya dikenakan pasal TPPU. Berita ini tidak saya ketahui dari penjara, saya tidak ada ditanyai mengenai pakaian yang saya jemur, bahkan saya Cuma ditanyai 2 kali selama ini. Itupun tidak ada mengenai jemuran saya.
Kesabaran yang luar biasa yang harus saya lakukan. Pasalnya jangankan menjemur, mencuci, menerima pakaian AF, tau aja nggak baju itu mau disuruh cuci kepada saya. Tapi apalah daya, isu ini sudah menyebar ke publik. Bahkan berita ini pernah dimuat di Koran Times Amerika Serikat.
Al-hasil saya masih dipenjara sampai sekarang ini dengan tuduhan TPPU. Pakaian kering saya juga masih disita. Walaupun banyak pakar hukum yang melihat kejanggalan ini pada masalah saya ini. Namun apalah daya, KPK adalah lembaga yang super body. Yang berakhir dimanfaatkan oleh rival saya untuk menjatuhkan nama saya serta nama keluarga saya. (as/sbb/dakwatuna.com)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/05/27/33908/jemuran-saya-dirampok-kpk/#ixzz2UTDzjzpn 

Di Balik Foto Hoax LHI dan "BIN Kembarannya"


Terkadang keluguan dan kepolosan kita bisa menjerumuskan pada kesalahan, jika kita tidak hati-hati. Demikian salah satu ibrah yang bisa kita ambil dari kejadian kemarin. Di media sosial, beredar foto dua orang yang mirip. Foto sebelah kiri adalah LHI, foto sebelah kanan bertuliskan nama "Tony Saut Situmorang: orang yang diduga bulak-balik ke rumah Darin Mumtazah." Pada gambar yang lain, identitasnya ditulis lebih banyak: "Tokoh BIN, pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK, dan seterusnya."

Belakangan diketahui, foto tersebut adalah Saut Situmorang, seorang sastrawan. Di akun twitternya, @AngrySipelebegu, ia marah dan memprotes para penyebar foto tersebut, mengapa dirinya dikait-kaitkan dan mengapa kader PKS tidak mengecek kebenaran foto tersebut.


Sebelumnya, memang beredar berita di media-media massa bahwa rumah kontrakan Darin adalah milik Thony Saut Situmorang, seorang anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang pernah mengatakan BIN ada di mana-mana. Dengan nama yang mirip itulah, kemungkinan ada orang yang iseng membuat gambar tersebut. Lalu, ia pun meng-upload-nya di media sosial. Kemungkinan kedua, gambar tersebut dibuat secara sengaja dengan tujuan Decoy Operation.

Di sinilah kelemahan kita sebagai kader dakwah yang polos dan lugu. Begitu mendapati gambar atau tulisan bernada pembelaan kepada dakwah atau tokoh dakwah, kita langsung menelan mentah-mentah dan menyebarkannya. Demikian pula dengan gambar yang seolah-olah membela PKS ini. Bukannya terbela, kader dan institusi dakwah justru terkesan menjadi tukang fitnah. Orang-orang seperti Saut Situmorang dan teman-temannya yang tadinya diam saja, justru menjadi marah dan bisa memusuhi karena merasa difitnah. Kalau sudah begini, tujuan Decoy Operation untuk mengadu domba terwujud. Persis seperti berita hoax tentang tokoh tertentu (semacam Paus Benediktus) yang masuk Islam. Umat Islam menyebarkan dan bangga dengan berita tersebut. Sementara pihak yang memusuhi Islam bertepuk tangan karena sukses membuat umat Islam jadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tukang bohong, mau membuat/menyebarkan berita palsu untuk dakwah Islam.

Husnuzhan
Lalu bagaimana sikap kita saat ada isu yang dilontarkan kepada dakwah atau qiyadah kita? Abu Ayyub Al Anshari dan istrinya pernah mencontohkan kepada kita sikap yang tepat. 

Saat itu, isu yang sangat hebat menimpa keluarga Nabi. Belum ada isu sedahsyat itu tersebar sebelumnya. Aisyah radhiyallahu anha diisukan berzina dengan Shafwan radhiyallahu anhu. Demikian dahsyatnya isu itu berhembus, hingga ada pula sahabat yang termakan isu tersebut. Tetapi, Abu Ayyub dan istrinya memiliki logika keimanan yang berlandaskan husnuzhan. 

“Tidakkan engkau mendengar tentang yang dikatakan masyarakat terhadap Aisyah?” tanya Ummu Ayub kepada suaminya.
“Ya dan itu adalah bohong. (Jika kamu dalam posisi Aisyah) apakah kamu akan melakukan perbuatan (zina) tersebut wahai Ummu ayyub?" 
“Tidak, demi Allah aku tidak akan melakukannya.” 
“Aisyah, Demi Allah, lebih baik daripada dirimu,” simpul Abu Ayyub.

Dalam riwayat yang lain, Ummu Ayyub yang menegaskan, “Wahai Abu Ayyub, jika engkau dalam posisi Shafwan, apakah engkau berbuat yang tidak-tidak kepada istri Rasulullah? dan Shafwan lebih baik dari engkau. Wahai Abu Ayyub, kalau aku yang jadi Aisyah, tidak akan pernah aku mengkhianati Rasulullah dan Aisyah lebih baik dari aku."

Lalu bagaimana jika isu yang menimpa qiyadah kita ternyata benar? Atau terbukti secara hukum? Rasulullah menegaskan komitmennya untuk berbuat adil kepada siapapun, bahkan jika keluarganya bersalah. "Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya." (HR. Al Bukhari).

Dan demikianlah seharusnya gerakan dakwah mencontoh Rasulullah. Bahkan, jika ternyata pengadilannya adalah salah, atau hasil rekayasa/konspirasi, kita tidak bisa berbuat banyak kecuali menunjukkan komitmen kita kepada penegakan hukum. Dan, biarlah Allah yang memberikan balasan-Nya kelak di hari pengadilan yang tidak ada seorang pun dizalimi.

Kemungkinan pengadilan salah putusan ini bahkan telah diprediksi oleh Rasulullah. "Sesungguhnya kamu sekalian datang meminta keputusan perkara kepadaku, dan mungkin saja sebagian kamu lebih pandai berhujah dari yang lain sehingga aku memutuskan dengan yang menguntungkan pihaknya berdasarkan yang aku dengar darinya. Oleh karena itu, barang siapa yang aku berikan kepadanya sebagian dari hak saudaranya, maka janganlah ia mengambilnya, karena sesungguhnya yang aku berikan kepadanya itu tidak lain dari sepotong api neraka." (HR. Muslim)

Stay Cool
Sikap yang juga harus dijaga oleh kader dakwah adalah ketenangan. Stay cool. Kader dakwah tidak boleh mudah panik, atau terbawa arus skenario isu yang dihembuskan lawan. Ketenangan ini akan membuat kader dakwah mampu meminimalisir peluang kesalahan atau keterpelesetan. Ketenangan yang bersumber dari dzikir (alaa bidzikrillahi tathma'innul quluub) akan mendatangkan keterbimbingan. Sehingga ia dengan jernih dapat mengambil langkah-langkah yang arif terkait isu yang datang.

Kader dakwah harus tetap tenang, tidak boleh mudah panik, terlebih dalam kaitannya dengan masa depan dakwah. Jika kader dakwah yakin bahwa dakwah ini adalah milik Allah, ia seharusnya yakin bahwa upaya sehebat apapun dari musuh dakwah takkan mampu menghancurkan dakwah. Seperti keyakinan Abdul Muthalib saat pasukan Abrahah hendak menyerang ka'bah. Ia tetap tenang tentang nasib ka'bah. Sebaliknya, ia hanya khawatir dengan unta-untanya. 

Masih terkenal hingga saat ini, kata-kata itu. Di saat Abdul Muthalib mendatangi Abrahah untuk meminta kembali unta-untanya yang dirampas. 
"Aku datang untuk meminta unta-untaku" kata Abdul Muthalib.
“Apakah engkau lebih mementingkan unta-untamu, padahal engkau sendiri tahu bahwa aku datang ke sini untuk menghancurkan Ka’bah” jawab Abrahah.
“Aku pemilik unta-unta itu, sementara Baitullah milik Allah yang pasti akan menjaganya.” jawab Abdul Muthalib dengan penuh keyakinan.

Bukankah engkau, wahai kader dakwah yang beriman, lebih berhak untuk mengatakan hal serupa: "Dakwah ini milik Allah, maka Dia lah yang akan menjaganya." 

Menjawab dengan Amal 
Kita tak perlu meladeni semua isu yang ada. Toh, umat ini tidak membutuhkan isu-isu itu dijawab dengan kata-kata. Tetapi umat akan melihat kerja dan amal. Dan sebelum umat menilai, tentu Allah yang kita harapkan penilaianNya.

Maka jawablah isu-isu itu dengan tetap bekerja untuk umat. Maka jawablah isu-isu itu dengan tetap melayani masyarakat. Maka jawablah isu-isu itu dengan menebar cinta untuk rakyat. Lalu biarlah mereka yang membanggakan menara gading itu, terheran-heran dengan hasil kerja dakwah yang membuahkan dukungan dan kemenangan.

"..Beramallah kamu sekalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu.." (QS. At Taubah : 105)

Wallahu a'lam bish shawab. [Abu Nida

AKHIRNYA KU TAHU...SIAPA DIRIMU KPK | by Ahmad Ahid, LC

18.5.13


AKHIRNYA KU TAHU...  by Ahmad Ahid, LC

Mulanya ku angkat topi kepadamu
Mulanya ku acungkan jempol buatmu
Mulanya ku hormat kepadamu
Mulanya ku taruh harapan kepadamu


Tapi kini...
Ketahuan borokmu
Ketahuan tipu muslihatmu
Ketahuan kebohonganmu
Ketahuan gaya premanmu
Ketahuan kedzalimanmu
Ketahuan permusuhanmu
Ketahuan licikmu
Ketahuan semena-menamu
Ketahuan kesewenanganmu
Ketahuan aroganmu
Ketahuan tidak profesionalmu
Ketahuan tidak independenmu

Kau katakan menyidik
Tapi kenyataannya membidik
Kau katakan ada
Tapi kenyataannya tiada
Kau katakan prosedural
Tapi kenyataannya tak bermoral

Jangan gagah di hadapan orang lemah
Jangan kuat di hadapan orang tak berpangkat
Tapi kau tak kuasa di hadapan penguasa
Tapi kau tak berdaya di hadapannya

Ingat.... ada pengadilan rakyat
Ingat... ada saksi para malaikat
Ingat... ada pengadilan Kiamat
Ingat... ada Allah yang Mahamelihat
(Jakarta, 13 Mei 2013)

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.