News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Showing posts with label info. Show all posts
Showing posts with label info. Show all posts

Besar di Media Sosial Jadi Modal Komunikasi dengan Pemilih

22.3.14


- Besarnya liputan dan percakapan tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di hari pertama kampanye dijadikan modal untuk berkomunikasi dengan pemilih secara lebih intensif. Seperti diketahui lembaga monitoring Awesometrics merilis bahwa PKS merupakan partai paling populer pada kampanye perdana Pemilu 2014. Peneliti Awesometrics Ridho Rahman mengatakan kampanye PKS pada Ahad (16/03) yang menghadirkan ratusan ribu orang telah menjadi pusat perhatian media. 
Sekretaris Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi menyatakan popularitas PKS dalam pemberitaan di media dan dunia maya akan ditindaklanjuti dengan komunikasi intensif di lapangan. “Kita tahu pemanfaat media sosial yang paling besar adalah pemilih pemula dan mereka yang lahir di atas tahun 1980-an. Nah, merekalah influencers (pemberi pengaruh) kepada masyarakat yang akan menyampaikan visi dan perjuangan PKS dari pintu ke pintu atau door  to door,” ujar Dedi.
PKS, tambah Dedi, memang tidak memiliki media publik yang bisa dimanfaatkan untuk publikasi partai secara massif sebagaimana beberapa partai peserta pemilu yang pimpinannya memiliki media tv, radio, cetak dan online. Namun ia yakin, kini masyarakat punya pilihan media yang menjadi alternatif untuk mendapatkan data pembanding, yaitu media sosial. “Contoh dalam kasus korupsi, ternyata terbukti PKS paling kecil jumlah kasus korupsi diantara partai-partai peserta pemilu 2014 lainnya,” ujar Dedi merujuk data yang dikeluarkan akun twitter @KPKWatch_RI.

Meski demikian, Dedi yang juga caleg DPRD DKI dari Jakarta Pusat ini, meyakinkan bahwa PKS tidak menoleransi kasus korupsi di partainya. Ia mengingatkan bahwa pada sedikit kasus dugaan korupsi, pejabat PKS terkait langsung mengundurkan diri.  “Kami hanya ingin masyarakat makin cerdas dalam memilih seraya berharap ekspos yang adil dan bermartabat dari media,” pungkas Dedi.

Undangan Apel Siaga di Bantul cuma 250 yang datang "1000"

3.3.14



BANTUL - Dalam rangka mensolidkan kader dan relawan menjelang Pemilu nanti, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bantul telah mengadakan Apel Siaga di gedung Gapensi Bantul pada tanggal 2/3/2014. Diluar dugaan, kader dan relawan yang hadir mencapai 1000 orang padahal panitia hanya mengundang dan menargetkan 250 orang hadir. Setelah apel siaga ini, kader dan relawan akan dikerahkan untuk bersilaturahim dengan warga masyarakat seraya memperkenalkan PKS.

Apel Siaga ini menghadirkan Dr. Sukamta (ketua DPW PKS Yogyakarta) untuk memberikan orasi penyemangat. Dalam kesempatan itu, Dr. Sukamta mengatakan bahwa PKS masih mempunyai kesempatan sangat besar untuk masuk tiga besar dalam pemilu.  Hasil survey internal bulan Januari 2014   masih terdapat  43% responden yang  belum menentukan pilihannya.  Angka yang masih sangat besar mendekati separuh yang belum menentukan pilihan.  Oleh karenanya, lanjut Sukamta, PKS akan mengandalkan kader dan relawannya untuk melakukan silaturahim merebut hati  warga masyarakat untuk memilih PKS.

Dalam kesempatan itu, anggota Panwaslu Kecamatan Bantul, Bpk. Siswanto hadir dalam rangka memantau dan mengawasi kegiatan apel siaga ini. Pak Siswanto menjelaskan bahwa asal  kegiatan ini tidak diisi dengan orasi politik dan dihadiri hanya oleh kader internal sendiri maka tidak masalah. Panwaslu juga mengingatkan agar semua partai politik mematuhi aturan memasang alat peraga yang sudah dibuat, yaitu Undang-undang No. 15 tahun 2013 dan Peraturan Bupati Bantul No. 66 Tahun 2013.

Ketua DPD PKS Bantul, Jupriyanto, S. Si., menjelaskan bahwa strategi pemenangan PKS ke depan mengandalkan silaturahim dari kader dan relawannya. Hal ini justeru akan semakin mengakrabkan PKS dengan warga masyarakat. Adapun follow-up dari Apel Siaga ini nantinya kader dan relawan siap untuk melakukan pemenangan PKS dalam pemilu di bulan April nanti.

Anggota TNI: "Bodoh Sekali Mempertanyakan Atribut Relawan. Yang Dibutuhkan Bantuan!"

21.2.14

TNI dan Relawan PKS bercengkrama akrab di sela-sela membantu korban Kelud (16/2/2014)

Diceritakan oleh Chandra, ketika berdiskusi dengan Andi (nama samaran) relawan banjir dari TNI Brigif Zeni Cijantung di lokasi bencana banjir Tebet, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Bodoh saja elit elit itu memperdebatkan atribut. Setiap bencana yang dibutuhkan adalah pertolongan cepat dan tanggap. Ini negeri rawan bencana, dibutuhkan skema Relawan semesta, kita semua harus siap jadi relawan.

Atribut sebagai tanda bahwa jika terjadi kekeliruan evakuasi bisa dievalusi, dan ada penanggung jawabnya. Saya lihat standar relawan PKS sudah sesuai dengan standar relawan nasional seperti basarnas atau BNPB.

Jika dengan atribut relawan, maka identifikasi relawan dan korban akan cepat bisa dipisahkan di daerah bencana. Korban bisa langsung identifikasi kepada siapa minta bantuan, itu salah satu tanda dan fungsi atribut.

Yang dibutuhkan korban bencana adalah reaksi cepat bantuan. Anda bayangkan jika seluruh parpol membuat pasukan relawan seperti PKS, maka jumlah korban yang banyak dan daerah yang luas akan lebih cepat ditangani. Relawan dari ormas dan parpol sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah, TNI dan Polri. Jadi kalau masih ada elite yang mempermasalahkan atribut, berarti dia tidak punya jiwa relawan sama sekali dan tidak paham bahwa negeri ini rawan bencana."

“Saya bersama pasukan Zeni sering diturunkan di semua jenis bencana, yang saya temukan tim relawan adalah dari TNI/Polri, Basarnas, BNPB, dan PKS. Dan tidak bisa kami pungkiri, di daerah bencana kami sering bekerjasama dengan PKS."

Salut untuk Relawan PKS !!!

___
*sumber: pkspetamburan

Non Muslim: Saya Senang Dengan PKS, Orangnya Baik-Baik

15.2.14


Ibu Natalia saat dikunjungi Kader PKS

Ada kisah menarik saat kader-kader PKS ranting Kalibata melakukan jarring aspirasi di wilayah Kalibata, Pancoran Jakarta, Kamis kemarin (13/2). Salah satu warga yang didatangi rumahnya adalah non muslim, namun ternyata beliau sangat antusias saat disodori beberapa pertanyaan jaring aspirasi PKS.

Mereka tidak risih dengan identitas baju PKS yang berideologikan Islam yang dipakai para kadernya. Mereka welcome karena menurutnya PKS adalah partai politik yang masih lebih bersih dan baik. Namanya Ibu Natalia (40 th) asal Manado beragama Kristen Prostestan, “Saya senang dengan PKS mbak, orangnya baik-baik, Saya yakin pimpinan yang ditangkap KPK kemarin itu juga orang baik,” ujarnya sambil menandatangi form dukungan kepada PKS. Keberadaan PKS memang tidak dirasa akan mengancam keberadaan minoritas.

Seluruh kader PKS sekecamatan Pancoran bergerak serentak menyelenggarakan jaring aspirasi di masing-masing wilayah teritorialnya. Jaring aspirasi adalah semacam mini survey dengan beberapa pertanyaan terukur, orang yang ditanya pun bisa meminta untuk tidak dicantumkan namanya demi kerahasiaan. Yang disurvey diantaranya adalah aspirasi mereka tentang kota Jakarta, apa yang seharusnya PKS lakukan untuk membantu membenahi Jakarta, termasuk juga berapa nomor urut partai PKS di pemilu 2014 nanti.

*sumber: PKS Pancoran

Dialog kader PKS dengan Bakul Gas, Dulu Golput sekarang pilih PKS

10.2.14


PKS Kota Semarang sudah memberikan instruksi kepada setiap kader untuk memperbanyak mengetuk pintu warga dan mengenalkan PKS. Banyak dialog yang unik antara kader PKS dan warga, salah satunya adalah dialog salah satu kader PKS Banyumanik dengan seorang warga di daerah ngesrep yang bernama Wahyudi yang berprofesi sebagai bakul Gas. Seorang kader PKS menceritakan pengalamannya kepada redaksi pkssemarang.org untuk memberikan semangat kepada kader yang lain bahwa harapan PKS Kota Semarang meraih dua besar itu masih terbuka.

Pada awalnya Eka ragu untuk masuk ke rumah bakul gas yang bertempat tinggal di daerah ngesrep banyumanik tersebut. karena beliau di kenal agak cuek dengan lingkungan. Namun karena di kejar target harus bertemu dengan warga setiap harinya, ia memaksakan untuk masuk.

Saat bertemu dan berbasa-basi, akhirnya Eka langsung ke pokok masalah, Eka mengenalkan PKS dan mengajak memilih PKS. bukan hanya itu, Eka juga mengajaknya menjadi relawan. "Bapak, sudah jadi timses partai lain belum, bagaimana kalau jadi timses PKS" tanya Eka. Seperti yang di duga sebelumnya, bakul gas ini agak cuek dan bahkan sudah menyatakan akan golput. "Saya sudah sejak dulu goput mas, buat apa saya memilih, siapapun yang jadi saya tetap begini" ungkap bakul gas.

Dengan jawaban Golput, justru Eka semakin optimis untuk bisa rekrut Bakul Gas ini untuk menjadi relawan, karena pilihan Golput adalah pilihan rasional dan juga bisa di patahkan dengan dialog yang rasional.

"Betul sekali pak, saya juga merasakan begitu, siapapun yang menjadi pemimpin di Kota Semarang selama ini ternyata tidak bisa merubah apapun" jawab Eka. "Apalagi banyak yang kena korupsi, memang membuat rakyat jadi sakit hati" lanjut Eka. "Nah itu mas tau, kok masih mau aja jadi kader partai" jawab Wahyudi. Eka dengan tenang menjawab "Justru itu pak..., PKS belum pernah memimpin Kota Semarang, dan kursi PKS di DPRD masih sedikit, jadi ini saya menawarkan program-program PKS kepada bapak kalau kami memiliki suara mayoritas di Kota Semarang, insyaallah bisa direalisasikan dan Kota Semarang bisa menjadi lebih sejahtera".Eka kemudian menerangkan program-program caleg PKS.

Namun mas wahyudi masih saja ragu, "ah semau partai kan sukanya janji tapi nol bukti" ungkapnya. Eka kembali meyakinkan, "betul sekali pak, kebanyakan partai politik memang cuma suka janji, akhir-akhirnya korupsi" jawab Eka, "Oleh karena itu pak, Dewan-dewan PKS nanti akan membuat program rumah aspirasi, ini saya berikan nomer telfon caleg dan kantor PKS, kalau program tak terlaksana bapak bisa langsung protes" lanjutnya. Eka kembali mencoba merayu "bapak kan belum pernah milih PKS, coba deh milih sekali ini saja dari pada golput, kalau sampai lima tahun lagi ndak ada perubahan, bolehlah bapak golput lagi" ungkap Eka sambil senyum.

mendengar jawaban Eka, mas wahudi mulai melonggar yang awalnya tadi agak cuek. "Mas, Eka ini bukannya dah punya pekerjaan yang mapan, kok masih nyari tambahan begini to?" tanya mas wahyudi. Eka tersenyum dan menjawab "Nggak kok pak, saya sukarela, karena yang membesarkan saya PKS, yang ngajari sholat dan ngaji juga PKS, meski sekarang PKS di rundung masalah, itu hanya beberapa kader di tengah ribuan kader PKS lain yang jauh lebih baik, jadi saya masih yakin dengan PKS" jawab Eka.

Mendengar jawaban Eka, Mas Wahyudi menyerah juga, "Hebat ya kader PKS, Okelah kalau begitu mas, saya dan istri insyaallah pilih PKS, coba nanti saya bantu closing 5 rumah di sekitar sini yang saya kenal" jawabnya. Mendengan jawaban itu tentu sangat membahagiakan, bukan cuma karena berhasil closing, namun juga memberikan kepercayaan diri dan optimisme yang tinggi.
gambar : ilustrasi

Nur Mahmudi Tantang Wartawan Buat Arboretum

7.2.14

Nur Mahmudi memanen cabe di pekarangan rumahnya

MARGONDA -- Banyaknya berita miring media massa yang menyorot Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Depok, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menantang wartawan untuk bisa menyediakan satu orang satu pohon. Diharapkan, wartawan bisa ikut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan penghijauan di Depok.

"Banyak yang dilakukan untuk memperluas ruang terbuka hijau kita. Coba nanti satu wartawan satu pohon. Jenisnya harus cari yang belum ada di Depok, lengkap dengan nama ilmiahnya," tantang Nur dalam acara temu ramah bersama wartawan di Balaikota Depok, Kamis (6/2).

Nur membandingkan, beberapa instansi hingga ke tingkat sekolah sudah mulai membuat ruang terbuka hijau. Ia juga menginginkan ada tempat hijau di sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Depok.

"Di SD Rangkapan Jaya baru sudah mempunyai seribu pohon lebih. Itu salah satunya kalau yang di sekolah," tuturnya.

"Jadi disitu jadi Arboretum milik PWI," tambahnya.

Berdasarkan Permenhut P.10/Menhut-II/2007, arboretum merupakan koleksi pohon-pohon dari beberapa jenis yang terpilih kemudian dibangun pada suatu lokasi untuk penelitian. Namun sebenarnya, fungsinya tidak hanya semata untuk penelitian. Arboretum juga memiliki fungsi pendidikan, konservasi, kesehatan, estetika, dan ekowisata. Hal inilah yang tengah dikembangkan dan digalakkan oleh Nur Mahmudi. (ROL)

Dampak negatif TV bagi anak by @estiningsihdwi

7.1.14


>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.