News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Celoteh Anak Negeri Ungkap Fakta Unik Kemenangan Garuda Muda

14.10.13




Islamedia - Kememangan demi kemenangan Garuda Muda di lapangan hijau mengusik anak-anak negeri untuk berkomentar "ada rahasia apa dibalik kemenangan mereka??" sederet fakta unik pun kemudian diungkap para penggemar Garuda Muda.

Salah satu fakta yang diungkap oleh Indra Sjafri pengasuh Garuda Muda mengatakan "Semua pemain Timnas U-19 tidak ada yang bertato" tutur Sjafri.

Selain fakta yang diungkap pelatih Timnas U-19, beberapa fakta unik juga berhasil dihimpun. Lewat akun Facebook Islamedia, anak-anak negeri mencoba mengungkap fakta unik yang dimaksud. apa saja fakta unik yang berhasil diungkap dari kemenangan Garuda Muda?? Berikut celoteh mereka:

"Menurut sobat semua apa nih kunci kemenangan GARUDA JAYA/GARUDA MUDA

> Religius dan berakhlaq==>sujud syukur, cium tangan ga maen perempuan
> Ga ada pemain naturalisasi
> Ga ikut2an maen sinetron 
... 
> Militan
> Pelatihnya OK
> Asli produk kampung Indonesia
atau karena....hmmmm...
> Gak pernah ditonton langsung oleh SBY dan Roy Suryo 
#eh :D :D

Dan berikut adalah komentar dari status FB diatas:
 
 
Suka ·  · Bagikan · Sunting
 

Pengemis Jalanan : Antara Miskin dan Mental Miskin

Hari-hari ini banyak yang terbelalak. Ternyata recehan tak seberapa yang diberikan kepada para pengemis jalanan mampu merusak mental yang luar biasa. Kita mungkin tak merasa rugi jika hanya sekedar berbagi satu dua  keping lima ratusan atau seribuan pada tangan-tangan yang menengadah dari luar kaca jendela mobil kita. Nyaris kita tak menganggapnya sebuah masalah yang luar biasa, itu hanya sekedar sedekah sederhana yang kita berharap menjadi pahala yang tercatat oleh malaikat. Namun sejatinya yang terjadi tidak sesederhana apa yang ada dalam benak kita. Satu dua keping itu ternyata mampu mengubah mental seseorang menjadi pemalas, tak mau bekerja keras, dan yang lebih parah lagi tak malu lagi mengakui hal tersebut ada dalam dirinya.

Salah satu bukti perusakan mental dari efek recehan kita itu terpampang jelas dalam berita pekan ini. Dimana sang walikota baru Ridwan Kamil yang mempunyai ide cemerlang untuk membenahi kerapian kota. Ia menawarkan pekerjaan sebagai tukang kebersihan bagi para pengemis jalanan. Mereka akan diberi pelatihan, seragam yang layak dan tentu saja adalah uang gaji bulanan sebesar 700ribu rupiah. Uang sebesar itu adalah standar gaji sebulan para asisten rumah tangga ( baca : PRT) di beberapa kota negeri ini, yang jam kerjanya bahkan hampir bisa dibilang stand by seharian penuh. Lalu apa kemudian yang terjadi saat tawaran itu diberikan kepada mereka dalam kesempatan unjuk rasa di Balaikota ?. Priston, salah seorang orator dari Gerakan Masyarakat Djalanan (GMD), dengan tegas menolak gaji 700 ribu rupiah tersebut. Ia mengatakan kepada Ridwan Kamil : "Kalau mau dipekerjakan seperti itu, apakah bapak siap menggaji sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah bapak bisa menggaji mereka Rp 4 juta sampai Rp 10 juta. Kalau hanya gaji 700 ribu apakah cukup?" kata Priston. (detik.com).

Jika melihat tuntutan tegas para pengemis jalanan di Bandung, itu menunjukkan mereka berjuang ingin mempertahankan penghasilan yang mereka terima sebagai pengemis selama ini di kisaran 4-10 juta. Sudah banyak penelitian dan reportase sebelum ini yang mengungkap betapa besarnya penghasilan para pengemis jalanan, berlipat-lipat dari UMR yang ditetapkan di sebuah daerah. Namun penolakan tersebut memperjelas data hasil reportase dan penelitian tersebut, dan yang lebih buruk lagi, mempertegas mental miskin yang mereka punya yaitu : malas bekerja dan hanya ingin meminta-minta. Berapapun yang mereka dapatkan selama ini di jalanan, di kisaran 5-10 juta, nyatanya tidak membuat mereka tergerak untuk bangkit berusaha dan mencari penghasilan lainnya. Justru yang terjadi mereka menikmati hal tersebut. Jelas sudah terbukti bahwa recehan yang kita bagikan di jalan, tak lebih dari semacam kipas angin yang meninabobokkan mental miskin mereka, jika tak bisa dibilang : merusak mental mereka.

Tentang mental miskin ini, Oprah Winfrey pada tahun 2006 membuat penelitian sosial kecil-kecilan yang didokumentasikan untuk acara talk shownya. Ia memberikan kepada seorang gelandangan bernama Ted Rodrigue uang cash sebesar $100.000, dalam kurs sekarang melewati angka 1,2 Milyar rupiah !. Tentu upaya pemberian dibuat sealami mungkin dengan cara ia menemukan uang tersebut di tas koper yang teronggok di bak sampah yang setiap hari ia 'kunjungi'. Apa yang terjadi saat seorang gelandangan diberikan uang cash sebesar 1,2 Milyar ? Maka yang terjadi dalam hari-hari berikutnya adalah episode belanja dan foya-foya. Ia membeli truk Dodge Ram seharga 320 juta, dan sisanya digunakan untuk membelikan hadiah pada sahabat dan teman wanitanya. Saat ditawarkan bantuan perencana keuangan untuk memberikan saran kepadanya, dengan tegas Ted menolaknya. Maka tak berapa lama, hanya enam bulan saja uang yang dimilikinya telas habis, dan iapun kembali berada di jalanan. Dan yang paling disesalinya adalah teman-teman dan pacarnya yang dulu didapatkannya, juga ikut menghilang bersamaan dengan habisnya uang yang dimiliki. Sama seperti kasus pengemis di Bandung, Oprah Winfrey juga pernah menawarkan dua hal, baju jaket dan pekerjaan kepada seorang gelandangan di dekat rumahnya. Baju jaket ia ambil tapi pekerjaan yang ditawarkan oleh Oprah ditolaknya.

Inilah mental miskin yang barangkali lebih berbahaya dari kemiskinan itu sendiri. Terbukti uang sebesar1,2 Milyar pun tak bisa menyadarkannya untuk berbuat lebih dan memperbaiki kualitas diri. Jauh-jauh hari Nabi kita telah mengingatkan umatnya untuk rajin bekerja, menjauhi kemalasan dan meminta-minta. Pesan abadi beliau begitu mendalam terucap : “Sungguh, jika salah seorang di antara kalian yang mengambil tali kemudian dengan tali membawa seikat kayu di atas punggungnya, kemudian dia menjualnya dan tampak letih di wajahnya; lebih baik baginya daripada meminta-meminta kepada manusia dan di antara mereka ada yang memberinya dan ada yang menolaknya”. (HR Bukhari).

Semoga bermanfaat dan salam optimis.

Sosok Femilia Ekarista, Ibu Pegiat Lingkungan Caleg PKS



"Ya, saya belajar darinya bagaimana saya bisa hidup dengan kokoh dan tegar, bagaimana saya dapat ikhlas melindungi walau kedinginan, bagaiamana saya mampu memberikan manfaat bagi yang membutuhkan. Filosofi pohon itu membuat saya jatuh cinta." (Femilia Ekarista)
   
Seorang ibu rumah tangga sekaligus dosen pendidik yang tak kenal lelah untuk belajar ini mengaku jatuh cinta pada tanaman. Setiap hari tak lupa ibu dari tiga anak laki laki ini menyapa dan memberikan salam pada tanaman-tanaman di kebunnya.
   
"Doakan dan berikan salam padanya, InsyaALLAH merekapun menjawab salam kita," tuturnya lembut.
   
Ditengah teriknya kota Bandung, dengan polusi yang kian menggunung, Caleg Dapil VI kelahiran 28 Maret 1977 ini menggalakan penanaman sansiviera, dan penanaman Tanaman Obat Keluarga. Sosok pecinta lingkungan yang ceria, percaya diri dan menyenangkan dinilai keluarga, lingkungan dan mahasiswanya sebagai seorang yang mampu menjadi teladan dalam keluarga maupun masyarakat.
Ide idenya yang solutif dan kiprahnya sebagai Koordinator Bidpuan DAPIL 6 Kota Bandung sudah tidak diragukan lagi. Selain aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, ia sangat memprioritaskan keluarga. Utamanya dalam mendidik dan merawat keluarganya untuk mengikuti pola hidup sehat, dan menghindari zat kimia.
   
"Shutdown Zat Kimia, Stand up with TOGA. Sehat dan cantik itu berawal dari Alam. Allah menciptakan miliaran mahkluknya tak terkecuali semua untuk kenikmatan manusia. Maka Nikmat Tuhan Manakah yang Kamu Dustakan?" tambahnya.
   
Contoh nyata ide solutif yang ia realisasikan dan dikemas cantik dengan bisnis rumah tangga yang ia jalankan adalah "Femilia Florist Online" - penyedia berbagai tanaman hias, sayur, buah dan perlengkapan berkebun  yang membantu warga sekitar dengan mudah mendapatkan tanaman sehat yang terbebas dari zat kimia, dan satu bisnis UKM lainnya yang ia tekuni bersama ketiga adik adiknya adalah "Maharani Lulur." 
   
"Indonesia yang cantik dan kaya akan sumber daya alam harus kita percantik dengan alami, Allah itu Maha Baik."
   
Kegiatan cinta lingkungan ini nantinya akan berkembang panjang, Bank Sampah adalah salah satu tindak lanjut  nantinya. Banyak ibu ibu yang tergerak dan banyak yang terinspirasi dari Teh Femi ini.  Istri dari Ubed Ubaidillah ini mengaku bisnis rumah tangga ini sangat sehat. "Keluarga sehat, Keuangan Sehat, Kota Bandung pun ikut Sehat." Intinya mulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil, dan mulai saat ini.
   
"Belajarlah dari hal hal di sekeliling kita. coba ambil manfaatnya, dan temukan inspirasinya. Salam Sehat ! Femilia"
                           

*Penulis : Mutiara Hikma Mahendradatta

Siapa Pemenang Pertarungan Politik 2014? | Kultwit @MahfudzSiddiq

13.10.13











by @MahfudzSiddiq
Ketua Komisi I DPR RI, F-PKS

Harus diakui kasus2 hukum yg menimpa pejabat politik saat ini juga bernuansa pertarungan politik jelang pemilu 2014.

Dalam praktek, ternyata sulit memilah dan memisahkan hukum dan politik. Begitupun dengan urusan ekonomi.

Bisa diprediksi, pergantian pemerintahan paska pemilu 2014 akan menyisakan tumpukan debu di bawah karpet.

Politik saling sandera, saling tikam dan saling balas-dendam menjadi sekuen dlm drama politik Indonesia yg tanpa ujung.

Maka penting cermati sikon keterancaman yg dorong motif politik manipulatif dlm memenangkan pemilu 2014.

Saya ajak anda tuk siap2 tidak kaget jika yg diprediksi luas akan kalah justru jadi pemenang kembali dalam pemilu 2014.

Sementara yg sdg yakin akan menang akan diuji daya respon-nya. Dan nampaknya langit politik Indonesia 5 tahun ke depan msh berkabut.

Diperlukan kekuatan politik yg bukan berpikir menang. Tapi menang berpikir. Bukan yg menggunakan logika kekuatan. Tapi kekuatan logika.

Parpol seharusnya jadi kekuatan arus-utama tuk dorong perubahan. Bukan malah jadi aktor kekisruhan dalam proses perubahan.

Harus saya akui, partai dmn saya berkiprah, pun terpeleset dlm lapangan politik yg licin dan becek. Dan yg lain banyak sdh terpelanting.

Diperlukan kesadaran penuh dan kolektif tuk menata-ulang semua situasi yg ada. Jika kita berpikir ttg bangsa dan negara.

*http://www.pkspiyungan.org/2013/10/membaca-pertarungan-politik-jelang-2014.html

Taklukkan Raksasa Asia, Timnas U-19 Sujud Syukur Berjamaah

Sujud berjamaah Timnas U-19

pkskudus.org – Jakarta.  Salah satu atraksi yang kerap diperlihatkan seorang pesepakbola adalah selebrasi seusai mereka mencetak gol. Macam-macam gaya dan atraksi yang dipertontonkan pesepakbola ketika mereka melakukan selebrasi.
Demikian pula dengan pesepakbola muslim, merekapun meluapkan kegembiraan dengan gaya selebrasi yang khas dan unik.


Demba ba misalnya. Muslim taat ini terkenal dengan selebrasi sujud usai membobol gawang lawan, dan ini di perlihatkan di manapun dia berlabuh.
Namun, apa yang dilakukan Timnas U-19 tahun benar-benar lain dari yang lain. Begitu rekan se tim mereka berhasil melesakkan gol ke gawang lawang, spontan serempak mereka melakukan selebrasi sujud secara bersama-sama.

Malam ini, ketika mereka berhasil menaklukkan Korea Selatan yang merupakan salah satu raksasa sepak bola Asia dengan skor 3 – 2 selebrasi ‘sujud berjamaah’ kembali mereka pertontonkan bahkan diikuti oleh seluruh pelatih dan staf di pinggir lapangan.
Begitulah seharusnya sikap seorang muslim, senantiasa mensyukuri apa yang mereka peroleh sebagai bagian dari wujud keimanan kepada sang khalik. (sbb/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/12/40561/timnas-u-19-sujud-berjamaah-di-lapangan-hijau/#ixzz2hZ8ladvF 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

TV One Keceplosan "Golkar-nya Gak Usah Disebut Ya" | VIDEO

12.10.13

TV One - breaking news
pkskudus.org - Media bisa menggiring opini publik untuk menjustifikasi seseorang bersalah dan menyebarluaskan aibnya ke seluruh dunia. Sebaliknya, media juga bisa menutupi kesalahan pihak tertentu dengan cara tidak memberitakannya.

TV One baru-baru ini dicurigai melakukan operasi tersebut setelah insiden "keceplosan" pada tayangan langsungbreaking news, Rabu malam (2/10) pekan lalu. Dalam video berdurasi 14 menit yang telah beredar di media sosial itu, dialog reporter tentang larangan penyebutan Partai Golkar ikut terekam dan terdengar jelas. "Golkar-nya gak usah disebut ya," demikian pada menit 8:32.

Sontak, beragam komentar negatif tertuju pada TV One yang mengesankan sedang melakukan operasi tertentu.

"Kok bisa itu keceplosan atau bagaimana," kata Rahma Ummu Fatih mengomentari video tersebut.

"Sebaik-baiknya bangkai ditutup ketauan juga," timpal Aji Teguh Prihatno. [Jj/Fb]
Inilah videonya


Pak Nur Mahmudi #SosokTeladan yang Tak Terekspos Media

11.10.13


Dua kali menjabat sebagai Walikota Depok banyak prestasi yang telah beliau raih. Tak banyak yang tahu karena sosok beliau yang sederhana tak terlalu terekspos media seperti halnya pejabat-pejabat lainnya yang dengan sedikit sensasi tiba-tiba menjadi terkenal khalayak publik.
Pak Nur Mahmudi apa adanya, tak dibuat-buat, namun dibalik kesedarhanaannya tersimpan sosok luar biasa hingga mendapat julukan sebagai 'Ulama yang Intelek' dan 'Intelek yang Ulama' dari pimpinan Muhammadiyah Depok, KH Wazir Nuri.
Semoga sedikit ungkapan jujur dari Siti Afina Zahrah, seorang Mahasiswi Akuntansi ini, dapat membuka mata kita tentang Sosok Teladan yang dapat menjadi contoh tentang bagaimana menjadi pribadi yang bermanfaat.

Rangkuman Twit Sosok Teladan Pak Nur Mahmudi:

1. Berawal dari tugas mata kuliah etika profesi untuk mem-publish profil pelayan publik teladan.

2. Klo blh jujur, sy blum prnah mngalami pelayanan publik yg sngat prima/mnyaksikn sosok pelayan publik yg brkualitas scr langsung.

3. Maka saya memutuskan untuk mencarinya lewat media, utamanya lewat dunia maya. #SosokTeladan

4. Akhirnya, sy menemukan sosok tersebut, yg menurut pmberitaan media maya, sangat cocok menyandang predikat pelayan publik teladan. #SosokTeladan

5. Dan beliau adalah Pak Nur Mahmudi Ismail, Walikota Depok. Sosok Teladan Pelayanan Publik.

6. Sedikit tentang Pak Nurmahmudi Ismail, yg saya sarikan dari beberapa artikel, yg kemudian saya ramu dengan bahasa saya sendiri.

7. Simpati saya pada Pak Nur (begitu beliau biasa disapa), bermulai ketika saya membaca sebuah artikel.

8. Dalam artikel disebutkan bahwa pak nur ikut serta membersihkan sampah di sungai bersama dengan petugas kebersihan. #SosokTeladan

9. Mungkin kita berpendapat, ‘pejabat publik kan memang biasa seperti itu, toh tujuannya untuk menarik simpati’.

10. Tapi tidak,ternyata yg menyaksikannya bukanlah para wartawan, melainkan hanya segelintir org yg melintas yg kebetulan ‘ngeh’.

11. Bahwa orang yang sedang mengais sampah di kali tersebut adalah Pak Nur Mahmudi, Walikota Depok.

12. Hal itu beliau lakukan sebagai bentuk teladan langsung kepada rakyatnya untuk peduli kepada kebersihan lingkungan.

13. Dalam artikel lain, saya temukan pak nur yang sedang menggunakan transportasi umum dan berbincang dengan penumpang. #SosokTeladan

14. Bahkan orang yang menyaksikannya sempat mengabadikan momen beliau sedang bercengkrama akrab.


15. Pak Nur memang sering naik angkot atau kereta, agar bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat, menyerap berbagai aspirasi.

16. Tak ada awak media yang meliputnya, foto tadi didapatkan dari penumpang yang menguploadnya ke dunia maya, kemudian tersebar. #SosokTeladan

17. Hal ini juga memberikan bukti nyata atas teori yang selama ini saya pelajari..

18. Bahwa bagaimanapun seseorang menyembunyikan kebaikannya, pasti akan tetap tercium wanginya.

19. Sy kemudian tuk mengenal lbh dlm Pak Walikota yg pernah menjabat sbg Menteri Kehutanan RI tersebut.

20. Ternyata banyak sekali prestasi-prestasi yang sudah pak nur raih selama menjabat menteri hingga menjadi walikota depok.

21. Prestasi yg pernah diraih slh satunya adlh Tender pengadaan barang paling transparan se-Indonesia (versi KPK, Kominfo & Bappenas). #SosokTeladan

22. Sbg walikota depok, prestasi beliau Angka Kematian bayi terendah seindonesia, angka harapan hidup tertinggi ke 2 se indonesia.

23. Banyak lagi prestasi yang lainnya, yang membuat saya semakin kagum dengan pribadi beliau.

24. Saya baca di artikel lain, pak nur selain sebagai politisi juga sebagai ulama yang lahir dari lingkungan pesantren di kediri. #SosokTeladan

25. Beliau alumni Pondok Pesantren Salafiyah, Al-Ishlah pimpinan KH Thoha Mu’id, di Bandar Kidul, dekat Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

26. Di pesantren inilah Pak Nur mendapatkan dasar pendidikan keislaman bernuansa Nahdliyin. Sholat berjamaah, sholawat, dziki & tahlil.

27. Dasar pendidikan Islam itu dikombinasikannya dgn keilmuan umum dengan melanjutkan studinya ke Institut Pertanian Bogor (IPB).

28. Pak Nur mendapatkan gelar S-1 di bidang Teknologi Pangan dan Gizi.

29. Pak Nur mendapatkan beasiswa tuk mlanjutkan kuliah ke Texas A & M University, Amerika Serikat sampai meraih gelar S-2 dan S-3. #SosokTeladan

30. Kedua gelar itu, diraihnya dengan predikat cum-laude di bidang ilmu teknologi pangan.

31. Perpaduan pendidikan dua kutub ilmu terpatri dalam dirinya, menjadikannya satu dari sedikit ulama yang menguasai bidang sains.

32. Dan satu dari sedikit ilmuwan yang menguasai ilmu Islam.

33. Tak heran jk beliau mendapat julukan ”ulama yg intelek dan intelek yg ulama” dari pimpinan Muhammadiyah Depok, KH. Wazir Nuri.

34. Istri beliau juga seorang penghafal Al-qur’an/Hafidzah. Lengklaplah sudah kehidupan beliau dgn dianugrahi istri yg sholehah. #SosokTeladan

35. Subhanallah. Semoga banyak lagi pemimpin di negeri ini yang kapabilitas dan kualitasnya seperti beliau.

36. Pejabat Publik yang teladan adalah yang memberikan pelayanan terbaik untuk rakyatnya, baik kata maupun aksi nyata.

37. Dan pak nur mahmudi tlh memberikan contoh ttg bagaimana menjadi pelayan publik yg baik dengan prestasi2 yg telah beliau raih.

38. Saya tidak ragu untuk menjadikan beliau sebagai #SosokTeladan dalam pelayanan publik, insya alloh depok akan menjadi lebih baik

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.