News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Showing posts with label perempuan. Show all posts
Showing posts with label perempuan. Show all posts

Jangan Stres lagi, SPKK PKS Kecamatan Bae Buka Konsultasi Keluarga

27.10.21

 



Bae Kudus, Bertempat di salah satu rumah Kader PKS Kecamatan Bae, Heni, Desa Dersalam, bidang yang membidangi masalah keluarga dan keperempuanan, SPKK PKS Bae mengadakan kajian dan konsultasi keluarga (24/10). 

Emak-emak PKS Dawe Kalo Sudah Ngobrol, Ujug-ujug Bisa Bikin “Tahu Drakor”


Dawe Kudus, Sebagai sarana silaturrahim dan pembinaan Kader, SPKK PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kecamatan Dawe mengadakan kegiatan training dan motivasi bisnis kreatif rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan di salah satu tempat Kader PKS Kecamatan Dawe, Agus, RT 02 RW 03 Kajar Dawe minggu kemarin (24/10).

BPKK PKS Kudus: Yuk Bisa Yuk, Fokus Kontribusi Nyata ke Perempuan!



Kudus, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kabupaten Kudus melaksanakan agenda Sosialisasi dan Workshop RKI yang diikuti oleh semua anggota pelopor perempuan PKS serta pengurus BPKK dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus (17/10/2021).

BPKK PKS Kudus Ajak Hijaukan Lingkungan

12.12.17

Kaliwungu – 231 Kader Perempuan PKS yang datang dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Kudus kemarin berbondong-bondong menghadiri Silaturrahim Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (10/12). Mereka hadir dengan sangat antusias dalam rangka pelatihan hidroponik dan pengarahan DPW PKS Jateng yang diadakan oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kabupaten Kudus di Gedung Pertemuan Al Fath Kaliwungu.

Seriusi Pilkada 2018, PKS Kudus Kumpulkan 231 Perempuan PKS


 Kaliwungu – Sayid Yunanta, Ketua DPD PKS Kudus menunjukkan keseriusan PKS dalam berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 serta memberikan semangat para kadernya dengan mengundang kader-kader Perempuan dan para istri pengurus ranting PKS kemarin tanggal 10 Desember 2017.

BPKK PKS Dawe Motivasi 21 Ibu Tangguh

16.11.16

Dawe Kudus - Untuk meramaikan Bulan Muharram 1438 H lalu, BPKK DPC PKS Kecamatan Dawe Kudus Mengumpulkan 21 Ibu-ibu tangguh di lingkungan Desa Kajar beserta putra-putrinya dalam acara santunan dan motivasi DPC PKS Kecamatan Dawe. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2016 di rumah Ketua DPRa PKS Desa Kajar, bapak Muh. Nafi.

"Perahu Karet Penuh Cinta" | Romansa Relawan PKS Banjir Jakarta

20.1.14


by Ummu Nashifa

12 Januari 2014, seminggu yg lalu merupakan hari milad suamiku yg 32 tahun. Hari itu sebenarnya harus lebih berbeda dari biasanya. Biasanya sebagai istri sudah menyiapkan ucapan berupa doa dan sebungkus kejutan walau berupa kado kecil.

Namun ada yang berbeda di hari itu. 12 Januari itu merupakan hari Ahad, dan sejak bada subuh, saya sudah sibuk menemani suami untuk menyiapkan perlengkapan untuk mengadakan pelayanan kesehatan secara rutin di pasar Green Garden, Rorotan, Jakarta Utara.

Walau kami sekarang berdomisili di kelurahan lain, dikarenakan letak sekolah anak yang cukup jauh jika ditempuh dari Rorotan, namun suami tetap mengemban amanah sebagai ketua PKS DPRa Rorotan dengan penuh semangat.

Maklum saja, perhelatan akbar bagi negeri ini sebentar lagi akan tiba. Bukan karena sekedar dipilih, kami mengadakan pelkes (pelayanan kesehatan) itu secara rutin. Namun agenda pelkes merupakan agenda wajib untuk terus terjun ditengah masyarakat sebagai bukti kami sebuah organisasi politik yang harus memiliki andil nyata ditengah masyarakat.

Iklan di televisi bagi partai kami yang minim biaya tentu bukan hal yang mudah. Kami pikir daripada hanya beriklan memberikan janji indah semata, terjun ke tengah masyarakat secara rutin lebih efektif untuk mengenalkan program dan lebih dekat secara psikologis masyarakat dengan PKS beserta kadernya. Biarlah kerja kerja kami ini, menjadi usaha dan bukti kami untuk mensyiarkan bahwa masih ada sekumpulan anak muda yang memiliki sebegitu banyak harapan untuk masa depan yang lebih baik untuk Indonesia yang dicintainya.

Kembali soal ultah suamiku ini. Sungguh hari itu menjadi hari yang sedikit membuatku malu, karena sejak membantu suami menyiapkan perlengkapan pelayanan kesehatan, hingga tiba di lokasi dan lantas segera sibuk menerima pendaftaran dari masyarakat yang ingin menerima pelayanan dari kami, saya masih saja tidak teringat bahwa hari itu suamiku sedang menunggu ucapan doa special dari istri yang dicintainya, cie..cie..geer sendirian.

Hingga waktu terus berlalu hingga pelayanan kesehatan akan segera selesai, kemudian tanpa malu-malu atau mungkin sudah sangat geregetan menunggu ucapan dari istrinya tidak datang jua tiba-tiba suamiku itu bertanya dengan wajah polos diantara kader PKS lain yang sedang sibuk bekerja.

Ummi, inget nggak ini hari apa?? Kata suamiku senyum-senyum..

Dengan entengnya langsung kujawab, ini hari ahad.

Hari ini, tanggal berapa yaa? Kata suamiku lagi.

Dengan mengingat-ingat tanggal sambil berfikir..tanggal berapa ya ini? Oh iya tanggal 12 kataku ringan.

(Maklum sejak menyandang gelar ibu rumah tangga full alias tidak bekerja, sepertinya tanggalan menjadi tidak akrab ditelingaku..he..he..maklum deh emak-emak sibuk, dengan urusanrumah tangga)

Trus ini bulan berapa yaa? Katanya lagi coba mengingatkan.

Ya jelas bulan januari, kata ku lagi.

Emang kenapa sih, abi?? Kok nanya2 tanggal dan bulan. Tapi sekilas kemudian segera saya berfikir..masya Allah, astaghfirullah langsung saja muka ku merah malu karena segera saya ingat kalau hari ini merupakan hari ultah suami tercintaku tersebut.

Ya Allah, barakallahu fii ummurik yaa suamiku..semoga Allah memberkahi sisa usiamu, dan semoga kebaikan yang terus hadir dalam dirimu dan sebuncah cinta karena Allah terus hadir menyelusup untukku seperti selama ini.

Kontan saja, riuhan tawa dari kader PKS yang hadir karena tahu ketua dpra mereka hari itu tepat berulangtahun, dan mungkin tertawa geli karena istrinya kok bisa lupa yaa.

Memang sih bagi kami, hari lahir bukan sesuatu yang dirayakan khusus. Namun hari itu biasanya menjadi lebih penting untuk memberikan sedikit perhatian yang berbeda dari biasanya kepada pasangan dan mengucap doa tulus di hari lahir tersebut agar kami bisa banyak-banyak bersyukur atas waktu yang dilewati atau capaian dunia yang telah diraih. Selain wujud syukur, tentu sebagai pengingat juga akan amalan apa yang sudah kami perbuat, dan hal2 apa saja yang harus kami perbaiki sebagai manusia kedepannya.

***

Seminggu telah berlalu, hari ini 19 Januari, hari ahad tepat 1minggu dari hari milad suamiku, sebuah perahu karet penuh cinta kupersembahkan untuk beliau.


Bukan tanpa alasan, saya memberikan hadiah tersebut. Hadiah itu kuberikan untuk membuatnya semakin semangat untuk terus mengemban amanah di DPRa kami, di Rorotan. Apalagi kondisi akhir-akhir ini akan cuaca yang tidak menentu dan banjir yang kerap hadir di wilayah kami.

Semoga perahu karet penuh cinta itu akan bermanfaat untuk suamiku, dan orang-orang yang akan kelak merasakan manfaatnya. Diantara para kader PKS relawan banjir, walau sedikit terlambat, saya coba sedikit memberikan kebahagiaan bagi suami tercinta.

Selain sebuah perahu karet, kebersamaanku di hari ini menemaninya bersama kader PKS lain untuk terjun membantu warga "kami" di kampung Sepat, Rorotan, Jakarta Utara semoga bisa menjadi tanda maaf atas khilaf istrinya ini. Maafkan umi yaa abi.... Semoga milad dan kadonya tetap berkesan walau diantara korban banjir dan terlambat seminggu.

Selamat milad suamiku, teruslah bersemangat dalam amanah, semoga hadiah kecilku ini bisa menjadi sedikit bukti bahwa diriku insya Allah akan setia menemani dalam kondisi suka maupun duka. Bersama kita tunaikan janji di awal pernikahan kita untuk senantiasa setia dalam bingkai dakwah.

With love, Ummu Nashifa

Aleg PKS Minta Penyelenggara Miss World Pertimbangkan Keberatan Masyarakat

7.9.13



pkskudus.org - Jakarta - Anggota Komisi X DPR dari F-PKS Herlini Amran meminta agar panitia penyelenggara Miss World 2013 mempertimbangkan keberatan masyarakat. 

"Tolong pertimbangkanlah keberatan masyarakat. Kan MUI sudah menolak. Kita harus belajar dari penolakan Lady Gaga," kata Herlini kepada JurnalParlemen, Jumat (6/9).

Herlini juga menilai penyelenggaraan Miss World tidak punya dampak terhadap pariwisata Indonesia. "Tidak akan mengangkat pariwisata. Kecantikan apanya yang akan diperlihatkan? Kan kita masih punya pariwisata lain yang kaya akan sumber daya alam," jelasnya.

Menurut Herlini, penyelenggaraan Miss World ini semata hanya demi kepentingan bisnis tanpa memperhitungkan keberatan masyarakat. "Harusnya pemerintah turun tangan. Yang begini jangan dibiarkan. Bahkan bisa merusak wajah Islam juga," ujarnya. 

Sebab, Indonesia yang mayoritas muslim di mata internasional, jika kemudian terjadi aksi penolakan yang berakhir anarkis malah berujung pada citra negatif.

Di zaman Orde Baru, lanjut Herlini, Menteri Pendidikan Daoed Joesoef pernah menolak. Padahal waktu itu pendidikan sangat sekuler. (jp/pks.or.id)

Bidpuan PKS Jateng Dukung Penuh Caleg Perempuan Kudus

22.7.13



image
Pembekalan Caleg Perempuan PKS Kudus oleh Bidpuan DPW PKS Jateng, Ahad (21/7) di Kudus. (foto : Woro)
Bidang Perempuan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah mendukung penuh upaya pencalonan perempuan PKS di Kabupaten Kudus.
Dukungan tersebut dilakukan dengan membekali para caleg perempuan PKS Kudus dengan berbagai keterampilan dan skill sebagai calon wakil Rakyat dalam workshop caleg perempuan, Ahad (21/7) di Gedung Pusat Pendidikan, Jalan Veteran, Kudus, Jawa Tengah.
“Ada 40 peserta perempuan PKS Kudus yang terdiri dari caleg perempuan dan tim suksesnya mengikuti agenda workshop untuk caleg tersebut,” terang Dyah Woro Haswini, Wakil ketua Bidpuan PKS Jateng dalam keterangannya kepada PKS Jateng Online, Ahad (21/7).
Setidaknya, imbuh Woro, ada dua target besar yang diusung oleh PKS Kudus pada Pemilu 2014 mendatang, sehingga target tersebut memerlukan strategi khusus mewujudkannya.
“Secara nasional kita targetkan menuju tiga besar, sementara di Kudus, caleg perempuan PKS siap mengantar 5 kursi untuk DPRD Kabupaten,” tandasnya. (Dep)

Kehormatan Perempuan perlu Dijaga, Jilbab “Pelindungnya”

18.7.13

null

Dalam rangkaian acara Ramadhan di Kampus (RDK) Universitas Gajah Mada (UGM) 1434 Hijriah, panitia menggelar talkshow bertema jilbab. Acara diselenggarakan pada hari Selasa (16/07/2013). di Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran (FK) UGM.


Talkshow ini ditujukan bagi Muslimah yang belum menggunakan jilbab ini menghadirkan tiga pembicara dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Oki Setiana Dewi (Aktris Muslimah Indonesia & Penulis Best Seller), Ustadzah Asri Widiarti (Penulis Buku Tarbiyah Madal Hayah), Elita dan Fitria perwakilan dari Komunitas Hijabers Yogyakarta.

“Alasan kami memilih ketiga pembicara tersebut, untuk memberikan gambaran sosok Muslimah (berjilbab) yang tetap berprestasi di bidangnya,” ungkap Agustin selaku Ketua Acara talkshow.

Ketiga pembicara dinilai sosok yang mampu menginspirasi. Oki Setiana berjilbab dan tetap eksis di tengah tantangan dunia entertainment, Ustadzah Asri pada jalur dakwah islami dan Komunitas Hijabers Yogyakarta menjadi salah satu komunitas yang mampu mewadahi perempuan untuk mulai berjilbab.

Tema yang diangkat dalam talkshow adalah ‘Jilbabku kebanggaanku’ dengan maksud memberikan pengertian jilbab bukan sebagai pelengkap saja. Tetapi patut menjadi suatu kebanggaan.

Acara ini dilaksanakan sejak pukul 08.00 hingga 11.30 WIB untuk memberikan pengertian mengenai pentingnya berjilbab.

Kewajiban Muslimah

Dalam talkshow dijelaskan berjilbab merupakan suatu kewajiban dari setiap mMuslimah. Proses berjilbab memang tidak mudah, berbagai alasan dilontarkan oleh Muslimah dalam mengenakan jilbab.

Karena itu, Ustadzah Asri dan Oki Setiana sependapat, dalam berjilbab hendaknya seorang Muslim meluruskan hati hanya untuk Allah Subhanahu Wata’ala.

“Berjilbab tidak membutuhkan persiapan, jilbab itu pembuka,” jelas Oki.

Menurut Oki, proses untuk berjilbab, tidak bisa dipaksa. Harus ada ketertarikan dari dalam diri untuk mengenakannya.

“Saya menggunakan jilbab panjang seperti saat ini, bermula dari jilbab pendek,” ungkap Oki Setiana.

Sementara itu Asri mengatakan, perempuan memiliki posisi yang penting dalam kehidupan, sehingga kehormatan perempuan harus dihormati dan dijaga. Karenanya menggunakan jilbab justru sebagai “pelindung”a dari melakukan kegiatan-kegiatan buruk.

“Jilbab itu bukan pembatas aktivitas, tetapi penjaga dari segala aktivitas buruk, ” tambah Ustadzah Asri.

Pada akhir sesi, talkshow diisi dengan hijab tutorial dari Komunitas Hijabers Yogyakarta. Selain itu, banyak dibagikan souvenir dan jilbab gratis kepada peserta.

“Acaranya menginspirasi, keren. Jarang-jarang ada kajian yang mendatangkan tokoh nasional untuk umum gini,”ungkap Wiwik jurusan Teknik Pertanian salah satu peserta talkshow.

Sebelum acara ditutup, Oki berpesan, “Seorang Muslimah hendaklah menjadi seseorang yang kuat dalam spiritual, berilmu, berprestasi, menginspirasi dan berkontribusi, karena umat di tangan kita,” ujarnya.*/kiriman Vindiasari Yunizha

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.