News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Terperosok Jurang Degradasi

25.8.14

KUDUS - Kekhawatiran publik Kota Kretek terhadap  kesebelasan kesayangannya Persiku Macan Muria akan terperosok ke jurang degradasi terbukti. Setelah Sabtu (23/8) di Stadion Krida Kabupaten Rembang dihempaskan tuan rumah  PSIR dengan angka meyakinkan 2-0.
Pada waktu yang bersamaan, ketiga kesebelasan yang juga teranacam turun kasta, semua memenangkan pertarungan. Tuan rumah Persipur Purwodadi menang tipis 3-2 atas tamunya PSIS Semarang. Selanjutnya Persip Pekalongan  mengalahkan  Persitema Temanggung 2-0 dan PPSM Magelang juga menang atas Persis Solo 2-1.
Persiku yang bermain 14 kali hanya mampu meraub nilai 16. Hasil dari tiga menang, tujuh kali seri dan empat kali kalah, sehingga  menemani Persitema untuk kembali berlaga di ajang kompetisi Divisi. Seperti yang pernah dialami Persiku pada tahun 2006.
Agus Riyanto sang pelatih Persiku secara hitam putih bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini. Begitu pula manajer Laskar Macan Muria, Agus Imakudin. Keduanya sampai dengan Minggu (24/8) belum mengeluarkan pernyataan resmi. Selain dua nama tersebut, pengelola Persiku, PT Kudus Muria Raya (KMR) juga harus ikut bertanggung jawab.
Dengan terdegradasinya Persiku,  maka PT KMR yang kehadirannya serba “abu-abu” ini harus legawa menyerahkan kembali mandat yang pernah diterimanya. Namun publik sepakbola juga tidak tahu menahu siapa sebenarnya yang memberikan mandat. Apakah pengurus perserikatan Persiku atau bupati-wakil bupati, atau yang lainnya.
Terlepas dari itu semuanya,  terdegradasinya Persiku harus disikapi dengan arif dan bijaksana.Bupati Kudus Musthofa atau setidaknya Wakil Bupati Kudus, Abdul Hamid, sebaiknya turun tangan membantu. Kemudian persepakbolaan di Kudus harus ditata ulang secara cermat.
Sejak munculnya sekolah sepakbola  (SSB) yang bagai jamur di musim hujan,  Pendidikan Pelatihan (Diklat ) Sepakbola yang dibiayai APBD Kudus, perserikatan Persiku (Persiku amatir) hingga menyangkut suporter dan penyandang dana. Kemunculan SSB di Kudus  hanya sekedar ikut-ikutan  seperti yang dilakukan di kabupaten/kota lainnya.
Meski harus diakui  ada sejumlah SSB yang tertatangani secara profesional. Selain itu lulusan SSB, tidak memungkinkan untuk segera bergabung ke Diklat Sepakbola, karena faktor usia. SSB mentok pada usia 15-16 tahun. Sedang pemain Diklat diawali dari usia 19 tahun, sehingga ada “ruang hampa kegiatan” selama dua-tiga tahun, Begitu pula ketika  memasuki Persiku Yunior dan Persiku Senior juga ada.
Selain pengurus Persiku (amatir) harus berani memulai mentrapkan sistem kompetisi yang ketat. Antara lain persyaratan harus memiliki lapangan dan pelatih (harus dicek kebenarannya di lapangan). Di Kudus, jumlah anggota perserikatan Persiku terlalu besar ( data terakhir yang dihimpun Jateng Pos) mencapai 64 klub.Lalu jumlah lapangan sepakbola yang  tidak memadai dan memenuhi standar.
Lalu Diklat Sepakbola Putra Kudus sebaiknya juga harus ditata ulang. “Saya mendengar Diklat ini tidak memiliki manajer. Padahal dalam era sepakbola modern (profesional) kehadiran manajer suatu keharusan. Dengan  adanya kucuran dana rutin setiap tahun dari APBD Kudus, maka sangat mungkin penanggung jawab diklat mengangkat manajer,” ujar Jalal Jalil.
Ia adalah mantan pemain Persiku, namun akhirnya memilih menjadi PNS dan sejak beberapa tahun terakhir menjadi pengurus Persita Tangerang. Sedangkan langkah yang juga harusn dilakukan pengelola Persiku,  membangun ulang kerjasama secara kekeluragaan dengan pihak pengusaha/perusahaan di Kudus.
Selama ini  pengurus PT KMR, hanya melulu menyodorkan proposal minta bantuan. Namun tidak/belum pernah  melaporkan secara rinci (akurat) dan jujur tentang asal muasal dana, pengelolaan dan tanggung jawab. Perusahaan seringkali dikubili, sehingga kepercayaan para pengusaha untuk memberikan bantuan kepada pengelola Persiku memudar.
Bahkan sudah pada tahapan antipati pada pihak pengelola. Meski nasi sudah terlanjur menjadi bubur- Persiku terdegradasi ke Divisi I, justru menjadi  pelecut untuk  menata diri kembali agar tim kebanggan warga Kota Kretek kembali berlaga di kasta Divisi Utama. Bahkan menyodok ke posisi tertinggi persepakbolaan  tanah air, yaitu Liga  Sepakbola Indonesia (LSI).
Persiku sudah pernah merasakan saat ikut berlaga di kasta tertinggi itu, saat kesebelasan berkostum  kebesaran biru-biru ditangani pelatih Riono Asnan. Dengan dua pemain yang sempat direkrut tim-tim besar di Indonesia, yaitu Bambang Harsoyo dan Agus Santiko. Bahkan Agus Santiko yang seharusnya sudah gantung sepatu, masih memperkuat Persiku di Divisi Utama 2013/2014. Persiku tidak perlu menangis, tetapi Persiku (baca pengelolanya) harus dikoreksi total. (sup)
sumber : http://m.patiekspres.co/2014/08/terperosok-jurang-degradasi/

Gedung Serba Guna Gor Wergu Wetan Dibongkar

Gedung Serba Guna Gor Wergu Wetan Dibongkar
Kudus 23/08,Pembongkaran gedung Serba Guna Gor Wergu Wetan yang sudah dimulai beberapa waktu lalu saat ini sudah sampai tahap menurunkan atap pada sisi sebelah Utara.

Pembongkaran gedung karena gedung ini sudah tidak lagi layak digunakan untuk kegiatan sehingga ke depan tempat ini akan dibuat Sport Center yang dikerjakan berkelanjutan 3 tahun ke depan seperti disampaikan Kepala Disdikpora Hadi Sucipto kepada ISK," Tempat Olah Raga yang sudah tidak Layak ini akan diperbaharui secara bertahap hingga 3 tahun ke depan."

Ditambahkan,ke depan direncanakan menjadi Sport Center untuk segala jenis kegiatan Olah Raga yang secara bertahap dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.Untuk tahap pertama diharapkan bisa teralisasi September.Dengan terbatasnya lahan yang tersedia Kadisdikpora akan megoptimalkan sehingga bisa menjadi tempat Olah Raga yang memadai.

http://www.infoseputarkudus.com/2014/08/gedung-serba-guna-gor-wergu-wetan.html

PKS: Ada Arahan Pembentukan Pansus Kecurangan Pilpres


Anggota Legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Agus Purnomo mengatakan ada arahan dari koalisi merah putih untuk pembentukan Panitia Khusus Kecurangan Pemilihan Umum Presiden 2014.

"Tapi belum ada edaran untuk memberikan dukungan berupa tanda tangan dari para anggota dewan," katanya seperti diberitakan VIVAnews, Senin 25 Agustus 2014.

Agus menjelaskan pembentukan Pansus harus dilakukan oleh inisiator yang didukung minimal 70 anggota DPR lintas fraksi dan komisi. Setelah ada inisiatif baru kemudian surat dukungan disampaikan ke pimpinan DPR.

"Oleh pimpinan, nanti disampaikan di paripurna," ujarnya.

Setelah disetujui di paripurna dewan, baru kemudian menurut Agus, Pansus bisa terbentuk.

Namun, Agus yang duduk di Komisi II DPR yang menjadi mitra kerja Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu mengatakan tidak menutup kemungkinan Rapat Kerja yang digelar Komisi II dengan kedua penyelenggara pemilu itu bisa menjadi langkah awal pembentukan Pansus.

"Kita lihat saja nanti dinamika di forum seperti apa," jelasnya.

Agus menambahkan rapat kerja rencananya akan digelar pada hari ini. Komisi II menurutnya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja KPU dan Bawaslu pada pelaksanaan Pilpres yang digelar pada 9 Juli 2014 lalu.

"Jadi atau tidaknya pembentukan Pansus akan ditentukan oleh jawaban KPU dan Bawaslu atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada Raker nanti," ungkapnya. (ita)

Bahaya 3 Kali Seminggu Memakan Mie Instan

19.8.14



 Mengonsumsi mi instan sekali waktu mungkin masih boleh. Tapi penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat menemukan risiko kesehatan yang berbahaya jika Anda mengonsumsi mi instan 2-3 kali seminggu.

Dr. Shin yang memimpin penelitian mengatakan mi instan dapat meningkatkan  risiko sindrom kardiometabolik seperti jantung, stroke dan diabetes. Padahal, penyakit ini merupakan penyebab kematian hampir di seluruh dunia.

"Selain mengandung bahan pengawet, mi instan juga memiliki bahan kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mie dalam wadah sterofoam," kata Shin pada Dailymail, Kamis
(14/8/2014).

Penelitian telah menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen. Maka itu, Dr. Shin sangat menghimbau wanita pada khususnya untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi mi instan.

"Konsumsi ramen relatif tinggi pada populasi Asia, penelitian difokuskan terutama di Korea Selatan, karena kecenderungan rakyatnya mengonsumsi mie instan merupakan yang tertinggi di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, buktinya, Korea Selatan telah mengalami peningkatan risiko penyakit jantung, dan dewasa obesitas," kata Dr Shin.
http://www.suaranews.com/2014/08/inilah-bahayanya-jika-3-kali-seminggu.html

Desa Hadiwarno isi Kupatan dengan Slorodan

6.8.14


A-
KUDUS- Lebaran kupat merupakan salah satu tradisi yang dirayakan seminggu sesudah 1 Syawal dengan saling mengunjungi dan saling memaafkan. Seperti namanya, setiap umat muslim yang merayakan Lebaran ketupat wajib menyediakan menu khas berupa ketupat yang disajikan kepada setiap tamu yang datang berkunjung. 

Uniknya dalam menyambut lebaran kupat, masyarakat desa Hadiwarno Kecamatan Mejobo menyelenggarakan lomba Panjat Pinang di tengah tengah permukaan air sungai. Berbagai hadiah yang telah dipasang pada puncak panjat pinang ini, membuat daya tarik para warga untuk berpartisipasi demi kelancaran kegiatan yang sudah menjadi tradisi.


sumber : http://www.infoseputarkudus.com/2014/08/cara-hadiwarno-meriahkan-lebaran-kupat.html

Hari Ini Pabowo-Hatta Gelar Halal bi Halal

3.8.14

Headline
pkskudus.org- Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa, hari Minggu (3/8/2014) siang ini akan menggelar acara Halal Bihalal dengan seluruh pimpinan Parpol anggota Koalisi Merah Putih, serta tim kampanye nasional dan relawan Prabowo-Hatta.

Direktur Komunikasi dan Media Koalisi Merah Putih, Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan acara tersebut akan digelar di markas tim pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur. "Acara akan dimulai pukul 12.00 WIB, dan rencananya terbuka untuk umum," ujarnya.

Saat ditanya siapa saja yang akan hadir dalam acara tersebut, Budi mengatakan belum mendapatkan informasi secara lengkap. Namun ia mengatakan dalam acara nanti, Prabowo dan Hatta Rajasa tidak hanya akan bersilaturahmi dengan pimpinan Parpol namun juga seluruh relawan.

"Jadi nanti silaturahmi dengan seluruh anggota koalisi dan relawan," tandasnya.[bay][
*http://nasional.inilah.com/read/detail/2124217/prabowo-hatta-gelar-halal-bihalal-siang-ini#.U93RM6M_JH0

Tifatul : Mekanisme Pemblokiran Situs Porno

2.8.14



Suasana Idul Fitri 1435 H yang penuh kekeluargaan dimanfaatkan Tifatul Sembiring untuk menyapa netizen (pengguna internet) di social media.

Jumat sore kemarin (1/8), Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia periode 2009-2014 ini pun berbagi cerita tentang berbagai hal seputar kinerja kemenkominfo dan hal-hal aktual. Salah satunya yang sering disorot adalah pemblokiran situs-situs porno yang memang sangat gencar dilakukan kemenkominfo era Tifatul Sembiring.

Bagi yang masih protes atas upaya pemblokiran situs porno sebagai upaya menjaga moralitas anak bangsa, bapak 7 anak kelahiran Bukittinggi ini menghadiahi pantun:

Berfoto di tepi kuala kapuas
Bergaya mirip si putri raja
Porno diblokir merasa tak puas
Sila pergi ke laut sahaja...:D

Terkait atas sorotan atas kinerjanya memimpin Kementerian Komunikasi dan Informatika, berikut twit mantan Presiden PKS ini:

- Ttg yang tidak puas dg kinerja saya sebagai Menkominfo, saya ucapkan terimakasih atas segala masuklannya. Saya sendiri juga belum puas..

- Ada kritik yg membangun dan dan bernada menjatuhkan. Saya mengamati ini. Ada yg kebelet sekali jadi menteri. Silakan, bungkus.

- Profesionalitas itu bukan ngaku2, tapi ada prestasi yg bermanfaat, diakui orang lain. Terserah Presiden, sampeyan dipilih atau tidak.

- Menilai keberhasilan seorang menteri bukan oleh orang2 ambisi begini, evaluasi jalanan, semua itu ada ukurannya, tercatat dan terukur.

- Seluruh program2 kementerian itu dalam rangka menjalankan RPJMN, janji-janji kampanye Presiden, program 100 hari, Instruksi2 Presiden..

- ..keputusan2 Presiden, arahan2 Presiden dan Menko2, kerjasama antar kementerian, dan disepakati anggaran dan program kerjanya oleh DPR.

- Bukan asal dikerjakan, ada yang mengawasi dan mengukurnya seperti UKP4, secara administrasi ada pengawasan berjenjang...

- Ada Kementerian PAN dan RB, ada audit BPK, konsultasi dg BPKP, ada penilaian oleh KPK, ada aparat penegak hukum yg mengawasi, ada DPR...

- Jadi bukan asal kerja, ada perencanaan, ada visi misi, kalau ingin mengevaluasi silakan. Bukan keinginan orang perorang, ini negara...

- Banyak yang sudah dibangun oleh pemerintahan SBY-Boediono, banyak yang mensyukuri dan menghargai termasuk lembaga2 dari luar negeri.

- Bahkan Indonesia sekarang masuk dalam peringkat 10 besar ekonomi dunia, versi World Bank. Puas? Tentu belum, masih banyak masalah....

- Untuk Kemenkominfo, sesuai RPJMN, bdg infrastruktur, Alhamdulillah: Hampir seluruh desa di Indonesia sudah masuk telefon(lk 72.000 desa)

- Seluruh kecamatan sudah masuk internet baik 5748 PLIK maupun 1970 MPLIK. Hampir seluruh kota dan kabupaten sudah ada sarana wifi gratis.

- Jaringan fiber optic Palapa Ring, hampir 90% selesai, wilayah coverage hp mencapai 95%, stasiun TVRI dibangun sebanyak 31 stasiun.

- Migrasi sistem televisi dr analog ke digital, PNBP Kemenkominfo naik jadi rp 13,6 Trilyun/thn, anggaran yg dipakai rp 3 trilyun/thn.

- Ajang INAICTA (Indonesia ICT Award) tiap tahun, tlh melahirkan inovator2 baru ICT. Proyek e-learning yg menyambungkan 500 SD, SMP di DIY

- Pembangunan e-health di Sumbar, dimulainya teknologi baru LTE. Open source wajib dipakai di PLIK dan MPLIK, Indonesia OpenSource Award

- ICT pura, Cyber Jawara, ICT Training center UIN, Pusat training TIK Cikarang, ST MMTC di Yogyakarta. Bea siswa S2, S3 IT dan komunikasi.

- Kampanye internet sehat dan aman, kominfo goes to mall, Kartini Next Generation kreatifitas para wanita, PEGI peringkat e-gov Indonesia.

- Soal open BTS, jangan ngaku2 produk sendiri. Ilmuwan itu harus jujur dan ilmiah, ini kreatifitas Harvind Samra dan David Burgess...

- Saya tidak menolak open BTS, tapi karena menggunakan frekuensi, mk harus ada izin spektrum. Ini berlaku bagi semua pihak tanpa kecuali.

- Soal blokir konten, tentu ada mekanismenya. Ada Tim trust positif di bawah Ditjen Aptika, ada aturannya dalam UU dan PP dll.

- Selama ini hal tsb diatur dlm peraturan Dirjen Aptika, lalu dinaikkan jadi PM. Ada aduan masyarakat melalui pengaduan konten negatif.

- Ada lembaga2 yang berwenang meminta pemblokiran, seperti OJK mis?: situs forex yang di black list, LPOM mengenai makanan dan obat2an...

- Dari Kepolisian, dari BNN, ttg hal2 yg membahayakan keamanan negara. Ada mekanismenya, tidak asal blokir, ada sistem yang bekerja.

- Mereka tim trust positif ini mengawasi terus, dan tidak perlu izin menteri untuk memblokir sesuatu yang memang jelas konten negatif.

- Soal situs vimeo memang mengandung banyak konten porno, kita minta kesediaan mrk untuk memblok yg porno2 saja. Belum ada jawaban jelas.

- Soal komik manga, xhamster, hentai juga diblokir, karena memuat konten dan gambar2 porno secara vulgar. Ini melanggar undang2...

- Kalau ada yang membuka kembali konten2 internet yg dilarang oleh UU, tentu akan berhadapan dg bagian masyarakat yg anti pornografi.

http://www.pkspiyungan.org/2014/08/pantun-tifatul-untuk-yang-protes.html

Jelang Sidang Perdana Gugatan, Kubu Prabowo-Hatta Siapkan 52 Ribu Saksi


Demi memenangkan sengketa atas gugatan hasil rekapitulasi suara Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta siap menerjunkan 52 ribu saksi. Puluhan ribu saksi tersebut tersebar di 33 provinsi yang hasil rekapitulasi suaranya dianggap bermasalah.

Anggota Tim Hukum Prabowo-Hatta Didi Suprijanto mengatakan, seluruh saksi tersebut akan disiapkan untuk menambah kekuatan sejumlah bukti yang diajukan ke MK.

“Saksi ahli juga disiapkan, ini sedang terus (disiapkan),” ujar Didi dihubungi dari Jakarta Kamis (31/7).

Meski demikian, dia mengatakan terkait jumlah saksi yang telah disiapkan, belum tentu akan seluruhnya bersaksi. Dia berujar, ketentuan berapa jumlah saksi yang dibutuhkan dalam gugatan ini menunggu keputusan MK.

“Kita tunggu sambil terus proses, yang pasti saksi kami siapkan untuk membongkar kecurangan-kecurangan di sejumlah TPS (Tempat Pemilihan Suara),” ujar Didi.

Seperti diketahui, sidang perdana gugatan dari tim Prabowo-Hatta akan mulai digelar pada 6 Agusutus mendatang. Hasil dari sidang itu, akan diputuskan apakah KPU wajib menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah TPS atau tidak. (ROL)

http://www.pkspiyungan.org/2014/08/jelang-sidang-perdana-gugatan-kubu.html

Kemenangan di Gaza dan Libya


By: Nandang Burhanudin

Kita patut berduka atas wafatnya ribuan rakyat sipil Palestina oleh kekejaman Israel. Namun di balik itu semua, rakyat Gaza dengan pejuang-pejuangnya, menunjukkan pada dunia. Mereka adalah pemenang sejati! Lihatlah badan-badan dunia turun tangan. Semua berupaya menyelamatkan Netanyahu, PM Israel si haus darah yang teriak-teriak minta tolong untuk segera diadakan gencatan senjata.

Di Libya, kalangan Islamis pun berhasil menggagalkan kudeta Kolonel Haftar. Veteran dan sahabat Qaddafi yang sejak lama bergabung dengan CIA.

Apa yang terjadi di Gaza dengan kemenangan HAMAS dan di Libya dengan bertahannya kalangan Islamis di peta politik TImteng, membuat penguasa Emirates, raja Saudi, dan penguasa Mesir kalang kabut. Bagi mereka, semakin kokohnya HAMAS dan Islamis di Libya merupakan momok menakutkan daripada kekejaman Israel. Pantas saja Presiden Israel, Shimon Peres mengatakan, "Di dunia Arab, saat ini, tidak ada lagi musuh yang dapat menyulitkan Israel. Selain faksi HAMAS di Gaza."

Para pengamat mengatakan, "Seandainya tidak ada pengkhianatan dari Mesir, Emirates, Saudi, dipastikan HAMAS sukses menginjak-injak harga diri bangsa Israel dan militernya di bawah sepatu-sepatu pejuang HAMAS. Namun rezim-rezim di negara-negara tersebut, senantiasa menjadi penyelamat bagi Israel."
http://www.pkspiyungan.org/2014/08/kemenangan-di-gaza-dan-libya.html

Mudik Asyik Bersama Mas Blangkon (@PKSjateng)

30.7.14

SEMARANG-Sepekan jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menggelar program untuk menyukseskan arus mudik Lebaran tahun ini, yakni program Mudik Online. Program Mudik Online ini berupa informasi mudik, terutama di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya yang diperuntukkan dengan pengelolaan media online seperti twitter, website dan fanpage.
Menurut Koordinator Media Center Muntafingah menyatakan bahwa program ini sebenarnya program tahunan yang disiapkan PKS Jateng, dengan cara menyampaikan info mudik terbaru melalui twitter PKS Jateng.

Selamat Tinggal Ramadhan

Ilustrasi. (bombayoutdoors.com)
Ilustrasi. (bombayoutdoors.com)
dakwatuna.com - Kalau di awal Ramadhan ada tarhib. Di akhir Ramadhan ada taudi’. Walaupun kata taudi’ berarti berpisah untuk tidak (sulit) bertemu lagi. Saat berpisah dengan bulan mulia ini, ada sebuah kaidah, yaitu (من لم يذق مرارة الفراق لم يعرف حلاوة اللقاء) “Orang yang tidak merasakan pahitnya berpisah, pasti belum mengerti manisnya perjumpaan.”
Di atas kaidah ini, dibangunlah cara bagaimana berpisah dengan bulan Ramadhan. Saat berpisah dengan bulan Ramadhan, ada dua macam orang:

Di Depan Pusara Murabbi

26.7.14

Foto pemakaman. (inet)
Foto pemakaman. (inet)
dakwatuna.com - Di bus malam ini, rasa kantuk menjalar di tubuh seluruh penumpang. Nyaris seluruh penumpang bus Jakarta-Cirebon tampak lelap. Hanya satu dua yang terlihat memandang keluar jendela, sebagian lain sebentar terbangun untuk menarik resleting jaketnya tinggi-tinggi hingga menutupi leher, lalu kembali tidur. Suara pengamen yang lumayan merdu dengan iringan biola tua justru membuat penumpang semakin larut dalam kantuk, entah kurang perhitungan atau memang pengamen ini ikhlas mengantarkan para penumpang untuk tidur, yang jelas aku yakin lagu Camelia 3 itu membuat pendapatannya berkurang.
Pengamen itu terlihat kumal. Bibirnya hitam akibat asap rokok. Di telinganya terlihat tiga buah tindikan besar berwarna-warni. Ia mengenakan celana jeans robek dan sepatu kets yang tak kalah buruk. Penampilannya persis diriku lima belas tahun silam, ketika baru lulus SMP. Tanpa bermaksud menghakimi pengamen itu, aku dulu adalah anak brandal. Pekerjaanku adalah mengamen dengan paksa, meminta uang kepada penumpang sambil berteriak tanpa menggunakan satu pun alat musik. Mungkin sebetulnya bukan mengamen, tapi tepatnya memalak. Aku tahu suaraku tak mungkin menghibur. Aku tak segan menunggu untuk memaksa penumpang mengeluarkan uang sekedar seribu – dua ribu dengan dalih solidaritas sosial dan kebersamaan. Aku bilang untuk makan, meski aku yakin mereka tahu bahwa uang itu aku habiskan untuk beli rokok dan minum-minum dengan teman-teman sesama pengamen.
Mengingat hari-hari itu dan membandingkannya dengan kini, adalah hal yang selalu membuat aku ingin menangis. Kini, bahkan di bus malam ini aku berbaju koko, di tasku ditempel logo One Day One Juz, sebuah komunitas pembaca Al-Quran yang sedang marak. Mushaf Al-Quran selalu ada di dalam tas kemanapun aku melakukan perjalanan sebagai teman terbaik. Berbeda dengan dulu, di mana rambutku kumal, kulit kusut karena jarang mandi. Kemana-mana selalu membawa rokok. Hidupku sangat kacau dan tidak ada rasa tenteram dalam hati. Bahkan tak jarang pada masa-masa itu, aku berharap kematian segera datang.
Sampai tiba pada hari itu. Ketika Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya melalui seorang ustadz muda yang membuat hatiku basah, dan membuka jalan hidupku hingga tenteram seperti sekarang. Ia yang selama lima tahun berikutnya menjadi guru ngajiku. Ia yang dengan sabar mengajariku membaca buku iqra meski aku terbata-bata. Ia yang rela waktu demi waktunya aku sita untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku tentang Tuhan, terutama mempertanyakan keadilan-Nya untuk aku dan keluargaku.
Aku sedang duduk di halte bis pada pertemuan pertamaku dengannya saat itu. Waktu itu aku sudah kehabisan akal dan rasa lapar menusuk ke ulu hati. Aku nyaris mencuri ketika dari balik tikungan ia memberikan nasi kotak berisi rendang nasi padang. “Mas, maaf, nasi kotak ini boleh untuk mas. Kebetulan tadi saya dapat dari seminar.” Tuturnya dengan senyum lembut ketika itu. Bahasanya sopan. Air mukanya bersih dan penuh aura iman. Baju kokonya sudah tidak putih, tapi tetap terlihat bersih. Janggut tipis di ujung dagunya membuatnya terlihat kalem dan alim. Setelah mengucapkan terima kasih, aku makan dengan lahap dan ia duduk di dekatku menunggu bis pulang. Di situlah untuk pertama kalinya aku merasakan hatiku gerimis dan dadaku bergetar.
***
“Bang, partisipasinya bang…” suara pengamen menyadarkanku dari lamunan. Cepat-cepat aku rogoh selembar uang dua ribuan untuknya, setelah mengucapkan terima kasih, pengamen itu menyusur ke kursi-kursi belakang. ia tidak seburuk aku dulu.
Seorang perempuan yang sedang hamil naik di tengah perjalanan. Padahal hari sudah malam. Lelaki di ujung sana yang melihatnya segera bergeser memberi tempat. Perempuan itu duduk bahkan tanpa mengucapkan terima kasih. Mungkin sudah seharusnya.
Di luar sana, gelap menyelimuti bumi. Seiko KW di lenganku sudah menunjukkan pukul sembilan malam lewat lima. Jalanan di luar nampak lengang. Aku memandang jauh keluar jendela, papan reklame dengan cahaya yang terang memberontak malam yang kelam, menyilaukan mataku.
***
Yang membuat hatiku gerimis sewaktu pertemuan pertama dengan lelaki, yang kemudian aku panggil ustadz itu adalah ketika ia menanyakan kabar keluargaku. Pertanyaannya itu membuat aku serta merta teringat ibu di kampung. Sekalipun hidupku hancur, ibu bagiku tetaplah ibarat nyawa. Ia adalah harta satu-satunya yang aku punya. Ayahku sudah meninggal ketika aku kecil, dan aku satu-satunya pewaris keluarga. Pewaris kesusahan dan kemiskinan. Setiap ingat ibu aku selalu bergetar. Rasa sayang dan cintaku untuknya berderai-derai. Pakaian ibuku adalah kesusahan dan kemiskinan. Miskin dan keras sudah menyatu dalam hidupnya, menjadi nafas dan nyawanya. Ia yang berhutang kesana kemari untuk memberiku ongkos sekolah pagi hari. Ibu bagiku adalah dasar lautan terdalam. Sekalipun di dunia ini ada lautan yang paling dalam, cinta ibu kepadaku jauh lebih dalam. Jika gunung tinggi menjulang, cinta ibu padaku lebih menjulang. Itulah kenapa sekalipun aku brengsek, selalu ibu yang mengerik punggungku ketika aku sakit dengan uang logam dan minyak tanah sampai tertidur. Tak sekali dua kali dalam momen seperti itu aku mendengar untaian doa dan harapannya ketika aku hendak lelap. “Gusti, berikan jalan pada anakku untuk mengenal agama…” doanya sederhana. Agar aku mengenal agama. Tiba-tiba mataku berlinang air mata…
Ibuku memang tak kenal agama terlalu baik. Hanya saja ia sangat hormat pada pak kyai dan selalu shalat lima waktu meski di kemudian hari aku tahu bacaannya berantakan. Tak masalah bagiku, karena kesusahan dan kemiskinan sudah cukup menjadi cara Tuhan untuk mencintainya. Dengan sabar yang dijalani ibu dalam kesusahan itu, Tuhan akan mencintainya.
Pertanyaan Ustadz berwajah teduh itu menyentak hatiku, dan entah mengapa aku tiba-tiba ingin memperbaiki diri…
***
Sejak obrolan pertama itu, lantas aku mulai tertarik untuk mengaji pada ustadz muda bernama Hisyam itu. Belajar mengeja mulai dari iqra satu. Aku membaca a-ba-ta-tsa dengan tertatih, tapi kemajuanku cukup pesat. Sekalipun brandal, otakku memang cukup encer sejak kecil.
Aku mengaji setiap malam senin. Aku absen tidak ikut nongkrong di perempatan Cibinong hanya setiap malam senin. Malam-malam lainnya aku masih malak di dalam bis bersama teman-teman nongkrong. Masih merokok dan tak jarang minum-minuman keras. Tertawa dan menggoda cewek-cewek yang lalu lalang. Ustadz Hisyam tak pernah memaksa aku untuk berhenti. Ia hanya mengajari aku mengaji yang kemudian aku kenal dengan istilah halaqah. Pembinaan sepekan sekali itulah yang membuat hatiku lambat laun terwarnai oleh nilai-nilai Islam. Ustadz Hisyam bercerita bagaimana perjuangan Nabi ketika menyebarkan Islam, ketika memimpin perang, juga ketinggian akhlak beliau. Ustadz muda itu juga berkisah tentang para sahabat ketika mendapatkan ujian, tak sedikit di antara mereka merupakan kaum miskin sepertiku. Amar bin Yassir dan bilal bin Rabah adalah dua nama yang paling kukenal. Tapi tentu paling menarik adalah Umar bin Khattab. Aku paling suka karena sahabat Umar dikenal kuat dan tak punya rasa takut kepada musuh. Untuk seorang anak jalanan seperti aku, sifat Umar tentu sangat heroik.
Aku tak pernah bosan halaqah dengan ustadz Hisyam. Ia mengajariku akhlak yang baik. Ngaji dengannya tak hanya ceramah, tapi sikap kesehariannya adalah Islam itu sendiri. Ia berasal dari keluarga sederhana, mungkin cenderung miskin dibanding para ustadz lainnya. Pernah suatu kali dalam sebuah demonstrasi di Monas, kaos ustadz hisyam adalah yang paling kumal di tengah ribuan pendemo yang mengenakan pakaian putih. Ia sederhana. Satu pagi ia mengayuh sepeda untuk sekedar memberitahu, “Akhi, nanti jam setengah tujuh ada demo di Bundaran HI. Antum jangan tidak datang, ya.” Selepas itu ia kembali mengayuh sepeda ke rumahnya di kecamatan sebelah. Ia tak pernah mengeluhkan kemiskinan sepertiku, ia katakan bahwa kekayaaan sebenarnya bukan pada harta tapi ada pada hati.
“Akhi, lapangkanlah hatimu. Lapang, selapang sabana. Sekalipun di sana ada gajah, harimau, jerapah, sabana itu akan tetap terlihat luas. Tetapi jika hatimu sempit, sesempit kamar-kamar tidur, jangankan gajah, seekor ayam akan membuatnya sempit. Luaskanlah hatimu. Luas, seluas samudera. Sebanyak apapun sampah masuk dari sungai-sungai di muara, ia akan tetap jernih. Tetapi jika hatimu sempit, sesempit air di dalam gelas, jangankan sampah dari sungai, setetes tinta dari pulpen akan membuatnya kotor. Masalah itu rupanya bukan di luar, tapi ada pada hati kita, di sini” katanya suatu kali seraya mendekapkan tangan ke dada.
Bagaimana mungkin aku tak hormat pada sosok ustadz sederhana dan ikhlas seperti itu? Untuk itulah malam ini, aku bertolak ke Cirebon, mengobati rindu tak tertahankan yang meluap-luap dalam dadaku. Sudah tak jumpa sepuluh tahun semenjak ia pindah dari Bogor ke Cirebon, ingin rasanya bersilaturahmi dan mengucapkan terima kasih karena membuka jalan bagi hidupku untuk menjadi lebih baik.
Kini, aku sudah mengenal agama jauh lebih baik. Aku mempunyai dua kelompok binaan yang semuanya anak-anak jalanan. Dalam beberapa acara tatsqif kerap menggantikan narasumber yang berhalangan, juga mengisi acara-acara outbound dalam kapasitasku sebagai seorang kepanduan.
Malam semakin larut, aku mulai mengantuk..
***
Pagi ini aku terpaku…
Aku terpekur di samping sebuah pusara seorang ustadz yang sangat aku cintai.
Aku duduk menangis dan tak henti mengirim doa. Lisanku terus menerus mengirim fatihah untuknya..
Aku teringat ucapan lirih terakhir ustadz Hisyam pada halaqah perpisahan itu. “Akhi, doakanlah ana dalam sujud-sujud antum, sebagaimana ana pun mendoakan antum dalam sujud-sujud ana.”
Aku paham bahwa rumus kehidupan hanya dua: meninggalkan atau ditinggalkan. Tapi aku merasa begitu berat untuk menerima kenyataan bahwa ustadz yang telah mengenalkan aku ke dalam dekapan hidayah telah kembali kepada-Nya, terbaring di balik tanah ini. Semoga antum mendapatkan apa yang seharusnya antum dapatkan, ya ustadzunal kiram… Almahbuub.
Beberapa waktu lalu aku sempat merasa semangatku turun sama sekali. Bersamaan dengan semangat ikhwah lain yang juga turun. Aku sungguh khawatir menjadi orang-orang yang runtuh ketika yang lain tetap teguh. Menjadi bagian yang terkapar ketika yang lain berusaha tetap tegar.. Aku mengkhawatiri diriku termasuk ke dalam mereka yang berguguran di jalan dakwah.
Militansi yang turun itu kemudian berakibat pada rendahnya intensitas kehadiranku dalam halaqah. Lama-lama aku mulai terlalu kritis bahkan curga pada setiap kebijakan qiyadah, bahkan mungkin terlalu sinis. Aku merasa berada pada jalan yang benar dan satu-satunya yang objektif. Qiyadah sempat kupandang sebagai bagian dari kelompok yang naif.
Tapi aku teringat nasehat ustadz Hisyam untuk menengok hati, dan aku sadari sikap sinis dan lemahnya militansiku dalam dakwah adalah akibat dari lemahnya imanku, dari rendahnya qiyamullail yang kian jarang, dari tilawah yang terus tergerus, dari dzikir yang tak lagi terukir dan dari sujud yang tak lagi syahdu.
Justru lemahnya iman yang membuat semangatku lemah, lalu lama-lama aku hanya menjadi pengamat dakwah, tanpa kontribusi. Pagi ini aku semakin sadar akan nasihat Murabbi yang terus menerus hidup di dalam hatiku.
Aku masih terduduk, membayangkan senyumnya ketika bergurau dalam halaqah..
Dan membayangkan air matanya ketika memimpin doa rabithah..
Lalu aku menginsafi diri, atas kelemahan iman serta kontribusiku dalam dakwah.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/07/26/55087/di-depan-pusara-murabbi/#ixzz38X3zRdZu
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.