News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Gabung ke Gerindra, Koalisi Parpol Islam tak Sepenuhnya Gagal

19.5.14



Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, koalisi partai politik (parpol) Islam tidak sepenuhnya gagal. Sebab, mayoritas parpol Islam telah bergabung dalam satu gerbong koalisi.

“Faktanya tiga partai Islam bergabung di Gerindra. Artinya ini membawa harapan kepada seluruh aktivis pejuang Islam,” katanya sesaat sebelum deklarasi dukungan PKS kepada calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (17/5).

Menurut Anis, bergabungnya parpol Islam dalam gerbong koalisi Partai Gerindra menunjukkan adanya kesamaan visi. Secara tidak langsung, berkoalisi dalam satu gerbong berarti juga telah satu visi dalam membangun Indonesia.

Anis juga menyebutkan partainya tidak mempermasalahkan kalau memang cawapres untuk Prabowo Subianto bukan dari PKS. Dia menegaskan tidak ada mahar politik terkait kesepakatan cawapres yang sudah ditentukan mitra koalisi.

"Enggak masalah, enggak masalah. Kagak ada itu (mahar politik), kita kan ngurus negara," ujar Anis.

Anis mengatakan kesepakatan nama cawapres untuk Prabowo berdasarkan sistem mekanisme terbuka dan dibicarakan transparan antar pimpinan parpol. Anis tidak sungkan memuji sosok Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang bisa menyatukan suara pimpinan empat partai demi pemenangan di Pilpres.

"Prabowo menunjukkan diri benar-benar sebagai seorang demokrat. Semua dibuka dan dibicarakan terbuka apa adanya. Jadi, peserta koalisi juga puas dengan mekanisme ini. Di sini beliau menunjukkan sebagai demokrat sejati karena akhirnya yang kita inginkan adalah menang," ujar mantan anggota Komisi I DPR itu.

*berbagai sumber

Siapa Saja Anggota DPR RI PKS Hasil Pemilu 2014?

14.5.14


Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik berdasarkan hasil pemilu legislatif 2014. Penetapan perolehan kursi dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dimuat dalam Surat Keputusan Nomor 416/kpts/KPU/2014, Rabu sore, 14 Mei 2014.

Berikut perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2014-2019:

1. Partai Nasional Demokrat mendapat 35 kursi atau 6,3 persen
2. Partai Kebangkitan Bangsa mendapat 47 kursi atau 8,4 persen
3. Partai Keadilan Sejahtera mendapat 40 kursi atau 7,1 persen
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat 109 kursi 19,5 persen
5. Partai Golongan Karya mendapat 91 kursi atau 16,3 persen
6. Partai Gerakan Indonesia Raya mendapat 73 kursi atau 13.0 persen
7. Partai Demokrat mendapat 61 kursi atau 10,9 persen
8. Partai Amanat Nasional mendapat 49 kursi atau 8,8 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan mendapat 39 kursi atau 7,0 persen
10. Partai Hati Nurani Rakyat mendapat 16 kursi atau 2,9 persen

40 Kursi DPR dari PKS

Berikut daftar 40 orang caleg PKS yang lolos ke Gedung DPR RI:

1. M Nasir Djamil (Aceh)
2. Tifatul Sembiring (Sumatera Utara)
3. Iskan Qolba Lubis (Sumatera Utara)
4. Ansory Siregar (Sumatera Utara)
5. Chairul Anwar (Riau)
6. Hermanto (Sumatera Barat)
7. Refrizal (Sumatera Barat)
8. Mustafa Kamal (Sumatera Selatan)
9. M Iqbal Romzi (Sumatera Selatan)
10. Almuzammil Yusuf (Lampung)
11. Abdul Hakim (Lampung)
12. Hidayat Nur Wahid (DKI Jakarta)
13. Adang Darajatun (DKI Jakarta)
14. Ahmad Zainuddin (DKI Jakarta)
15. Zulkiflimansyah (Banten)
16. Jazuli Juwaini (Banten)
17. Ledia Hanifa (Jawa Barat)
18. Ma’mur Hasanudin (Jawa Barat)
19. Ecky A Muharram (Jawa Barat)
20. Yudi Widiana Adia (Jawa Barat)
21. Soenmandjaja Rukmandis (Jawa Barat)
22. Mahfudz Abdurrahman (Jawa Barat)
23. Sa’aduddin (Jawa Barat)
24. Mahfudz Sidiq (Jawa Barat)
25. Nurhasan Zaidi (Jawa Barat)
26. Surahman Hidayat (Jawa Barat)
27. M Sohibul Iman (Jawa Barat)
28. Gamari (Jawa Tengah)
29. Abdul Kharis (Jawa Tengah)
30. HamidNur Yasin (Jawa Tengah)
31. Abdul Fikri (Jawa Tengah)
32. Sigit Sosiantomo (Jawa Timur)
33. Rofi’ Munawar (Jawa Timur)
34. Sukamta (DI Yogyakarta)
35. Fahri Hamzah (Nusa Tenggara Barat)
36. Aboe Bakar (Kalimantan Selatan)
37. Hadi Mulyadi (Kalimantan Timur)
38. Tamsil Linrung (Sulawesi Selatan)
39. Akmal Pasludin (Sulawesi Selatan)
40. Yudy Kotouky (Papua)

PKS Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK

PKS mendaftarkan gugatan sengketa hasil Pemilu 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan diajukan karena adanya praktik kecurangan.

Sekretaris tim advokasi PKS, Yanuar Arif, menuturkan, partainya menduga ada suara yang hilang di sejumlah wilayah. Yanuar menambahkan jika suara itu dikembalikan, maka otomatis partainya akan mendapat 4 kursi tambahan. Demikian ujar Yanuar di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (14/5/2014). 

*dari berbagai sumber
http://www.pkspiyungan.org/2014/05/inilah-daftar-40-anggota-dpr-ri-pks.html

Makna 8,4 Juta Suara PKS ...

12.5.14

pkskudus.org Hattrick. Kata itulah yang terlintas di benak saya saat hasil suara PKS dalam pemilu legislatif diumumkan. Dari mulut Ketua KPU Husni Kamil Malik terucap angka 8.480.204 suara yang diperoleh PKS.

Ini untuk kali ketiga PKS mendapatkan suara di kisaran 8 juta. Pada pemilu 2004 memperoleh 8.206.020 suara dan pada pemilu 2009 mendapat 8.206.955. Bagaimana kita menafsirkan ini?

Agar tidak salah tafsir, kita harus melihat --meminjam istilah Priyo Budi Santoso-- suasana kebatinan masing-masing pemilu. Mari kita lihat satu per satu.

Pemilu 2004 konflik antara Megawati dan SBY mewarnai dinamika kala itu. SBY menjadi media darling dan kian melejit namanya saat istilah "Jenderal Kok Cengeng" terlontar dari bibir mendiang Taufik Kiemas. SBY mendapat simpati publik. Citranya semakin positif. Bisa dibilang, pemilu 2004 menjadi titik awal bagi upaya pencitraan massif capres dan SBY sebagai ikonnya.

Imbasnya, Partai Demokrat yang didirikan SBY mendapat durian runtuh. Baru ikut pemilu pertama kali, partai berlambang mercy itu memperoleh 7% suara. PKS pun mengalami lonjakan serupa. Tidak lolos parliamentary treshold dalam pemilu 1999 sehingga harus berganti nama dari PK ke PKS, partai ini melejit.

Dalam pemilu 2009, sosok SBY begitu dominan, tak memiliki lawan setimpal. Semua partai terkena tsunami Demokrat karena suaranya turun. Hanya dua partai yang naik: PD dan PKS.

Pemilu 2014 berlangsung saat badai dahsyat masih menyisakan perih di tubuh PKS. Kurang lebih satu tahun jelang pemilu, Presiden PKS dikriminalisasi dengan tuduhan suap. Citra PKS merosot drastis. Tapi kapal yang diharapkan karam oleh musuh-musuhnya itu justru mampu bertahan dan terus berlayar. Dan angka 8 juta kembali didapat.

Banyak pihak yang menafsirkan bahwa suara PKS stagnan, mandek dan tidak mengalami perkembangan. Pendapat ini benar jika kita melihatnya pada perolehan suara an sich. Tapi, jika kita melihat secara menyeluruh termasuk suasana kebatinan setiap pemilu, maka pendapat di atas perlu dikoreksi.

Dua pemilu terakhir kita mengalami suasana yang tak normal. Jika pemilu 2009 semua partai coba dibumihanguskan, maka dalam pemilu 2014, terlihat jelas PKS yang menjadi satu-satunya partai yang ingin dihabisi.

Bercermin dari itu, angka 8 juta memiliki bobot berbeda. Pemilu 2004 ibarat ujian SD, lalu naik level ke SMP pada 2009 dan ujian SMA pada pemilu 2014. Jenjang yang berbeda tentu saja memiliki soal yang juga berbeda kualitasnya. Dan cara kita menjawab soal pun berbeda pula.

Pemilu 2004 boleh dibilang suasana yang relatif bebas bagi PKS. Musuh-musuh tak memperhitungkan mengingat dalam pemilu sebelumnya tak lolos PT. PKS tak begitu diperhatikan sehingga suaranya melonjak drastis.

Angka 8 juta kala itu merupakan suara publik yang berharap besar PKS membawa perubahan. Dan suara itu terus bertahan pada pemilu selanjutnya dengan tingkat ujian yang sungguh luar biasa.
2004 periode publik yang berharap besar. Tahun 2009 masa ketika publik masih berharap pada PKS meski SBY menerjang dengan gelombang tsunaminya. Dan pada 2014, suara itu tetap bertahan pada saat yang menurut saya menjadi critical mass PKS. Ini sungguh fenomenal.

Critical mass PKS sudah kita lalui. Kita berharap, pemilu 2019 suasana kebatinannya berlangsung normal tanpa prahara. Jika itu yang terjadi, kita layak meniup balon optimisme akan melambungnya suara PKS. Tentu saja dengan syarat evaluasi internal dilakukan dan hasilnya dieksekusi dengan optimal.

Bukankah kita tak mau membuat quatrick dengan empat kali berturut-turut memperoleh 8 juta suara?



Erwyn Kurniawan

@Erwyn200
http://www.islamedia.co/2014/05/tafsir-8-juta-pks.html

Aleg PKS yang Biasa Naik Angkot dan KRL ini Kembali Terpilih ke Senayan

7.5.14



Diantara 11 caleg PKS Jawa Barat yang lolos ke Senayan ada sosok yang sangat bersahaja. Beliau adalah ustadz TB Soenmandjaja Roekmandis.

Sosok bersahaja dan bergaya hidup sederhana ini kembali dipilih masyarakat Jawa Barat mewakilinya di Gedung DPR Senayan Jakarta. Beliau merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 yang kembali terpilih pada pemilu leglislatif 9 April 2014 mewakili daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten Bogor).

Berikut kisah diantara kesederhanaan seorang Soenmandjaja yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS di MPR RI periode 2009-2014:

***

Tak semua anggota DPR hidup glamor. Salah satu anggota DPR yang dikenal hidup sederhana dan bersaja adalah TB Soenmandjaja. Anggota Komisi II dari Fraksi PKS ini tidak canggung menggunakan angkutan saat pulang dan pergi kerja ke gedung DPR di Senayan. Bukan Bentley seharga 7 Miliyar, tapi angkot.

Soenmandjaja sudah jadi anggota DPR sejak 1999. Dengan gaji yang diterima tiap bulannya, dia mengaku sudah sangat cukup. Saat ini sebenarnya dua punya dua mobil, Toyota Rush dan Suzuki APV. Namun untuk pergi kerja, dia lebih senang angkutan umum.

"Rumah saya di sebuah kampung di Kabupaten Bogor. Setiap berangkat, saya jalan kaki dulu ke tempat angkot ngetem, kemudian disambung naik kereta ke stasiun Karet. Dari Karet, saya naik Kopaja 608 lalu turun di depan gedung DPR," tuturnya kepada wartawan.

Kenapa memilih naik angkutan umum? Soenmandjaja mengatakan, anggota DPR beda dengan pengusaha. Dia jadi anggota DPR karena ada orang yang mau memilihnya. Karena itu, sebisa mungkin dia menghargai para pemilihnya dengan hidup sederhana.

Soenmandjaja mengaku sesekali dirinya juga memang pakai kendaraan pribadi ke DPR. Tapi, itu dilakukan hanya saat dia harus membawa berkas banyak atau saat kerjaan di DPR sangat padat. "Kalau dihitung, tidak satu bulan sekali saya pakai kendaraan pribadi," katanya.

Baginya, naik kendaraan umum lebih enak. Sebab, di dalam kendaraan umum semacam kereta, dia bisa ketemu dengan banyak orang. Bisa diskusi dan bisa menyerap aspirasi. Karena itu, dia mengajak koleganya di DPR untuk sesekali mencoba menggunakan kendaraan umum. "Anggota DPR memang sepantasnya membatasi diri. Walau mampu, ya sebisa mungkin agar tetap sederhana. Sebab, jabatan DPR beda dengan pengusaha. DPR itu dipilih rakyat," tuturnya. (islamedia)

***

Tampil Sederhana ke Senayan, Ketua FPKS Ikut Digeledah Pamdal  

Tak semua anggota DPR/MPR/DPD tampil perlente. Sialnya, bagi yang tampil bersahaja biasanya "kurang dianggap" ketimbang mereka yang tampil glamor.

Pengalaman tak mengenakkan ini dialami oleh Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di MPR, TB Soenmandjaja Roekmandis. Karena penampilannya yang sederhana—ke mana-mana lebih suka jalan kaki atau naik commuter line dari rumahnya di Bogor menuju kantornya di gedung DPR—Soenmandjaja pun memiliki banyak kejadian tak mengenakkan ketika berhubungan dengan pengamanan dalam (Pamdal) DPR.

Saat berjalan kaki menuju pintu depan gedung DPR, ia sempat digeledah oleh Pamdal. Saat itu, Pamdal langsung menggeledah tas ransel yang dibawanya. Padahal, ia telah menyerahkan kartu identitas anggota DPR. "Saat Pamdal membaca bahwa saya anggota DPR, ia langsung memberi hormat," tutur Kang Soenman, panggilan akrabnya.

Saat ia akan keluar dari gedung DPR melalui pintu belakang, ia dikejar Pamdal karena curiga. Saat ia memberikan kartu identitas, Pamdal tidak percaya. Bahkan, Soenman dibawa ke kantor Pamdal. "Saya langsung bilang siapa komandan kamu, baca dulu kartu identitas saya, akhirnya mereka minta maaf," tuturnya.

[Bagi Kang Soenman, naik kereta api dan jalan kaki itu pilihan. (Foto: web)] Di lain waktu, ia juga ditanya Pamdal ingin bertemu siapa. Ketika mengetahui, Soenman anggota DPR, Pamdal tersebut malah bertanya mengapa ia memilih jalan kaki ke DPR. "Saya bilang itu pilihan," katanya.

Mengenai gaya hidup glamour politisi Senayan, ia tidak berpikiran negatif. Soenman mengatakan, banyak anggota DPR yang berpenghasilan di atas rata-rata sebelum terpilih. Sehingga untuk menaiki angkutan umum itu hanya pilihan. "Rumah saya juga tidak pakai AC dan anak-anak saya pakai angkutan umum kalau ke sekolah," tuturnya.

Ia menyarankan kepada pemerintah mengenai kereta api agar sepadan rel kereta api terbebas dari tempat tinggal dan tempat bisnis. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan. Sementara untuk moda transportasi umum perlu dilakukan pengendalian jumlah kendaraan. Lalu transportasi umum yang nyaman serta bersinergi antarjenis angkutan massal. "Ketepatan waktu angkutan umum yang harus diperhatikan," katanya. [tri/nonblok.com]


*follow ustadz @sunmandis on twitter

Terpilih ke Senayan, Fikri Faqih: "Enyong pengen ngelayani masyarakat selawase urip"



Abdul Fikri, atau yang lebih dikenal dengan nama Fikri Faqih, Ketua DPW PKS Jawa Tengah dipastikan berhasil terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019.

Politisi PKS kelahiran Tegal ini maju sebagai Caleg dari Dapil Jawa Tengah IX yang meliputi Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Brebes. Di Dapil ini diperebutkan 8 kursi, dan PKS berhasil meraih 1 kursi, dan beliau menjadi caleg PKS yang lolos ke Senayan.

Bagi masyarakat Tegal, nama Fikri tak asing lagi. Pria kelahiran 17 Juli 1963 ini merupakan anak dari pasangan tokoh masyarakat, KH. Abdullah Faqih dan Hj. Muniroh. Kakeknya Kyai Abdul Rouf adalah Pendiri Roudlotul Islamiyah Mardiyah kumpulan santri Tebuireng asal Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan.

Fikri mendapat gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro dari IKIP Negeri Semarang, Magister Management dari UMS Solo, sekarang sedang menyelesaikan Program Doktor Ilmu Lingkungan di UNDIP Semarang.

Fikri, pernah menjadi Kepala Sekolah di Kota Tegal dan rela mundur meninggalkan status PNSnya saat diamanahi Partai Keadilan (PK) untuk maju dalam pencalonan Anggota Legislatif di pemilu 1999. Beliau pun terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal.

Lalu, di Pemilu 2004 Fikri mendapat kepercayaan dari masyarakat Tegal untuk menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, mewakili suara tiga wilayah yaitu Kabupaten Tegal, Tegal dan Kabupaten Brebes.

Di Pemilu 2009, beliau kembali terpilih menjadi anggota dewan dan diamanahi menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah hingga sekarang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPW PKS Jawa Tengah.

Sebagai orang asli Tegal, Fikri berprinsip untuk apa bisa melakukan sesuatu yang hebat dan berprestasi, jika kampung halamannya masih tertinggal dibanding dengan daerah lain di Jawa Tengah. Oleh karenanya, amanah atas terpilihnya beliau sebagai wakil rakyat di Senayan akan digunakan untuk kemaslahatan masyarakat Tegal dan Brebes.

Fikri berkeinginan mewujudkan potensi dan produk unggulan daerah yang banyak menopang pendapat daerah yang sekarang belum optimal. “Kapan maning yen orak sak iki, enyong pengen ngelayani Masyarakat selawase urip (Kapan lagi kalau tidak sekarang, saya ingin melayani masyarakat hingga akhir hidup saya. red)”, ujarnya.

Keluarga Abdul Fikri

Ketika Pejabat PKS Salah Kostum



by Ahmad Heryawan

Maaf jika salah kostum :)
Naik boat usai pelantikan Gubernur Maluku Utara Pak Abdul Ghani Kasuba (Senin, 5/5/2014), foto bersama Menteri Sosial pak Salim Segaf Al-Jufri dan pak Nurmahmudi Ismail (Walikota Depok).

Ternate memang indah.
Indonesia seluruhnya sangat kaya dan mempesona. Harus jadi primadona pariwisata dunia.

Apakah bisa? Insya Allah pasti bisa!!
Turki 15 tahun lalu adalah negara yang dibenci wisatawan karena kumuh dan banyak copet, sekarang dipimpin Perdana Menteri yang pekerja keras dan visioner, Turki jadi destinasi wisata terbaik dunia, mengalahkan negara-negara Eropa.

#semangatINDONESIA !!!

PKS: Prabowo harus hati-hati pilih cawapres



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan capres Prabowo Subianto agar hati-hati dalam memilih calon wakil presiden. Jika salah pilih, capres dari Partai Gerindra itu bisa keok dalam pilpres.

"Dalam memilih cawapres perlu dihitung-hitung. Kalau ingin jadi (presiden), harus berhati-hati dalam memilih cawapres," kata Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera kepada merdeka.com, Selasa (6/5).

Menurutnya, pemilihan presiden berbeda dengan pemilihan legislatif. Dalam pilpres, yang dipilih adalah figur atau tokoh.

"Dalam menentukan cawapres, hendaknya tidak partai yang didahulukan. Ini masalah ketokohan," ujarnya.

Ia mencontohkan, belum tentu partai besar bersatu bisa menang dalam pilpres jika tak punya figur kuat. Sebaliknya, partai kecil bisa menang jika punya figur kuat.

Belakangan ini PKS paling intens komunikasi dengan Prabowo Subianto. Bahkan surat lamaran Prabowo dibacakan dalam rapat Majelis Syuro PKS yang digelar pekan lalu. Kemudian PKS membentuk tim khusus. Tugas tim khusus itu untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo untuk merancang koalisi secara detail.

Dalam komunikasi itu, PKS telah menyodorkan tiga nama sebagai pendamping Prabowo. Ketiga nama itu adalah Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan (Aher) dan Anis Matta.

Namun selain dengan PKS, Prabowo juga intens menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. Bahkan Prabowo dan Ical kemarin sudah melakukan pertemuan tertutup di Bogor. Usai pertemuan Ical menegaskan ia siap menjadi cawapres Prabowo.

Menanggapi hasil pertemuan itu, Mardani berharap Prabowo tidak memutuskan pendampingnya secara sepihak jika nanti Gerindra jadi berkoalisi dengan PKS. "Ya harus dibicarakan dengan seluruh anggota koalisi," ujarnya. (merdeka.com)

Jaya Suprana Menyesal Atas Rekor MURI ODOJ

5.5.14



Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana menganugrahkan penghargaan kepada Komunitas One day One Juz (ODOJ) atas kegiatan spektakuler pembacaan al-Qur`an secara berjamaah yang diikuti oleh lebih dari 30.000 orang.

"Saya belum pernah mendengar ada peristiwa sedahsyat ini di dunia," ungkap haru Jaya Suprana saat Grand Launching komunitas tersebut di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (4/5).

Jaya Suprana menilai bahwa peristiwa pembacaan al-Qur`an secara berjamaah ini merupakan fenomena yang sangat langka di dunia.

"Dengan sangat menyesal, saya tidak bisa memberikan perisitiwa ini dengan rekor Indonesia, akan tetapi dengan rekor dunia," ungkapnya.

One Day One Juz (ODOJ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah dalam membaca al-Qur’an dengan targetan 1 juz sehari. (SIARNUSA.com)

Ucapan Terimakasih atas Dukungan Masyarakat, PKS Gelar Bakti Sosial



#AYTKTM (Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani) bukan sekedar slogan PKS dalam menyongsong Pemilu 2014. Pasca pileg 9 April pun kader dan struktur PKS tetap menebar manfaat untuk masyarakat dengan kerja dan pelayanan.

Seperti yang dilakukan PKS Tanjungbalai, Sumatera Utara, hari Ahad ini (4/5/2014). Bertempat di depan Taman Makam Pahlawan, PKS Tanjung balai menggelar Bhakti Sosial Kesehatan Gratis. Kegiatan ini juga sekaligus bentuk Terimakasih PKS Tanjungbalai untuk masyarakat yang telah berpartisipasi dalam Pemilu 2014.

Pemilu boleh berlalu, Pelayanan PKS kan tetap selalu :)


Dikenal Sebagai Pedagang Jujur, Pemuda PKS ini Terpilih Jadi Wakil Rakyat

3.5.14


Aam Amarullah adalah salah satu fenomena unik dalam pesta demokrasi April 2014 lalu. Pemuda asal Garut ini didaulat menjadi calon anggota legislatif kota Cilegon, Banten, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk dapil 3 Grogol - Pulomerak.

Setelah melalui tahapan perhitungan, Aam dipastikan maju menduduki kursi Dewan periode 2014 - 2019. Tapi siapa sangka pemuda yang mendapat kepercayaan itu ternyata berprofesi sebagai pedagang sembako di Pasar Baru Merak. Aam mengaku sudah melakoni usahanya sejak pasar Merak belum direlokasi, sekitar delapan tahun  lalu. Mulai dari kecil-kecilan, hingga memiliki auning (tempat jualan) sendiri.

Walau hanya berprofesi sebagai pedagang sembako, Aam juga memiliki kemampuan organisasi yang tak boleh dianggap sebelah mata. Hingga saat ini dirinya tercatat sebagai ketua DPC PKS Kecamatan Pulomerak, Cilegon, dan ketua Forum Silaturahmi Masyarakat Asli Garut (Asgar). Aam juga pernah memprakarsai berdirinya koperasi syariah simpan pinjam bagi pedagang pasar Merak. Koperasi ini dia dirikan sebagai bentuk keprihatinan banyaknya pedagang yang sulit memperoleh bantuan usaha lalu akhirnya meminjam ke renteneir (lintah darat).

Sejak kasus yang menimpa LHI setahun yang lalu, Aam mengaku perlu usaha keras untuk meyakinkan warga sekitar Pulomerak untuk memilih PKS lagi.

“Kita silaturahmi ke warga berkali-kali. Kita datengi warga tidak sekali dua kali,” jelas Aam.

Menurut warga, Aam termasuk pribadi yang jujur dan diyakini dapat menyuarakan aspirasi rakyat kelak di dewan.

“Aam itu termasuk pedagang jujur. Kalau blusukan, Aam itu tiap hari ya pasti blusukan keluar masuk kampung dan naik turun gunung,” papar Jupri, tetangga Aam.

Warga maklum nanti ketika sudah dilantik menjadi aleg DPRD, Aam akan jarang terlihat melayani pembeli di pasar karena tugas sebagai wakil rakyat. Namun Aam tidak akan meninggalkan usaha dagangnya di pasar karena masih ada istri dan keponakan yang membantu. Aam juga mempersilahkan warga menyampaikan aspirasinya termasuk sembari berbelanja di warungnya.

Kan masih ada Istri yang jaga warung. Malah aneh kalau nanti malah sering jualan dari pada dateng rapat dewan,” kelakar Aam.

KPU Kepri Resmi Nonaktifkan 5 Komisioner KPU Batam

1.5.14



  - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri secara resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penonaktifan sementara lima komisioner KPU Kota Batam.

Ketua KPU Kepri, Said Sirajuddin mengatakan SK tersebut dikeluarkan pada Rabu (30/4/2014), dengan nomor: 47/KPS/KPU-Prov-031/2014, tentang penonaktifan lima komisioner KU Batam dan akan segera dikirimkan ke mereka pada Jumat (2/5/2014).

"Setelah penonaktifan 5 komisioner KPU Batam berdasarkan keputusan rapat yang kita laksanakan, besok SK-nya akan kita kirimkan ke Sekretariat KPU Batam. Dan kita barengi dengan pengeluaran SK pengambilalihan pelaksanaan tahapan lanjutan rekapitulasi perolehan suara parpol dan caleg kota Batam," kata Said kepada wartawan di Kantor KPU Kepri, Kamis,(1/4/2014) sore tadi.

Selanjutnya, dengan SK pengambilalihan yang dikeluarkan, KPU Kepri juga Jumat besok akan melaksanakan rapat, penetapan jadwal dan tempat pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara parpol dan caleg kota Batam.

"Besok, kami akan rapat dalam menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan rapat pleno perolehan suara kota Batam, dan saat ini, kami terus berusaha melengkapi data dan administrasi pelaksanaan rekapitulasi perolehaan suara, yang nantinya akan dibutuhkan," ucap Said.

Ditanya mengenai komentar Ketua KPU Batam nonaktif, Muhammad Syahdan yang menyatakan, rekapitulasi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu di Batam sah dan akan diumumkan, Said Sirajudin yang saat itu didampingi anggota KPU Kepri Arison mengatakan, mempersilahkan yang bersangkutan untuk melakukan pengumuman atas rekapitulasi perolehan suara kota Batam.

"Tetapi, apapun yang dilakukan anggota KPU Kota Batam non atif, merupakan tanggungjawab diri pribadinya sendiri, dan bukan merupakan kebijakan KPU Kota Batam, sejak dikeluarkannya SK penonaktifan pada Rabu (30/4/2014) kemarin," tegas Arison.

Dalam kesempatan itu, Said dan Arison juga mengatakan dengan dikeluarkannya SK penonaktifan sementara 5 Komisioner KPU Batam, secara otomatis, seluruh kebijakan sekretariat serta aset di dalamnya, termasuk dokumen Pemilu dikendalikan oleh Kepala Sekretariat, di bawah koordinasi KPU Kepri.[batamtoday]

Antarkan Atletico ke Final Champions, Arda Turan Selebrasi Sujud Syukur



Bukan selebrasi sujud syukur Demba Ba yang hadir dalam partai Chelsea kontra Atletico Madrid kali ini, melainkan pemain tim tamu, Arda Turan!

Arda Turan, gelandang Atletico berkewarganegaraan Turki ini ditasbihkan sebagai Man of The Match (pemain terbaik) dalam laga semi final liga Champions, Chelsea vs Atletico Madrid, yang berkesudahan dengan skor 1-3, Kamis (1/5) dini hari WIB.

Pria 27 tahun kelahiran Istanbul ini pun sukses mengantarkan timnya melenggang ke ajang sepakbola paling bergengsi di dunia, Final Liga Champions, menghadapi Real Madrid yang akan digelar 24 Mei mendatang di Lisbon, Portugal.

Berikut liputan jalannya pertandingan yang kami kutip dari laman goal.com


Arda Turan
Menit bermain: 84
Gol: 1
Assist: 0
Tendangan ke gawang (Akurat): 3 (3)
Umpan (% akurat): 44 (84%)
Sentuhan: 57
Umpan kunci: 3
Rating Goal: 3,00





Laporan Pertandingan

Atletico Madrid secara luar biasa lolos ke partai puncak Liga Champions musim 2013/14, setelah sukses memecundangi Chelsea lewat skor 3-1 (Agregat 3-1) di Stamford Bridge, pada leg kedua babak semi-final LC, Kamis (1/5) dini hari WIB.

Alih-alih tampil pragmatis dengan memasang skema parkir bus, tim asuhan Diego Simeone malah bermain terbuka dengan defensif line yang begitu tinggi. Hal itu terbukti tatkala dua dari tiga gol Atleti bermula dari pergerakan sang bek kanan, Juanfran.

Satu kejutan buat Chelsea yang terbiasa bermain bertahan, namun dipaksa menyerang dalam pertandingan ini.

Tiga pelayan Diego Costa yang memang memiliki skill kreativitas tinggi benar-benar dioptimalkan sang pelatih asal Argentina, yakni Adrian Lopez, Koke, dan Arda Turan.

Nama pertama dan terakhir sukses mencetak gol. Namun nama terakhir lebih berperan krusial dalam duel kali ini. Pergerakannya di sisi kanan dan kiri pertahanan The Blues benar-benar merepotkan Branislav Ivanovic dan Ashley Cole.

Tidak melalui dribble yahud yang biasa ia tampilkan memang, namun tiga tembakan akurat dari jumlah percobaan yang sama jadi bukti. Pun halnya dengan tiga umpan kunci yang menghadirkan petaka bagi pertahanan The Roman Emperor.

Puncaknya jelas terjadi pada gol-nya di menit ke-72. Menerima umpan jauh luar biasa kiriman Tiago Mendes, Juanfran secara taktis memberi umpan lambung pada Turan yang berdiri kosong di kotak penalti. Tandukannya gagal dan menerpa mistar, namun pantulannya mampu dimanfaatkan pemain Turki itu dengan sempurna. Los Rojiblancos akhirnya unggul jauh 3-1 dan melenggang ke final dengan agregat yang sama.

Selebrasi sujud syukur yang biasa dilakukannya pun hadir pasca mencetak gol penutup kemenangan Atleti. Satu hal yang bukan tidak mungkin Turan lakukan, sesaat sebelum mengecup manisnya "Si Kuping Lebar" trofi Liga Champions. (goal/@rezahikmatyar)

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.