Alhamdulillah gerakan
one day one juz
(odoj) cukup efektif meningkatkan semangat membaca Quran. Ini sebab
kenapa Rasulullah sangat menganjurkan berjamaah dan berkomunitas dengan
orang sholih.
Ketika ada anggota yang belum tercapai satu juz maka akan ada anggota
lain yang menyemangati bahkan rela mengambil alih (lelang) bacaan
tersebut. Efeknya adalah anggota yang juznya dilelang merasa tertinggal
pahala dan tidak ingin lalai lagi. Bahkan dia akan berusaha utk
mengambil lelang orang lain untuk mengejar ketertinggalannya.
Salah satu grup odoj yang diikuti oleh anak penulis bahkan memotivasi
anggotanya untuk segera menyelesaikan tilawah Quran di waktu yang lebih
awal. Mereka membagi anggotanya menjadi beberapa tim yang saling
berlomba paling cepat menyelesaikan tilawah hari itu. Setiap tim
memiliki komandan yang menyemangati anggotanya agar jangan sampai kalah
cepat dengan tim lain. Kebiasaan ini membuat tilawah menjadi prioritas
utama dibandingkan aktivitas lain.
Saat ini mulai ada yang memodifikasi one day one juz bukan hanya untuk
fastabiqul khairat dalam membaca Quran tapi juga menyemangati ibadah
lainnya. Di dalam halaqoh-halaqoh tarbawi selain membaca Quran satu juz
juga ada program lain seperti sholat malam (Qiyamul Lail), puasa
(Shaum), sholat Dhuha, infaq, wirid alMatsurat, riyadhoh dan lain-lain.
Jika aktivitas-aktivitas tersebut hanya dievaluasi tiap pekan di
pertemuan halaqoh kadang kita terlupa untuk mengerjakannya. Namun jika
setiap saat HP kita berdering saat menerima laporan bahwa ada anggota
yang telah menyelesaikan programnya hari itu, seperti one day one juz,
kita akan teringat dan terpicu untuk menyelesaikannya.
Komunitas ibadah harian ini bisa dibentuk dalam satu halaqoh atau
gabungan halaqoh. Sebagaimana odoj komunitas ibadah harian juga
membentuk grup chating di BBM atau whatsapp yang anggotanya merupakan
anggota halaqoh. Setiap anggota halaqoh diminta melaporkan ibadah sunah
yang dia lakukan setiap hari.
Laporan ibadah yaumian dilakukan dengan simbol huruf. Jika tilawah
tercapai 1 juz maka simbolnya huruf T. Sholat malam (Qiyamul lail)
dengan simbol Q, Sholat Dhuha= D, alMa'tsurat = M, Infaq = I, shaum = S
istiGhfar 100x/hari = G.
Jadi jika anggota pada malamnya telah berbuka puasa (Shaum) serta sholat
malam (Qiyamul lail) dan hari berikutnya sudah sholat Dhuha, membaca
al-Matsurat, Tilawah 1 juz, ber-Infaq maka dia melaporkan SQDMTI. Jika
ia hanya shola Dhuha, Tilawah satu juz, berinfaq, dan beristighfar
seratus kali maka dia melaporkan DTIG.
Semakin cepat dia melaporkan telah selesai melaksanakan program
ibadahnya maka Insya Allah semakin besar pahalanya karena dia telah
mengingatkan anggota yang lain untuk beribadah. Dan ini akan memicu yang
lain untuk segera menyelesaikan ibadahnya.
Laporan harian ini juga bisa menjadi indikator dini dari anggota
halaqoh. Jika ada anggota yang tidak pernah melaporkan Qiyamullail
mungkin dalam keadaan sakit atau hari-harinya terlalu banyak
lalai/maksiat. Jika ada anggota yang berhari-hari tidak pernah berinfaq
merupakan indikator adanya kesulitan ekonomi. Infaq dapat dengan mudah
dilakukan secara harian dengan menyediakan kaleng infaq di rumah yang
akan disetor ke lembaga zakat/yayasan setiap bulan.
Jika sang murobi melihat indikasi menurunnya ibadah harian ini dengan
segera tentu akan cepat pula dapat mengambil tindakan. Jika masalahnya
adalah ekonomi maka sang murobi bisa mengarahkan infaq harian anggota
lain kepada yang bersangkutan.
Alhamdulillah penulis yang tergabung dalam komunitas evaluasi harian
(mutabaah yaumian) ini merasakan peningkatan dalam ibadah. Bahkan ada
anggota yang biasanya hanya melaporkan dua atau tiga ibadah sunah saja
setiap hari sudah mulai melaporkan empat atau lima per harinya karena
terpacu dengan ibadah anggota lain.
Mungkin kita merasa sudah cukup sholih di lingkungan kita. Namun jika
berkomunitas dengan yang lebih sholih kita akan terpacu lebih baik.
Berlomba lari dengan anak kecil membuat kita tidak mengeluarkan seluruh
tenaga kita. Namun jika kita berlomba dengan yang selevel dengan kita
akan memaksa kita mengeluarkan seluruh kemampuan kita
untuk menjadi pemenang.
Semoga kita bisa berlomba,
fastabiqul khairat dan saling motivasi dalam ibadah.
*
by Dhoni Prasojo