News Ticker :

>> KUDUS

>> Ruang Perempuan

INSPIRASI

>>TWITTER

Showing posts with label ramadhan. Show all posts
Showing posts with label ramadhan. Show all posts

PKS Kudus Salurkan Bantuan Corona 100 Juta Rupiah

30.5.20



Ketua DPD PKS Kabupaten Kudus, Sayid Yunanta, pada masa pandemi Covid-19 hingga hari ini bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 PKS telah menyalurkan bantuan senilai Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Sayid Yunanta Apresiasi Perusahaan di Kudus Komitmen Putus Penyebaran Corona

13.5.20



Kota - Sebagai bagian dari usaha untuk memutus rantai penyebaran virus corona, Pemerintah telah melakukan anjuran-anjuran untuk masyarakat dan perusahaan. Penyebaran bisa memungkinkan terjadi di tempat yang melibatkan titik kumpul karyawan yang besar.

Beberapa perusahaan di Kabupaten Kudus telah menyesuaikan dengan anjuran-anjuran Pemerintah. Dikutip dari media online ISK, Sayid Yunanta,

Mengukur Keberhasilan Ramadhan Kita

9.7.16

Ramadhan telah pergi. Rasanya belum banyak yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan Ramadhan bagi peningkatan taqwa. Tapi apa dikata, Ramadhan telah meninggalkan kita dan kita berharap semoga Ramadhan yang akan datang dapat kita jumpai lagi dengan tekad bisa mengisinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Salah satu yang kita harapkan dengan berakhirnya Ramadhan adalah

Bangau Aja Mudik Masak Elu Nggak

6.7.16

Masih ingatkah kita akan sebuah peribahasa yang terkenal tentang sebuah Bangau? Tentunya tak akan pernah terlepas dari ingatan kita tentang peribahasa yang berisi:

Setan itu Bernama Lontong Opor

Masih ingatkah kita tentang Hari Raya Idul Fitri kemarin? Segala keramaian bersalam-salaman dengan sanak saudara dan sesama teman, bahkan kita pun saling menyapa dengan orang-orang yang tak kita kenali. Karena kita merasa waktu inilah saat untuk melebur dosa yang pernah kita perbuat dengan mereka.

Selamat Tinggal Ramadhan

30.7.14

Ilustrasi. (bombayoutdoors.com)
Ilustrasi. (bombayoutdoors.com)
dakwatuna.com - Kalau di awal Ramadhan ada tarhib. Di akhir Ramadhan ada taudi’. Walaupun kata taudi’ berarti berpisah untuk tidak (sulit) bertemu lagi. Saat berpisah dengan bulan mulia ini, ada sebuah kaidah, yaitu (من لم يذق مرارة الفراق لم يعرف حلاوة اللقاء) “Orang yang tidak merasakan pahitnya berpisah, pasti belum mengerti manisnya perjumpaan.”
Di atas kaidah ini, dibangunlah cara bagaimana berpisah dengan bulan Ramadhan. Saat berpisah dengan bulan Ramadhan, ada dua macam orang:

Selama Dua Hari Takmir Masjid Al Furqon Kudus adakan Mukhoyyam Al Qur'an

28.7.13


Memasuki sepuluh hari ke dua masyarakat Kudus semakin giat mengadakan kegiatan unatuk meningkatkan  dan memaksimalkan ibadah di Bulan Ramadhan ini.Di berbagai tempat seakan-akan masyarakat berlomba-lomba untuk meraih kebaikan dan pahala Ramadhan ini dengan berbagai kegiatan.

Seperti yang dilakukan oleh Takmir Masjid Al Furqon Burikan Kudus – bekerjasama dengan YSP Al Fath Kudus menyelenggarakan acara Mukhoyyam Al Qur’an.Selama dua hari Sabtu sampai Ahad, 27-28 Juli 2013 peserta diajak untuk lebih dekat dengan Al Qur’an dan gemar menghafal Al Qur’an.

Acara dimulai Sabtu sore selepas Ashar yang mengundang pembicara Ust.Ali H, dimana dalam pemaparannya beliau memberikan materi Metode menghafal Qur’an bagi orang-orang yang sibuk.Sebenarnya menghafal Al Qur’an bukan monopoli orang pondokan atau orang pesantren saja, tapi siapa saja dengan kesibukan apapun dapat menghafalkan Al quran asal dengan niat ikhlas dan berusaha sungguh-sungguh.Beliau juga  mengajak agar menghafal Qur’an dijadikan proiritas sebagai amalan harian kita.

Setelah itu diadakan acara ifthor seluruh peserta Mokhoyyam Al Qura’an dengan didahului pengajian oleh Takmir Masjid Al Furqon Tafsir juz 20.

Selama acara berlangsung Peserta juga diajak untuk lebih giat berinteraksi dan mantadaburi Al Qur'an dan  menghafal surat-surat yang disukai dengan didampingi oleh musrif yang berpengalaman.

Pada hari kedua-Ahad- acara dilanjutkan dengan mengundang Ust. Ahmad Ahid Ulwan, Lc, M.S.I yang mengupas tuntas tema “Agar Bertahan Menghafal Al Qur’an. Dalam uraiannya Ust. Ahid antara lain memberikan “7 trik jitu untuk menghfal Al Qur’an” yaitu :

  1. Ikhlaskan Niat
  2. Pegang satu mushaf sebagai mushaf hafalan
  3. Benarkan mengucapkan bacaan
  4. Pahami metode menghafal dan konsisten terhadapnya
  5. Perhatikan ayat-ayat yang mutasyabih (lafal dan makna) yang sama atau mirip
  6. Lakukan murajaah (Waktu dan jumlahnya)
  7. Tasmi’kan hafalan


Dalam acara Mukhoyyam Al Qur’an ini juga di selingi dengan kegiatan tasmi’ Al Quran oleh ananda izzudin Al Qossam dan ananda Dzikri Hanif Ibrahim.


Demba Ba Sangat Terkesan dengan Adzan Di Indonesia

26.7.13


One thing i love in indonesia, when i'm sitting and relaxing in my room and i hear the adhan. (Demba Ba)

Itu ungkapan dari bintang Chelsea Demba Ba via akun twitternya @dembabafoot saat di Jakarta dalam tur pramusim Chelsea melawan BNI Indonesia All Stars yang dihelat tadi malam (25/7).

Demba Ba dikenal sebagai Muslim yang cukup taat. Di Newcastle United, klub lamanya sebelum bergabung dengan Chelsea, iapun acapkali bertugas menjadi imam dari para rekan-rekan setimnya tatkala menunaikan salat.

Maka tidak heran jika penyerang Senegal berusia 28 tahun itupun memilih tetap berpuasa di bulan Ramadhan kali ini, kendatipun Chelsea harus menjalani tur pramusim.

Ibadah menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenam matahari itu juga tidak absen dijalankan Demba Ba pada hari Kamis (25/7/2013), atau hari di mana Chelsea berhadapan dengan tim BNI Indonesia All Stars.

Dengan kick-off pertandingan dilakukan pada pukul 20.30 WIB Demba Ba memiliki waktu cukup untuk berbuka puasa dan kemudian beraksi sebagai starter buat 'Si Biru'.

Praktis baru bisa makan dan minum sekitar 2,5 jam sebelum dimulainya pertandingan, Demba Ba ternyata tetap mampu tampil prima. Itu ia buktikan dengan sumbangan satu golnya ke gawang BNI Indonesia All Stars di menit ke-31 sebelum kemudian digantikan oleh Romelu Lukaku saat turun minum--Chelsea akhirnya menang 8-1.

Ditemui usai pertandingan, Demba Ba memang menegaskan tidak ingin ibadah puasa mengusik pekerjaan maupun juga sebaliknya. "Walaikum salam," sahut Demba Ba menjawab salam para wartawan sebelum menambahkan, "Ya saya puasa."

"Tapi puasa tidak mempengaruhi permainan saya," lanjutnya, menegaskan sikap yang ia ambil dalam urusan profesi dan keyakinan.

Satu lagi. Ada satu ayat Al-Quran yang paling favorite bagi Demba Ba. Apa itu? Jawabannya bisa anda temukan di akun twitternya (@dembabafoot) disitu tertulis ayat 60 surat Ar-Rahman dalam bahasa Perancis...

Y a-t-il d'autre récompense pour le bien, que le bien? (55:60)

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).



*sumber: detik,

Tahukah Anda Ajaibnya Buka Puasa Bersama Kurma…?

25.7.13

Tidak salah lagi, kurma sudah pasti jadi makanan favorit khas Ramadhan. Sebagai makanan pembuka, kurma memang berada di urutan paling atas yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Tapi kita mungkin belum begitu mengetahui ada apa di balik buah kurma itu sebenarnya. Manfaat apa saja yang ada dalam buah kurma sehingga Rasul yang menganjurkan kurma sebagai salah satu menu buka puasa kita?
Sejarah kurma
Kurma berasal dari jazirah Arab (Timur Tengah), dan nama latinnya adalah Phoenix dactilyfera. Dinamakan begitu konon karena memang ada hubungannya dengan burung Phoenix yang bisa bereinkarnasi setiap kali ingin mati—Ini kepercayaan orang Mesir dan Yunani kuno.
Beberapa tahun ini, beberapa peneliti Israel mulai melirik untuk membudidayakan pohon kurma (seperti dilansir LiveScience.com). Israel menanam biji kurma yang usianya sampai 2000 tahun. Sampai sekarang, nih pohon baru setinggi 30 cm. Rencananya sih mereka bakal meneliti DNA pohon itu biar tahu bisa tidak pohon zaman purba memberikan manfaat buat kehidupan modern.
Manfaat kurma
Banyak manfaat kurma yang baru terkuak di zaman ini, khususnya buat kesehatan. Dari Salman ibn ‘Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Kenapa mesti kurma? Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita (khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut biar bisa bekerja lagi dengan baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung satu atawa dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).
Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang paling baik. Kurma mengandung zat gula yang tinggi yaitu antara 75-87% dan glukosanya sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin (seperti vitamin A, B2, B12), dan sejumlah zat penting laen kayak kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), salyolosa, dan sebagainya. Fraktosa bakal diubah jadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan, lantas dikirim ke seluruh tubuh, khususnya ke organ-organ inti seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.
Seperti yang kita ketahui, di ujung puasa kita setiap harinya, glukosa dan insulin dalam darah yang datang ke katup hati akan bergetar. Artinya proses buka puasa kita bakal meminimalisir pemakaian glukosa yang diambil dari organ hati dan sel-sel ujung (seperti otot-otot en sel syaraf) jadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati. Saat-saat seperti ini, organ-organ sangat bergantung untuk mendapatkan energi dari CO2 (karbondioksida) kimiawi dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gleserol.
Jadi, melentur dan memanjangnya organ penyerap makanan jadi sangat berarti. Maksudnya, penyerapan glukosa yang cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati akan masuk ke dalam organ hati untuk pertama kalinya, kemudian masuk ke sel otak, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang laen. Makanya, zat gula itu makanan terbaik buat tubuh karena bisa menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, dan bisa meminimalisir lemahnya serta gemetarnya organ pencernaan. Cukup rumit ya?
Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel (atau Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2% protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh. Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan! Coba lihat:
  1. Jika kita buka puasa dengan kurma ruthab atawa tamar, persentase kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu mengilangkan penyakit anemia (kurang darah). Oya, ruthab itu artinya kurma yang mengkel, yang masih segar, dan juga matang di pohon. Nah, kalo tamar itu kurma matang kering yang banyak terdapat di Indonesia (misalnya yang banyak dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta).
  2. Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, pas buka, lambung, akan lebih gampang mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula, malah lebih cepat dan maksimal lagi.
  3. Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar (tentunya dalam bentuk kimia sederhana) menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
  4. Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi sangat tidak dilarang untuk minum pun.
Subhanallah. Tidak heran jika Rasulullah menganjurkan kurma sebagai salah satu makanan pembuka puasa kita yang utama. (in/sa/berbagaisumber)

PKS Gunung Pati Cinta Alqur'an Sampai Mati

21.7.13

image
Semarang, PKS Jateng Online-Dalam rangka menambah keimanan dan ketaqwaan di bulan suci Ramadhan, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Gunungpati menggelar agenda malam bersama Al-Qur'an, Sabtu-Ahad (20-21/7) di Kompleks Masjid Riyadhusshalihin, Kelurahan Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang. 

Agenda ini sekaligus untuk membiasakan para kader PKS agar lebih dekat berinteraksi dengan Al-Qur'an.  
Menurut Bidang Kaderisasi DPC PKS Gunungpati, Kasmidjan, terselenggaranya agenda malam qur'an ini adalah untuk memfasilitasi para kader PKS memacu agar lebih giat bersama Al-Qur'an.
"Kita ingin agar para kader PKS yang notabene adalah para da'I ini memiliki semangat untuk mencintai Al-Qur'an sebagaimana para shalafusshalih, sehingga dengan membiasakan membacanya, insyaallah menjadi terbiasa," terang Kasmidjan saat menyampaikan arahannya.
Dalam agenda malam Qur'an yang diikuit 50 kader PKS Gunungpati ini, setiap kader wajib membaca minimal 20 juz selama satu hari, dan ditambah menyetorkan hafalan juz 29 dan juz 30.
"20 juz yang dibaca tersebut rinciannya adalah juz 26 sebanyak 5 kali, 27 5kali, 28 4 kali, 29 dan 30 masing - masing 3 kali," jelas Kasmidjan.
Terpisah, Yudhiansjah, salah satu peserta malam Al-Qur'an, menyatakan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dikatakan Yudhi, hal itu sebagai wujud pembiasaan kepada para generasi muda PKS saat ini.
"Salut kepada PKS yang telah menyelenggarakan agenda malam Qur'an ini. Kami yang biasanya hanya mampu membaca sedikit, dengan adanya momen malam Qur'an ini Insyaallah kita menjadi istiqomah dengan semangat satu juz satu hari," tandasnya. (Dep)
Sumber: live report
( depapepe )

Ramadan : Moment Mengasah Gerakan Kejujuran

14.7.13

Kejujuran (ilustrasi).
Kejujuran (ilustrasi).

“Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing.” (Hadis Riwayat Abi Ubaidah RA)
 
Belum lama seorang kawan datang ke rumah. Dalam perbincangan santai, dia mengeluhkan, mengapa saat ini kejujuran menjadi hal yang paling sulit ditemukan. Sehingga menurut si kawan itu, kejujuran menjadi sesuatu yang sangat mahal dan berharga.
Tidak salah kawan tersebut mengeluhkan hal tersebut. Mungkin kita sedikit sepakat bahwa saat ini sedikit sulit mencari orang-orang yang memegang teguh nilai-nilai kejujuran; jujur dalam berkata dan jujur dalam bertindak.

Namun tidak adil juga jika kita terus mengkritisi hingga memprotes terhadap kondisi. Mengubah masyarakat agar menjadikan nilai-nilai kejujuran dalam jujur berkata dan bertindak memang perkara mudah. Namun jika terus mengkritisi dan memprotes keadaan juga bukan suatu tindakan yang bijak.

Bulan Ramadan bisa menjadi moment penting untuk mengasah kejujuran perkataan dan tindakan. Lantaran puasa menjadi ibadah istimewa, maka puasa bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan rasa kejujuran.

Kita dapat saja makan dan minum seenak kita di tempat tempat yang tertutup dan sunyi yang tidak terlihat oleh siapapun. Akan tetapi karena kita sedang berpuasa maka kita, dalam kondisi apapun dan dalam cuaca apapun tidak akan mau melakukan perbuatan makan dan minum tersebut, walaupun tidak ada orang lain yang melihat. Kejujuran hati kitalah yang akan mengatakan “pasti Allah SWT melihat apa apa yang kita kerjakan”.

Karena orang yang berpuasa sadar betul bahwa ia sedang dilatih semua aktivitasnya pasti diketahui dan lihat oleh Allah SWT. Apabila kesadaran ketuhanan ini telah terbangun serta menjelma dalam diri seseorang melalui training dan didikan puasa, maka Insya Allah akan terbangun dan terbentuk sifat yang amat mulia yakni “kejujuran”

Kejujuran adalah dasar dari kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kejujuran adalah prasyarat utama pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang berlandaskan prinsip saling percaya, kasih sayang, dan tolong menolong. Kejujuran adalah inti dari akhlak yang merupakan salah satu tujuan dari diutusnya Rasulullah oleh Allah SWT. (Innama buitstu liutammima makaarial akhlaq).

Seorang ulama menyatakan bahwa hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan jujur di tempat (situasi) yang tidak ada sesuatu pun yang menjadi penyelamat kecuali kedustaan.
Secara psikologis, kejujuran akan mendatangkan ketentraman jiwa.  Sebaliknya seseorang yang tidak jujur pasti tega melakukan perbuatan serta menutupi kebenaran.

Ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannnya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan kepada ketidakadilan, disebabkan karena orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja.

Kejujuran juga akan melahirkan penghargaan terhadap hak hak orang lain. Sebab kejujuran sebagaimana yang telah kita uraikan diatas juga akan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap kebenaran, keadilan dan kedisiplinan.

Namun kejujuran tidak akan datang begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Seorang ulama menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat membantu kita dalam mencoba meraih kejujuran.

Pertama, akal yang wajib memandang buruk kedustaan apalagi jika kedustaan itu sama sekali tidak mendatangkan kemanfaatan dan tidak mencegah bahaya.

Kedua, agama dan syariat yang memerintahkan untuk mengikuti kebenaran dan kejujuran serta memperingatkan bahaya kedustaan.

Ketiga, kedewasaaan diri kita yang menjadi salah satu faktor pencegah kedustaan dan kekuatan pendorong menuju kebenaran.

Keempat, memperolah kepercayaan dan penghargaan masyarakat. Ada sebuah kata mutiara; “Jadikanlah kebenaran (al Haq) sebagai tempat kembalimu (rujukanmu), kejujuran segai tempat pemberangkatanmu, sebab kebenaran adalah penolong paling kuat dan kejujuran adalah pendamping utama”.

Kita hanya bisa mengatakan bahwa kita telah menang dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan kalau kita mampu mengubah perilaku di dalam kehidupan keseharian kita selama sebelas bulan ke depan. Dari yang tidak jujur menjadi jujur, dari yang serakah menjadi suka berbagi, dan dari yang sombong menjadi rendah hati. 

Ramadhan, Muslim Kanada Giatkan Infaq 1 dolar AS perhari

10.7.13


pkskudus.org - Ramadhan menjadi bulan istimewa untuk menambah amalan kebaikan. Tak hanya ibadah puasa, tetapi setiap amalan kebaikan menjadi berlipat ganda pahalanya selama bulan suci. 
  
Inilah yang kemudian mendorong semangat Muslim Kanada menjelang datangnya Ramadhan. Mereka mengampanyekan infak satu dolar AS atau sekitar Rp 10 ribu per hari sepanjang Ramadhan.

Satu dolar tentu bukan jumlah uang yang banyak. Namun, jika dikumpulkan selama 30 hari, uang tersebut akan sangat bermanfaat bagi para fakir miskin. Muslimin Kanada pun meluncurkan kampanye infak satu dolar tersebut dengan nama Give 30.

Pemimpin program Give 30 Ziyaad Mia mengatakan, kampanye tersebut mengajak Muslim yang berpuasa untuk menyisihkan sebagian uangnya. Satu dolar yang biasanya dikeluarkan untuk makan siang, kata Mia, akan dialihkan untuk derma.

Hasil sumbangan akan digunakan untuk membantu warga miskin yang kelaparan di Toronto. Menurut Mia, kampanye tersebut telah digalakkan sejak tahun lalu. Tak hanya Muslimin, tetapi pihaknya juga membuka kesempatan non-Muslim untuk ikut berpartisipasi.

Tahun ini infak satu dolar per hari akan dimulai pada hari pertama Ramadhan di Amerika Utara, yakni Selasa (9/7). Tim kampanye akan menjadi pengumpul infak setiap warga yang ingin berpartisipasi. 


Karena itu, kampanye pun tak hanya menarik umat Islam, tapi juga komunitas lain, penganut agama lain. Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dan berbagi pada bulan Ramadhan, ujarnya yang juga merupakan seorang pengacara, seperti dikutip Onislam.[ROL] 
*http://www.islamedia.web.id/2013/07/bulan-ramadhan-muslim-kanada-giatkan.html

Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

Oleh: Farid Nu’man Hasan
ziarah kuburdakwatuna.com

Pertanyaan:
Assalamu ‘Alaikum  Pak Ustadz, izin bertanya:
  1. Ziarah kubur mendekati Ramadhan seperti banyak orang
  2. Membaca Yasin ketika ziarah kubur
Syukran Katsira. (085246061xxx)
Jawaban:
Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa ba’d,
Semoga Allah Ta’ala merahmati penanya dan kita semua …
Saya akan jawab sesuai urut pertanyaannya, sebagai berikut:


1.       Ziarah kubur menjelang masuknya Ramadhan
 Ini adalah tradisi yang sudah turun temurun di negeri ini, dan juga beberapa negeri muslim lainnya, khususnya pada rumpun melayu.
Secara umum, berziarah kubur adalah ibadah sunah, sebagaimana perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut ini:
عن بُرَيْدَة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عن زِيَارَةِ القُبُورِ فَزُوروها )) رواه مسلم . وفي رواية : (( فَمَنْ أرَادَ أنْ يَزُورَ القُبُورَ فَلْيَزُرْ ؛ فإنَّهَا تُذَكِّرُنَا الآخِرَةَ ))

Dari Buraidah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam“Dahulu saya melarang kalian dari berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah.” (HR. Muslim). Riwayat lain: “maka barangsiapa yang hendak berziarah kubur maka berziarahlah, karena hal itu bisa mengingatkan akhirat.”

Hadits ini dikeluarkan oleh:

-          Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1977
-          Imam An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 5162
-          Imam Ibnu Majah dalam Sunannya No. 1571
-          Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 9289
-          Imam Abu ‘Uwanah dalam Musnadnya No. 7879, 7882
-          Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 1235, 4319, 13512, 13640, 23053
-          Imam Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 312, 11928, 11935
-          Imam Al Bazzar dalam Musnadnya No. 4373, 4465, 7366
-          Imam Ath Thabarani dalam Musnad Asy Syamiyin No. 604, 2442, dalam Al Ausath No. 6394
-          Imam Ath Thahawi dalam Musykilul Aatsar No. 4130
-          Imam Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf No. 2708

Maka, kesunahan berziarah kubur adalah perkara yang tidak diragukan lagi bagi kaum muslimin, khususnya kaum laki-laki. Ada pun berziarah kubur bagi kaum wanita telah diperselisihkan ulama, namun pendapat yang rajih adalah boleh pula bagi kaum wanita untuk berziarah kubur. (Lihat di http://www.ustadzfarid.com/2011/09/wanita-berziarah-kubur.html)
Kemudian, ziarah kubur pada dasarnya adalah ibadah muthlaq yaitu ibadah yang tak terikat oleh waktu, peristiwa, dan sebab tertentu. Kapan pun kita mau dan ada kesempatan, maka ziarah kubur adalah masyru’ (disyariatkan). Maka, boleh saja berziarah kubur di waktu yang kita lapang baik hari ini dan itu, bulan ini dan itu, menjelang Ramadhan, pas Ramadhan, atau setelah Ramadhan, dzul qa’dah, dzul hijjah, dan lainnya. Semua ini boleh saja.
Ada pun mengkhususkan dan mengikatkan ziarah kubur dengan waktu tertentu, seperti mengikatkannya dengan menjelang Ramadhan saja, atau awal Syawal, lalu melakukannya menjadi rutinitas yang baku, maka tradisi ini tidak memiliki dasar dalam syariat. Tidak pada Al Quran, tidak pula pada As Sunnah, juga tidak pula pada sahabat, tabi’in, dan  imam empat madzhab. Karena ini adalah ibadah muthlaq, maka sebaiknya dilakukan sesuai kemutlakannya itu, kadang kita  ziarah kubur menjelang Ramadhan, kadang kita melakukan di awal Syawal, kadang kita lakukan di beberapa bulan lainnya, agar dia berjalan sesuai kemutlakannya itu.
Namun, masalah ini adalah perkara sensitif di masyarakat. Seorang muslim mesti mau memahami dan memaklumi kenapa sebagian masyarakat muslim -dengan didukung para ulamanya- melakukan ini. Ini adalah –meminjam istilah ahli ushul-  Al ‘Urf (tradisi). Dan, tradisi bagi para pakar ada dua: Al ‘Urf Ash Shahih (tradisi yang benar) dan Al ‘Urf Al Fasad (tradisi yang rusak).
Al ‘Urf Ash Shahih adalah tradisi yang benar lagi baik, yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, baik secara umum atau terperinci. Ada pun mentradisikan ziarah kubur menjelang Ramadhan dan awal Syawal mereka masukkan ke dalam kelompok ini; tradisi yang baik, karena pada dasarnya memang berziarah kubur adalah sunnah dan baik.
Al ‘Urf Al Fasad adalah tradisi yang merusak, yang bertentangan dengan syariat Islam, baik secara umum atau khusus. Seperti tradisi sebagian nelayan yang melakukan lempar sesajen ke pantai laut selatan setelah mereka mendapatkan hasil ikan yang banyak.
Demikianlah. Keluar dari khilafiyah adalah lebih utama, yakni dengan menempatkan ziarah kubur sebagaimana porsinya sebagai ibadah mutlak. Lalu tetaplah menjaga ukhuwah terhadap sesama muslim.

2.       Membaca surat Yasin di kuburan.

Masalah ini telah saya bahas panjang di link berikut:
Demikian. Wallahu A’lam
Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi ajmain.  (sbb/dkw)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/07/10/36557/ziarah-kubur-menjelang-ramadhan/#ixzz2YbmCPF5l 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Belajar Makna Puasa Dari Pohon Jati

9.7.13













Gerbang Ramadan sudah di depan mata, Sob! Saatnya kembali menjalani ibadah puasa bagi umat Islam. Menahan nafsu sebulan penuh merupakan ujian yang harus dijalani. Agar tetap kuat selama Ramadan, mungkin kita bisa belajar dari pohon jati. Yuk cekidot!


Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.

Berbulan-bulan mereka berjalan melewati hutan dan perkebunan. Sampai suatu saat kembali berada di sebuah hutan jati. Cuaca sangat panas, rasa haus dan lapar lebih cepat terasa. 

Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan. 

Penuh rasa penasaran, sang murid bertanya pada gurunya, ”Guru, dua bulan lalu, kita pernah melintasi hutan jati di tempat lain. Waktu itu kita merasakan kesejukan dibawah naungan pepohonan jati dengan daun hijaunya yang segar dan bunga-bunganya yang sedang mekar. Kali ini, hampir tak ada daun yang melekat di ranting pepohonan ini. Apa jati ini harus menggugurkan daunnya setiap tahun guru?”

”Kemarau dengan panas yang terik dan air dari langit yang tertahan, mengharuskan jati melewati hari harinya dengan melepas dedaunannya. Begitulah jati menempa dirinya muridku,” jawab sang guru singkat.

”Bagaimana caranya jati bisa tumbuh dan berkembang tanpa daun. Bukankah daun sangat penting untuk menyerap matahari dan menguapkan air bagi tumbuhan. Mereka bisa mati kalau begitu terus, Guru?” sang murid mendesak gurunya menjelaskan.

Sang guru kemudian menjawab rasa penasaran muridnya, ”Itulah hikmah yang Tuhan berikan melalui pohon jati. Meski tanpa daun, pohon jati justru sedang menempa dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi ini. Dia takkan mati. Ia bahkan sedang ”berpuasa” untuk tidak berkembang secara kasat mata. Ia sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Ia melewati ujian itu sambil mengugurkan masalah yang ada di daun dan memperbaiki kulitas kayu di batangnya.”

”Menggugurkan masalah? Artinya daun-daun itu kalau terus ada dan bekerja di musim kemarau bisa mengganggu pertumbuhan pohon karena boros air. Nantinya bagian pohon lain seperti batang dan akar bisa terganggu ya, Guru?”

”Benar sekali muridku. Sama halnya dengan tubuh kita. Pada saatnya kita harus mengistirahatkan anggota badan kita seperti perut untuk mengurangi kerjanya. Itu sangat diperlukan agar bagian lain dari diri kita berfungsi lebih optimal. Misalnya, saat perut beristirahat mengolah makanan, bagian tubuh lain khususnya pikiran dan jiwa kita bisa lebih optimal bekerja. Bukankah perut kita adalah salah satu sumber munculnya penyakit," papar sang guru menjelaskan kearifan alam yang diamatinya.

Sambil melewati daun-daun kering yang jatuh, suara dedaunan itu berderak memecah kesunyian saat terinjak kasut dua pengelana ini. 

Sesaat, sang guru berhenti dan menepuk punggung muruidnya, "Daun-daun ini bisa kita andaikan sebagai dosa-dosa kita. Saat kita mau berkorban untuk menahan diri dan bertahan dari ujian, Tuhan akan memberi kita karunia-Nya berupa bergugurannya dosa-dosa kita. Pada saat dosa-dosa itu berlepasan dalam diri kita, maka hidup ini jadi lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah kualitas tertinggi yang diraih manusia dan sekaligus karunia dari-Nya. Kamu ingin hidup bahagia kan muridku?"

”Eh iya guru, pasti. Makanya kita harus segera sampai di kampung agar tenang, gak kepanasan begini Guru”

”Kamu masih puasa, kan? Jangan kalah sama pohon Jati yang puasanya lebih panjang dari kita,” canda Sang Guru


”Hahaha...” Guru dan murid tertawa. Mereka mendapatkan kearifan hidup dari gugurnya dedaunan pohon Jati.



apakabardunia.com 
http://www.annida-online.com/artikel-7737-belajar-makna-puasa-dari-pohon-jati.html

>> PILKADA UPDATE

>> TAUJIH

Alam Islami

 
 photo pksno3_zps07baf103.gif
© Copyright pks-kudus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.