Temulus Mejobo, Dalam rangka proses rehabilitasi bencana DPC PKS Kudus dibantu dengan Tim Medis DPD PKS mengadakan Bakti Sosial berupa Pengobatan Gratis bagi warga Desa Temulus yang pekan lalu baru saja mengalami bencana banjir hari ini (11/02).
Showing posts with label banjir. Show all posts
Showing posts with label banjir. Show all posts
Sunday, February 11, 2018
DPC PKS Mejobo Gelar Pengobatan Gratis
11.2.18
Labels:
banjir,
Hartini Bowo,
Mejobo,
Pengobatab Gratis,
pks kudus
Sunday, February 11, 2018
Mas Bowo Adakan Pengobatan Gratis di Temulus
Temulus Mejobo, Pasca musibah banjir yg telah melanda sebagian warga kudus lalu, Mas Bowo selaku Calon Wakil Bupati Kudus yang berpasangan dg Calon Bupati Sri Hartini, bersama Tim Pengobatan Gratis dari PKS menyambangi warga korban banjir Desa Temulus tadi (11/02).
Tuesday, February 07, 2017
Antara Hujan, Banjir dan Cinta Seorang Ibu
7.2.17
Undaan Kudus - Hujan deras memenuhi catatan kami sepanjang
hari. Hampir tidak ada sinar matahari yang mampu mengeringkan tanah di
pekarangan rumah kami hari itu. Hingga malam tiba, hujan barulah reda, namun
masih menyisakan hawa dingin yang sangat menusuk hingga ke tulang-tulang kami.
Suasana ini menjadikan orang-orang untuk segera menutup pintu dan ingin segera
terlelap dalam tidur.
Thursday, February 06, 2014
30 persen jalan di Kudus rusak
6.2.14
Kudus (ANTARA News) - Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyebabkan kerusakan jalan kabupaten semakin parah dan tercatat sekitar 30 persen dari total jalan sepanjang 621 kilometer rusak.
"Awalnya, kerusakan yang terjadi sebelum ada bencana alam hanya 20 persen, kini semakin bertambah menjadi 30 persen atau 186,3 km setelah beberapa daerah di Kudus dilanda banjir," kata Kepala Dinas Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kudus, Samani Intakoris, di Kudus, Rabu.
Apabila tidak ada bencana alam, katanya, kerusakan jalan sekitar 20 persen akan dibiayai lewat anggaran rutin, pemeliharaan berkala dan peningkatan kapasitas jalan.
Selain mengakibatkan kerusakan jalan, katanya, bencana alam yang terjadi juga mengakibatkan kerusakan jembatan.
Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan, tercatat ada tiga jembatan yang mengalami kerusakan, yakni Jembatan Ploso dan dua jembatan Semliro.
Sementara jalan yang mengalami kerusakan yakni di Jalan Kambangan-Ludrak, turut Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Jalan Menawan-Rahtawu, Jalan Rahtawu-Semliro dan beberapa ruas jalan yang juga mengalami kerusakan.
Untuk melakukan perbaikan jalan dan jembatan tersebut, diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp170 miliar lebih dan belum termasuk penanganan sementara Jalan Agil Kusumadya Kudus yang merupakan jalan nasional dengan urukan batu pecah yang menghabiskan biaya Rp1,5 miliar.
Batu pecah yang dibutuhkan untuk meninggikan jalan sepanjang 1 kilometer yang tergenang banjir itu, mencapai 6.000 meter kubik.
Sarana dan prasarana pengairan di Kabupaten Kudus juga mengalami kerusakan bervariasi yang tersebar di beberapa lokasi.
"Kami perkirakan, biaya perbaikan dari kerusakan sarana dan prasarana pengairan mencapai Rp12 miliar," ujarnya.
Ia mengatakan, kerusakan sarana dan prasarana lain juga masih banyak dan jika ditotal seluruhnya, maka biaya untuk memperbaikinya juga semakin bertambah.
"Diperkirakan, untuk memperbaiki semua sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus bisa mencapai Rp200-an miliar," ujarnya.
Ia mengatakan, kerusakan sarana dan prasarana yang timbul akibat bencana, dimungkinkan dibiayai oleh dana pascabencana.
Nantinya, kata dia, akan dilakukan verifikasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna memastikan kerusakan sarana dan prasarana umum tersebut rusak akibat bencana alam atau bukan.
"Jika diperbaiki menggunakan dana pascabencana, maka kami hanya terima barang atau terima jadi, karena yang mengerjakan nantinya Pemerintah Pusat," ujarnya.
"Awalnya, kerusakan yang terjadi sebelum ada bencana alam hanya 20 persen, kini semakin bertambah menjadi 30 persen atau 186,3 km setelah beberapa daerah di Kudus dilanda banjir," kata Kepala Dinas Bina Marga, Pengairan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kudus, Samani Intakoris, di Kudus, Rabu.
Apabila tidak ada bencana alam, katanya, kerusakan jalan sekitar 20 persen akan dibiayai lewat anggaran rutin, pemeliharaan berkala dan peningkatan kapasitas jalan.
Selain mengakibatkan kerusakan jalan, katanya, bencana alam yang terjadi juga mengakibatkan kerusakan jembatan.
Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan, tercatat ada tiga jembatan yang mengalami kerusakan, yakni Jembatan Ploso dan dua jembatan Semliro.
Sementara jalan yang mengalami kerusakan yakni di Jalan Kambangan-Ludrak, turut Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Jalan Menawan-Rahtawu, Jalan Rahtawu-Semliro dan beberapa ruas jalan yang juga mengalami kerusakan.
Untuk melakukan perbaikan jalan dan jembatan tersebut, diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp170 miliar lebih dan belum termasuk penanganan sementara Jalan Agil Kusumadya Kudus yang merupakan jalan nasional dengan urukan batu pecah yang menghabiskan biaya Rp1,5 miliar.
Batu pecah yang dibutuhkan untuk meninggikan jalan sepanjang 1 kilometer yang tergenang banjir itu, mencapai 6.000 meter kubik.
Sarana dan prasarana pengairan di Kabupaten Kudus juga mengalami kerusakan bervariasi yang tersebar di beberapa lokasi.
"Kami perkirakan, biaya perbaikan dari kerusakan sarana dan prasarana pengairan mencapai Rp12 miliar," ujarnya.
Ia mengatakan, kerusakan sarana dan prasarana lain juga masih banyak dan jika ditotal seluruhnya, maka biaya untuk memperbaikinya juga semakin bertambah.
"Diperkirakan, untuk memperbaiki semua sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Kudus bisa mencapai Rp200-an miliar," ujarnya.
Ia mengatakan, kerusakan sarana dan prasarana yang timbul akibat bencana, dimungkinkan dibiayai oleh dana pascabencana.
Nantinya, kata dia, akan dilakukan verifikasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna memastikan kerusakan sarana dan prasarana umum tersebut rusak akibat bencana alam atau bukan.
"Jika diperbaiki menggunakan dana pascabencana, maka kami hanya terima barang atau terima jadi, karena yang mengerjakan nantinya Pemerintah Pusat," ujarnya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © 2014
Tuesday, February 04, 2014
Jepara - Banjir yang menggenangi ribuan rumah di Jepara beberapa waktu yang lalu mulai menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk itu relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan kegiatan pengobatan gratis dan baksos di tiga desa. Diantaranya adalah Desa Ketilengsingolelo, Tahunan dan Karangjati.
Bekerjasama dengan Salimah Jepara, pengobatan gratis dilaksanakan di Desa Ketilengsingolelo Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Kamis (25/1). Pengobatan gratis meliputi pengobatan pertama, sehingga sangat membantu warga pasca banjir.
Selanjutnya, Jumat (31/1) pagi, Relawan PKS Jepara bekerjasama dengan Dompet Sejuta Harapan (DSH) Klaten mengadakan pengobatan gratis dan baksos di Desa Platar Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Pengobatan yang berlangsung sekitar tiga jam itu dimanfaatkan oleh warga dengan baik.
Adalah Solikul warga RW 1 Desa Platar menyampaikan bahwa baru PKS yang mengadakan kegiatan pengobatan dan baksos di desanya.
Setelah shalat Jumat kegiatan pengobatan gratis dilaksanakan di Desa Karangjati Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Sekitar tiga ratus orang melakukan pemeriksaan kesehatan.
Perwakilan warga Desa Karangjati Abdillah Fadhol mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap relawan dan DSH.
"Kami sangat senang dan mengucapkan teruma kasih, PKS di Desa Karangjati sangat diterima oleh warga. PKS dimata warga sangat dekat dan melayani", terangnya.
Fadhol menambahkan untuk kedua kalinya PKS mengunjungi warga Desa Karangjati.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen PKS Jepara untuk lebih dekat dan melayani masyarakat.
Pasca Banjir, Relawan PKS Jepara Adakan Pengobatan Gratis
4.2.14
Jepara - Banjir yang menggenangi ribuan rumah di Jepara beberapa waktu yang lalu mulai menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk itu relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan kegiatan pengobatan gratis dan baksos di tiga desa. Diantaranya adalah Desa Ketilengsingolelo, Tahunan dan Karangjati.
Bekerjasama dengan Salimah Jepara, pengobatan gratis dilaksanakan di Desa Ketilengsingolelo Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Kamis (25/1). Pengobatan gratis meliputi pengobatan pertama, sehingga sangat membantu warga pasca banjir.
Selanjutnya, Jumat (31/1) pagi, Relawan PKS Jepara bekerjasama dengan Dompet Sejuta Harapan (DSH) Klaten mengadakan pengobatan gratis dan baksos di Desa Platar Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Pengobatan yang berlangsung sekitar tiga jam itu dimanfaatkan oleh warga dengan baik.
Adalah Solikul warga RW 1 Desa Platar menyampaikan bahwa baru PKS yang mengadakan kegiatan pengobatan dan baksos di desanya.
Setelah shalat Jumat kegiatan pengobatan gratis dilaksanakan di Desa Karangjati Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Sekitar tiga ratus orang melakukan pemeriksaan kesehatan.
Perwakilan warga Desa Karangjati Abdillah Fadhol mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap relawan dan DSH.
"Kami sangat senang dan mengucapkan teruma kasih, PKS di Desa Karangjati sangat diterima oleh warga. PKS dimata warga sangat dekat dan melayani", terangnya.
Fadhol menambahkan untuk kedua kalinya PKS mengunjungi warga Desa Karangjati.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen PKS Jepara untuk lebih dekat dan melayani masyarakat.
Saturday, February 01, 2014
Pasca Longsor Rahtawu, PKS Kudus bangun Jembatan Darurat
1.2.14
Desa
Rahtawu adalah desa yang Berada di ujung Utara Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
yang terdapat di pegunungan Muria. desa yang sepekan ini menjadi buah bibir
karena bencana longsor yang menelan korban sebanyak 12 orang dan karena
banyaknya korban yang meninggal menjadi bencana nasional.
hal
ini membuat keprihatinan DPC PKS Gebog untuk turut ikut meringankan beban warga
disana.
Jumat 31/1/14 pukul 08.00 Kota Kudus yang
masih di guyur hujan,meskipun hujan deras sejak subuh tak menyurutkan 20
Kader DPC PKS Gebog yang berduyung duyung menuju Desa Rahtawu.
Hampir 7 Km jarak yang ditempuh untuk mencapai titik
lokasi dari Sekretariat DPC Gebog. Tak hanya membawa badan, mereka juga membawa
1 paket bantuan untuk para korban tanah longsor di Desa Rahtawu.
Menurut
Koordinator Aksi jumat pagi ini yang
sekaligus ketua DPC PKS Gebog Kudus, Ruston Harahap menjelaskan “ Niat Kami
Sudah Jauh Jauh hari untuk dapat meluangkan waktu dan tenaga membantu saudara
kita yang tertimpa musibah. Mumpung hari libur , kader bisa lebih banyak yang ikut ketimbang hari
biasanya, Paket Bantuan Ini adalah untuk yang ke 4 kalinya semenjak terjadinya
longsor sepekan yang lalu, apalagi kader kami banyak yang bermukim disini”
Lanjut
Ruston mengatakan “Hari ini kami khususkan di Dukuh Wetan Kali Desa Rahtawu
membantu warga membuka akses jalan yang tertimbun longsor , habis sholat jumat
tadi kami bersama warga membangun Jembatan darurat yang hampir sepekan warga
Wetan Kali terisolir. sebelumnya DPC sudah membuka posko kesehatan Gratis di SMP
yang sekaligus sebagai tempat pengungsian warga Rahtawu dan hari sebelumnya
kami turut membantu TNI mencari korban longsor yang masih belum ditemukan dan alhamdulillah saat kami terjun hari itu
juga korban terakhir di temukan”
Sumbangan berupa 10 Dus Mie Instan, 3 Sak
berisi Pakaian Pantas Pakai dan 1 Sak besar berisi penuh selimut langsung
diserahkan kepada Sukarwan tokoh masyarakat yang juga anggota BPD Desa Rahtawu, “ kami sangat senang dan terima kasih kepada
para relawan PKS yang telah membantu warga Rahtawu baik bahan makanan , pakaian
maupun dengan Tenaga” Sukarwan.
Dalam ucapan penutup Beliau juga memohon kepada seluruh
warga kudus yang tertimpa musibah untuk bersabar dan tegar menghadapi musibah
ini, sekali lagi terima kasih PKS sudah
membantu kami semoga pemilu yang akan datang PKS jaya kembali, agar lebih
banyak Dewan yang tanggap bencana seperti PKS ini. amin
Thursday, January 30, 2014
Tanggul Karangrandu Jebol, Relawan DPD PKS Jepara Kembali Dikerahkan
30.1.14
Jepara - Sebelas Relawan DPD PKS Jepara kembali dikerahkan untuk bahu membahu bersama warga desa Karangrandu Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara setelah sehari sebelumnya (28/1), tiga titik tanggul sungai Karangrandu jebol.
Subscribe to:
Posts (Atom)