Belum lama masyarakat keluar dari beban akibat Pandemi Covid-19, kini mereka harus kembali menanggung beban berat. Melalui kebijakan Pemerintah Pusat dengan dalih beban subsidi BBM yang sudah berlebih, harga BBM bersubsidi resmi kembali mengalami kenaikan.
Meskipun banyak penolakan dari berbagai kalangan. Namun pemerintah tetap bergeming dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Berangkat dari hal tersebut Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Kudus menggalang aksi berupa flashmob yang diikuti seluruh kader (10/09). Sebagai bagian dari rakyat Indonesia dan ikut merasakan beban hidup yang semakin berat PKS Kudus tegas menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi dalam aksi tersebut melalui bentangan poster dan spanduk yang di bawa oleh para peserta aksi.
Demikian dikatakan oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Kudus, Sayid Yunanta dalam orasinya.
"Kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi di tengah rakyat sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 bukanlah pilihan tepat," ujarnya.
Aksi yang diikuti oleh perwakilan kader dari masing-masing kecamatan ini, berkumpul disepanjang city walk Kabupaten Kudus. Dengan menyeruakan seruan penolakan kebijakan kenaikan BBM berdubsidi yabg dilakukan Pemerintah akhir ini.
"Masih ada solusi lain yang bisa diambil pemerintah agar hak rakyat menikmati BBM bersubsidi tidak hilang. Dan kami Pengurus DPD PKS Kabupaten Kudus beserta seluruh kader MENOLAK KENAIKAN BBM BERSUBSIDI!!!" Tegas Sayid.
Kegiatan berakhir hingga pukul lima sore ditutup dengan doa bersama seluruh kader PKS Kudus. Tak lupa masing-masing kader menyisir jalanan untuk membersihkan sampah yang berserakan sepanjang jalan saat dilakukan aksi tadi.
Dokumentasi:
0 comments:
Post a Comment